Share

Pulang ke Rumah Keluarga

Aku memeluknya sekali lagi walaupun jantungku masih berdebar keras. Kupejamkan mataku saat mendekapnya di dada untuk merasakan bahwa hatiku milik perempuan ini, apa pun yang terjadi. Namun, kilasan itu seakan menari-nari lagi di ruang mataku.

Bagaimana Saira menolakku untuk tidak menyentuhnya seujung jari pun; dia gemetaran bahkan saat aku memeluknya untuk memberinya rasa nyaman. Dia menangis dan aku berusaha keras untuk membuatnya bicara. Saat akhirnya dia bicara, kami saling menangis. Ya, aku meneteskan air mataku saat mendengarkan ceritanya.

“Dar…,” suara Magisa kembali memanggil dengan lemah.

Kusadari, aku telah terbaring dengan tubuhnya di atas tubuhku. Aku membuka mataku dan melihat wajah pucat Magisa tepat berada di depan wajahku, dan bibirnya menyentuh bibirku dengan kasar. Aku membiarkannya karena keadaannya yang sedang tidak stabil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status