Share

Benci Tapi Rindu

POV AKHTARA

Aku tidak memiliki pilihan selain …

“Sayang, maaf. Kita … harus balik,” ucapku dengan penuh rasa bersalah.

Merissa dengan wajah sendunya kemudian mengangguk.

Kami tidak memiliki pilihan selain kembali ke Bogor. Akhirnya, mau tidak mau aku harus berdamai dengan keadaan untuk kembali bertemu dengan Jihan setelah aku berusaha mati-matian melupakan dan menjauh.

“Dan kamu harus ke Yogya, Mas. Itu … kemauan Papamu. Dan … aku nggak boleh melarang.”

Merissa nampak sangat sedih hingga setetes air matanya luruh. Dia begitu mencintaiku dan terluka dengan hubungan kami.

“Kalau kamu mau, kamu bisa ikut juga.”

Hanya itu yang bisa kutawarkan untuk meredam luka di hatinya. Karena sekuat apapun perempuan, nyatanya tidak akan pernah sanggup melihat suaminya pergi menemui madunya.

Dan mungkin Jihan pernah seterluka ini karena perbuatanku dulu saat dengan terang-terangan menduakannya dengan Merissa.

Betapa ba****an aku ini. Benar kata Papa, kalau Jihan terlalu baik untukku hingga aku dilarang
Juniarth

:-o maaf kemarin libur. Author full kegiatan.

| 19
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
haaaa,benar,tapi kasihan ngetiknya ntar kriting jarinya
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
setuju...triple tapi yg puanjaaaaang y kk
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
hari ini harus triple up,tapi bukan satu bab diklik tiga kali ya,hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status