***"Kalau ada yang tanya saya, bilang saya belum datang, ya," pinta Sarah kepada karyawan di butik."Baik, Bu," jawab karyawan serempak.Sarah bergegas masuk ke ruangannya, tak sabar melihat wajah Kevin meski hanya dari layar ponsel. Setidaknya itu bisa mengobati rasa rindunya.Tak lama ia duduk, panggilan video dari Kevin masuk.“Halo, Sayang.” Sarah tersenyum menatap wajah pria itu di layar ponselnya.“Sayangku. Sudah makan siang?” tanya Kevin tersenyum melihat wajah ceria Sarah.“Sudah, tapi aku pulang duluan tadi biar bisa bicara sama kamu,” balas Sarah.“Kenapa enggak di sana saja diangkat? Kan hanya ada Sean. Aku tak masalah ada dia,” kata Kevin.“Enggak ah, ada Nisa juga. Lagian, nanti dia cemburu kamu hubungi aku. Nanti dia makin gencar mendekati Sean karena melihat kita romantis begini,” balas Sarah tertawa ringan,Tawa Sarah terdengar merdu di telinga Kevin. “Masih lama kita ketemu, sayang. Di sini aku kesepian,” ucapnya.“Masih ada dua hari lagi kan? Pasti enggak akan tera
***Sean melihat wajah Sarah yang tertekan. Ini pertama kalinya wanita itu muncul ke publik setelah identitasnya sebagai kekasih Kevin terbongkar. Mungkin wanita lain akan merasa senang menjadi sorotan, tapi Sarah justru sebaliknya. Dia merasa risih dan tak nyaman."Mau pergi ke suatu tempat?" tawar Sean.Sarah melirik ke arah Sean, ia tak menyangka pria dingin yang seperti robot itu memulai pembicaraan. "Tempat apa?" tanya wanita itu."Nanti, Nona akan tahu," jawab Sean singkat.Sarah hanya menurut, memang ia butuh ketenangan agar perasaannya kembali membaik dan ia merasa bosan sendirian di apartemen.Sean mengajak Sarah ke suatu tempat, di sudut kota Jakarta yang sibuk ternyata ada tempat yang tenang. Sebuah kedai kopi bernuansa garden. Mata Sarah langsung membulat sempurna saat melihat kedai kopi ini, ia tak menyangka masih ada tempat seperti ini di Jakarta.Kedai kopi ini memiliki ornamen berwarna hijau dan tambahan tanaman yang m
***Sarah menggeliatkan tubuhnya. Seluruh badannya terasa pegal dan capek karena beberapa hari terakhir ini ia terus saja diburu oleh para wartawan. Dimanapun Sarah berada, pasti ada jepretan kamera wartawan. Beruntung ada Sean yang selalu sigap melindunginya, pria itu bagaikan ayah yang melindungi putri kecilnya.Sarah tertawa cekikikan. Mana bisa Sean yang masih muda menjadi ayah baginya? Harusnya menjadi kakak laki-laki lebih cocok.Sarah menuju dapur dan meminum segelas air putih, lalu ia menuju balkon menghirup udara pagi. Saat ia merentangkan kedua tangannya, ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Sarah langsung tahu siapa orang itu hanya dari wangi parfum mahalnya."Kapan sampai sini?" tanya Sarah."Tadi jam tiga pagi," jawabnya dengan suara serak khas bangun tidur.Sarah tersenyum karena pria itu menghampirinya dan tangan lelaki itu melingkar di pinggangnya dengan erat."Aku sangat merindukanmu," bisik Kevin lembut.
***Zeline telah menyulap Sarah menjadi lebih anggun dan elegan. Kali ini ia merasa puas dengan hasilnya. Sarah mengenakan dress batik warna navy, selutut berbentuk kimono dari bahan Ikat Batik Catalina, dipadukan dengan wedges warna navy dan clutch warna senada serta jam tangan berwarna silver. Penampilan ini membuat Sarah semakin bersinar. Zeline memulas make-up natural, karena Sarah sudah cantik alami. Zeline juga membiarkan rambut Sarah tergerai, membuatnya benar-benar terlihat mempesona, berkelas, dan anggun."Perfect! Kamu memang paling cantik dan mempesona. Dress ini pasti laku keras saat nanti banyak wartawan datang dan memotretmu. Sepertinya nanti aku harus stok banyak dress ini," ucap Zeline percaya diri."Bisa jadi sebaliknya, malah nggak akan laku karena aku yang pakai," Sarah mencoba mengingatkan.Zeline menggelengkan kepalanya, lalu menghadapkan Sarah ke depan cermin. "Lihat dirimu, kamu sangat cantik dan berkelas. Kecantikanmu itu sangat me
***Setelah mengantarkan Sarah ke apartemen, Kevin langsung pulang ke rumahnya. Ada perasaan mengganjal di hatinya ketika melihat Sarah yang menangis dan menyiratkan kesedihan. Kevin tak percaya alasan Sarah menangis hanya karena takut membuatnya malu; Sarah bukan wanita secengeng itu."Sean, aku ingin tahu kenapa Sarah menangis tadi. Aku tak percaya dengan alasannya," perintah Kevin."Baik, Tuan. Saya akan mendapatkan informasinya paling lambat besok pagi," janji Sean.Setelah sampai di rumah, Kevin langsung masuk ke kamar anaknya, Shopia. Ia melihat Shopia yang sedang tertidur pulas sambil memeluk boneka beruangnya. Sayup-sayup terdengar Shopia menyebut nama Sarah meski sedang tertidur. Kevin tersenyum mendengarnya."Bahkan kamu juga sama dengan Papi, Nak. Dalam tidur pun masih mengingat dia," gumam Kevin."Sabar, Nak. Papi akan membuat mimpi kita jadi nyata menjadikannya ratu di rumah kita," Kevin mengatakan harapannya sambil mengecup ken
***Zeline terlihat gugup karena sebentar lagi keluarga Bastian akan datang. Padahal ini bukanlah acara lamaran resmi dan Zeline sudah sangat mengenal keluarga Bastian sejak kecil."Aku gugup," bisik Zeline pada Sarah."Tenang, mereka tidak akan menggigitmu. Kecuali Bastian, mungkin pengecualian," Sarah menggoda Zeline."Sarahhh," pekik Zeline, mencubit lengannya karena membuatnya makin gugup.Tak lama kemudian, keluarga Bastian tiba dan disambut hangat oleh Kevin."Kamu semakin tampan dan gagah saja, Nak," sapa Tante Mel pada Kevin."Tante juga, kenapa makin lama makin muda saja," puji Kevin."Kamu ini dari kecil mulutnya manis sekali," balas Tante Mel sambil tersenyum. Lalu ia menatap Zeline dan memeluknya."Sayangku, gadis kecilku sudah tumbuh jadi perempuan dewasa dan makin cantik," Tante Mel menatap penuh haru."Terima kasih, Tante. Zeline merindukan Om dan Tante," balas Zeline manja."Gadis cantik ini
***Pagi ini sangat gempar, video asusila seorang istri dari pengusaha tambang batu bara dan juga anak dari politikus terkenal tersebar di dunia maya. Tak tanggung-tanggung, ada beberapa video yang diduga perempuan itu dengan pria yang berbeda. Diduga pria-pria itu adalah gigolo yang disewa untuk memenuhi hasratnya. Menurut desas-desus yang beredar, istri pengusaha itu tak puas dengan aksi ranjang suaminya yang super sibuk sehingga melampiaskan hasratnya pada para gigolo, yang parahnya lagi, mereka adalah pria muda bau kencur yang umurnya di bawah dua puluh tahun.Identitas perempuan itu adalah Cecilia Siswoyo, istri pengusaha terkenal dan anak dari politikus ternama. Publik tidak menyangka bahwa image yang selama ini dibangun oleh Cecilia sebagai perempuan cerdas dan berwibawa dengan karirnya sebagai dokter spesialis anak ternyata menyembunyikan sisi lain yang sangat berbeda.Padahal Cecilia terkenal sangat vokal dalam menyuarakan perlindungan pada anak-anak, a
***Di sudut kamar, hati Hansen terbakar cemburu. Berbagai media cetak maupun elektronik terus saja membahas pasangan fenomenal, Kevin dan Sarah. Wajah Sarah sering muncul di layar televisi, kecantikannya selalu membuat decak kagum.Saat ini, Sarah memang tengah hangat diperbincangkan. Mulai dari kecantikan hingga gaya busananya yang sederhana namun elegan menjadi tren baru atau inspirasi bagi banyak perempuan. Meski ada yang mencibirnya, mengatakan bahwa hanya wajah cantiknya saja yang dimanfaatkan untuk menggaet para pria kaya, Sarah tetap populer.Melihat Sarah tersenyum sambil memegang erat tangan Kevin di layar televisi, Hansen merasa jengah. Dengan marah, ia melemparkan gelas wine di tangannya ke arah layar."Lepaskan tanganmu darinya!" geram Hansen pada layar televisi, seolah berbicara langsung pada Kevin."Aku pastikan, kamu tak akan lama bisa tersenyum dengan bahagia seperti itu! Dia milikku, bukan milikmu!" Hansen terus meracau."S