Beranda / Romansa / DUDA KHILAF / 63. AWAL KEHIDUPAN BARU

Share

63. AWAL KEHIDUPAN BARU

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-28 19:28:46
Setelah empat bulan lebih berlalu, akhirnya Aryan terbangun dari koma.

Meski awalnya mental Aryan masih terlihat down akibat kejadian yang menimpanya sebelum ini, namun berkat dukungan dan ketulusan Isna, akhirmya Aryan bersedia untuk dipertemukan dengan Malik.

Itupun setelah kondisinya membaik dan sudah dipindah ke ruang perawatan.

Sebelum itu, Aryan selalu menolak jika Malik hendak melihat keadaannya ke dalam ruang ICU. Tapi hari ini, untuk pertama kalinya ketika Malik memasuki ruang perawatan Aryan, pemuda itu pada akhirnya hanya bisa menangis dengan satu kata yang terus menerus terucap dari bibirnya, yaitu kata maaf.

"Aryan sudah menjadi beban Papa selama ini. Aryan nggak pantas mendapat kasih sayang Papa karena Aryan bukan darah daging Papa, maafin Aryan Pa... Maafin Aryan..." Ucap Aryan saat itu.

Malik yang juga tak kuasa menahan tangis langsung memeluk Aryan. "Jangan pernah mengatakan hal itu lagi, Aryan. Sejak awal, kamu itu anak Papa, dan akan seperti itu seterusnya. Oke?" Uca
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Murni Aty
wahh wildan mau dijodohkan dg wildan thor? seru tuhh, ntar judulnya bisa mertuaku mantan pacarku..wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DUDA KHILAF   64. EPILOG

    Seorang lelaki tampak tergesa-gesa berjalan menyusuri lorong rumah sakit.Sebuah pesan yang dikirim seseorang padanya membuat perasaan si lelaki itu was-was dan khawatir luar biasa.Sebab si pengirim pesan mengatakan bahwa dirinya hendak bunuh diri jika si lelaki tidak segera datang menemuinya ke rumah sakit.Lelaki itu pun sampai di lokasi yang diberikan padanya, yakni lokasi di mana si pengirim pesan itu berada saat ini.Kedua bahu lelaki itu mencelos, saat melihat seorang wanita dengan masih mengenakan seragam rumah sakit kini berdiri di atas dinding pembatas rofftop. Tubuh ringkihnya sesekali bergoyang diterpa angin yang bertiup kencang."Ki, turun dari situ Ki! Jangan bertindak konyol Ki!" Teriak si lelaki pada wanita bernama Kinara itu.Kinara menoleh dengan tatapan matanya yang sendu. Wajahnya sudah sembab dengan air mata."Buat apalagi aku hidup? Mas Malik sedang berada di perjalanan ke sini untuk mengantarkan surat cerai! Dia mau menceraikan aku, Linggar! Dan semua itu gara-g

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-29
  • DUDA KHILAF   1. PROLOG (SEASON 2, SPINNOF WILDAN DAN VANILLA)

    Sebuah amplop coklat berisi segepok uang dilempar ke atas meja oleh seorang wanita bernama Vanessa Anggun Pradana."Ini uang mukanya! Sisanya akan gue bayar setelah perjanjian ini berakhir! Dan untuk gaji, akan gue kirim setiap bulan ke rekening lo nanti," Ucap Vanessa, seorang wanita cantik yang sedang merintis karir di dunia modelling. Bentuk tubuhnya yang ramping, tinggi semampai. Rambut indah panjang bergelombang dan hitam legam, sukses membuat sosok Vanessa menjadi pusat perhatian di mana pun dirinya berada. Belum lagi pakaian super seksi yang kini dikenakannya.Merasa sudah tak memiliki kepentingan lain lagi, Vanessa berdiri dari duduknya hendak pergi. "Nanti malam, supir pribadi gue akan datang ke sini untuk jemput lo. Siapin semua keperluan yang harus lo bawa. Besok pagi pernikahan akan dilangsungkan dan lo harus siap!" Ucapnya lagi sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan seorang wanita lain yang memiliki wajah begitu mirip dengannya.Dia Vanilla Larasati.Saudara kembar Vanes

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-29
  • DUDA KHILAF   2. PURA-PURA BUTA

    Hari pernikahan tiba.Pernikahan mewah dengan mengusung tema kerajaan itu dilangsungkan di aula sebuah Hotel bintang lima di pusat Jakarta.Semua keluarga baik dari pihak mempelai lelaki mau pun dari pihak mempelai wanita sudah berkumpul dan menduduki singgasana masing-masing.Mereka hanya perlu menunggu kedatangan Bapak Penghulu yang akan memimpin acara Ijab Kabul nanti.Seorang lelaki paruh baya dengan kumis tipis yang mengenakan jas kupu-kupu tampak berjalan menuju salah satu kamar hotel di mana sang calon mempelai pria berada.Sebelum memasuki kamar itu, dia harus memastikan kembali bahwa tidak ada orang lain selain dirinya yang mendatangi Wildan, apalagi jika menguping pembicaraan mereka nanti.Tok, tok, tok!Terdengar suara ketukan pintu."Wildan, ini Om Haris," teriak lelaki paruh baya tadi."Silahkan masuk, Om," teriak lelaki bernama Wildan dari dalam, dia adalah keponakan Haris. Anak dari Almarhum Kakak Angkat Haris yang sudah berpulang ke Rahmatullah.Setelah mendapat instru

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • DUDA KHILAF   3. TENTANG AYAH

    Acara resepsi pernikahan Wildan dan Vanessa berlangsung lancar.Begitu Ijab dan Kabul terlaksana dan pengantin selesai melakukan serangkaian prosesi adat pernikahan Sunda karena pihak keluarga mempelai lelaki yang memang berasal dari Bandung, kini sepasang pengantin baru itu sudah bisa duduk manis di atas pelaminan untuk menyambut tamu-tamu undangan yang datang.Beberapa kali Wildan menangkap adanya ketidaknyamanan yang sepertinya dirasakan oleh wanita yang duduk tepat di sebelahnya di atas pelaminan, wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya.Istri dari pewaris tunggal kekayaan keluarga Adijaya."Aku pikir, kamu akan benar-benar menolak dan membatalkan perjodohan ini Vanessa," bisik Wildan saat mereka baru saja duduk kembali usai menyalami tamu-tamu.Tanpa pernah Wildan ketahui bahwa sesungguhnya, wanita yang baru saja dia panggil dengan sebutan Vanessa itu bukanlah Vanessa yang sebenarnya, melainkan Vanilla.Vanilla yang sejak tadi memang terlihat sibuk membenahi penampilannya yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • DUDA KHILAF   4. KUNCI UTAMA

    Melihat kedatangan seorang Chef terkenal dalam acara pernikahan sang putri, Tuan Aji Pradana merasa tersanjung dan pastinya dia memberikan jamuan terbaiknya untuk sang tamu spesial tersebut.Terlebih setelah dirinya mengetahui bahwa Malik Indra Wahyuda adalah Ayah kandung dari Vanessa."Selamat siang Tuan Malik, apa kabar?" Sapa Aji pada Malik yang saat itu baru saja turun dari pelaminan usai memberikan selamat pada kedua pengantin.Lelaki berkepala setengah pelontos itu mengulurkan tangannya ke arah Malik yang disambut hangat oleh sang tamu."Alhamdulillah baik Dokter," sahut Malik yang memang tahu bahwa Profesi Aji sebelum terjun menjadi bisnisman adalah Dokter.Sayangnya usaha yang dirintis Aji seringkali mengalami kesulitan hingga dia harus berulang kali memulai kembali dari titik nol. Dan baru-baru ini sejak Malik mendatanginya dan memberi tahu fakta bahwa lelaki itu adalah Ayah kandung Vanessa, Aji justru memiliki ide lain untuk menjadikan Malik ladang penghasil uang yang memang

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03
  • DUDA KHILAF   5. PERNIKAHAN YANG TAK DIINGINKAN

    Vanilla masih berkutat di kamar mandi usai menuntaskan hajatnya.Dia langsung saja bergegas mandi, lalu keramas karena rambutnya yang super kaku akibat hair spray membuat kepala Vanilla gatal-gatal.Saat itu, Vanilla yang sebelumnya memang tidak pernah mandi di dalam kamar mandi hotel yang memiliki fasilitas kelas atas cukup kebingungan menggunakan fasilitas yang ada hingga kamar mandi itu terlihat sangat berantakan akibat ulahnya.Selesai mandi, Vanilla baru sadar bahwa dirinya tidak membawa handuk saat masuk ke dalam kamar mandi tadi.Untungnya dia menemukan lemari berisi jubah mandi yang bisa dia pakai untuk menutupi tubuhnya yang polos saat ini.Lagian juga, kalau aku keluar nggak pakai apa-apa, Wildan nggak akan lihat juga! Diakan buta? Jadi ngapain aku malu? Iyakan?Ucap Vanilla membatin.Meski setelahnya Vanilla tetap menggunakan jubah mandi itu.Perempuan itu keluar dari kamar mandi dan langsung bergegas mencari pakaiannya. Setelah ini Vanilla ingin lekas tidur karena dia mera

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • DUDA KHILAF   6. SATU RAHASIA TERUNGKAP

    "By the way, memangnya kita mau kemana sih?" Tanya Vanilla saat dirinya dan Wildan kini sedang berada di perjalanan menuju Bandara.Edwin mengantar kepergian mereka saat itu.Setelah melewati malam pertama yang datar tanpa ada keromantisan di antara kedua belah pihak, baik Vanilla mau pun Wildan yang malam tadi tidur saling memunggungi dan sampai detik ini Wildan tak sama sekali mengajak Vanilla bicara untuk sekedar memberi tahu apa yang hendak mereka lakukan. Sebab yang Vanilla tahu, setelah mereka menikah, Wildan akan langsung memboyong Vanilla ke kediaman utama keluarga Adijaya. Rumah yang selama ini ditempati Wildan bersama Almarhum Ayah lelaki itu.Ya, dari keterangan yang tertulis di buku catatan yang diberikan Vanessa padanya, Vanilla tahu kalau Wildan adalah anak yatim piatu.Ibunda Wildan sudah meninggal sejak Wildan kecil sementara sang Ayah meninggal karena kecelakaan lima tahun yang lalu.Dan selama itulah, Wildan tinggal sendirian di rumahnya yang besar. Dia mengambil ali

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05
  • DUDA KHILAF   7. DASAR MANIAK!

    "Saat Ibu menggantikan posisi Kinara, saudara kembar Ibu yang sudah meninggal,""Apa? Jadi selama ini, Ibu juga memiliki saudara kembar?" Pekik Vanilla terkejut setelah Kenari memberitahukannya sesuatu.Sesuatu yang selama ini selalu dipendam oleh Kenari sendirian.Sejak dirinya menjalani hukuman di balik dinginnya tembok penjara, Kenari memutuskan untuk mengubur dalam-dalam semua kenangan pahit yang pernah dialaminya di masa lalu.Dia tak ingin menceritakan semua itu pada Vanilla atau siapa pun.Terlebih saat status dirinya dan Vanilla kini dianggap telah tiada, karena yang semua orang ketahui tentang Kenari dan Vanilla selama ini bahwa mereka sudah meninggal.Sepuluh tahun yang lalu, saat Kenari masih menjalani hukuman di penjara, Lapas tempat Kenari di tahan kebakaran hingga menyebabkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan saking besarnya kebakaran itu.Saat itu, Kenari berhasil diselamatkan oleh salah satu petugas kepolisian Lapas yang memang sejak awal menaruh hati padanya.Dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06

Bab terbaru

  • DUDA KHILAF   24. KETAKUTAN VANESSA

    "Mahessa mau ajak Wildan untuk bertukar pasangan malam ini dan dia bilang kalau kamu sudah menyetujuinya, benar begitu Nil?" tanya Vanessa yang langsung mengkonfirmasi ucapan Mahessa padanya tadi pagi setelah dia mendapat kesempatan untuk berbincang secara empat mata dengan Vanilla.Saat itu, sepasang wanita kembar tersebut sedang berada di salah satu area permainan ski di St.Moritz.Vanilla yang sedang menyesap cokelat panasnya seketika terbatuk mendengar ucapan Vanessa.Buru-buru dia meraih tissue untuk mengelap sudut bibirnya yang terkena coklat."Aku nggak salah dengerkan? Bertukar pasangan?" ucap Vanilla yang malah tertawa seolah apa yang diucapkan Vanessa hanyalah lelucon."Iya," jawab Vanessa mengangguk cepat.Lagi, Vanilla malah tertawa. "Kamu kenapa sih Nes? Dari kemarin kok ngomongnya ngaco terus?"Seketika kerutan di kening Vanessa menjelas. "Ngaco bagaimana?" tanyanya bingung. Tak habis pikir dengan sikap santai Vanilla yang kelihatan begitu tenang. Padahal jelas-jelas, Van

  • DUDA KHILAF   23. PROMISE

    "Aku benci ibuku! Aku benci perempuan seperti dia! Karena dia Ayah dipenjara dan tidak lagi menyayangiku! Aku benci ibuku, Vi!" ucap seorang bocah lelaki pada seorang bocah perempuan di teras sebuah tempat ibadah di lapas tahanan khusus pria.Bocah lelaki itu menangis meski tanpa isakan, hingga sebuah tangan mungil terjulur membelai pipinya untuk mengusap air mata yang menetes."Nasib kita sama ya Yas? Aku juga benci sama Ibuku. Karena dia lebih menyayangi saudaraku daripada aku!" ujar si bocah perempuan yang dipanggil Vi tadi.Sang bocah lelaki yang bernama Yasa itu mendongak menatap polos ke arah Vi."Apa mungkin, Tuhan mempertemukan kita karena kita memang berjodoh?" tanya Yasa saat itu.Vi tertawa kecil dengan wajah tersipu dan menjadi terkejut saat tiba-tiba Yasa mengaitkan jari kelingking mereka."Kamu maukan janji sama aku, Vi?" tanya Yasa saat itu."Janji apa?""Kalau kamu sudah besar nanti, jaga dirimu baik-baik ya. Jangan menjadi perempuan seperti ibuku, nanti aku akan membe

  • DUDA KHILAF   22. KEBOHONGAN

    Hari sudah hampir tengah malam, tapi Mahessa belum juga pulang.Entah kenapa, kekhawatiran menggelayuti benak Vanessa saat itu, bahkan saat dia menanyakan keberadaan Mahessa pada supir pribadi lelaki itu, tapi Pieter mengatakan bahwa sejak sore tadi, majikannya itu sama sekali tidak menghubunginya untuk meminta dijemput, jadi, dia tidak tahu menahu di mana Mahessa berada saat ini."Kamu belum tidur, Nessa?" sapa Wildan yang kebetulan berpapasan dengan Vanessa di tangga.Saat itu, Wildan hendak ke dapur untuk membuatkan Vanilla susu.Vanessa tersenyum tipis seraya menggeleng. "Aku tidak bisa tidur," jawabnya pelan."Loh, kenapa? Bukannya tadi kamu bilang hari ini sangat melelahkan? Apa kamu sakit?" tanya Wildan lagi.Belum sempat Vanessa menjawab, Pieter datang tergesa dari arah luar memasuki rumah besar itu.Langkah lelaki berkumis tipis itu berhenti tepat di bawah tangga."Nona Vanessa, saya baru saja mendapat telepon dari pemilik salah satu Club malam di Zurich, katanya, Tuan Mahess

  • DUDA KHILAF   21. JARAK ANTARA CINTA DAN BENCI

    Seharian ini, kedua pasang pengantin baru itu puas berkeliling kota Zurich.Di pagi hari, mereka menaiki kapal mengelilingi Danau Zurich, lalu berkunjung ke sisi utara danau sambil melihat sejumlah perumahan dan villa menarik.Vanilla tak hentinya berdecak kagum saat menikmati indahnya suasana sekitar dengan pancaran sinar matahari di tengah hawa sejuk sekeliling danau.Siang harinya, usai makan siang bersama di sebuah restoran ternama di Zurich, mereka berkunjung ke Rapperswill, yang dikenal sebagai kota bunga mawar.Rapperswill terletak di ujung timur Danau Zurich. Sebutan tersebut disematkan lantaran kebun-kebun publik di sana memiliki lebih dari lima belas ribu bunga mawar.Dari jumlah tersebut, sebanyak enam ratus jenis bunga mawar dapat mereka temui di sepanjang jalan kota tua abad pertengahan tersebut.Terakhir, Vanilla mengajak Wildan, untuk menaiki Tuk tuk.Tuk tuk merupakan transportasi sejenis bajaj yang kerap terlihat di Thailand.Selama berada di Zurich, para wisatawan as

  • DUDA KHILAF   20. SEBUAH RENCANA

    Wildan terbangun saat sorot matahari sudah terang benderang.Angin sepoi-sepoi masuk melalui jendela yang terbuka dan mengayun-ayun tirai putih tipis yang menghalanginya.Suara gemericik air dari aliran sungai Geneva terdengar samar.Menatap ke sekeliling, kening lelaki berpiyama abu-abu itu seketika mengernyit.Kenapa aku ada di sini?Pikir Wildan membatin saat menyadari keberadaannya di dalam kamar pribadinya bersama Vanilla.Wildan meremas kepalanya sekilas, mencoba mengais kembali ingatan tadi malam.Sialnya, Wildan tak mengingat apapun kecuali dirinya yang mendengar suara Mahessa berbicara untuk pertama kalinya dengan Vanilla di kebun belakang itu."Sebenarnya, sejak awal aku sudah tahu bahwa Vi yang asli adalah Vanessa, bukan kamu."Ya, hanya sederet kalimat itulah yang berhasil Wildan ingat, karena setelahnya, yang dia ketahui, dia merasa seperti ada seseorang yang membekapnya dari arah belakang hingga membuatnya tak sadarkan diri.Apa mungkin dia berhalusinasi?Tapi rasanya ti

  • DUDA KHILAF   19. SEBUAH PENGAKUAN

    Malam itu, akhirnya Vanilla menemui Mahessa setelah berembuk cukup lama bersama sang suami.Meski awalnya Wildan melarang keras sang istri untuk pergi, namun, setelah Vanilla memberikan pengertian pada sang suami dan meyakinkan Wildan bahwa semua akan baik-baik saja, akhirnya Wildan pun pasrah dan membiarkan sang istri pergi, dengan catatan, Vanilla harus merekam seluruh percakapannya dengan Mahessa di kebun belakang agar Wildan tahu apa yang Mahessa ingin bicarakan dengan istrinya malam ini.Rasa kantuk yang awalnya dirasakan Wildan menguap begitu saja begitu Vanilla sudah keluar dari kamar.Lelaki itu menggeram tertahan sambil menepuk sisi tempat tidur lalu meremas kepala frustasi.Menatap kembali daun pintu kamar, Wildan yang tak mau ambil resiko jika Mahessa akan berbuat hal yang tidak-tidak terhadap Vanilla pun akhirnya memutuskan untuk menguntit kepergian Vanilla dan menguping langsung pembicaraan sang Kakak Ipar dan istrinya itu.Saat itu, Wildan menangkap sosok Mahessa dan Van

  • DUDA KHILAF   18. SEBUAH PESAN

    Setelah seharian ini puas menikmati suasana di dalam mansion mewah milik Mahessa, Vanilla dan Wildan yang baru saja selesai menyantap makan malam bersama dengan Mahessa dan juga Vanessa tampak memasuki kamar pribadi yang disiapkan khusus untuk mereka beristirahat.Sadar ada yang berbeda dari sikap sang suami, begitu dirinya dan Wildan sudah merebahkan diri bersama di tempat tidur, Vanilla pun merangsek memepet tubuh sang suami untuk memeluknya."Wil?" panggil Vanilla ketika Wildan baru saja mematikan lampu nakas."Hm?""Kamu kenapa? Kok seharian ini banyakan diemnya sih? Biasanya juga bawel," tanya Vanilla sambil mengerucutkan bibir.Helaan berat napas Wildan membuktikan bahwa lelaki itu memang sedang dilanda sesuatu yang membebani pikirannya dan hal tersebut jelas membuat Vanilla jadi khawatir."Apa, ini ada sangkut pautnya sama Mahessa?" tanya Vanilla lagi karena Wildan tak juga angkat bicara."Boleh aku tanya sesuatu sama kamu?" ucap Wildan kemudian.Vanilla sedikit mendongak menat

  • DUDA KHILAF   17. SEANDAINYA SAJA...

    Keesokan harinya, setelah sarapan pagi lalu check out dari hotel tempat mereka singgah, sebuah Limousine mewah sudah menunggu kedatangan dua pasang pengantin baru itu di depan lobi hotel.Tak perlu ditanya lagi siapa pemilik mobil super mewah itu, karena Wildan dan yang lain sudah bisa menebak bahwa Mahessa lah orangnya.Ya, siapa lagi?Toh setelah ini pun mereka akan pergi ke mansion mewah milik Mahessa yang berada tepat di tepi Danau Geneva.Memasuki kendaraan mewah itu, manik hitam Vanilla seolah tak mampu berkedip, saking terkesima dengan apa yang dia lihat di bagian dalam mobil tersebut."Bagus banget mobilnya, Wil!" seru Vanilla berbisik di telinga sang suami. Namun, akibat keheningan di dalam mobil, jadilah bisikan tersebut mampu tertangkap oleh yang lain. Dan hal tersebut sukses membuat Wildan merasa malu."Kamu kan udah sering naik mobil bagus di Jakarta, jangan norak deh!" balas Wildan yang juga jadi berbisik sambil sesekali melempar senyum ke arah Mahessa dan Vanessa di had

  • DUDA KHILAF   16. TERLALU MISTERIUS

    "Kamu tau Nessa? Apa alasan utamaku mengajakmu dan Vanilla ke Switzerland?" ucap Mahessa kemudian.Vanessa tak menjawab karena masih terlalu sesak dengan tangisannya."Karena aku ingin menyelamatkan kalian dari Aro!" lanjut Mahessa lagi, memberitahu.Vanessa menyeka air matanya, menatap Mahessa bingung. "Apa maksudmu?" tanyanya tak mengerti.Mahessa menghela napas berat seraya menyandarkan kepalanya ke sofa. Memejamkan mata seolah dirinya hendak melepas penat.Hal itu dia lakukan dalam beberapa menit sebelum akhirnya sepasang mata hitam itu kembali terbuka dan menatap ke arah Vanessa yang masih menunggu jawaban atas pertanyaannya."Saat ini, Aro dan komplotannya sedang berada di Indonesia--""APA?" pekik Vanessa dengan wajah yang teramat sangat terkejut. Bahkan belum sempat Mahessa menyelesaikan ucapannya, Vanessa sudah lebih dulu memotongnya.Menatap lekat sosok Vanessa, sebuah senyum miring terbit di wajah Mahessa. "Apa kamu takut?" tanya lelaki itu kemudian.Perasaan was-was kian m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status