Share

040 - First

Perlahan-lahan Ryan melepaskan pagutannya, bahkan ibu jari dia kini tengah mengusap bibir gue yang terasa kebas habis dicecap sama dia lama banget. Bahkan bunyi suara klakson mobil pun Ryan abaikan bahkan bisa dikatakan kayak mendadak budeg.

“Maaf,” cicitnya dengan suara yang terdengar begitu berat bahkan aroma napasnya menerpa wajah gue.

“Kenapa minta maaf?”

“Udah nggak tahan tadi.”

“Dasar. Aku minta tanggung jawab.”

“Apa? Nikah? Hayo, sekarang juga hayo kalau aku.”

“Nggak jadi,” balas gue sambil mencebikkan bibir ke depan yang membuat Ryan mencubit pipi dengan gemas.

“Aku seneng banget,” katanya sambil nyengir. Gue tahu sih dia lagi bahagia banget karena tadi gue mencoba menerima dia dan merespon kissing yang diberikannya. Kalau boleh berpendapat tuh, Ryan good kisser banget. Gue aja sampai terbuai sama perlakuan dia. Sial.

“Udah jalan c

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status