Share

22| Sandiwara yang Mendebarkan

Axel berbaring miring di ranjang super empuk dan besarnya. Dia menopang kepala menggunakan tangan kanan dan diam-diam tersenyum tanpa tujuan. Di depan Axel ada Niken yang terlelap dengan mulut sedikit terbuka.

Niken menggeliat. Perlahan matanya mengerjap. Ketika membuka mata, hal yang pertama yang dia lihat adalah wajah tampan Axel yang terlihat tersenyum geli. Sontak gadis itu terlonjak bangun.

“Apa yang kau lakukan?” teriak Niken kebingungan dan panik.

“Seharusnya aku yang bertanya, bukan?” gumam Axel masih dalam posisi berbaring miring.

“Di mana aku?” Niken kelabakan.

“Tidurmu nyenyak sekali, bukan?” Axel mengubah posisi tidur dengan berbaring terlentang dan menarik selimut ke tubuhnya.

Niken yang masih setengah sadar dan kebingungan mengucek-ngucek mata sambil duduk. Dia melihat Axel berbaring di sisinya dengan nyaman dan tanpa keraguan.

“Maaf,” ujar Niken gugup. “Aku ketiduran. Sebaiknya aku tidur di sofa. Kau pasti terganggu. Aku tidak bermaksud mengotori tempat tidurmu.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status