Share

Bab 17. Bodoh dan Polos

“Ya, Tuhan. Bagaimana ini?” Stella bergumam seraya menggigit kukunya. Sejak tadi dia mondar-mandir gelisah. Pikirannya terus memikirkan tentang perkataan Sean tadi malam. Sebuah kalimat yang lolos dari pria itu, membuatnya terus terngiang dalam benaknya. Imajinasinya berkeliaran akibat perkataan Sean itu.

“Bagaimana kalau itu sampai terjadi?” Stella menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. “Tidak-tidak, itu tidak mungkin. Itu tidak boleh terjadi.” Perempuan itu menggelengkan kepalanya, mengatur napasnya agar tenang. Rasa takut menyerang dan menggrogoti dirinya.

“Nyonya, barang-barang yang Anda butuhkan sudah dimasukan ke dalam koper,” ujar sang pelayan sontak membuat Stella terkejut. Pasalnya perempuan itu tidak menyadari kalau pelayan sudah berada di hadapannya.

“Ah, kau sudah merapikan semuanya?” tanya Stella menjadi canggung.

Sang pelayan mengangguk. “Sudah, Nyonya. Saya sudah merapikan semuanya. Apa ada lagi yang Anda butuhkan?”

“Hm, t-tidak ada. Terima kasih.” Stella te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status