Beranda / CEO / Dalam Pelukan Sang CEO / 215. Bukan Salah Cinta

Share

215. Bukan Salah Cinta

Penulis: ISMI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

***

Nisa selalu dipandang sinis di kantornya, seperti musuh bagi karyawan di sana. Entah karena dirinya dan Sean yang jadi bahan gosip sehingga membuat mereka iri atau karena dirinya yang disebut merebut lelaki itu dari atasannya sendiri.

Lucu! Itulah yang dipikirkan olehnya saat ini. Ia heran, kenapa ada gosip seperti itu yang santer terdengar olehnya. Lucu karena ia merebut Sean dari Anna? Merebut dari mananya coba, sedangkan Sean dan Anna hanya bertemu beberapa kali, sedangkan dirinya sudah jauh lebih mengenal Sean. Rahasia terbesar dari lelaki itu yang merupakan anggota mafia pun ia mengetahuinya.

Dan kali ini ia diturunkan level pekerjaannya, menjadi staf gudang. Miss Anna mengatakan bahwa kesalahannya fatal, membuat berita palsu tentang skandal model ternama. Ia hanya bisa tersenyum, yang menulis berita siapa, ia yang jadi kambing hitam. Tidak profesional sama sekali, mencampurkan perasaan pribadi dengan pekerjaan.

Sungguh kekanak-kanakan!

"Nisa, ambilkan arsip di gudang. Arsip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dalam Pelukan Sang CEO   216. Merelakan yang Bukan Pemiliknya

    ***Malam ini, Sean mendatangi apartemen Nisa. Memang sudah larut, tapi ia tidak sabar mendengar cerita wanita itu untuk hari ini. Ia ingin mendengar langsung cerita menurut versi Nisa. Sean memarkirkan mobilnya. Meski saat ini ia adalah seorang Direktur Utama, ia tidak memiliki sopir tetap. Ia lebih nyaman menyetir mobilnya sendiri.Sean memencet kode angka untuk membuka apartemen Nisa. Ia dan Sarah sudah hapal dan dibebaskan masuk kapan saja oleh pemiliknya.Pintu apartemen terbuka dan detik ini mereka saling berhadapan dan juga saling diam terpaku menatap satu sama lain. Beberapa detik tidak ada suara hingga akhirnya suara heboh Nisa yang menjerit dan langsung kabur masuk ke dalam kamarnya.Sedangkan Sean, saat ini ia masih diam terpaku. Ia masih belum bisa berpikir jernih. Lalu ia tersadar dan mengusap wajahnya dengan kasar. Bagaimana bisa barusan, ia hanya diam menatap tanpa berkedip saat melihat Nisa hanya dibalut dengan handuk tipis dan juga rambut basahnya. Hasrat lelakinya be

  • Dalam Pelukan Sang CEO   217. Ku Akan Menunggumu Kembali

    ***Sarah akhirnya kembali ke Jakarta, tetapi suaminya tidak ikut karena mendadak ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Sarah merasa aman karena kali ini dijemput di bandara oleh kakaknya, Sean, dan juga Nisa.“Kakak!” peluknya manja pada Sean, lalu ia beralih memeluk Nisa.“Gimana honeymoon tahap duanya? Semoga ada kabar baik, ya!” goda Nisa.“Gimana hasilnya? Hmm…” Sarah berpura-pura berpikir. “Semoga bulan depan juga ada kabar baik dari kalian, ya,” balas Sarah menggoda mereka berdua.Nisa hanya tertawa, lalu ia berkata, “Apa kamu tidak merindukanku?”“Enggak tuh!” balas Sarah.“Jahatnya!” keluh Nisa, lalu ia merangkul lengan Sean dan berkata, “Handsome, lihat adikmu! Dia sangat menyebalkan!”“Pepet terus Kakakku, jadikan alasan saja aku agar kamu bisa merangkulnya,” ujar Sarah.“Memangnya kenapa? Kamu tidak suka? Aku sih tak masalah, yang penting Handsome sangat menyukainya,” bangga Nisa.Sarah hanya memanyunkan bibirnya. “Aku memang tidak suka, tapi aku bahagia. Aku hanya mengiz

  • Dalam Pelukan Sang CEO   218. Haruskah Melepaskan Semuanya?

    ***Pagi ini heboh dengan berita tentang Nisa. Media kali ini memberitakan sisi lain dari Nisa. Nisa, yang bernama lengkap Annisa Zhafira, adalah sosok perempuan tangguh, berprestasi, dan mandiri. Di usianya yang masih muda, Annisa sudah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional dengan menjuarai beberapa olimpiade Taekwondo. Potretnya yang memukau juga mampu meraih juara di kancah internasional. Terakhir, Nisa menjuarai lomba The International Photography Awards (IPA). IPA adalah salah satu penghargaan fotografi tahunan terbaik yang memilih tiga fotografer dengan karya paling apik di dunia. Nisa mengharumkan Indonesia dengan meraih juara kedua, sehingga karyanya mendapatkan kesempatan untuk dipamerkan di New York City, tepatnya di Lucie Awards Gala (LAG). LAG adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh IPA dan dianggap sebagai tempat berkumpulnya para maestro fotografi.Berita tentang Nisa yang sudah tersebar di internet membuat semua orang berdecak kagum. Para netizen pun m

  • Dalam Pelukan Sang CEO   219. Kabar Bahagia

    ***Sean hari ini mengantarkan Sarah ke rumah sakit. Sarah merasa tubuhnya kaku dan sering mual tanpa sebab, membuat mood-nya sering berantakan. Sean menjemput Sarah dari penthouse karena adiknya istirahat di sana sejenak. Sementara itu, Sophia berada di rumah bersama Zeline.Sean masuk ke penthouse, mencari keberadaan adiknya. Lalu, Sarah muncul dengan wajah pucat."Harumi, apa kamu benar-benar sakit?" tanya Sean khawatir."Kakak ini bagaimana sih, iya aku sakit. Mana ada pura-pura sakit," sahut Sarah dengan sebal."Maksud Kakak, apa kamu mau ke rumah sakit atau panggil dokter pribadi saja? Takutnya kamu tidak kuat datang ke rumah sakit," ucap Sean."Kakak ini anggap aku nenek-nenek? Aku ini masih muda, masa aku enggak kuat ke sana," balas Sarah sebal.Sean hanya melongo, heran dengan perubahan mood adiknya yang akhir-akhir ini sangat mudah marah dan manja. "Mau Kakak gendong?" tawarnya."Ogah! Aku bukan anak kecil, nanti orang lain menertawakanku," kata Sarah sambil memanyunkan bibi

  • Dalam Pelukan Sang CEO   220. Kejutan Terindah

    ***Nisa sangat menikmati harinya di Suku Baduy luar. Ia tidak menyangka akan disambut dengan ramah oleh penduduk setempat. Suku Baduy sangat ramah dan juga bersahabat, membuat ia dan rombongannya merasa nyaman seperti di rumah sendiri.Ia dan rombongan menginap di salah satu rumah pemangku adat dari Suku Baduy. Para lelaki tinggal di rumah yang berbeda. Mood Nisa kembali membaik, ia merasa ada energi baru. Suku Baduy terbagi menjadi dua, yaitu Suku Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam. Tadinya, ia ingin menginap sebulan di keduanya. Tapi, para porter menyarankan jangan terlalu lama, jadi ia memutuskan hanya menginap sepuluh hari di sana. Lima hari pertama, ia menginap di Suku Baduy Luar. Dari awal ia dan rombongan ke sana, mereka melapor pada ketua adat dan membayar seikhlasnya.Kampung Gajebo adalah kampung suku Baduy Luar. Bu Rudinah dengan sangat ramah mempersilakan rombongan mereka untuk tinggal di rumahnya. Ia adalah istri kepala adat suku Baduy Luar, Kang Dadan. Mereka dipersilakan

  • Dalam Pelukan Sang CEO   221. Selalu Memberi Kejutan

    ***Kevin langsung memeluk istrinya, membuat Sarah akhirnya harus menghentikan sandiwaranya yang dari tadi pura-pura tidur. Sarah menatap hangat lelaki itu, di sorot matanya terpancar rasa bahagia yang diliputi dengan haru."Sayang, terima kasih," bisik Kevin, mengecup kening Sarah."Ini sudah rezeki dari Allah. Jika DIA menghendaki, maka sudah jadi ketetapan-Nya. Kita harus patut bersyukur, karena Allah langsung memberi amanah pada kita," ucap Sarah.Lalu Kevin berbaring di sisi istrinya dan ia memeluk erat serta membelai lembut rambut Sarah. "Sayang, pantas saja kamu akhir-akhir ini mudah marah dan juga gampang cemburuan, ternyata itu efek dari jabang bayi yang ada di dalam kandunganmu saat ini.""Apa kalau wanita hamil memang begitu?" tanya Sarah sambil menengadah ke atas untuk melihat wajah suaminya."Tidak selalu, tapi terkadang ada kasus yang seperti itu. Apa kamu merasa badanmu kaku atau ada perubahan lain?""Badan aja sih. Jadi mudah lelah dan kadang tidak suka sama bau masaka

  • Dalam Pelukan Sang CEO   222. Bahagia dalam Pelukan

    ***Shopia langsung merangkul dan memeluk Sarah. Anak itu sangat rindu dengan ibu sambungnya, padahal mereka hanya sehari tidak bertemu. Berbeda dengan Kevin yang sudah seminggu lebih tidak bertemu dengannya. Shopia lebih dahulu memeluk dan menghampiri Sarah daripada ayahnya.“Nak, kenapa hanya memeluk Bunda saja? Kamu tidak kangen sama Papi?” tanya Kevin, menatap wajah anak gadisnya dengan penuh harap.“Kangen sih, Pi. Tapi, kalau sama Bunda itu kangennya tidak tertahankan. Sudah dua bulan kan, Shopia sama Bunda terus, nah kemarin pas Bunda enggak ada itu seperti ada yang hilang,” sahut Shopia masih dengan posisi memeluk Sarah.“Sama Papi sudah lama enggak ketemu loh, Nak. Masa Papi enggak dipeluk juga. Papi juga mau dipeluk sama anak Papi yang sebentar lagi mau jadi kakak,” ucap Kevin terus saja membujuk anaknya.Kedua mata Shopia langsung membulat sempurna. “Shopia mau jadi kakak?” tanyanya dengan senang. Lalu ia melirik ke arah Sarah. “Bunda, Shopia mau punya adik?”Sarah mengangg

  • Dalam Pelukan Sang CEO   223. Lamar Dia!

    ***Nisa tersenyum saat membaca pesan dari lelaki itu. Lelaki itu pertama kali mengirim pesan atas inisiatifnya sendiri. Sean memang sangat kaku dan juga dingin, selama ini hanya dirinya yang sering mengirim pesan terlebih dahulu.Hari ini, petualangannya di Suku Baduy selesai. Ia masih ingin memanjakan dirinya. Nisa sudah memesan mobil travel untuk ke Bandung. Hari ini memang ia berencana ke Bandung dan sudah menyewa apartemen di sana. Nisa menyewa satu bulan penuh. Sesekali jika ia kangen dengan Jakarta, maka ia akan pulang. Bagaimanapun, jarak Bandung-Jakarta tidak terlalu jauh.Akhirnya Nisa sampai di apartemen yang disewanya, ia menyewa apartemen yang berada di Maribaya, Lembang. Nisa ingin suasana yang tetap asri dan hening. Saat perutnya lapar, ia keluar mencari makan. Beruntung di seberang apartemen ada tempat makanan yang berjajar. Ia memilih coffee shop dan memesan Flavoured Latte dan lasagna.Tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya dan menyapanya. "Nisa," sapanya dengan

Bab terbaru

  • Dalam Pelukan Sang CEO   245. Kaulah Semestaku (TAMAT)

    ***Akhirnya, Sarah melahirkan anak pertamanya setelah menahan kontraksi selama dua belas jam. Anak pertamanya lahir tentu dengan drama, di mana Kevin selalu dibentak dan rambutnya dijambak oleh Sarah ketika menahan rasa sakit kontraksi. Namun, perjuangan Kevin tak sebanding dengan perjuangan istrinya yang melahirkan anaknya dengan selamat ke dunia. Anak laki-lakinya sangat cantik, meskipun jenis kelaminnya adalah laki-laki. Wajah bayi laki-laki itu, meskipun kata orang pasti akan berubah-ubah, sangat mirip dengan Sarah.“Ini Adiknya Kakak, Pi?” tanya Shopia dengan takjub.“Iya, Kak. Bagaimana? Kakak sayang enggak sama Adik bayi?” Kevin bertanya balik.Shopia langsung mengangguk cepat. “Tentu saja, sangat sayang. Tapi, ini Adik bayinya perempuan, yah?” tanya Shopia.“Laki-laki dong,” sahut Kevin.“Kalau laki-laki, kenapa Adik bayinya cantik?” tanya Shopia heran.“Karena

  • Dalam Pelukan Sang CEO   244. Menunggu Kehadiranmu di Dunia

    ***"Kamu mau konsep resepsi yang bagaimana?" tanya Zeline pada Nisa."Aku bingung," balas Nisa."Loh, kok bingung?" Zeline menatap Nisa yang sedang bimbang.Nisa menghela napasnya. "Aku bingung, ini seperti mimpi. Aku takut saja, bahwa saat ini aku sedang tertidur," ungkap Nisa.Zeline menghembuskan napasnya. "Ini bukan mimpi! Dan kamu juga tidak sedang tertidur. Sebulan lagi kalian akan menikah, kan?" tanyanya."Kami memutuskan akan menikah setelah Sarah melahirkan saja, mungkin setelah anak Sarah sudah berumur tiga bulan, baru kami akan menikah," jawab Nisa."Kenapa harus menunggu anak Sarah berusia tiga bulan?""Aku yang mau. Aku enggak mau membuat Sean dan Sarah kecapean mengurus pernikahanku. Apalagi Sarah, dia sangat antusias dan ingin menyiapkan segalanya untukku. Lagian juga, Sean masih harus berjuang dengan proyek-proyeknya yang belum goal. Aku tidak ingin membuat konsentrasinya jadi pecah.""Kan bisa akad dulu

  • Dalam Pelukan Sang CEO   243.Kebahagiaan yang Baru

    ***Sarah melihat suaminya hanya diam saja dari tadi. Kevin memang sangat cemburu saat tadi Hansen dengan sengaja memujinya di depan lelaki itu. Wajah suaminya langsung muram dan tidak mengatakan satu patah kata pun.Setelah sampai di kamar, Kevin langsung mengganti bajunya dengan piyama dan tidur tanpa bicara apa pun. Sarah hanya bengong, menatap suaminya yang langsung tertidur tanpa melakukan ritual setiap mau tidur. Biasanya, Kevin selalu mengajak ngobrol janin yang ada dalam perutnya, menceritakan harinya, dan selalu memeluknya serta menunggunya sampai terlelap.Sarah menggelengkan kepalanya. Cemburu suaminya itu memang tidak pernah berubah, seperti anak kecil. Sarah mencuci kaki, tangan, dan juga membersihkan wajahnya. Setelah mengganti bajunya dengan gaun tidur, ia berbaring di sebelah Kevin yang posisinya membelakanginya.Sarah mengelus punggung Kevin. “Hubby, masa gitu aja cemburu sih. Tadi kan Hansen bercanda aja,” ucap Sarah memulai

  • Dalam Pelukan Sang CEO   242. Melepaskanmu

    ***Setelah melaksanakan resepsi pernikahan yang sangat megah, Zeline dan Bastian mengadakan pesta kebun yang sangat privat. Hanya keluarga dan teman dekat yang menghadirinya, karena pesta ini bertujuan untuk saling bertemu setelah masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing.Shopia tidak ikut karena sedang menginap di rumah sahabatnya, Yonna. Setelah berkenalan dengan teman barunya itu, Shopia menjadi lebih rajin belajar. Ketika Shopia mengatakan akan menginap di rumah Yonna, Kevin dan Sarah tentu saja mengizinkannya.“Shopia tumben akrab sama temannya?” tanya Nisa.“Teman baru di sekolahnya. Anaknya asyik dan pintar, jadi Shopia senang akhirnya bisa punya sahabat,” balas Sarah.“Bagaimana kandunganmu? Bayinya sebentar lagi mau launching, jadi enggak sabar,” seru Nisa.“Perkembangannya sangat baik. Aku deg-degan memang mau melahirkan, agak takut. Aku takut nanti bisa melahirkan atau tidak,&rdquo

  • Dalam Pelukan Sang CEO   241. Lupakan Dia agar Kamu Bahagia

    ***Usia kandungan Sarah sudah menginjak tujuh bulan, perutnya semakin membesar dan sudah mulai kelihatan. Ia sudah mulai sulit untuk tidur. Kevin selalu menuruti apa yang diinginkan oleh Sarah, apalagi Shopia. Anak kecil itu selalu memijit kepala Bundanya."Perutmu semakin besar, tapi badanmu tetap kecil," ucap Zeline."Memang tadinya aku kecil kan, ini naik juga kok berat badanku. Naik delapan kilo," kata Sarah."Aku ingin hamil juga, sudah dua bulan tapi belum juga ada tanda-tanda. Malah saat ini aku lagi datang tamu bulanan. Jadi aku sedih," lirih Zeline."Duh, kamu yah. Baru juga dua bulan. Lihat banyak pasangan yang belasan tahun pun masih menanti. Mereka tetap bersyukur dan sabar menantinya. Jangan banyak pikiran, nanti jadi sugesti loh," kata Sarah."Bukannya aku tidak mau bersyukur, tapi sedih sih saat aku ketemu teman dan kerabat, terus mereka bilang, 'Kamu sudah isi belum?' atau 'Kok belum isi sih, sudah dua bulan belum ada kabar

  • Dalam Pelukan Sang CEO   240. Bahagia Kembali Terbit

    ***Hari yang ditunggu akhirnya tiba juga. Hari ini, Zeline akan memulai babak awal dalam kehidupannya. Hari ini, Bastian akan mengucap janji pada Tuhan untuk mengikatnya. Zeline sangat cantik, meski polesan riasannya sangat sederhana tapi tidak melunturkan aura bahagianya itu.Sarah dan Nisa yang akan menjadi pendamping Zeline. Sarah tersenyum melihat kegugupan adik iparnya itu, mengingat perasaan yang sama saat di Jepang. Namun, dulu ia melaksanakan akad di ranjang rumah sakit.“Jangan terlalu gugup,” ucap Sarah.Zeline mengangguk. “Aku sangat terharu. Aku akan menjadi seorang istri dalam beberapa menit lagi.”“Dan kamu akan menuai pahala setelah menjadi seorang istri,” timpal Sarah.“Babak baru dalam hidupku saat ini telah dimulai,” ujar Zeline penuh semangat. Mereka bertiga saling merangkul dengan haru.***Setelah akad diucapkan dengan lancar, yang otomatis membuat Bastian da

  • Dalam Pelukan Sang CEO   239. Pembuktian Cinta

    ***Sarah akhirnya bisa tersenyum dengan senang ketika suaminya memenuhi keinginannya yang sedang ngidam. Tanpa Sarah ketahui, ternyata Kevin langsung menghubungi kenalannya di Bandung dan meminta secara khusus pada manajemen bubur ayam Mang Haji Oyo untuk membuatkan bubur ayam untuk istrinya.Setelah permintaannya disanggupi, akhirnya Sarah dan Kevin berangkat ke Bandung jam dua dini hari, waktu di mana sebagian besar orang terlelap. Kevin dan Sarah tiba di Bandung dalam waktu kurang lebih tiga jam. Sungguh tidak pernah terpikir oleh Kevin untuk jauh-jauh datang ke Bandung hanya demi bubur ayam. Semua ini demi istrinya, demi memenuhi ngidamnya, dan juga karena ia sudah berjanji. Kevin menatap istrinya yang makan dengan lahap, menghabiskan empat mangkok bubur ayam.Sarah merasa senang karena perutnya akhirnya kenyang.“Terima kasih, Hubby. Sudah memenuhi keinginanku dan dedek bayi di dalam perut,” ucap Sarah manja.“Kan aku sudah

  • Dalam Pelukan Sang CEO   238. Berkat yang Tuhan Kirim

    ***Sarah melihat kecemburuan di wajah Sean. Ia tersenyum, merasa senang karena baru kali ini melihat wajah kakaknya yang seperti tomat. Jelas terlihat, sebab Sean memiliki kulit seputih susu.“Kakak cemburu, ya?” tanya Sarah sambil tertawa kecil.“Enggak juga. Kakak hanya sebal sama lelaki itu!” jawab Sean pura-pura tenang.“Masa sih? Kok aku enggak percaya, ya?” timpal Sarah.“Kakak enggak suka lihat lelaki genit.”Sarah tersenyum lagi, merasa gemas karena kakaknya tidak mengakui bahwa dirinya sedang cemburu. “Kak, kalau cemburu bilang saja, jangan malu!”“Siapa yang cemburu? Kakak enggak pernah cemburu, itu hanya untuk laki-laki yang putus asa,” bela Sean.“Ah! Kata siapa? Cemburu itu tanda cinta loh. Memang jangan terlalu cemburu, tapi cinta akan bekerja jika ada rasa cemburu. Tanpa cemburu, cinta terasa membosankan dan hambar.”Sean

  • Dalam Pelukan Sang CEO   237. Kau adalah Takdirku

    ***Hari ini, Nisa menemani Sarah seharian. Mood sahabatnya itu luar biasa berubah. Bukan hanya suaminya yang kewalahan menghadapi sifat Sarah saat hamil, tetapi Nisa juga harus sabar dan membenarkan apa yang diyakini sahabatnya. Prinsip Nisa saat ini adalah jangan pernah membantah Sarah jika ingin semuanya baik-baik saja.Usia kehamilan Sarah sudah hampir memasuki lima bulan. Waktu terasa sangat cepat berlalu. Selama itu juga, perasaan Nisa terhadap Sean semakin memuncak, meski terkadang ada satu titik di mana ia merasa ragu pada dirinya sendiri. Masa lalunya yang rumit membuatnya merasa tidak percaya diri dan tidak pantas berada di sisi lelaki itu.Nisa terkejut melihat porsi makan Sarah yang meningkat tiga kali lipat. Awal kehamilan, sahabatnya itu malah sulit makan. Tetapi sekarang, semua makanan terus dicicipi Sarah.“Wah, Adek bayi kayaknya senang kalau Bundanya makan ini,” seru Sarah bersemangat.“Jangan kebanyakan dong! In

DMCA.com Protection Status