***
Setelah mengantarkan Sarah ke apartemen, Kevin langsung pulang ke rumahnya. Ada perasaan mengganjal di hatinya ketika melihat Sarah yang menangis dan menyiratkan kesedihan. Kevin tak percaya alasan Sarah menangis hanya karena takut membuatnya malu; Sarah bukan wanita secengeng itu.
"Sean, aku ingin tahu kenapa Sarah menangis tadi. Aku tak percaya dengan alasannya," perintah Kevin.
"Baik, Tuan. Saya akan mendapatkan informasinya paling lambat besok pagi," janji Sean.
Setelah sampai di rumah, Kevin langsung masuk ke kamar anaknya, Shopia. Ia melihat Shopia yang sedang tertidur pulas sambil memeluk boneka beruangnya. Sayup-sayup terdengar Shopia menyebut nama Sarah meski sedang tertidur. Kevin tersenyum mendengarnya.
"Bahkan kamu juga sama dengan Papi, Nak. Dalam tidur pun masih mengingat dia," gumam Kevin.
"Sabar, Nak. Papi akan membuat mimpi kita jadi nyata menjadikannya ratu di rumah kita," Kevin mengatakan harapannya sambil mengecup ken
***Zeline terlihat gugup karena sebentar lagi keluarga Bastian akan datang. Padahal ini bukanlah acara lamaran resmi dan Zeline sudah sangat mengenal keluarga Bastian sejak kecil."Aku gugup," bisik Zeline pada Sarah."Tenang, mereka tidak akan menggigitmu. Kecuali Bastian, mungkin pengecualian," Sarah menggoda Zeline."Sarahhh," pekik Zeline, mencubit lengannya karena membuatnya makin gugup.Tak lama kemudian, keluarga Bastian tiba dan disambut hangat oleh Kevin."Kamu semakin tampan dan gagah saja, Nak," sapa Tante Mel pada Kevin."Tante juga, kenapa makin lama makin muda saja," puji Kevin."Kamu ini dari kecil mulutnya manis sekali," balas Tante Mel sambil tersenyum. Lalu ia menatap Zeline dan memeluknya."Sayangku, gadis kecilku sudah tumbuh jadi perempuan dewasa dan makin cantik," Tante Mel menatap penuh haru."Terima kasih, Tante. Zeline merindukan Om dan Tante," balas Zeline manja."Gadis cantik ini
***Pagi ini sangat gempar, video asusila seorang istri dari pengusaha tambang batu bara dan juga anak dari politikus terkenal tersebar di dunia maya. Tak tanggung-tanggung, ada beberapa video yang diduga perempuan itu dengan pria yang berbeda. Diduga pria-pria itu adalah gigolo yang disewa untuk memenuhi hasratnya. Menurut desas-desus yang beredar, istri pengusaha itu tak puas dengan aksi ranjang suaminya yang super sibuk sehingga melampiaskan hasratnya pada para gigolo, yang parahnya lagi, mereka adalah pria muda bau kencur yang umurnya di bawah dua puluh tahun.Identitas perempuan itu adalah Cecilia Siswoyo, istri pengusaha terkenal dan anak dari politikus ternama. Publik tidak menyangka bahwa image yang selama ini dibangun oleh Cecilia sebagai perempuan cerdas dan berwibawa dengan karirnya sebagai dokter spesialis anak ternyata menyembunyikan sisi lain yang sangat berbeda.Padahal Cecilia terkenal sangat vokal dalam menyuarakan perlindungan pada anak-anak, a
***Di sudut kamar, hati Hansen terbakar cemburu. Berbagai media cetak maupun elektronik terus saja membahas pasangan fenomenal, Kevin dan Sarah. Wajah Sarah sering muncul di layar televisi, kecantikannya selalu membuat decak kagum.Saat ini, Sarah memang tengah hangat diperbincangkan. Mulai dari kecantikan hingga gaya busananya yang sederhana namun elegan menjadi tren baru atau inspirasi bagi banyak perempuan. Meski ada yang mencibirnya, mengatakan bahwa hanya wajah cantiknya saja yang dimanfaatkan untuk menggaet para pria kaya, Sarah tetap populer.Melihat Sarah tersenyum sambil memegang erat tangan Kevin di layar televisi, Hansen merasa jengah. Dengan marah, ia melemparkan gelas wine di tangannya ke arah layar."Lepaskan tanganmu darinya!" geram Hansen pada layar televisi, seolah berbicara langsung pada Kevin."Aku pastikan, kamu tak akan lama bisa tersenyum dengan bahagia seperti itu! Dia milikku, bukan milikmu!" Hansen terus meracau."S
***Sean terus menatap ke arah Sarah yang terdiam sejak tadi. Wanita itu hanya menatap dengan tatapan kosong, wajahnya masih sangat syok."Sean, aku tak mau pulang ataupun kembali ke butik," lirih Sarah, memulai berbicara tanpa melihat ke arahnya."Lalu mau pergi kemana?" tanya Sean."Terserah kamu, aku hanya ingin tempat yang tenang," jawab Sarah.Sean berpikir sejenak, lalu ia tahu tempat apa yang bisa membuat pikiran Sarah jadi rileks.Mobil Sean parkir di bahu jalan, Sarah tak mengerti kenapa Sean berhenti di pinggir jalan."Kenapa berhenti di sini?" tanya Sarah."Aku akan mengajakmu ke tempat yang bisa membuatmu santai sejenak," balas Sean, kali ini ia tak berbicara dengan menggunakan bahasa formal lagi.Sean turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Sarah."Kita jalan?" tanya Sarah penasaran, dan Sean mengangguk sambil tersenyum tipis.Sarah mengikuti Sean dari belakang, mereka melewati gang s
***Pikiran Sarah sangat kalut dan tidak bersemangat beberapa hari terakhir ini. Dunianya terasa hambar dan tidak berwarna. Sudah Minggu kedua Kevin tidak datang ke Indonesia, proyek pria itu sangat menyita waktunya.Sarah sangat merindukan Kevin. Pria itu memang mengambil alih warna dalam hidupnya. Sarah rindu omelan, candaan, dan juga rasa cemburu Kevin.Sarah tersenyum mengingatnya. Ia ingin memeluk dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Kevin, pasti terasa nyaman."Apa aku harus menyusulmu ke sana?" gumam Sarah berbicara pada dirinya sendiri.Tak lama, Zeline datang membawa makan siang untuknya."Kamu tak membuka pesan dariku?" tanya Zeline."Iya, aku jarang memegang ponselku. Tidak bersemangat," jawab Sarah dengan suara pelan."Kamu merindukan dia, kan?" tanya Zeline. Sarah langsung mengangguk dengan lemah."Sudah mau tiga minggu. Hari ini hari Selasa. Entah Sabtu ini dia ke sini atau masih stay di sana, hariku t
***Kevin pulang ke penthouse sangat malam,ia sedikit terlambat. Hari ini sangat menyita waktu dan tenaganya. Awalnya, ia berencana bermalam di lokasi proyek, tetapi ada data yang tertinggal di penthouse dan ia juga ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur.Kevin berjalan dengan langkah gontai, menaikkan kedua alisnya saat melihat lampu masih menyala. 'Apa Patricia lupa mematikannya,' ucapnya dalam hati.Kevin meletakkan jasnya sembarangan, lalu masuk ke dalam kamarnya. Ia tertegun ketika melihat seseorang sedang tertidur lelap di ranjangnya.Kevin masih mematung di ujung pintu kamarnya, menepuk kepalanya berulang-ulang. "Apa aku sudah berhalusinasi? Aku sampai melihatnya seperti nyata. Aku memang gila karena sangat merindukannya," gumamnya sambil tertawa ringan.Kevin menghampiri sosok itu yang sedang tertidur. Wajahnya sangat nyata, seperti bukan mimpi. Lalu ia memegang wajah itu dengan lembut dan tersentak karena merasakan kulitnya secar
***Sarah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Kevin. Ia menarik Kevin untuk pergi ke kamar mandi agar tidak kembali tidur. Hari ini, ia ingin menghabiskan waktu bersama kekasihnya.Setelah sarapan siap, Sarah memanggil Kevin. Tak lama kemudian, wajah tampan Kevin muncul di hadapannya dengan senyum yang selalu memikat hatinya."Sudah segar lagi?" tanya Sarah.Kevin mengangguk dan duduk untuk sarapan. Pria itu sebenarnya masih mengntuk."Patricia akan datang ke sini?" tanya Sarah.Kevin menggeleng. "Aku menyuruhnya untuk tidak datang. Bukankah kita tidak ingin ada siapapun yang mengganggu?" jawabnya sambil mengedipkan sebelah mata."Lalu bagaimana dengan acara pesta kolega bisnismu nanti?" tanya Sarah."Aku sudah mengatur agar beberapa desainer top dan makeup artist datang ke sini untuk mengubahmu menjadi seorang ratu," jawab Kevin.Sarah sangat senang mendengarnya. "Lalu, apa yang akan kita lakukan hari ini?" tanyanya penasaran."Bagaimana kalau kita mengunci diri di kamar?" jawab Kev
***Malam ini, Sean mengantar Sarah dan Kevin ke pesta yang diadakan oleh Mr. Isamu di sebuah hotel mewah di Marina Bay. Setelah sampai, mereka menjadi pusat perhatian para tamu, terutama Sarah. Semua yang hadir saling berbisik, menatap Sarah dari ujung kaki hingga ujung kepala.Sarah merasa sangat gugup ketika ditatap seperti itu, dan Kevin menyadarinya. "Santai, sayang. Ada aku di sisimu," Kevin mengusap punggung tangan Sarah agar wanita itu tidak gugup.Sarah tersenyum, meski masih merasa gugup. Setelah itu, Kevin mengenalkan Sarah pada para tamu yang menyapanya. Sarah yang merasa gugup berbisik kepada Kevin, "Aku mau ke toilet sebentar.""Apa aku perlu antar?" tanya Kevin. Sarah menggeleng.Setelah Sarah pergi ke toilet, tidak lama kemudian Mr. Isamu datang menyapa Kevin."Halo, Kevin. Akhirnya kamu datang," sapa Mr. Isamu."Saya pasti akan datang untuk undangan yang diberikan oleh Mr. Isamu," balas Kevin dengan sopan."Kamu datang sendirian? Bagaimana jika aku memilihkan seorang