Share

Bau Matahari

Aku harus bertanya pada Saira saat bertemu nanti dan dia harus menjawabnya kali ini setelah kemarin dia memberiku ekspresi yang misterius; diam dan bersikap tak ingin membahasnya. Walaupun itu akan terlihat konyol. Setidaknya, perasaan ini tidak menggelisahkanku. Dia tidak tahu seberapa besar keinginanku akan seorang anak.

Hanya saja bagaimana dengan Magisa? Apa dia bisa menerimanya? Tapi, mau tidak mau itulah kenyataannya. Bukankah Sunny juga sudah hadir sebelum kami menikah, bahkan sebelum kami berpacaran. Pikiranku semakin kacau saat aku memandang ke pagar itu. Aku menunggu dengan penuh harapan; terlebih Sunny yang kembali berwajah cemberut.

“Apa biasanya Mama telat?” aku bertanya, tak berharap dia akan menjawabku.

Bisa saja Saira mempunyai urusan lain ‘kan? Tapi, aku juga tidak yakin. Dia tentu tidak akan melewatkan kesempatan sekecil apa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status