Rafael sudah mendapatkan laporan kejadian di pengadilan melalui Satya,jangan di tanya bagaimana geramnya hati Rafael saat mendengar pria brengsek itu malah memutarbalikkan fakta. Mondar – mandir di ruangan kerjanya jelas sekali jika Rafael tidak konsetrasi bekerja.
Tok Tok
“Masuk”
Pintu terdengar di buka dari luar hingga menampilkan wajah anggun milik Rosa.
“Mama….”
“Apa mama menganggu?”
“Tentu tidak ma, bagaimana apa yang terjadi di persidangan tadi ?”
Meski sudah tahu namun Rafael tetap ingin mengetahui cerita versi mamanya.
“Hmm anak mama kenapa jadi tidak sabaran ya sekarang , masak mamanya belum juga duduk malah di berondong dengan pertanyaan saja, mama seperti reporter yang harus segera siaran live” ledek Rosa sembari mendudukan dirinya di sofa empuk yang ada di ruang kerja anaknya.
“He he maaf ma penasaran”
Rosa
“Zal,benaran Airin sedang otewe menjadi janda ?” ulang Anton pemilik tempat kost dimana Airin tinggal yang juga rekan kerja dari Rizal.Saat ini keduanya sedang menikmati makan siangnya di café tak jauh dari kantor mereka.“Iya , aku dengarnya begitu dari istriku.” Rizal menyeruput minumannya sebelum melanjutkan “Desi bilang sidang perceraiannya berlangsung kemarin, kasihan sekali Airin dituduh selingkuh oleh suaminya sendiri ee ujung – ujungnya pihak Airin bisa menampar mereka dengan memberikan bukti – bukti siapa sebenarnya yang selingkuh, malah kemarin selingkuhan pria brengsek itu ikut hadir dalam persidangan, kenapa , kamu tertarik sama janda cantik itu?”Uhuk uhuk sontak Anton tersedak minumannya demi mendengar kalimat dari Rizal.“Mumpung janur belum melengkung Ton, siapa tahu dia jadi jodoh kamu, emang enak di usia segini masih jadi bujangan mana tidur cuma berteman guling mana asyiknya
“Hai kamu nak, kebetulan kami menunggumu juga,” seru Danu saat melihat kedatangan Rafael laki – laki yang menjadi topik pembicaraan mereka.“Begitu ya .. yang om Danu tunggu Rafa atau keputusan Rafa om ?” tanya Rafael yang memang paham maksud kedatangan dari sahabat papanya ini.“Kamu ini persis seperti papamu saat muda, gak suka basa – basi ha ha ha” kelakar Danu agar bisa lebih lama menatap wajah tampan pemuda di depannya yang sedang dia usahakan untuk bisa menjadi menantu idamannya.Siapa yang tidak terpesona dengan Rafael, meski masih muda namun kepawaiannya di dunia bisnis tidak bisa diremehkan , tentu tidak banyak orang yang tahu bagaimana sejak kecil sebenarnya Rafael sudah di asah kemampuan bisnisnya oleh sang papa, juga kepribadiannya yang baik menurun dari papa serta mamanya, soal penampilan jangan ditanyakan lagi, memiliki tubuh tinggi tegap Rafael benar – benar prefeksionis terutama dikalang
Hari ini persidangan perceraian Airin dengan Mario kembali di gelar, kedua keluarga dari pihak Airin maupun pihak Mario sudah datang begitupun dengan Dita yang kali ini datang bersama keluarga Mario, papa serta mamanya tidak ada keinginan untuk hadir setelah mereka mendapatkan malu saat persidangan pertama kali dulu di gelar.Pasangan calon janda dan calon duda ini sudah duduk di kursinya masing – masing untuk mendengarkan putusan pengadilan.Tampak sesekali Mario melirik ke samping dimana sang istri duduk, Mario begitu terpesona dengan penampilan wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya itu.Rambut di buat sedikit gelombang dress terusan lengan pendek bermotif floral semakin tampak cantik saja wanita yang sudah diperlakukan dengan semena – mena ini. Airin bukannya tidak tahu namun sengaja dia tidak merespon buat apa juga begitu batin Airin‘Kamu semakin cantik , kenapa aku baru sadar sekarang ,Rin.’ Puji Mar
Sebulan setelah resmi bercerai akhirnya Mario menikahi Dita, ada banyak drama saat pernikahan mereka hendak dilangsungkan.Dita yang tidak mau pernikahan dilakukan dengan biasa saja, awalnya kedua orang tuanya menolak rencana pernikahan mereka, baik Zain maupun Wati sudah memiliki penilaian negative terhadap Mario saat mereka menyaksikan sidang perceraiannya dulu, namun Mario sudah berjanji dihadapan keduanya akan belajar dari pengalaman rumah tangga sebelumnya dan tidak ingin gagal lagi,juga desakan dari Dita akhirnya mau tidak mau restu diberi meski dengan tidak sepenuh hati, apalagi semakin kesini hubungan keduanya sudah semakin tidak terkendali.Demi memenuhi pernikahan impian Dita, mau tidak mau Mario harus menguras habis tabungannya yang sebenarnya tidak terlalu banyak, dan Dita juga menambahkan dengan uang pribadinya , terpenting bagi Dita mantan istri dari Mario harus meyaksikan dan merasa iri karena pernikahannya dulu tidak sebesar ini.Airin sudah mene
Di gedung dimana resepsi pernikahan Mario dengan Dita dilaksanakan tampak ramai tamu, Dita tidak main – main dengan pesta pernikahannya ini yang ditujukan khusus untuk memanas – manasi Airin, bahkan Dita tidak memikirkan lagi berapa rupiah yang sudah dikeluarkan olehnya untuk menambah uangnya Mario hanya demi membuat hari Airin kecewa.Rianti dan Elisa juga tampil tidak kalah kerennya, keduanya benar – benar kagum dengan Dita yang tidak berhitung untuk pernikahannya ini.“Kak Mario kali ini tidak salah pilih istri ya bu, punya ipar tajir gini aku juga seneng,” bisik Elisa pada ibunya.“Ibu juga seneng lah Lis, udah a kamu jangan banyak bicara ada tamu yang mau salaman minggir sana dulu.”Dita serta Mario tampak tersenyum lebar seraya menerima salam dari para tamu yang mengucapkan salam atas pernikahan mereka meski beberapa teman kantor tampak mencibir.“Hasil merebut suami orang saja bangga , li
“Aku sungguh tidak percaya jika ini masih ada,” kalimat yang keluar dari bibir Airin membuat Rafael merangkul wanita yang ada di sampingnya itu.Tulisan yang mengukir nama keduanya dan janji mereka jika mereka nanti akan menjadi pasangan hidup.“Ya benar, masih ada itu artinya jika kita dipertemukan kembali kita memang ditakdirkan untuk menjadi pasangan sesuai dengan tulisan ini.”Airin meraba tulisan di depannya seakan tidak percaya jika apa yang mereka tuliskan akan menjadi kenyataan di masa yang akan datang.‘Apa ini jawaban dari doa ku’ batin AirinRafael segera mengambil kedua tangan Airin , mengenggamnya dengan erat setelahnya Rafael berjongkok di hadapan wanita itu.“Airin di tempat ini dulu aku mengutarakan perasaanku kepadamu sebagai seorang kekasih, saat ini pula di tempat yang sama aku juga ingin kembali mengutarakan perasaanmu untuk menjadikanmu pendamping hidupku untuk selama &n
“Apa ? bagaimana bisa ? “ ucap Airin saat baru saja menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenalnya yang mengaku menolong Rafael yang mengalami kecelakaan. “Baiklah saya segera kesana.” Ucap Airin berlalu begitu saja mengabaikan Bima yang sudah menunggu jawabannya. “Rin, ada apa ?” ulang Bima lagi. “Mas Rafael Bim, dia mengalami kecelakaan aku berangkat dulu.” Gegas Airin keluar meninggalkan lobby yang secara kebetulan ada taxi yang juga baru saja berhenti. Airin yang panik langsung masuk saja ke dalam taxi itu tanpa berpikir panjang, tujuaannya hanya satu segera tiba di rumah sakit dimana kekasihnya dibawa. Rafael sedang keluar kantor bersama Satya yang mengemudikan mobilnya menemui investor di Dragon restoran dari beberapa menit yang lalu, agenda di kementrian diajukan hingga mau tidak mau Airin tidak bisa mendampingi sang CEO, Bimalah yang bersama Airin hendak menuju kantor kementrian, namun saat keduanya masih berada di lobby Airin mal
“Iya Rin, aku tahu , aku paham aku juga tidak percaya jika sepupuku itu harus mengalami hal mengerikan seperti ini, aku tidak akan tinggal diam Rin, aku akan membuat pelakunya dihukum berat.”“Aku setuju Bim” sahut Airin disela sela tangisannya.“Kamu bisa ceritakan bagaimana ceritanya tiba – tiba kamu keluar dalam kondisi panik tadi” tanya Bima yang baru ingat jika ingin menanyakan hal itu, demi menyaksikan peristiwa di depannya membuat Bima hampir lupa.“Aku tadi menerima telepon katanya dari orang yang menolong mas Rafa katanya mas Rafa mengalami kecelakaan parah dan langsung dilarikan ke rumah sakit, aku diminta untuk menyusul aku tidak tahu saat aku keluar lobby tiba-tiba ada taxi langsung berhenti, tanpa bertanya aku langsung masuk saja ke taxi itu , namun aku baru merasa ada yang tidak beres saat taxi malah mengambil arah yang berlawanan dari rumah sakit kemudian kami sudah ada diluar kota tiba – tiba
10 tahun kemudianTampak remaja tampan sedang menggandeng gadis yang juga tak kala cantik, mereka baru saja keluar dari mobil yang mengantarnya ke sekolah.“Hati – hati kak El adik Oliv” ucap Amar kala mendapati anak majikannya itu sudah keluar dari mobilnya.“Makasih sudah diantarkan, uncle Amar hati – hati juga jangan ngebut nanti aku bilang ke daddy kalau ngebut.”“Beres adik Oliv, kalian jangan lupa belajar yang rajin.”Setelah keduanya masuk ke dalam pintu gerbang Amarpun segera berlalu meninggalkan sekolah internasional di depannya, saat ini Eliezer sudah duduk di bangku SMA sementara adiknya duduk di bangku SMP keduanya bersekolah di tempat yang sama.Selama kurun waktu 10 tahun banyak hal terjadi dalam kehidupan rumah tangga Airin dan Rafael. Mereka sungguh beruntung memiliki anak yang penurut, mereka saat ini tinggal di kediaman pribadi Rafael yang tidak jauh dari rumah Bramantyo
Demi tidak mendapatkan respon dari istrinya Rafaelpun mengikuti arah pandang Airin dan dilihatnya dari kejauhan ada Marsha datang bersama dengan mamanya.“Kamu jadi cemberut karena Marsha ya?”“Gak usah aneh – aneh ya mas!” ancam Airin kala mendapati Rafael terkekeh sesaat setelah menyebut nama wanita lain di hadapan istrinya.“Gak usah manyun begitu, ayo kita kesana.”“Mas..”“Sstt..” Rafael meletakkan jarinya di ujung bibir istrinya agar Airin terdiam. Rafael segera merangkul pinggang langsing istrinya serta membawanya menemui Marsha.“Nak Rafael..” sapa Dahlia yang terlebih dahulu melihat kedatangan Rafael bersama Airin. Wajah Airin yang awalnya jutek dan tidak enak di lihat tampak tersenyum di hadapan Dahlia dan Marsha, keduanya pun segera mengulurkan tangannya untuk menyambut kedatangan Marsha.“Kamu makin seger saja nak Rafael, semakin hari semak
Sore hari kala waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang Dani yang selepas menjemput keluarga kakaknya di bandara Abdulrahman Saleh segera menuju ke kota Batu tempat dimana Yohana menginap di rumah bibinya.Yohana gadis asli Surabaya itu sehari sebelum ke rumah Dani sengaja ke rumah bibinya dulu. Dia tidak mau menginap ke rumah Dani karena belum memiliki ikatan apapun.“Semoga perjalanan kalian lancar.” Pesan bibi Yohana saat melepas keponakannya serta Dani untuk menuju kota Malang.“Terima kasih bibi, kami permisi.” Ucap Dani sembari mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.Mengingat jika weekend banyak yang menuju kota Batu maka perjalanan Dani serta Yohana membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk bisa sampai di kediaman Ningsih.Di tempat ini para pria dan wanita sudah selesai membersihkan diri, kaum wanita pun juga siap menyambut tamu mereka, hanya Olivia yang masih tertidur di pangkuan daddynya, balita ini tampaknya
Satya saat ini sudah berada di hadapan kedua orang tuan Anjani, Satya menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan serius dengan Anjani.Intensnya komunikasi diantara keduanya yang sama – sama menjadi pengawal keluarga Rafael membuat hubungan cinta monyet mereka bersemi kembali.Jelas saja Satya maupun Anjani merasa lega karena restu sudah mereka dapatkan dari orang tua kedua belah pihak.Apalagi ternyata ibu Satya adalah sahabat ibunya Anjani kala mereka masih duduk di bangku sekolah.“Ibu tidak menyangka jika kita akan berbesan dengan Hastuti,” ucap Yayuk ibu kandung Anjani saat bervideo call dengan calon besannya itu.Satya menceritakan tentang asal usul keluarganya kepada pak Arif dan ibu Yayuk akhirnya dari situ mereka tahu tentang Hastuti.Restu sudah di dapat oleh calon pasangan suami istri ini, kali ini keduanya menghabiskan waktu dengan berjalan –jalan di mall di kota Semarang tempat Anjani tinggal.
Hari ini tampak keluarga Rafael sedang berkemas – kemas untuk pulang kampung , rencananya mereka akan berangkat besok pagi menggunakan pesawat pribadi demi kenyamanan Olivia dan Eliezer yang sama – sama tidak bisa diam.“Sudah selesai, sekarang tinggal bersiap – siap ke acaranya Kamila.” Tanpa sadar Airin berbicara sendiri.Ya selepas mengantarkan suaminya sampai teras rumah, Airin segera masuk kembali ke kamarnya untuk beres – beres perlengkapan mereka. Membawa dua anak tentu bekal pakaian Airin jauh lebih banyak dari sebelumnya meski mereka hanya menginap 2 hari disana.Saat baru saja selesai berdandan ponsel Airin berbunyi ada nama Desi disana sedang memanggil dirinya.“Sudah siap belum nyonya.” Terdengar suara canda Desi dari seberang sana.“Apaan sih kamu ini,Des.”“Idih jangan suka ngambek ntar kecantikannya berkurang tahu rasa loe.”“Gampang kal
“Beneran bun Dani mau mengenalkan calon istrinya ?” terdengar suara Airin kala sedang berkomunikasi dengan bundanya mau tidak mau membuat Rafael yang baru saja selesai mandi segera mendekat ke a rah istrinya meski hanya mengenakan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya.“Dani beneran mau mengenalkan calon istrinya sayang ?”“Iya sabtu besuk Dani mengajaknya bertemu bunda.”“Puji Tuhan akhirnya Dani laku juga he he , siapa calon adik ipar aku ?”Airin hanya mengangkat kedua bahunya saja tanda dia memang tidak tahu, namun Ningsih yang mendengar pertanyaan dari menantunya segera menjawab pertanyaan Rafael. Airin memang mengaktifkan mode loudspeaker saat berkomunikasi dengan sang bunda sembari dia menyiapkan pakaian kerja suaminya.“Jadi kisah kakak terulang pada adiknya, sekretaris yang menikah dengan pimpinannya sendiri ceritanya nih bun.” Omongan Airin tentu saja membuat Rafael tersenyum
Yohana sungguh sangat terkejut menatap atasannya yang masih berjongkok disebelahnya, Keterkejutan Yohana membuatnya hanya mampu menutup mulutnya dengan kedua tangannya demi melihat kejadian di sebelahnya, saat mulai dapat menetralkan detak jantungnya gegas Yohana berdiri dari kursinya dan meminta Dani untuk berdiri.“Jangan bercanda pak, bapak tidak pantas berjongkok di depan saya begini, ayo berdiri pak.”“Siapa bilang aku bercanda, aku serius sedang meminangmu secara pribadi, maaf jika caraku kurang berkenan,bagaimana ?”“Tapi pak apa nanti kata…”“Kamu sudah memiliki kekasih ?” potong Dani yang langsung dijawab Yohana dengan menggelengkan kepalanya.“Jadi apa alasan kamu tidak menerimaku, atau aku tidak memenuhi kriteriamu ?”“Bu..bukan begitu pak, bapak tolong berdiri dulu kita bicara sembari duduk.” Tak sabar Yohana segera menarik tangan Dani agar segera berdiri, namun Dani tetaplah Dani yang akan tetap dengan posisinya sebelum Yohana memberikan jawaban.“Jawablah dahulu pertanya
Diskusi antara Dani dengan sekretarisnya akhirnya kelar, beberapa pekerjaan sudah mereka bahas saat ini.Yohana sekretaris yang sangat kompeten, dia sangat teliti sehingga sangat membantu Dani untuk urusan pekerjaannya.Bahkan jika Dani ada kepentingan harus ke Jakarta, Yohana sudah mampu menghandle pekerjaan yang diberikan kepadanya.Yohana saat ini sedang membereskan makan siang yang baru saja mereka nikmati, mereka memesan makanan simpel di kantin perusahaan Dirgantara ini melalui office girl dan mengantarkannya ke ruangan Dani.Di ruangan Dani yang nyaman terdapat meja kecil yang biasa digunakan oleh Dani untuk menikmati makan siangnya, saat Yohana sedang membereskan meja makan Danipun bergerak kembali melangkahkan kakinya menuju sofa tempat dimana dia tadi berdiskusi dengan Yohana.Secara spontan Dani merentangkan kedua tangannya menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk merenggangkan ototnya yang terasa kaku.Yohana pun segera m
Meninggalkan hiruk pikuk dan kejadian beruntun di Jakarta, saat ini di kantor cabang Dirgantara group yang ada di Surabaya tampak Dani adik ipar Rafael sedang mengadakan meeting dengan salah satu perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan Dirgantara Group.Tidak salah jika Rafael memberi kepercayaan kepada Dani, karena Dani bisa diandalkan. Dani sangat professional dalam bekerja pun demikian dengan Rafael, jika urusan pekerjaan mereka akan bersikap sebagaimana layaknya atasan dengan bawahan.Selama ini Rafael puas dengan hasil kerja Dani.Dalam meetingnya kali inipun Dani juga tampak serius saat mendengarkan presentasi dari pihak PT Ditex Indonesia, meski tidak sekali dua kali Dani menangkap dengan ekor matanya jika wanita yang menjadi sekretaris dari PT Ditex Indonesia bukannya fokus pada presentasi yang disampaikan oleh atasannya tetapi malah fokus melirik ke arah Dani.“Jadi itu yang bisa kami sampaikan pak Dani, jika ada hal yang kurang dari presen