Share

Bab 122. Tidak Menaruh Dendam

“A-Aurora?”

Stella terdiam sejenak melihat sosok wanita yang berdiri di hadapannya. Ya, wanita yang di hadapan Stella adalah Aurora. Perlahan Stella melepaskan tangannya yang tengah penyentuh dress yang dipilih oleh Aurora. Sesaat Aurora dan Stella saling menatap satu sama lain. Jika Stella masih berusaha bersikap tenang, berbeda dengan Aurora yang menatapnya penuh arti.

“Kau di sini?” Aurora menyapa dengan nada dingin dan tak ramah.

Stella mengangguk. “Iya, aku di sini. Kau masih di Jakarta? Aku pikir kau sudah tidak di sini.”

“Setelah kejadian itu, aku tidak mungkin meninggalkan Jakarta. Masih banyak orang yang membenciku dan membicarakan buruk tentangku. Jadi aku memutuskan untuk tetap berada di sini sampai semuanya tenang. Mungkin setelah semua tenang, aku akan kembali ke Boston.” Aurora menjawab dengan nada begitu dingin dan sorot mata tegas. Ya, dia sangat membenci Stella. Namun, Aurora tidak bisa melakukan apa pun. Mengingat masalah yang terjadi akibat ulahnya sudah mencoreng n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status