"Apakah menjadi masalah besar karena aku mengetahui keberadaanmu?" tanya Galleno. Untung saja kekasihnya mengikuti saat Daniella di bawah pergi. "Kau baik-baik saja Kak?" Galleno memiringkan kepalanya untuk melihat keadaan Daniella. Perempuan itu sedang tidak baik-baik saja. Begitu banyak hal menakutkan yang datang menghampirinya. Pria yang berusaha untuk mencelakai Daniella mulai menyerang Galleno. Kemampuan pria itu tidak bisa di anggap remeh, dia membuat Galleno jatuh berkali-kali. Di sisi lain, Sana yang tadinya merasa kesal dengan kehadiran Galleno, kini tertawa puas setelah melihat Galleno tidak bisa berkutik. Tubuhnya kini terkapar karena pukulan dan tendangan mematikan dari pria itu. Daniella menangis dan memohon pada Sana untuk tidak mencelakai Galleno, tangisan dan permohonan Daniella membuat Sana tertawa seperti orang kesetanan. "Apakah aku harus bergabung dalam pesta anda?" Tawa Sana menghilang, ketika Anthonio dan seorang perempuan yang merupakan kelasihnya
"Itu salahku. Tidak perlu di lanjutkan lagi." Kata Daniella, ketika Anthonio berkata padanya jika dia akan mengurusi Sana dan pria yang bersamanya. Dia mengatakan akan memberikan pembalasan yang setimpal untuk mereka. Daniella tidak ingin memperpanjang masalah lagi, dia berharap setelah kejadian ini maka Sana akan berhenti melakukan hal buruk. Anthonio mengiyakan tetapi dalam hatinya dia akan tetap membalaskan perbuatan Sana dan rekannya. Malam itu Anthonio membiarkan Daniella untuk istirahat, sementara dia duduk di sofa yang ada di depan kamar Daniella. Anthonio begitu sibuk, dia harus mengurus siapa model yang akan menggantikan Daniella dan dia juga harus menerima sumpah serapah dari Dion dan Fendy. Dia merutuk pelan, cinta yang dia miliki untuk perempuan itu membuatnya enggan untuk menjalankan rencana jahat yang sebelumnya telah mereka rencanakan. "Aku yakin Fendy sudah memberitahumu apa yang terjadi. Dan tentunya Sekretarisku sudah memberitahu kamu apa saja yang akan kamu dapa
Daniella meminta kepada Anthonio agar dia bisa tetap ikut syuting dan memohon pada pria itu untuk menghubungi Gavriel. Namun masih sama seperti malam tadi, Anthonio tidak mengijinkannya sama sekali. Anthonio berpindah ke ruangan lain di hotel mewah itu dan balik meminta pada Daniella agar perempuan itu mengikuti apa yang dia minta. Dia beralasan dia tak ingin ada hal buruk lagi yang menimpa Daniella. "Jika memang kau tidak mau aku berpartisipasi dalam syuting itu, biarkan aku menelpon Gavriel. Aku hanya ingin memberi kabar padanya." "Aku yang akan memberitahunya. Aku akan bilang padanya kalau kau baik-baik saja bersamaku." "Gavriel akan semakin cemas jika dia tau aku bersamamu. Dia akan memikirkan hal yang lain tentang kita berdua. Jadi aku mohon, biarkan aku menghubungi Gavriel." "Oh tidak bisa!" Gavriel melangkah maju. "Aku akan berkata jujur padamu Daniella. Aku senang jika Gavriel berpikir jauh tentang hubungan kita, aku senang saat dia cemburu dan cemas ketika kau dengank
Gavriel merasakan amarahnya membara. Dia kesal dan marah melihat keadaan Galle yang terluka, dia juga kesal karena dia tidak mengetahui keberadaan Daniella. Anthonio menginginkan Daniella, jelas dia akan membawa Daniella ke suatu tempat yang mungkin saja akan begitu sulit untuk menemukannya. Di hari pertama dia tiba di Jepang, dia langsung berkunjung ke lokasi Syuting Fendy, dia berusaha menemukan sedikit petunjuk keberadaan Daniella. Namun, berdasarkan hasil pemantauannya terlihat jika Fendy dan Allena pun tidak berkomunikasi sama sekali saat mereka sedang break syuting. "Apakah mereka berdua menyadari keberadaanku?" Gavriel bertanya-tanya, sambil merapikan topi dan masker yang dia pakai. Dia takut jika keberadaannya di ketahui. Gavriel mencoba menunggu dengan sabar sambil terus memperhatikan segala pergerakan Allena dan Fendy, hingga syuting Allena hari itu selesai. Setelah berpamitan dengan beberapa crew, Allena pergi bersama seorang asistennya dan Gavriel juga pergi darisan
"Jangan khawatir Daniella, aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya akan membuatmu menjadi milikku, membuat jatuh cinta padaku dan membuatmu meninggalkan Gavriel." Dia menoleh sekilas ke arah Daniella yang duduk di sampingnya, wajah cantik perempuan itu membuatnya tergila-gila. Anthonio menebak reaksi yang di tunjukan oleh Daniella, terlihat jelas betapa menjijikannya pandangan yang di tunjukan Daniella, dia menunjukan rasa tidak sukanya dan mengatakan dengan tatapan matanya jika apa yang di inginkan Anthonio tak akan pernah terjadi. Dia tidak akan pernah mendapatkan Daniella karena perasaan Daniella hanya untuk Gavriel. "Jangan membawaku pergi seperti ini Anthonio. Apa yang kau lakukan saat ini hanya akan memperumit semuanya. Aku pastikan kau akan mendapatkan masalah besar jika Gavriel mengetahui keberadaanmu." Daniella mengalihkan pandangannya keluar jendela pesawat, menyaksikan langit biru hari itu. Anthonio dan Daniella sedang dalam perjalanan menuju ke Fukuoka, Anthonio sengaja me
Kehidupan Daniella berubah drastis, kini dia menjadi seperti seorang tawanan bagi Anthonio. Dia tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak di inginkan oleh pria itu. "Apa?" Daniella melompat kaget ketika Anthonio menemuinya di kamar. Saat itu mereka menempati sebuah rumah dengan penjagaan yang begitu ketat. Mudah sekali bagi Anthonio untuk membayar para penjaga itu. Dia memiliki segalanya dan dia bisa melakukan semua yang dia inginkan dengan mudahnya. "Aku tidak melakukan apapun, jangan khawatir." Katanya saat dia menyadari tatapan menyelidik Anthonio. Daniella berkata cepat karena dia takut jika tindakannya akan membahayakan sang Kakek. Daniella yang duduk termenung di kamarnya di kagetkan dengan kehadiran Anthonio. Wajah Anthonio yang tadinya menatapnya penuh selidik kini berubah cerah. "Kalau kamu tidak berpikir untuk melakukan hal yang buruk, aku juga tidak akan melakukan hal yang buruk padamu. Aku hanya akan membuatmu jatuh cinta padaku dan melupakan Gavriel." "Kau melakukannya
"Aku baik-baik saja. Itulah yang dia katakan pada Kakek. Tetapi nada bicara terdengar berbeda, dia sedang tidak baik-baik saja." Kakek Michael sedang berbicara dengan Gavriel. Permintaan Gavriel pada Kakek Andreas sebelumnya tidak di jalankan. Kakek Andreas memberitahu keadaan Daniella di Jepang yang tentu saja membuat Kakek Michael begitu cemas padanya. Kakek Michael juga berkata pada Gavriel jika dia sangat berharap pada Gavriel agar Gavriel bisa membawa Daniella kembali dengan selamat. Dia juga memberikan nomor yang sebelumnya di gunakan oleh Daniella untuk menghubungi Kakek Michael. Gavriel tau nomor tersebut hanya sekali pakai saja, dia tidak perlu petunjuk dari nomor itu karena Ray sudah menemukan keberadaan Daniella di Fukuoka. Kadang Gavriel begitu kagum dengan kemampuan Ray yang bisa melakukan hal yang sangat sulit bagi Gavriel namun mudah baginya. Sekarang, Gavriel hanya perlu mengunjungi tempat-tempat yang sudah dia dapatkan dari Ray, tempat yang di yakini akan di kunj
"Daniella...!!!" teriakan melengking dan panjang Anthonio terdengar di seluruh ruangan. "Daniella!!!" teriaknya lagi sambil berlari mengecek semua ruangan yang ada disana, tetapi dia tidak menemukan Daniella disana. Anthonio mendecak kesal pada dirinya sendiri karena semalam dia sengaja tidak mengunci pintu kamar Daniella, dia ingin membuat Daniella nyaman saat tinggal bersamanya. Dia tidak menyangka jika tindakannya itu membuatnya jadi takut seperti ini. "Ada apa Anthonio? teriakanmu bisa membuat gendang telingaku pecah." Daniella muncul dari pintu belakang. "Kau darimana?" teriak Anthonio. Dia kesal dan juga lega karena Daniella masih ada bersamanya disana. "Aku dari halaman belakang. Pemandangan pegunungan di belakang sana terlihat sangat indah." "Aku pikir kau pergi darisini." "Aku tidak akan pergi kemanapun karena Kakek ku yang akan menjadi taruhannya!" kata Daniella. "Setidaknya saat ini aku sedikit lega karena kemarin aku sudah menelpon Kakek dan mengatakan jika