Home / Pernikahan / Dalam Diamku / Bab 88 Penculik yang baik hati

Share

Bab 88 Penculik yang baik hati

last update Last Updated: 2024-12-07 12:39:25

Kondisi Mahesa semakin hari semakin membaik. Miranda dengan telaten menunggui putranya, ia sangat siaga jika Mahesa membutuhkan sesuatu. Begitu juga dengan Rajasa, ia pun rela meninggalkan pekerjaanya di perusahaan untuk sementara demi menemani Miranda dan Mahesa di rumah sakit.

Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang telah menculik Mahesa. Miranda dan Rajasa pun masih enggan menanyakan langsung pada putranya yang baru sembuh dari sakit dengan alasan khawatir akan memunculkan trauma. Mereka lebih berfokus pada kesembuhan Mahesa dari pada harus mengusut penculik tersebut untuk saat ini.

HP Rajasa bergetar, ternyata Bu Merry yang menelpon. Rajasa pun segera mengangkat telpon dari mamahnya.

"Halo, Mah" Ucap Rajasa menjawab panggilan dari Bu Merry

"Rajasa, bagaimana keadaan Mahesa? Apakah sudah bisa di bawa ke Jakarta? Mamah sudah kangen" Ucap Bu Merry

"Sudah mulai membaik Mah, tapi untuk saat ini biarkan dulu kondisi Mahesa stabil baru kita bawa pulang. Begitu saran dokter" Rajasa me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dalam Diamku   Bab 89 Ditangkap polisi

    "Aku harus melapor ke polisi!" Ucap Rajasa serius"Untuk apa, Mas?" Tanya Miranda khawatir melihat reaksi suaminya setelah mengetahui bahwa Tommy yang menculik Mahesa."Tentu saja untuk memberikan dia hukuman!" Rajasa menjawab dengan amarah yang membara di hatinya."Aku rasa tidak perlu, bukankah Mahesa bilang, Tommy memperlakukanya dengan baik? Bahkan Mahesa juga sampai merindukanya" Miranda mencoba menjelaskan dengan hati-hati, ia hanya tidak ingin memperpanjang masalah dengan melaporkan pada polisi. Namun Miranda juga khawatir jika Rajasa salah paham dengan sikapnya."Dia sudah membahayakan Mahesa, Mir? Kamu mau diamkan dia begitu saja?" Benar saja, Rajasa tak terima dengan sikap istrinya."Tidak Mas, aku kenal Tommy dengan baik" Miranda merasa yakin, ada alasan yang masuk akal mengapa Tommy sampai tega menculik Mahesa."Kamu kenal dia dengan baik? Lalu bagaimana dengan aku Mir? Apakah kamu juga mengenalku dengan baik? Aku suamimu dan dia orang lain, kamu sedang membela laki-laki l

    Last Updated : 2024-12-07
  • Dalam Diamku   Bab 1

    Pov Miranda "Aku bisa menerima semua rasa sakit akibat menikah denganmu Mas, aku bisa menerima bagaimana ibumu menghinaku dan memperlakukan aku seperti pembantu, tapi sungguh aku tidak bisa menerima pengkhianatanmu!" Ucapku pada Mas Raja saat dia mengakui bahwa ia memang menjalin hubungan dengan Alexa. "Mir, maaf aku sungguh bersalah sama kamu! aku memang tak layak sebagai suami, tapi kumohon maafkan aku Mir, aku khilaf, please kasih aku kesempatan lagi!" Mas Raja bersimpuh dan memohon padaku, tapi aku benar-benar telah kehilangan rasaku padanya. "Kau tau Mas, untuk memutuskan menikah denganmu aku sudah mengorbankan karirku, mimpi-mimpiku, cita-citaku manjadi psikolog dan juga keluargaku dikampung?" ucapku dengan terengah-engah karena emosi yang meluap dari hatiku "Aku mengorbankan seluruh hidupku hanya untuk menikah denganmu dan sekarang kau mengkhianati ku? sungguh kamu benar-benar kejam Mas Raja!" lanjutku meluapkan seluruh emosiku padanya. Kulihat wajah Mas Raja yang penuh ses

    Last Updated : 2022-03-29
  • Dalam Diamku   Bab 2

    Pov MirandaSetelah merasa cukup tenang aku lalu pulang bersama Mahesa putraku, malam sudah larut karena tadi aku mampir untuk makan diluar bersama Mahesa sebelum pulang lalu berjalan-jalan sekedar menghilangkan penat sekaligus menetralkan emosiku. "Darimana saja kamu? keluyuran seperti perempuan jalang!" ucap Ibu mertuaku saat aku membuka pintu. Aku tak ingin menjawab karena hanya akan menambah keributan dirumah ini. Mataku menyapu ke seluruh ruangan, tak kutemukan Mas Raja disana. "Mungkin dia menemui Alexa" batinku berkata."Miranda, jangan mengacuhkan Ibu sedang bicara denganmu!" kata Bu Mery"Sebentar Bu, saya tidurkan Mahesa dulu dikamar nanti saya akan keluar jika memang Ibu perlu bicara dengan saya". Aku segera masuk ke kamar dan menidurkan Mahesa disana, setelah itu kembali menemui Bu Merry."Ibu tau Rajasa sudah mengatakan tentang Alexa sama kamu Miranda, Ibu yang menyarankan Rajasa agar segera menyampaikan semuanya dengan jujur""Lalu apa yang Ibu inginkan?""Semua terserah

    Last Updated : 2022-03-29
  • Dalam Diamku   Bab 3

    Pov MirandaAku telah tertidur ketika tangan Mas Raja' memelukku dari belakang "Mir, masih marah?" bisiknya mesra. "Masih" jawabku singkat. Dia pikir perkara hubungan nya dengan Alexa adalah perkara sepele yang mudah kumaafkan seperti perkara lainya?"Maafkan aku Mir" Mas Raja semakin mengeratkan pelukannya, aku memberontak mencoba melepaskan"Darimana?""Alexa tadi sakit dan aku menjaganya sebentar" Jawaban Mas Raja sungguh mencabik-cabik hatiku, kenapa kamu begitu jujur sih Mas? Tidakkah kamu mengerti hatiku tak terbiasa berbagi dengan yang lain?"Kamu akan menikahinya Mas?""Iya Mir, seharusnya seperti itu bukan?""lalu bagaimana dengan aku?""Kamu akan tetap menjadi istri ku sayang, akan tetap bersamaku"Air mata ku tak dapat ku tahan lagi mengalir begitu saja, Rajasa benar-benar egois dia sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan ku."Kau pikir ini adil untuk ku Mas?""Aku akan berusaha seadil mungkin Mir""Kamu mencintai Alexa?""Mir, berhentilah menanyakan hal-hal yang kam

    Last Updated : 2022-03-30
  • Dalam Diamku   Bab 4

    Pov Miranda Perjalanan cintaku dengan Rajasa memang penuh liku, masalah utamanya adalah karena Bu Merry tak pernah menyukaiku sejak awal. Pertama karena latar belakang keluargaku yang tak setara dengan mereka secara status ekonomi maupun sosial dan alasan kedua karena keluarga Mas Raja telah berencana menjodohkan Rajasa dengan seorang gadis cantik bernama Alexa Andriani. Aku sedang menyusui Mahesa untuk mengantarkannya tidur siang, sayup-sayup rasa kantuk dan perasaan sakit hati atas percakapanku dengan Mas Raja tadi malam membawaku pada ingatan masalalu dimana Tante Merry mendatangi kantorku dan memperingatkanku agar tak mendekati putranya. Flash back "kriiing kriiing kriiing" telepon di meja kantor ku berdering"Halo dengan Miranda bagian HRGA" jawabku setelah mengangkat gagang telepon"Bu Miranda ada Tamu yang nyariin" ucap Risa yang merupakan receptionist di tempatku bekerja"Siapa yah, kayaknya aku ga ada janji sama siapapun hari ini Ris""Saya gak tau Bu, ini ibu-ibu jutek b

    Last Updated : 2022-03-30
  • Dalam Diamku   Bab 5

    Pov Miranda "Dog dog dog" Bu Merry menggedor pintu kamarku dengan keras, menyadarkan aku dari lamunan."Miranda, keluar cepat! Turunkan barang-barang belanjaan dimobil"Aku tergaket dan segera bangkit dari ranjang secara hati-hati agar Mahesa tak ikut bangun, lalu keluar sesuai instruksi Bu Merry."Enak sekali yah siang-siang begini dikamar, tidur kamu Mir?""Maaf Bu, tadi saya hanya ketiduran karena menidurkan Mahesa""Keluarkan belanjaan dimobil dan segera kemas yang rapi""Baik Bu" Tanpa banyak bicara aku langsung menuruti perintah Bu Merry, menuju garasi dan mengeluarkan semua belanjaan yang ada di mobil.Mobil Pajero Sport milik Papa mertuaku itu terlihat penuh dengan belanjaan barang-barang mewah dan aneka kue mahal. Terlihat beberapa pasang sepatu bermerk, tas dan beberapa pakaian wanita. Sambil menurunkan belanjaan yang super banyak dari mobil hatiku bertanya-tanya, "Untuk apakah barang-barang sebanyak ini?" "Nanti akan ada yang datang untuk mengemas barang-barang ini menjadi

    Last Updated : 2022-03-30
  • Dalam Diamku   Bab 6

    Pov Rajasa Aku telah masuk ke dalam perangkap Alexa. Sebagai pria normal sangat sulit bagiku untuk tidak tergoda pada wanita itu. Wajah menawan dengan postur tubuh yang proposional adalah kombinasi yang pas bagi seorang wanita untuk disebut cantik. Profesinya sebagai seorang model membuatnya semakin menarik karena selalu merawat tubuhnya dari atas sampai bawah. Pakaian Alexa juga selalu modis dan fit on body, istilahnya dia selalu tampil sedap dipandang mata. Orangtuaku yang memperkenalkan aku dengan Alexa Andriani. Mereka berniat menjodohkan aku dengan Alexa, sayang Miranda terlebih dahulu mengisi hatiku sebelum Alexa datang. Namun aku dan Alexa tetap berteman baik, aku tak ada maksud apapun pada Alexa murni hanya pertemanan biasa. Apalagi orangtua kami juga berteman dengan sangat baik, tentu aku harus menjaga hubungan orangtuaku dengan orangtua Alexa juga. Flashback Saat itu, Mama dan Papa yang sudah menunggu diruang tamu sambil asyik mengobrol dengan seorang wanita cantik. Terli

    Last Updated : 2022-03-30
  • Dalam Diamku   Bab 7

    Pov Rajasa Flashback Hp ku berbunyi, kuperiksa untuk tahu siapa yang menelpon. Ternyata Mama yang menelponku setelah lima hari aku tidak pulang kerumah, akhirnya beliau menghubungiku. Aku sengaja tinggal di hotel sebagai aksi protes atas larangan kedua orangtuaku terhadap rencanaku menikahi Miranda. setekah beberapa saat berfikir akhirnya kuputuskan untuk menjawab panggilan telpon dari Mama. "Halo Ma""Rajasa, kamu dimana Nak, bagaimana keadaanmu""Rajasa baik""Nak, pulanglah Mama dan Papa khawatir""Tidak usah basa-basi Ma, Rajasa tidak mau dan tidak akan pernah pulang sebelum Mama mengijinkan Rajasa menikahi Miranda""Oke, oke Mama dan Papa ijinkan, tapi kamu segera pulang dulu kita bicarakan baik-baik dirumah""Oke, nanti Rajasa pulang" Jawabku singkat lalu menutup pembicaraan. Sesuai dugaan, mereka mau tak mau akan mengabulkan keinginanku menikahi Miranda. Aku adalah anak satu-satunya, orangtuaku sangat berharap akulah yang akan meneruskan bisnis keluarga dan memang semenjak ak

    Last Updated : 2022-04-17

Latest chapter

  • Dalam Diamku   Bab 89 Ditangkap polisi

    "Aku harus melapor ke polisi!" Ucap Rajasa serius"Untuk apa, Mas?" Tanya Miranda khawatir melihat reaksi suaminya setelah mengetahui bahwa Tommy yang menculik Mahesa."Tentu saja untuk memberikan dia hukuman!" Rajasa menjawab dengan amarah yang membara di hatinya."Aku rasa tidak perlu, bukankah Mahesa bilang, Tommy memperlakukanya dengan baik? Bahkan Mahesa juga sampai merindukanya" Miranda mencoba menjelaskan dengan hati-hati, ia hanya tidak ingin memperpanjang masalah dengan melaporkan pada polisi. Namun Miranda juga khawatir jika Rajasa salah paham dengan sikapnya."Dia sudah membahayakan Mahesa, Mir? Kamu mau diamkan dia begitu saja?" Benar saja, Rajasa tak terima dengan sikap istrinya."Tidak Mas, aku kenal Tommy dengan baik" Miranda merasa yakin, ada alasan yang masuk akal mengapa Tommy sampai tega menculik Mahesa."Kamu kenal dia dengan baik? Lalu bagaimana dengan aku Mir? Apakah kamu juga mengenalku dengan baik? Aku suamimu dan dia orang lain, kamu sedang membela laki-laki l

  • Dalam Diamku   Bab 88 Penculik yang baik hati

    Kondisi Mahesa semakin hari semakin membaik. Miranda dengan telaten menunggui putranya, ia sangat siaga jika Mahesa membutuhkan sesuatu. Begitu juga dengan Rajasa, ia pun rela meninggalkan pekerjaanya di perusahaan untuk sementara demi menemani Miranda dan Mahesa di rumah sakit.Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang telah menculik Mahesa. Miranda dan Rajasa pun masih enggan menanyakan langsung pada putranya yang baru sembuh dari sakit dengan alasan khawatir akan memunculkan trauma. Mereka lebih berfokus pada kesembuhan Mahesa dari pada harus mengusut penculik tersebut untuk saat ini.HP Rajasa bergetar, ternyata Bu Merry yang menelpon. Rajasa pun segera mengangkat telpon dari mamahnya."Halo, Mah" Ucap Rajasa menjawab panggilan dari Bu Merry"Rajasa, bagaimana keadaan Mahesa? Apakah sudah bisa di bawa ke Jakarta? Mamah sudah kangen" Ucap Bu Merry"Sudah mulai membaik Mah, tapi untuk saat ini biarkan dulu kondisi Mahesa stabil baru kita bawa pulang. Begitu saran dokter" Rajasa me

  • Dalam Diamku   Bab 87 Bertemu Mahesa

    "Mahesa, itu Mahesa kita Mas!" Pekik Miranda saat melihat Mahesa di ruang ICU rumah sakit.Miranda tak dapat menahan air matanya, perempuan muda itu menangis di pelukan Rajasa. Perasaan Miranda dan Rajasa campur aduk saat ini, mereka senang karena bisa kembali melihat putranya namun juga sedih karena kondisi Mahesa saat ini. Di sisi lain, mereka penasaran bagaimana Mahesa bisa sampai di rumah sakit ini. Namun juga bersyukur karena ada yang menolong putranya."Apakah Bapak dan Ibu adalah orang tua pasien?" Ucap seorang dokter yang tiba-tiba mendekati Miranda dan Rajasa. Miranda langsung menghapus air matanya demi melihat dokter tersebut."Ya, benar! Kami orang tuanya, kami juga membawa semua dokumen yang dibutuhkan sebagai bukti bahwa kami adalah orang tua kandungnya" Ucap Rajasa mantap."Baiklah, ikut saya!" Ucap dokter tersebut tanpa basa-basi. Dokter laki-laki yang terlihat seumuran dengan Rajasa tersebut berjalan menuju sebuah ruangan, diikuti oleh Miranda dan Rajasa.Miranda dan R

  • Dalam Diamku   Bab 86 Sebuah harapan

    "Mas, ada telpon dari rumah sakit" Ucap Miranda menyampaikan pada suaminya dengan penuh harap."Apa ada kabar baik, Mir?" Rajasa pun tak kalah berharap mendapatkan kabar baik"Ya, ada pasien anak tanpa orang tua dan tanpa identitas yang baru saja dirujuk ke rumah sakit tersebut, mungkin saja itu Mahesa, Mas!" Ucap Miranda bersemangat"Ayo kita ke sana sekarang juga, Mir!" Ajak Rajasa, Miranda pun setuju.Mereka tidak mau membuang waktu lagi untuk segera menemukan putra semata wayangnya. Miranda pun segera bersiap dengan membawa berbagai macam perlengkapan, mulai dari alat mandi dan bantu ganti, mengingat daerah yang akan di tuju cukup jauh dari kediaman mereka."Perjalanan kita cukup jauh Mas, apakah tidak apa-apa jika menggunakan mobil? Aku khawatir Mas akan kecapean di jalan" Ucap Miranda pada suaminya."Tak apa sayang, kita akan lebih fleksibel jika menggunakan kendaraan pribadi" Jawab Rajasa sambil menaikan koper ke dalam bagasi.Tak menunggu lama, mereka kemudian segera berjalan

  • Dalam Diamku   Bab 85 Mahesa Kritis

    "Om, Mahesa pusing, mau bobo" Ucap Mahesa pada pria yang ada di dekatnya. Pria itu kemudian membopong Mahesa ke dalam kamar dan menidurkanya. Ia menyadari bahwa suhu tubuh anak kecil itu terasa sangat panas, tidak seperti biasanya. "Gawat, anak ini demam" Ucap pria tersebut."Mahe, om keluar sebentar membeli obat dan makanan, Mahe bobo dulu ya!" Ucap pria tersebut."Om, kapan Mahe pulang? Mahe kangen Mamah om" Ucap Mahesa menyampaikan kerinduanya pada Miranda."Hm,, sabar yah! Nanti kalau sudah waktunya Mahesa bisa bertemu Mamah!" Pria itu beralasan. Mahesa mengangguk pelan, Anak kecil itu terlihat sangat lemah dan lelah. Ia kemudian memejamkan matanya dan tertidur sambil merasakan rasa lelah di tubuhnya. Tak menunggu lama, pria penculik itu kemudian pergi meninggalkan Mahesa. Ia membeli obat penurun panas untuk anak dan sebungkus bubur ayam. Setelah keduanya didapatkan, pria itu segera kembali ke rumah di mana Mahesa berada."Mahesa, Om datang! Mahesa makan dulu terus minum obat y

  • Dalam Diamku   Bab 84 Siapa Penculiknya?

    Di perjalanan pulang dari kantor polisi, di dalam mobil"Dari mana kamu tahu bahwa bukan Devka yang menculik Mahesa, sayang?" Tanya Rajasa penasaran."Aku tahu dari bagaimana cara dia menyampaikanya dan mimik mukanya. Dari feelingku, Devka memang bukan pelakunya!" Ucap Miranda yakin.Rajasa mengangguk mendengar jawaban istrinya. Dia mempercayai istrinya, toh Miranda adalah calon psikolog, mungkin dia mempelajari bagaimana bahasa tubuh Devka ketika berbicara sehingga membuat Miranda mengambil kesimpulan demikian."Apa rencana Mas Raja untuk Devka dan Alexa?" Tanya Miranda penasaran."Biarkan pengacaraku yang mengurus, saat ini aku ingin fokus mencaari Mahesa dan memastikan anak kita selamat" Ucap Rajasa sambil mengelus kepala Miranda. Miranda mengangguk, ia setuju dengan suaminya. Menurutnya keselamatan Devka adalah hal yang terpenting saat ini.***Sudah lima hari Mahesa menghilang tanpa berita, Miranda tak berhenti menangisi anaknya. Miranda bahkan sampai mengambil cuti dari pekerjaa

  • Dalam Diamku   Bab 83 Melapor polisi

    "Halo Mas, maafkan Hp aku kehabisan baterai" Ucap Miranda melalui panggilan telepon kepada suaminya, Rajasa."Syukurlah kamu baik-baik saja sayang, Mas sangat mengkhawatirkanmu. Bagaimana dengan Mahesa? Apakah sudah ada info labih lanjut?" Tanya Rajasa pada istrinya."Belum, Mas. Aku sudah meminta bantuan pihak daycare untuk mengecek cctv untuk mengenali siapa orang yang membawa Mahesa. Tapi anehnya cctvnya mati pada saat kejadian" Miranda menjelaskan pada suaminya"Benar-benar sudah direncanakan dengan rapi rupanya!" Gumam Rajasa mendengar penjelasan istrinya."Sayang, Mas sedang dalam perjalanan ke Bandung. Mas sudah tahu siapa yang menculik Mahesa, sekarang Mas justru mengkhawatirkanmu sayang. Carilah tempat yang aman, jangan sendirian!" Ucap Rajasa."Siapa pelakunya, Mas?" Miranda sangat penasaran."Nanti Mas ceritakan semuanya, pesan Mas kamu jangan sendirian. Jaga keselamatan dirimu baik-baik sampai Mas datang sebentar lagi" Ucap Rajasa serius."Baik, Mas" Miranda menuruti apa y

  • Dalam Diamku   Bab 82 Mahesa diculik

    "Halo Miranda? Tumben malam-malam begini telepon, ada apa sayang?" Jawab Rajasa menerima panggilan telepon dari istrinya yang saat ini berada di Bandung."Mas, Mahesa Mas! Mahesa tidak ada di daycare!" Suara Miranda terdengar panik"Maksud kamu tidak ada di daycare gimana Mir? bicara pelan-pelan!" Rajasa ikut panik mendengar kabar dari istrinya."Tadi sepulang mengajar aku kuliah dulu seperti biasa, tapi saat aku hendak menjemputnya pulang selepas kuliah, Mahesa tidak ada di daycare. Katanya sudah dijemput oleh om nya. Pengasuh daycare mengijinkan Mahesa pulang karena menurutnya Mahesa mengenali orang tersebut sebagai omnya!" Miranda mencoba menjelaskan. Saat ini hatinya sudah kalut karena kehilangan anaknya, ia sangat mengkhawatirkan keselamatan Mahesa saat ini."Bagaimana mungkin Mir? Apakah tidak ada petunjuk atau ciri-ciri orang yang membawa Mahesa?" Tanya Rajasa."Dia laki-laki, tinggi sekitar 170 cm dan terlihat sangat akrab dengan Mahesa, begitu info yang diberikan oleh pengasu

  • Dalam Diamku   Bab 81 Kemarahan Rajasa

    Rajasa meremas foto-foto yang barusan ia lihat pagi ini. Emosi Rajasa naik ke ubun-ubun hingga seolah darahnya mendidih melihat potongan-potongan adegan erotis antara Devka dan Alexa. Bukan karena cemburu, melainkan Rajasa merasa dikhianati oleh orang yang sangat dia percayai di kantornya, Devka.Rajasa bahkan tidak menganggap Devka sebagai karyawan, melainkan sebagai keluarganya sendiri. Rajasa tak habis pikir mengapa Devka tega melakukan hal ini, dari sekian banyak perempuan jalang, mengapa harus mantan istrinya yang ia tiduri. "Aargh brengsek kau Devka!" Teriak Rajasa meluapkan amarah pada dirinya sendiri.Entah siapa yang mengirimkan foto-foto adegan tak senonoh antara Devka dan mantan istrinya Alexa ke meja kerja Rajasa, yang jelas hal ini sukses mengaduk-aduk emosi Rajasa hingga ia tak memiliki fokus yang baik untuk bekerja pagi ini. "Apalagi ini Tuhan!" Ucap Rajasa sambil mengacak rambutnya hingga terlihat berantakan. Ia merasa tak mampu lagi menanggung beban. Setelah kematian

DMCA.com Protection Status