Share

Gundukan Kecil Tanpa Nisan

POV AKHTARA

Usai memasangkan dasi, Merissa kemudian mencium dan memelukku.

Pagi ini, aku ada rapat dengan direktur rumah sakit. Oleh karena itu aku mengenakan pakaian lengkap formal. Sedang Merissa sudah siap dengan setelan kerjanya.

“Mas, boleh aku bilang sesuatu?”

Aku mengangguk lalu membalas pelukannya. Bagaimanapun aku harus berdamai dengan keadaan. Termasuk berdamai dengan kenyataan bahwa Merissa lah yang akan menemani hari-hariku ke depannya.

Bukan bersama Jihan dan putraku, Akhtira.

“Janji jangan marah ya?”

“Iya.”

“Aku tanya bukan untuk bikin kamu nggak tenang, tapi aku mau kita berinteraksi selayaknya suami istri.”

Sikap Merissa yang begitu sabar dan tidak frontal saat meminta penjelasan, patut kuacungi jempol. Karena tidak semua perempuan bisa menahan diri ketika suaminya tiba-tiba berubah diam dan tidak romantis.

“Oke.”

“Sejak kamu pulang dari Yogya, sejak kamu tahu kalau bayi itu adalah anakmu, sikapmu berubah.”

Aku sangat menyadari itu.

“Kamu jadi dingin, acuh, sering menye
Juniarth

:-o

| 22
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Avary
Semoga Thor bisa menceritakan bgm penilaian Tara thd Merisa yg lambat laun menurun ditambah lagi sbenernya Tara ga cinta ma Merisa
goodnovel comment avatar
Avary
Minusnya Merisa adalah berkata lembut dan pengertian didepan Tara supaya dinilai istri yang baik. Tapi saat menghadapi Jihan, perkataannya berbanding terbalik dgn apa yg disampaikan ke Tara. Mestinya Tara bisa lihat itu minusnya Merisa saat Jihan mengemis ke Tara utk dtg ke Jogja demi pengobatanTira
goodnovel comment avatar
La-La Reyhana
hanya pilu yg kurasakan saat baca bab ini.. rasanya kyk nyeseg sedih bgt..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status