Share

Kilasan Masalalu

DARA dan Haidar memilih meja yang agak terpisah di pojok warung. Ini agar keduanya leluasa berbicara. Keduanya terlihat kaku meski telah saling mengenal sejak kecil. Mungkin karena terpisah belasan tahun. Keduanya kini tumbuh dewasa.

“Dar, aku minta maaf atas yang terjadi di masa lalu. Sebenarnya, yang menghasut nenek dan keluarga ayah yang datang dari Sumatera Barat untuk tidak mengajak serta kamu ke sana, adalah aku. Ego anak-anakku yang menyalahkanmu atas tragedy yang menimpa keluarga kita belasan tahun lalu,” ujar Dara memulai percakapan.

“Aku benar-benar menyesal. Bertahun-tahun aku merasa bersalah dan mencarimu. Namun tak pernah ketemu,” kata Haidar lagi.

Haidar terdiam. Ia kemudian tersenyum mendengar penuturan Dara. Sejak dulu, ia memang tak pernah menaruh dendam atau sakit hati kepada Dara dan keluarganya di Sumatera Barat yang datang pasca kecelakaan ayah dan ibu angkatnya.

“Jujur, kalau diajak pun aku akan menolak. Ini alasan aku pergi dari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status