Beranda / Romansa / DINIKAHI KONGLOMERAT / Bab 59 - SDK-MJD3

Share

Bab 59 - SDK-MJD3

Penulis: Evie Yuzuma
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-23 09:39:35

MJD 3

“Jadi kamu lebih memilih berdua sama wanita miskin di kontrakan sempit seperti ini daripada menemaniku jalan-jalan pagi?” matanya memicing tajam.

Cecilia Pradipta Putri, gadis bermata sipit dengan rambut sebahu itu menyilangkan tangan di dada. Dia sudah berdiri dengan pongah sambil menatap ke arah kami. 

Dwi Rama menoleh padaku sekilas, kemudian berdiri. Lelaki itu menghampiri Cecilia---wanita yang sudah lama tergila-gila padanya.

“Cecil … kamu kho ngomongnya gitu?” ucapnya. Dwi Rama tidak mungkin berkata kasar, menolak maupun melawan. Karena posisinya di perusahaan bisa-bisa dipertaruhkan. Aku sudah tahu itu dari rekan-rekan kerja yang lain. 

“Kamu mau aku bilangin Papah kalau kamu sudah bohongin aku, putri kesayangannya?” Kulihat gadis itu memanyunkan bibirnya manja sambil menatap lelaki yang masih berdiri tidak jauh darinya itu.

Dwi Rama menghela napas. Dia menoleh ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 60 - SDK- MJD 4

    Amplop itu masih tergeletak didekat kakiku. Sementara gadis itu pergi begitu saja meninggalkanku.Tuti datang dari dalam sambil mengibas-ibaskan tangannya yang masih basah. Dia melirik amplop yang tergeletak didekat kakiku.“Eh amplop apaan itu? BTW tadi ada suara siapa?”Dia jongkok memungut amplop itu.“Dari Lina,” jawabku singkat sambil menatapnya.“Oh,” ucapnya sambil memonyongkan bibirnya. Dia melihat ke dalam amplop itu dan memeriksanya.“Kenapa dia marah-marah?” selidikku.“Biasalah, Din … aku butuh suntikan dana … mungkin dia bosan minj

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 61-SDK-MJD5

    "Apakah kemarin itu dia berbohong? Mengatakan ibunya sakit dan membutuhkan uang?”Kulihat Tuti dan lelaki itu berjalan bergandengan menuju sebuah sepeda motor mega pro yang terparkir tidak jauh dari sana. Mereka duduk berboncengan dan melaju berbaur dengan keramaian.Aku menatap punggungnya yang perlahan menghilang ditelan belokan. Ternyata aku masih benar-benar mentah di dunia luar ini. Tuti yang kukasihani ternyata hanyalah seseorang yang pandai berakting. Rupanya salah ada satu jenisskillbaru yang kini kutahu yaitu keahlian berpura-pura.“Eh, pagi-pagi ngelamun? Kamu mikirin apa, sih?”Dwi Rama sudah datang dengan membawa dua porsi sarapan. Dia satukan dalam satu plastik berwarna putih.“Enggak,” jawabku dengan malas.Dia malah terkekeh kemudian menyalakan kembali mobiln

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 62-SDK-MJD6

    "Apakah dia orang kaya yang menyamar sepertiku? Ataukah dia pebisnis barang haram terlarang yang sedang bersembunyi dari buronan polisi?” Otakku mulai menerka-nerka sambil tak luput memperhatikan gerak-geriknya.Dia terburu-buru menyimpan gawai mahalnya kembali ke dalam saku jaket itu setelah selesai menelpon. Aku berdiri dan menghampirinya untuk membayar satu porsi ketoprak yang rasanya agak berbeda dari ketoprak yang biasa kubeli. Enak sih, tapi agak aneh.“Berapa, Bang?” Aku berdiri dan menghampirinya.“Sepuluh ribu,” jawabnya singkat. Wajahnya tetap sedingin salju.“Duhhh … bikin greget aja, sih!” batinku sambil menyodorkan uang selembar lima puluh ribuan padanya.Dia menerimany

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 63-MJD7

    Aku melempar pandang sembarang. Namun siapa sangka seseorang ternyata tengah berdiri mematung di samping gerobaknya di seberang jalan. Sedang apa lelaki salju itu di sana? Kenapa dia seperti melihat ke arahku?“Kenapa aku jadi geer gini … lagipula siapa aku sampe harus diperhatikannya!” gumamku sambil memutar kembali tubuhku, terus berjalan melewati pintu gerbang.Aku menyapa security yang berjaga hari ini.“Pagi, Mbak Dinda!”Yang jaga hari ini rupanya Irwan---security paling sok keren di sini. Aku tersenyum dan menganggukan kepala.“Pagi Pak Irwan … wah rambutnya hari ini rapi sekali, ya?” sapaku sambil terus berlalu.Kulihat

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 64- MJD8

    "Hah, kenapa juga jadi dia yang repot … justru ini semakin menarik, bagaimana mungkin aku akan kalah jika yang memutuskan ditolak atau diterimanya sebuah keputusan itu ada di tanganku!”Kita lihat nanti apa yang akan kuberikan padamu, Mak Lampir. Selamat menunggu hari yang akan berkesan sepanjang hidupmu.Aku berjalan kembali ke kubikel tempatku bekerja. Menghabiskan hari ini dengan bosan. Sesekali melihat jam, mengambil air minum, membuat teh. Kapan kerjanya? Ya gitu, ketika pikiran sedang tidak sinkron hanya ini yang terbayang untuk dilakukan.Eh tiba-tiba teringat tukang ketoprak jaim. Gimana dia ya kalau jualannya lagi rame? Tetap cool kayak tadi gak ya? Eh, terus kalau dia kerja di kantoran kayaknya keren, ya? Tapi kho ganteng-ganteng mau ya jualan ketoprak?Pi

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 65 - MJD9

    "Wah, tetangga baruku ternyata dia? Kenapa dunia jadi sesempit ini ya?" Entah kenapa satu tarikan senyum tersungging di bibirku.Aku masuk ke dalam membawakan barang-barang pindahanku. Kulihat dia pun sudah menghilang dalam bangunan itu. Hanya gerobaknya terparkir di depan kontrakan.Setelah semua barang masuk aku bergegas merapikan tempatku yang baru. Kontrakan ini lebih luas dan lebih nyaman dibanding tempat lamaku. Bangunan yang kutempati kebetulan juga memang bangunan baru.Menjelang sore aku tengah bersantai duduk di ruang depan. Pintu yang sedikit terbuka memudahkanku mengawasi gerak-gerik orang yang berada di luar. Salah satunya dia, penjual ketoprak langgananku yang belum kutahu Namanya.Malam ini adalah malam minggu pertamaku yang akan terbebas dari drama. Bapak GM yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 66 - MJD10

    "Awww!” pekikku ketika tubuh ini tiba-tiba terseret ke pinggir jalan dengan cepat.Seperti sebuah dejavu, kini dia menyemalatkanku lagi untuk kedua kalinya. Kami seolah sedang saling berpelukan meski tidak terjatuh.Beberapa menit kami saling terdiam dan mengumpulkan kesadaran. Tiba-tiba sebuah hantaman keras dari belakang membuat lelaki yang tadi menolongku terhuyung. Dia terjerembab ke sebelah samping.“Kurang ajar!!!”Sebuah hantaman melayang kembali tepat di pelipisnya. Aku terkesima, sejenak tidak mengerti harus berbuat apa.“Berani-beraninya mengganggu wanitaku malam-malam!” pekik orang itu lagi sambil melayangkan kembali sebuah pukulan tetapi kali ini kesadaran Si Abang ketoprak itu sudah pulih. Pukulan itu di

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 67-MJD 11

    Aku terdiam. Benar perkataannya. Aku tidak tahu apa-apa tentang dia. Bahkan namanya saja aku lupa. Tadi sore kalau tidak salah si Kakek menyebutkan namanya, tapi aku benar-benar lupa.Langkah panjangnya berderap cepat. Aku cukup tersengal-sengal mengikutinya dari belakang. Entah ide gila dari mana ini. Aku tiba-tiba saja ingin ikut menjenguk padahal baru saja hari ini kami bertemu. Mungkinkah karena kakek itu tadi pagi terlihat ramah padaku? Ataukah karena memang aku ingin menghindari Dwi Rama yang membuat hidupku menjadi pusing tujuh keliling.Punggung lebarnya membelok memasuki satu ruangan. Ruang rawat kelas tiga. Kecurigaanku yang tadi sudah mecuat tentang jati dirinya kembali sirna. Ternyata dia mengambil ruang rawat kelas terendah di rumah sakit ini. Ya, aku mengerti mungkin kembali pada masalah keuangan.Namun ucapan yang penuh percaya diri darinya tadi membuatku tidak berani menawarkan ban

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-28

Bab terbaru

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 127_SDK2_38

    Pov Author Selamat Membaca! Maafkan kalau kurang maksimal. Masih oleng Mak Othornya 😁 Rumah Madina dan Alka sudah ramai sejak pagi. Beberapa tetangga turut rewang karena untuk pertama kalinya Madina dan Alka akan menyelenggarakan acara empat bulanan kehamilan untuk cucu pertamanya. Awalnya Nyonya Sinta bersikeras agar semua perayaan dilaksanakan di rumahnya. Namun Madina menolak, karena ingin terlibat langsung dalam syukuran calon cucu pertamanya itu. Meskipun demikian, Tuan Ashraf tidak kalah antusias dalam menyambut kehadiran cucu-cucunya. Lelaki yang masih terlihat jelas garis ketampanannya itu tidak mau tinggal diam. Sejak pagi, semua orang dibuat berdecak kagum dengan kiriman beragam makanan dengan kualitas premium ke kediaman besannya. Beragam makanan itu untuk

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 126_SDK32_37

    Pov Author Selamat Membaca! Alma menelan saliva. Benar-benar gugup dan takut. Khawatir jika dirinya memang belum hamil. Tidak kuasa melihat wajah Arya kecewa nanti. “Bismillah, semoga Engkau memudahkan segalanya,” batinnya. Arya menuju ke bagian pendaftaran. Beberapa pasang mata tampak mencuri-curi pandang pada lelaki yang menggamit jemarinya itu. Tampak mereka mengusap perutnya, mungkin berharap memiliki anak rupawan seperti lelaki gagah yang membersamai Alma. Usai daftar. Mereka duduk berjejeran dengan beberapa wanita hamil. Namanya juga poli kandungan, isinya kebanyakan wanita-wanita hamil pastinya. Tampak mereka bersama masing-masing pasangan. Hanya ada satu orang yang tampak sendirian, hamilnya sudah kentara mungkin sudah tujuh bulanan. “Hamil

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 125_SDK2_36

    Pov Alma (bulan madu) Extra part Gaess! Selamat Membaca! Coba komen yang masih hadir di sini! 😁 Hari ini kami sudah berada di salah satu tempat yang jauh dari keramaian. Kata Bang Arya kami ini sedang bulan madu. Di sini hanya ada kami berdua. Entah seberapa kaya suamiku ini. Satu area pulau ini katanya hanya di sewa oleh kami selama seminggu. Selain para pekerja yang memang ada, tidak ada lagi pengunjung lainnya. Bang Arya melingkarkan lengan kekarnya pada pinggangku. Aku menyandarkan kepalaku yang tak terbalut kerudung ini pada dada bidangnya. Kami duduk bersisian tanpa cela. Sesiang ini masih betah menikmati suasana cottage terbuka yang kami tempati. Dari sini, kami bisa langsung menatap indahnya riak gelombang lautan. Hembusan angin sepoi yang mendamaikan.&n

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 124_SDK2_35

    Pov Author “Bang, ini aku Alma---istrimu. Sadarlah, Bang! Maafkan aku yang bodoh ini! Kalau kamu sadar, aku berjanji akan mengabulkan apapun keinginanmu, Bang! Sadarlah, Bang!” ucapnya sambil terisak. Alma duduk pada kursi di tepi ranjang tempatnya berbaring. Detak jam dinding terdengar. Entah sudah berapa lama dia berbicara sendiri hingga akhirnya terlelap. Tiba-tiba dia menatap sosok berpakaian putih itu datang mendekat. Dia mengusap pucuk kepalanya dan berbisik. “Terima kasih, Dek … terima kasih sudah menjagaku,” lirihnya lembut. Wajahnya tampak. Gerak jemari yang digenggamnya membuat Alma mengerjap. Rupanya dia kembali tertidur dan bermimpi bertemu dengan Arya. “Bang, kamu sudah sadar?” Alma menata

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 123_SDK2_34

    Pov Alma Selamat Membaca! “Alma! Maafkan aku. Rumah tangga ini tidak bisa kita lanjutkan! Terima kasih sudah memberiku kebebasan! Aku bisa leluasa memilih hidupku ke depannya! Aku pergi … jaga diri baik-baik!” “B—Bang, B—Bang Arya!” Satu sentuhan mengguncang bahuku. Aku mengerjap ditengah isak. Rupanya aku tertidur selepas shalat isya tadi di kamar belakang. “Ma, kamu kenapa? Mimpi?” Anggrainin tengah menatapku. “Astagfirulloh ....” Aku menyeka sudut mata yang hangat. Aku menangis. Isaknya terbawa ke alam nyata. Barusan aku bermimpi, Bang Arya benar-benar terasa nyata. Dia memakai pakaian

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 122_SDK2_33

    Pov Author Selamat Membaca! Pikiran Arya berkecamuk. Semua campur aduk menjadi satu. Kalimat demi kalimat yang Azka ucapkan membuat dirinya benar-benar tidak bisa berpikir dengan baik. Ya, memang foto itu benar, dirinya dan Naila pernah mengikat janji untuk menua bersama. Semua yang Azka ucapkan itu benar, dia menikahi Alma karena pernah berjanji jika dia akan membalas hutang nyawa pada Azka dengan cara apapun juga. Menikahi Alma tanpa cinta, itu juga benar. Awalnya dia memperlakukan dengan baik karena rasa tanggung jawab akan amanah dari sahabatnya itu. Harusnya Arya senang ketika lelaki itu tidak lagi menuntutnya untuknya terkungkung dalam hutang budi. Dia sudah bisa bebas kembali ke dalam kehidupannya tanpa terikat janji pada Azka untuk memperla

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 121_SDK2_32

    Pov Author Selamat membaca! Azka menatap punggung Alma yang sudah menghilang dibalik angkutan. Azka tahu, Alma akan baik-baik saja di sana. Azka juga tahu jika sudah ada pancaran rasa dari setiap tatapan adiknya pada Arya. Namun dia tidak berpikir jika di hati Arya---sahabatnya masih ada Naila. Azka memutar sepeda motornya. Dia menuju sebuah café. Alamat itu didapatkannya dari Riani yang mengirimkan foto pada Alma beberapa waktu tadi. Azka berjalan memasuki café tersebut dan mengedarkan pandangan matanya ke seluruh ruangan. Benar saja, sosok yang dicarinya ada di sana. Arya tampak tengah duduk berhadap-hadapan dengan Naila. Tidak ada kesan resmi terkait pekerjaan. Bahkan tidak ada berkas dan laptop juga di antara mereka.

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 120_SDK2_31

    Pov Alma “Bismillahirrohmanirrohim!” Aku memejamkan mata sambil membuka amplop tersebut. Jujur hatiku bercampur antara was-was dan penasaran atas isi dalam amplop milik suamiku ini. Perlahan lembaran yang ada didalam itu kutarik keluar. Netraku menyipit, mengintip apa sebetulnya yang ada di dalam amplop ini. Tiba-tiba ada yang bergemuruh dalam dada. Ada dua lembar foto di sana. Tampak dalam gambar itu, suamiku sedang menyematkan cincin pada jemari seorang perempuan yang tidak lain ialah Naila. Begitupun pada foto yang satunya. Tampak dengan wajah sumringah, Naila menyematkan cincin pada jemari Bang Arya. "Ya Tuhaaan? Sejauh apa sebetulnya hubungan mereka dulu? Apakah mereka sudah bertunangan?" Hatiku rasanya tercubit. Meski itu masa l

  • DINIKAHI KONGLOMERAT   Bab 119_SDK2_30

    Pov Author Selamat Membaca! Teriakan dari kamar Mina membuat semuanya terbangun. Mina berlari keluar setelah berhasil mendorong tubuh Mang Pian yang seperti kerasukan. Lelaki itu berusaha mengendalikan dirinya dan berlari ke kamar mandi. Mengguyur tubuhnya malam-malam. Nyonya Sinta, Arya dan Alma turun dari lantai atas. Karena Mina berteriak sekuatnya di luar kamar. Mereka melihat wajah Mina yang panik ketakutan. Entin yang tengah terlelap pun terbangun. Sambil menggisik-gisik mata dia keluar. “Ada apa sih, Min?” tanya Entin sambil sesekali menguap. Matanya mengerjap-ngerjap. Arya, Alma dan Nyonya Sinta menuruni tangga dan mendekat ke arah di mana Mina berada. “

DMCA.com Protection Status