***Sabtu ini, Sarah tidak berjanji bertemu dengan Sophia karena gadis kecil itu sedang pergi bersama keluarganya. Sabtu ini adalah hari yang suram baginya, hanya sendirian dan tidak melakukan apa-apa.Nisa sibuk dengan Sebastian, seperti sahabatnya itu menemukan mainan baru yang menyenangkan. Sedangkan Dinda pasti sibuk mempersiapkan pernikahannya yang tinggal beberapa hari lagi.Sarah merasa ingin pergi keluar, ia bosan berada di kamar sepanjang hari. Biasanya, ia tidak pernah merasa begitu bosan."Ah, aku akan makan ramen sendiri saja. Sudah lama sekali aku tidak menikmati makanan untuk diri sendiri," pikirnya, lalu Sarah bergegas keluar dan menunggu pengemudi ojek online.Sepanjang perjalanan, Sarah memikirkan perasaannya terhadap Kevin. Apakah benar apa yang dikatakan Dinda dan Mbak Nancy bahwa ia berhak bahagia dan tidak perlu ragu mengambil keputusan sesuai hatinya.Mengapa di tengah situasi seperti ini, ia masih teringat akan Kevin? Sulit baginya melepaskan segala pikiran tent
***Beberapa hari ini, Andrew merasa tidak bisa tidur nyenyak. Hatinya terasa sesak, terus menerus memikirkan perempuan yang masih ia cintai, namun kini bersama lelaki lain. Ia selalu bertanya-tanya apakah Sarah benar-benar melupakannya dan menghapus cerita di antara mereka.Pikiran Andrew menjadi kacau, bahkan sampai membuatnya mempertimbangkan untuk menikahi perempuan lain yang sebenarnya tidak ia cintai. "Apakah aku benar-benar akan menikahinya? Kenapa aku bisa seperti ini?" gumamnya pada diri sendiri.Namun, Andrew berusaha berpikir lebih bijaksana. Mungkin inilah jalan terbaik untuk membuktikan pada Sarah bahwa ia juga bisa melupakan perempuan itu dengan mudah. Meskipun cara ini mungkin akan membuat Sarah cemburu, namun saat terakhir mereka bertemu, kekecewaannya sangat terasa. Bagaimana tidak, Andrew melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Sarah mesra dengan lelaki lain.Rasa marah dan kecewa melanda Andrew. Ia ingin sekali menampar atau bah
***Beberapa hari ini, sikap dingin Kevin membuat hati Sarah gelisah. Sarah tidak tahu bagaimana seharusnya ia bersikap. Meski di dalam hatinya ingin sekali menanyakan apa yang salah sehingga Kevin mengabaikannya, namun ia urung melakukannya karena menyadari bahwa mungkin Kevin sudah tidak menyukainya lagi.Pikiran Sarah menerka-nerka apakah Kevin benar-benar pernah jatuh cinta padanya."Ah, mungkin ini lebih baik bagiku. Sikapnya yang seperti ini akan memudahkan dan membuatku lebih sadar," ungkapnya dalam hati. Saat ada chat masuk, Sarah terkejut melihat nama yang tertera di layar gadget-nya.Riky!!!Lelaki itu yang pernah ditolaknya akhirnya menghubunginya lagi.Sebenarnya, Sarah merasa bersalah, bukan karena menolak Riky, tapi karena persahabatannya dengan Riky menjadi renggang.Sarah meminta izin pada Nancy untuk makan siang di luar karena Kevin akhir-akhir ini selalu sibuk bertemu kliennya dan tidak bersamanya, sehingga memberika
***Suasana di klub malam sangat ramai, suara hentakan musik disco membuat semua pengunjung menari-nari dengan gembira, melupakan semua penat dan masalah yang menghimpit mereka dalam kehidupan keras di ibukota.Di salah satu sudut, Andrew menikmati malam ini. Beberapa gelas Vodka telah habis di tangannya, dan seorang wanita cantik yang seksi setia menemaninya."Wow, gue kira Lo udah berhenti minum," ejek Boy."Gimana, indahnya surga dunia ini," tambah Shandy. Andrew tidak memperdulikan ejekan dari kedua sahabatnya, ia asyik menikmati hentakan musik dan segelas Vodka di tangannya.Suasana hatinya sedang kacau belakangan ini. Ingatan tentang Sarah membuatnya terluka. Hatinya patah ketika Sarah memandang lelaki lain dengan tatapan penuh cinta. Dia sangat mencintai perempuan itu, bahkan selama ini ia diam-diam bekerja keras agar bisa menjadikan Sarah istrinya dengan menuruti apa yang mamanya inginkan, ia sudah berencana akan langsung melamar Sarah jika
***Gerimis sore membuat langkah Sarah tertahan di Caffe Starlight, kafe di seberang kantornya yang menyimpan begitu banyak cerita. Hari ini ia kembali pulang sendirian, seperti yang sudah-sudah. Kevin terlihat enggan berbicara dengannya selama ini. Lelaki itu hanya bicara seperlunya, dan ketika tidak ada yang berkaitan dengan pekerjaan, Kevin tidak mau bicara sama sekali.Sarah menghela napasnya, tak tahu apa yang membuat Kevin menjadi begitu dingin padanya. Entah karena Sarah meragukan ketulusan Kevin atau mungkin rasa cemburu. Sarah lantas tak bisa berbuat apa-apa. Ia tidak mau menjelaskan semua keraguan yang ada pada Kevin.Biarkan saja begitu, mungkin suatu hari nanti Kevin akan benar-benar melupakannya. Sarah menerimanya. Ia harus tahu diri dan mengukur posisinya. Bagi Kevin, mungkin ia hanyalah gadis sementara yang muncul dalam hidupnya, sedangkan Sarah hanya gadis biasa. Banyak gadis lain yang lebih baik dan setara yang menunggu Kevin. Dari awal, Sarah menyadari kalau jatuh ci
***Suasana di rumah sakit pagi ini sangat ramai, tentu saja karena akhirnya Sarah sudah sadar. Kemarin malam, saat Sarah menuju jalan di gang kostan-nya, tiba-tiba saja ia diserang oleh orang yang tidak dikenal. Malam itu, ia berteriak agar orang lain mendengarnya, meski ia ragu ada orang yang lewat pada jam segitu.Saat Sarah pingsan tak sadarkan diri di gang kostan-nya, sejumlah pemuda warga sana melihatnya dan langsung membawanya ke rumah sakit. Nisa dan Dinda tidak bisa menahan tangis, merasa tidak pantas sebagai sahabat. Saat Sarah dalam kondisi seperti ini, mereka hanya sibuk dengan kencan mereka.Banyak kesedihan tersirat di hati Nisa dan Dinda. Bagaimana mungkin Sarah, gadis baik itu, mengalami penderitaan seperti ini? Entahlah, mereka tidak bisa memahami mengapa Sarah begitu tabah menghadapinya. Mereka tahu betul bagaimana menderitanya Sarah, tapi Sarah tetap tersenyum menjalani hidupnya yang rumit. Seolah beban di pundak gadis itu tidak ada."K
***Langkah kaki terdengar dari balik pintu saat Kevin tiba dengan wajah yang mendominasi. Lelaki itu sering dijuluki sebagai monster berwajah malaikat. Tatapan elangnya yang tajam bisa membuat siapapun merasa ketakutan.Clara dan Andrew sudah menunggu kedatangannya cukup lama."Ada yang bisa saya bantu?" tanya Kevin tegas begitu masuk. Wajahnya menyiratkan ketidakramahan pada mereka.Clara mencoba tersenyum, meskipun sebenarnya ia merasa gugup bertemu langsung dengan pemilik KH Corps. Orang-orang di luar sana benar, Kevin Hadiwajaya adalah lelaki yang berbahaya dan mematikan."Saya ingin menanyakan mengapa perusahaan kami tiba-tiba menghentikan kerja sama dengan KH Corps," ucap Clara, berusaha menenangkan dirinya."Saya yang seharusnya bertanya, apa urusan anda?" balas Kevin tanpa ampun.Clara menahan malu, sedangkan Andrew merasa geram dengan respons kasar lelaki itu."Anda tidak bisa bekerja secara profesional? Apakah karena
***Sudah tiga hari Sarah tidak masuk ke kantor, ia hanya berdiam diri di apartemen milik Kevin. Sarah merasa bosan dan ingin segera kembali bekerja.Apartemen tempat tinggalnya saat ini sangat mewah, sebenarnya ia sangat enggan tinggal di sini, tetapi siapapun tidak bisa menolak permintaan lelaki itu.Sudah dua hari ini Kevin tidak datang menemuinya, hanya Nancy yang selalu menyempatkan diri datang. Nancy mengatakan bahwa pria itu sangat sibuk, dan putrinya Kevin sering protes karena papinya tidak pernah meluangkan waktu untuknya.Sarah melihat ke arah jam, sudah pukul sembilan malam. Akhirnya, ia menyalakan televisi untuk mengusir rasa bosannya. Bermain ponsel sungguh melelahkan matanya.“Aku ini seperti tahanan! Pria itu lama-lama bisa membuatku mati kesepian di sini!” ucap Sarah agak kesal.Pintu apartemen terbuka, dan wajah lelaki yang ia rindukan diam-diam muncul di hadapannya.Kevin tersenyum sangat mempesona. Tentu saja, membuat siapapun akan jatuh cinta padanya, termasuk Sara