Share

04

Author: Lin Mei
last update Last Updated: 2021-09-16 16:43:59

"Truth or dare?"

"Dare!" Laki-laki itu menjawab dengan suara lantang.

"Wow! You're gentleman bro!" Decak kagum dari temannya itu membuat laki-laki yang sedang menenggak wine nya tersenyum devil. 

"Yah! Aku bukan seorang pengecut! Katakan, apa tantangan nya!"

"Mudah. Bisakah kau menaklukkan DJ bar-bar itu?" Chris, si penantang mengarahkan matanya pada seorang DJ wanita yang sedang memutarkan musik klub. 

"Hanya dia? Heh! Mudah bagiku. Apa imbalannya?" 

"Saham ku 3% dan kapal pesiar Daniel yang terbaru." 

"Hem…" Dia terlihat sedang mempertimbangkan apa yang diucapkan Chris. 

"Oke. Deal!" 

"Tapi, jadikan juga dia simpanan mu selama 2 bulan. Jika kamu berhasil aku akan menambah saham ku senilai 2%. Bagaimana?"

"Simpanan? CK! Aku terima itu!" 

"Oke,oke. Kita Cheers untuk memberikan semangat kepada teman kita yaitu, Nicholas!" Kini Daniel bersuara.

Tiga gelas berisi minuman alkohol itu saling berdentingan. Lalu mereka meminumnya sampai tandas. 

Sesekali mata tajam Nicholas melirik ke arah DJ wanita yang akan menjadi target tantangan yang diberikan oleh teman-temannya.

*Aku pasti bisa menaklukkan wanita itu. Dia bukan apa-apa bagiku!* Batinnya berucap. 

Nicko duduk termenung di dapur. Dengan ditemani sebotol wine, Nicko mengingat kembali dimana di sebuah klub malam dirinya dan kedua temannya memainkan sebuah permainan truth or dare menggunakan botol wine yang telah habis untuk membuat putaran. Pada saat botol yang tengah berputar itu berhenti tepat di arahnya. Salah satu temannya bernama Chris memberikan dua pilihan tantangan. Antara truth or dare. Dan Nicko memilih dare. Tak disangka, dari sebuah permainan truth or dare ini akan membuat kehidupan Nicko berubah dari yang sebelumnya. Berawal dari sebuah tantangan yang akan membuat Nicko merasakan bagaimana perjalanan cinta yang sebenarnya. 

Sekarang pukul dua belas malam. Nicko merasa lega, suara teriakan Adita sudah tidak bermunculan lagi. Pasti wanita cantik itu sudah tertidur karena kelelahan. Berteriak, memberontak dan mencaci maki Nicko. Sebelumnya, Nicko menyuruh sekretaris Vans untuk membelikan obat bius cair untuknya. Setelah sekretaris Vans datang Nicko langsung menyadap kamar Adita. Dia menambah beberapa titik kamera pengawas. Dan pengharum ruangan. Dengan cerdik, Nicko mencampurkan obat bius cair itu ke dalam cairan pengharum ruangan dengan komposisi yang telah disesuaikan. Tiga pengharum ruangan, Nicko taruh di kamar Adita. Dengan tata letak yang terpisah. 

Cukup lama Nicko duduk dalam kesunyian malam. Sampai pukul dua dini hari Nicko memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dia butuh istirahat dan pikiran yang jernih untuk mengahadapi kemarahan Adita besok pagi nanti. Yang pasti Nicko tau, Adita tak akan mudah mengampuni nya setelah dia tau bahwa dia hanyalah seorang wanita taruhan. Nicko tak mau gegabah dalam mengambil tindakan dan keputusan. Apapun yang terjadi nanti nya, Nicko tidak ingin menyakiti Adita ke sekian kalinya. Cukup hanya ini rasa sakit yang terakhir. Setelah itu Nicko akan meyakinkan kesungguhan perasaannya dan membuat wanita cantik nya bahagia.

Mentari pagi sudah menampakkan sinarnya. Burung-burung pun bersiul ria. Nicko mengerjapkan matanya. Dia melakukan perenggangan pada area lehernya yang kaku karena posisi tidurnya yang tidak benar. Biasanya, Nicko akan mengusel pada dada Adita jika dia akan tidur. Tapi, sekarang jangan harap Nicko bisa melakukan kegiatan rutinnya setiap kali akan tidur malam. Bisa-bisa dia terkena amukan Adita lagi nanti. Bahkan tak segan-segan Adita akan mematahkan tulang leher Nicko. Benar-benar menyeramkan. Membayangkan itu, Nicko menjadi tersenyum tak jelas. Apa menurut nya itu hal yang lucu?Gila memang Nicko sekarang. 

Nicko melangkah pergi ke kamar mandi. Dia menyegarkan badannya dengan guyuran air dingin. Berharap masalah nya ini bisa terselesaikan dengan kepala dingin. Setelah selesai, Nicko segera berpakaian. Dan membuat sarapan pagi untuk nya dan Adita. Sambil membawa tab nya Nicko mengawasi gerak-gerik Adita. Ternyata wanita cantik sekaligus bar-bar itu masih tidur. Tak apa, Nicko tak akan mengganggu waktu istirahat Adita. 

Nicko berharap setelah Adita bangun, wanita cantik nya bisa mendengarkan penjelasan dari dirinya. Syukur-syukur sih, Adita juga bisa mempercayai Nicko kembali. Nicko mengambil handphone nya. Disana ada dua panggilan masuk dari mommy Dewi. Nicko menebak pasti mommy Dewi ingin mengirimkan sarapan lagi kesini. 

"Halo mom? Mommy jangan kirim sarapan lagi ke apartemen aku." 

"Loh, kenapa?"

"Ehm … aku sudah memasak mom. Rugi nanti kalau makanan nya tidak habis." 

"Oh begitu. Ya sudah tak apa."

"Maaf ya mom." 

"Iya. Ya udah sarapan yang benar. Mommy tutup teleponnya ya." 

Nicko kembali menyimpan handphone nya. "Maaf mom. Ini bukan waktu yang tepat mommy datang ke apartemen." Nicko bergumam sambil menatap kosong ke depan. 

"Aku akan menyelesaikan masalahku sendiri mom. Aku tak akan melibatkan mom dan Daddy. Ini hidupku bukan hidup mom dan Daddy." 

Nicko mencuci piring setelah dia menghabiskan sarapannya. Sekarang tinggal dia menghampiri Adita untuk memberikan sarapannya. Nicko mengecek keadaan Adita di kamar terlebih dahulu melalui tab nya. Nicko menyimpulkan mungkin Adita sedang ada di kamar mandi. Karena Nicko tidak melihat Adita dari sisi yang lain kamera pengawas nya.

Nicko menaruh nampan berisi sepiring sarapan bergizi dan segelas susu coklat hangat di meja. Nicko duduk sambil memperhatikan pintu kamar mandi. 

Ceklek. 

Adita membuka pintu, dia terperanjat kaget melihat Nicko yang sedang memperhatikannya dari sofa. 

"Morning." Sapa Nicko sambil tersenyum lembut. 

"Sedang apa kamu?!" Adita masih ketus dan judes dengan Nicko. Rasa sakit hatinya masih membekas di dada. Adita tak mau terperdaya oleh Nicko untuk kesekian kalinya.

"Aku bawa sarapan buat kamu. Ini udah siang loh. Ayo makan!" 

"Pergi! Tinggalkan aku sendiri!" Adita masih berdiri terpaku di ambang pintu kamar mandi. 

"Kalau aku tidak mau bagaimana?"

Adita membuang pandangannya asal. Dia muak melihat senyuman Nicko. "Kalau begitu. Biarkan aku yang pergi!" 

Seketika senyum Nicko memudar. Dia menatap tajam Adita. "Jangan harap kamu bisa pergi dari sini!" 

"Ouh. Apa masih ada tantangan lagi tuan Nicholas? Apa yang anda lakukan kepada saya selanjutnya, hah?" Adita melipat tangannya di dada. Dia menyenderkan tubuhnya di pintu. Adita menatap remeh Nicko.

"Ehm … apa jika saya tetap tinggal bersama anda. Anda akan mendapatkan gelar pangeran? Oh, atau raja?"

"Atau … penguasa dunia?" 

Nicko bangkit dari duduknya. "Ya, benar sekali sayang. Aku akan menguasai dunia mu." Nicko tersenyum menggoda. 

Dia berjalan menuju pintu kamar. "Aku akan meninggalkan mu. Makanlah dengan baik!" Nicko keluar dari kamar Adita. 

"Argh … sial! Sial!" Umpat Adita kesal. Dia mengepalkan tangannya.

"Lihat saja nanti. Sampai mana kesabaran mu untuk terus mengurung ku disini!"

Sempat sekali si cacing perut berbunyi disaat dia sedang meluapkan kekesalannya. Adita memegang perutnya. "Apa kamu tidak bisa makan selama satu Minggu, cacing? Aku tak Sudi memakan pemberian laki-laki bajingan itu!" 

Seolah menjawab. Perut Adita kembali berbunyi dengan diselingi rasa perih. Mungkinkah asam lambungnya naik? 

"CK! Kau ini. Bahkan jika aku bisa, aku akan mencongkel mu dari dalam perut ku sekarang ini!" Akhirnya Adita menyantap makanan yang tersaji di meja. 

Di dalam ruangan kerja Nicko. Dia tersenyum bahkan sempat tertawa melihat Adita yang sedang berbicara dengan cacing perutnya. 

"Kenapa gaya bahasa mu seperti seorang psichopath sayang? Ahahaa … kalau kau mencongkel paksa cacing perut mu. Maka yang akan kau dapatkan ialah usus yang ada di perut mu itu." Nicko memegang keningnya sambil menggelengkan kepalanya. Dia merasa terhibur sekarang. Wanita nya benar-benar konyol jika dilihat dengan seksama. 

Nicko mencari rekaman cctv kemarin malam. Dia ingin tau pasti bagaimana Adita bisa mendapatkan berkas penting pengalihan saham dan berkas kepemilikan kapal pesiar. Setelah mendapatkan, Nicko memutar nya. Dia menatap dengan seksama layar laptopnya.

"Rupanya ini memang kesalahanku. Kenapa aku begitu ceroboh? Harusnya aku taruh dulu berkas itu di ruangan kerjaku." Nicko menghela napasnya.

"Kalaupun aku tidak menaruh nya disitu. Pasti hal ini tidak akan terjadi." Nicko memejamkan matanya. Dia mencoba rileks untuk sejenak. 

Di layar monitor laptop. Terlihat jelas sekali saat Adita sedang membersihkan debu-debu laci meja dan rak-rak. Dia tak sengaja menemukan berkas milik Nicko. Adita tak membacanya bahka dia berniat untuk menaruhnya di ruang kerja Nicko. Namun, karena Adita teledor. Dia menjatuhkan berkasnya, alhasil berkas itu terbuka Adita tak sengaja membaca isinya. Dan semuanya terungkap. Adita tau asal muasal Nicko si konglomerat muda yang secara tiba-tiba saja mendekati dirinya. 

Di dalam kamar Adita. 

Dia mendobrak paksa pintu kamarnya yang terkunci. Dia menendang kuat dengan kakinya bahkan menggebrak nya dengan sekuat tenaga. Adita tak putus asa. Dia memutar otaknya. Kali ini, matanya menangkap jendela di kamarnya. Adita segera menghampiri. Sayang seribu sayang. Jendela itu terdapat jeruji besi sehingga tak ada peluang Adita bisa keluar. Mustahil jika dia bisa melewati lubang mungil itu. Yang ada tubuhnya akan terjebak sana. 

"Nicko benar-benar sialan! Apa gunanya aku sekarang? Dia bahkan sudah mendapatkan apa yang dia mau! Lalu, untuk apa aku terus disini?" Adita bergumam lemah.

"NICKO! LEPASKAN AKU! BAJINGAN KAU! AKU AKAN MEMBUNUHMU JIKA AKU BERHASIL KELUAR DARI SINI!" Adita berteriak kencang sampai memperlihatkan urat di lehernya.

"Aku akan membunuhmu! Keluarkan aku sekarang juga! Nicko!" 

Bruakk!

Bruakk!

"Buka pintunya Nicko!" Adita terus menendang kencang pintu kamar. Adita sempat berpikir kalau dia mempunyai nomor kontak Hulk. Si tokoh Avengers favoritnya. Dia akan memanggilnya sekarang. Menyuruh Hulk itu melempar Nicko sejauh-jauhnya. Dan setelah itu mengeluarkan Adita dari kamar ini. Dengan sekali jentikan jari saja, pasti pintu kokoh ini akan jebol dengan mudahnya. 

"NICKO! Sialan! Buka pintunya!"

Dari luar kamar Adita. Nicko mendekap tangannya. Dia bahkan menarik sudut bibirnya. Dia ingin tau sebesar apakah tenaga Adita. 

"Di saat seperti ini. Tenaga mu seperti banteng yang sedang mengamuk. Tapi, saat aku telah memegang kendali atas tubuh mu. Kau bahkan seperti seorang kucing kecil. Malu-malu tapi mau." 

"Buka pintunya Nicko! Aku akan membunuhmu! Buka pintunya!" 

Nicko berdiri lebih dekat ke pintu. Dia berbicara dengan Adita. "Kau akan membunuhku sayang? Ah, kejam sekali." Suara Nicko sampai ke telinga Adita. 

"Aku akan membunuhmu Nicko! Buka pintunya sialan!" 

"Aku akan mencekikmu sampai wajahmu membiru!" 

Related chapters

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   05

    Tak sekalipun ada rasa takut di dalam diri Nicko. Dia telah merencanakan langkah selanjutnya. Semua sudah tersusun sedemikian rupa di otak cerdiknya. "Kau ingin keluar bukan? Tapi, dengan satu syarat!" "Apa syaratnya sialan?!" "Mudah. Hanya perlu kamu patuh pada ku. Itu saja." "Apa maumu hah?!" Ternyata Adita masih terbakar amarah. Nicko tak gentar melaksanakan rencananya. "Aku akan mengatakan sesuatu padamu. Ini penting Adita!" Sejenak, Nicko tidak mendengar suara Adita. Apakah wanitanya baik-baik saja di dalam? Seketika pikiran Nicko menjadi kalang kabut. Dia memasukkan kunci di knock pintu. Bersamaan dengan Adita mulai bersuara lagi. "Baiklah. Tapi, buka kan pintu ini terlebih dahulu." Nicko memutar kunci pintu. Dia membuka pintu dengan perlahan dan. Bruakk! Adita menendang pintu dengan keras. Sampai Nicko jatuh terpelanting ke lantai. Dengan cepat Adita berlari keluar kamar meninggalkan Nicko yang tersungkur di lantai. "Sialan kau Adita!" Nicko segera bangun. Dia

    Last Updated : 2021-09-16
  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   06

    Nicko melihat tubuh Adita yang sudah sangat memprihatinkan. Bagaimana seluruh tubuh indah itu terdapat tanda kepemilikan di mana-mana. Malam ini, Nicko dan Adita bertarung hawa nafsu dengan dahsyat. Nicko tidak bisa mengelak. Dia juga terhanyut dalam suasana intim ini. Adita yang sangat ganas menyerang Nicko membuat laki-laki itu, sulit untuk menghindar. Nicko tau, ini merupakan pengaruh dari obat perangsang gairah yang Adita minum. Tapi, yang masih menjadi pertanyaan di pikiran Nicko. Bagaimana bisa wanita nya mendapatkan obat seperti itu? Apakah Adita membelinya? Tapi, kapan? Bukankah selama tiga hari berturut-turut Adita dikurung di sini? "Aku akan mengecek lagi rekaman kamera pengawas." Nicko segera memakaikan piyama tidur Adita. Setelah itu, dia pergi dari sana. Nicko segera membersihkan tubuhnya. Dia melakukan semua kegiatan rutinitas nya dengan sangat kompeten dan ulet. Sekarang, Nicko berada di ruang kerja pribadi miliknya. Jari-jarinya yang terampil menekan keyboard laptop d

    Last Updated : 2021-09-18
  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   07

    Adita melihat tubuh Nicko tersungkur di lantai kamarnya. Laki-laki itu sepertinya tidak merasakan kesakitan. Secepatnya Nicko berdiri. Dia menatap wajah Adita dengan sangat tajam. Bersamaan dengan itu, Adita menjadi salah tingkah. Apakah Nicko akan memarahinya? "Ehm … aku minta maaf Nicko. Aku, tidak sengaja tadi." Adita berkata dengan suara yang pelan. Setelah itu dia menundukkan kepalanya. "Kau tau apa yang telah kau lakukan sayang?" Nicko melipat tangannya di dada. "I-iya. Aku tau Nicko. Aku meminta maaf padamu. Aku tau aku salah. Aku telah lancang terhadap mu." "Bukan yang itu sayang." Nicko mencondongkan tubuhnya ke depan. Dia memegang dagu Adita. "Ini perihal kemarin malam. Apa yang kamu lakukan? Hem?" Suara Nicko yang terdengar halus namun penuh dengan rasa intimidasi. Membuat Adita menelan ludahnya dengan susah payah. "A-aku hanya mandi saja. Aku … merasa kepanasan." "Yakin seperti itu? Kamu tidak mencoba untuk membohongi ku kan, sayang?" Deg! *Membohongi? Se

    Last Updated : 2021-09-21
  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   08

    "Nicko angkat dulu handphone mu ini!" Adita semakin cemas. Dia masih belum siap untuk berurusan dengan keluarga Alexander's. Nicko menyenderkan tubuhnya. Dia menghembuskan napas malasnya. Jari nya menggeser tombol hijau di layar handphone. Dan langsung terlihat wajah Naila dari layar. "Naila?" Nicko terkaget. Kenapa adiknya memakai handphone mommy Dewi untuk menelepon nya? Apalagi ini adalah panggilan video. Jarang sekali Naila melakukan nya dengan Nicko. Mereka memang sering kali tidak rukun. Hanya bertengkar dan bertengkar setiap harinya di mansion Alexander's. "Kamu kenapa pakai handphone mommy? Dimana mommy?" "Kakak jadi ikut ke Bali tidak? Besok kita akan berangkat." Adita membekap mulutnya. Dia sepertinya mengenali suara itu. Tapi Adita tidak mengingat nya sama sekali. "Mommy sedang membantu Daddy mencari sesuatu. Aku sedang berkemas kak. Mommy yang menyuruh aku menelepon kakak." *Pasti Daddy lupa menaruh pengaman rudalnya. Aku yakin, daddy dan mommy akan kemba

    Last Updated : 2021-09-23
  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   09

    Waktu terus berjalan. Sekarang, matahari sudah tepat berada di tengah-tengah. Tanpa condong ke kiri ataupun ke barat. Cahaya panas matahari pun semakin terik. Sejak pagi, Adita masih berada di dalam kamarnya. Tak sedikitpun dia berkeinginan untuk keluar. Hanya berbaring, berguling dan jungkir balik. Sampai pada akhirnya kram perut nya datang membuat Adita diam tak berkutik. Rasa sakitnya melampaui penderitaan dirinya. Kram perut akibat bawaan dari menstruasi. Adita memegangi perutnya dengan erat. Tubuhnya berbaring meringkuk di atas kasur guna mengurangi nyeri yang ada. Keringat dingin pun tak henti-hentinya keluar dari dahi Adita. Wanita itu benar-benar menahan rasa nyerinya. Di tempat lain. Perusahaan Alexander's group tepatnya. Nicko menyenderkan tubuhnya di kursi jabatan nya. Dia merenggangkan otot lehernya yang sedikit pegal karena terus-menerus menatap layar laptop sejak pagi. Dia melihat jam tangannya. "Em, Pukul 12 siang." Dia bergumam. "Apa Adita sudah makan? Apa y

    Last Updated : 2021-09-25
  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   10

    "Aaahhh …" Adita tidak sengaja mendesah kuat. Dia belum menyadari kalau Nicko sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya akibat suara sensual nya yang dia keluarkan begitu saja. Nicko tersenyum. Dia sudah mengerti sekarang. Dengan gerakan yang dapat membangkitkan gairah Adita, Nicko mengusap paha Adita yang hanya memakai hot pants berwarna hitam. Lidahnya kembali menyapu perut Adita. Lagi-lagi Adita mendesah kuat tanpa sadar. *Disaat kau sedang kedatangan tamu bulanan seperti ini, kamu justru semakin menggoda Adita. Sialan!! Apa yang harus aku lakukan?!* Nicko memejamkan matanya. Sambil melakukan tugasnya meringankan sakit perut Adita, dia juga mendengarkan sahutan suara sensual Adita yang sedari tadi keluar masuk telinga nya. Sudah dipastikan telinga Nicko memerah sekarang. Tak henti-hentinya jakun Nicko naik dan turun. *Damn! Aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi! Kau sungguh menggoda Adita!* Nicko beralih mengurung Adita di bawah kungkungan nya. Dia melihat mata Adita

    Last Updated : 2021-09-26
  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   11

    Setelah kegiatan yang cukup panas, Adita akhirnya kembali terlelap dalam keadaan tanpa mengenakan busana atasan. Dia tertidur di dalam pelukan hangat Nicko. Skin to skin tadi membuat Adita mengeluarkan tenaganya untuk menahan gejolak hasrat yang sudah menggebu-gebu. Dan pada akhirnya Nicko mengakhiri menggoda Adita. Puncaknya mereka masuk ke dalam alam mimpi sambil berpelukan mesra. Tak terasa, waktu terus berjalan. Matahari pun mulai menggelap. Berganti dengan cahaya rembulan. Perlahan sepasang mata dengan bulu mata lentik hitam mulai terbuka. Alisnya menaut menstabilkan cahaya redup yang baru saja ia lihat. "Kenapa gelap seperti ini?" Nicko menggeser tangannya yang menjadi bantal Adita. Wanita cantik itu masih terlelap. Nicko merilekskan tangannya yang sedikit kaku. Setelah itu, dia berjalan untuk menyalakan lampu kamar. Dia juga menutup jendela kamar. Agar angin malam tidak masuk begitu saja. Nicko duduk di tepi ranjang. Dia membelai rambut panjang Adita. Nicko mendekatkan wa

    Last Updated : 2021-10-02
  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   12

    Keesokan harinya, semua aktivitas Adita dan Nicko kembali berjalan seperti biasa. Adita yang menjahili Nicko dengan cara yang tak lazim membuat Nicko harus menyingkirkan jauh-jauh fantasi liar nya. Tak mungkin Nicko akan menerjang Adita begitu saja. Wanita itu masih dalam zona datang bulan nya. Nicko harus menunggu sekitar lima hari lagi. Setelah itu, dia akan menggempur tubuh Adita habis-habisan. Sebagai akibat balasan telah berani menantang Nicko dengan mini dress nya. Sekarang, Nicko sedang duduk di sofa sambil memangku laptopnya. Kedua mata nya dengan tajam dan fokus menatap layar laptop. Kacamata anti radiasi UV laptop bertengger gagah di hidung mancung Nicko. Dari lantai atas, Adita menatap dirinya di cermin. Tubuhnya berputar membuat dress nya tersingkap ke atas. Seolah-olah terbang. Flounce dress of shoulder yang berwarna putih sedikit menerawang itu melekat indah di tubuh Adita yang proporsional. Adita menyemprotkan sedikit parfum. Lalu berjalan keluar kamar. Kakinya men

    Last Updated : 2021-10-03

Latest chapter

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   32

    "Kenapa tidak menginap saja di sini Nick? Lagipula ini sudah dini hari." "Benar yang mommy mu katakan. Kamu juga jarang sekali tidur di mansion. Sepertinya apartemen mu lebih nyaman?" *Memang sudah dini hari. Adita pasti sudah tidur.* Nicko menilik jam tangannya. Dia mengangguk pelan. Malam ini, pesta ulang tahun kecil-kecilan pun usai. Naila yang sudah terlelap di pangkuan sang daddy sedari tadi. Daddy Jonathan menggendong Naila sampai ke dalam kamarnya. Nicko masuk ke kamarnya yang jarang sekali disinggahi. Mereka beristirahat di kamar masing-masing. Di dalam kamar Nicko. Dia membolak-balikan tubuhnya. Memberikan sebuah pesan singkat pada Adita. Hingga beberapa saat tak ada balasan, Nicko memutuskan untuk benar-benar terlelap. "Kapan aku bisa membawa mu ke mansion utama Adita?" Nicko bergumam sambil memejamkan matanya. Berangan-angan akan masa depan yang indah bersama Adita. Sempat terlintas di benak Nicko bahwa sepertinya dirinya memang hanya terobsesi semata. Namun, lang

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   31

    Roda mobil Nicko memasuki halaman mansion utama keluarga Alexander's. Dengan langkah pasti di masuk ke dalam. Raganya memang di sini, akan tetapi pikirannya masih tertinggal di apartemen. Masih kemelut dengan kerinduan bersama Adita. Walaupun masih ada esok hari lagi, bagaimana pun juga mereka adalah dua sejoli yang sedang dimabuk asmara cinta. Sangat enggan untuk berjauhan. Hanya menginginkan waktu untuk berduaan. "Kak Nicko! Akhirnya datang juga!" Naila yang pertama menyaksikan kedatangan Nicko memekik girang. "Kakak tau? Aku tidak boleh makan makanan lezat ini jika kak Nicko belum datang!" Naila berbicara panjang lebar. Mengadu pada kakaknya. Nicko hanya bergumam sendiri. Tak lama mommy Dewi datang sambil membawa kue ulang tahun. Simple namun mewah dan elegan. "Selamat ulang tahun putra mommy…" Daddy Jonathan memantik api untuk menyalakan lilin di atas kue. Nicko berdiri di hadapan mommy Dewi beserta kue yang dibawanya. Meniup pelan api di lilin hingga padam. "Ayo kak,

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   30

    "CK! Kenapa bentrok seperti ini!" Nicko mendengus kesal. Sepanjang perjalanan menuju apartemennya, dia sibuk memikirkan acara-acara mengenai hari lahirnya. Sebelumnya, mommy Dewi sudah memberi tahu Nicko melewati telepon bahwa malam ini, akan ada acara makan malam di mansion utama keluarga Alexander's. Tak ada alasan untuk Nicko menolak. Mommy Dewi memohon padanya. Nicko menjadi tidak tega untuk menolak. 'Hanya terakhir. Setelah ini mommy tidak akan merayakannya lagi. Hanya makan malam.' Itulah yang mommy Dewi ucapkan di dalam telepon. "Huffhh…" Nicko memijat pelipisnya. Di sisi lain ada keluarganya yang menunggu, di sisi lain pula ada Adita. Wanita tercintanya yang sama-sama sedang menunggu. "Apa aku bawa saja Adita ke mansion? Tapi, apa Adita mau? Bagaimana jika dia menolak untuk ikut?" "Hah!!" Nicko menggelengkan kepalanya. Sedikit mengendurkan dasi lalu tancap gas. Apartemen terlihat sepi. Lampu ruang tv sudah meredup. Mungkinkah Adita sudah tertidur? Nicko segera m

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   29

    Sore ini Adita berada di sebuah mall. Dia memasuki toko berisi perlengkapan pria. Mengedarkan pandangannya. Meneliti satu persatu pakaian mahal yang berjejer rapi. Aksesoris pria juga. Dia bingung harus membeli apa. "Pantas saja Nicko ingin yang spesial nanti malam, ternyata dia akan berulang tahun besok." Adita bergumam sambil meneliti sebuah pakaian santai pria bermerk brand ternama. "Aku harus membeli apa?" Adita membuang napasnya kasar. Waktu terus berputar. Nicko hanya mengizinkan sampai pukul tujuh malam. Sekarang ini pukul lima sore waktu setempat. Adita tahu, ada konsekuensinya jika dia melanggar itu. Adita melirik seorang gadis di sebelahnya. Sama-sama sedang memilih pakaian pria. Gadis itu sendirian, mungkin dia ingin menyiapkan surprise sama seperti dirinya untuk orang tercinta. Adita melangkah mencari-cari pilihan yang pas. Dia pusing sendiri tatkala mengenai urusan beli membeli barang. Walaupun barang branded yang sudah pasti kualitas dan rate terbaik namun tetap

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   28

    Kurun waktu Adita dan Nicko ber-honeymoon di raja Ampat sekitar dua Minggu. Kini mereka menjalani hari-hari lebih berbeda dari sebelumnya. Kali ini lebih harmonis, dan penuh kasih cinta. Nicko yang mengupayakan agar rumah tangganya bersama Adita bisa terhindar dari perceraian. Menginginkan pernikahan mereka baru seumur jagung. Seperti biasa, Nicko masih merahasiakan bahwa dirinya dan Adita sudah menikah. Satu bulan berlalu. "Hati-hati Nick, jangan mengebut." Adita mengadah menatap wajah Nicko yang berseri rupawan. Tangannya masih membuat simpul dasi. Setelah itu dia merapikan krah kemeja Nicko. "Tentu aku akan sangat berhati-hati. Apalagi ada bidadari cantik yang selalu menunggu kepulangan ku." "Nicko ihh…" Adita menahan dada Nicko. Laki-laki itu menggigit hidungnya dengan gemas. Aroma parfum khas yang Nicko pakai mengusak masuk ke dalam rongga hidung Adita. Perlahan, Adita mengecup bibir Nicko. Hanya kecupan tidak lebih. Karena lagi ini Nicko harus berangkat ke kantornya

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   27

    "Engghh…" Adita mengusel pada ketiak Nicko. "My wife… oh my God!!" Nicko meluruskan tangannya ke samping. Memberikan akses pada Adita yang masih setengah sadar. Namun tak lama, mata indah itu terbuka. Bulu mata lentik itu berkibar-kibar. Tatapan pertama kali dilihat Adita, ialah wajah Nicko yang berantakan. Rambut kusut dan tak terlihat fresh. Adita mengangkat kepalanya. Menidurkannya di atas dada Nicko. Memeluk erat tubuh Nicko. "Peluk lagi yang kenceng!..." Nicko terkekeh. Matahari sudah meninggi dan mereka masih bergumul dengan selimut. Adita sendiri justru manja sekali dengan Nicko. Ingin ini, itu. Usap sana, usap sini. Membuat Nicko super gemas. "Usapin punggung aku Nick…" "Ehm sayang, bagaimana semalam? Apa… aku terlihat berbeda?" Nicko membelai rambut Adita. Kusut. Sama seperti dirinya. Mungkin akibat terlalu tergesek dengan tempat tidur. Pula belum di sisir pagi ini. Bukannya menjawab Adita justru mencubit perut Nicko. Namu sia-sia. Nicko tak merasakan sakit. "Ka

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   26

    "Yeahh… lebih keras sayang. Ouhh… pertahankan…" Nicko berbaring telungkup. Sesekali mengerang nikmat atas apa yang Adita lakukan pada tubuhnya. "Uhh… iya di situ saja. Tekan lebih kuat! Ouh… aaahhh…" Adita menggelengkan kepalanya. Tangannya mengusap bulir keringat yang keluar dari keningnya. Memijat punggung Nicko lumayan memeras tenaganya. "Capek?" Nicko sedikit mengangkat tubuhnya, menoleh ke belakang melihat Adita yang terlihat dibanjiri oleh keringat. "Banget! Aku heran, ini punggung manusia atau punggung buaya?" Nicko berdecak. Dia kembali menelungkupkan wajahnya di bantal. "Buaya apa? Darat atau buntung?" Adita menarik napasnya dalam. Menekan lebih kuat pijatannya lalu menjawab, "Buaya darat! Buaya buntung itu seram!" "Ohh…" Nicko sedikit terkekeh kecil. "Sayang, bukannya aku sudah menawari kalah biar tukang pijat saja? Kenapa malah marah-marah? Suka rela dong…" Adita diam. Memang benar apa yang Nicko katakan. Nicko tidak menyuruh Adita untuk memijatnya, dia ju

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   25

    Raja Ampat adalah sebuah kabupaten dan merupakan bagian dari Propinsi Papua Barat. Untuk mencapai Kepulauan ini, kita harus menginjakkan kaki di kota Sorong terlebih dahulu. Biasanya para wisatawan banyak menggunakan penerbangan untuk sampai ke kota ini. Setelah sampai kota Sorong, kita dapat menggunakan sejenis kapal cepat yang biasa berlayar dua kali sehari menuju Waisai, ibukota kabupaten Raja Ampat. Perjalanan hanya akan memakan waktu sekitar 2-3 jam saja dari pelabuhan Sorong, hingga sampai di pelabuhan Waisai Raja Ampat. Secara umum, Raja Ampat adalah kepulauan yang terdiri dari banyak sekali pulau karang dan tersebar luas di seluruh wilayahnya. Namun demikian, Raja Ampat memiliki 4 pulau utama yang paling besar, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Batanta, Pulau Salawati, dan Pulau Misool. Empat pulau besar inilah yang menjadi titik awal penyebaran seluruh penduduk Raja Ampat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Wilayah perairan adalah daya tarik utama Raja Ampat, mengingat pe

  • DJ Sexi Obsesi Tuan Muda   24

    "Ini penginapan kita. Kalau kamu ingin memasak sesuatu, bahan-bahannya sudah tersedia di dalam kulkas." "Hem… aku tidak sabar untuk bermain air!" Nicko mendengus kesal. Mereka tiba di Papua barat itu sekitar pukul sepuluh malam. Sebelumnya, mereka transit terlebih dahulu karena cuaca yang buruk. "Istirahatlah… besok kamu bisa bermain air, sepuasnya!" Adita menjingkrak senang. Dia menggandeng Nicko mencari kamarnya. "Kita… satu kamar?" Adita menoleh setelah melihat kamar yang amat luas dengan pemandangan langsung ke arah lautan dan pepohonan. Nicko yang masih berdiri di ambang pintu, dia menjawab. "Ini honeymoon sayang, bukan study tour anak remaja!" "Ish!!" "Ya sudahlah. Aku ingin membersihkan tubuhku dahulu. Di mana kamar mandinya?" Nicko hanya menunjuk sudut dari kamar. Sebuah pintu transparan, dengan jendela kaca memanjang di sampingnya. Tanpa banyak bicara, Adita langsung masuk begitu saja tanpa mengambil pakaian ganti ataupun handuk. "Lihat saja nanti, malam ini a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status