Home / Fantasi / DINAR / Bab 27

Share

Bab 27

Author: Y Valista
last update Last Updated: 2021-10-11 08:07:49

dikamarnya, dinar berbaring sambil bersandar ditempat tidurnya, melihat sisik yang menempel dikaki raccel beberapa hari yang lalu, sisik itu sangat indah, dan berkilau, tentu raccel tidak mengetahui itu, dinar akan mencari tau nanti jika dia berkunjung menemui lunar, menanyakan itu sisik apa dan dia begitu memikirkan lunar saat itu, sudah beberapa hari dia tidak menemui lunar, semoga saja lunar tidak marah padanya karena berhari-hari tampa kabar. 

jujur, dinar sebenarnya sangat merasa bersalah mencintai dua wanita diam-diam, tapi dinar harus menjalani itu, karena dia sangat menyayangi raccel entah itu sebagai adik atau pacar, tapi dia juga tidak bisa melepaskan lunar, apalagi dia sangat tau lunar lah wwanita yang disakiti ayahnya dimasa lampau

"lunar, maafkan aku, tapi aku janji tidak akan sama seperti ayahku" ucap dinar sambil terus membayangkan bertemu dengan lunar,

dia meletakkan sisik itu disamping meja tempat tidurnya, dan menarik selimut untuk tidu

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DINAR   Bab 28

    Malam berlalu begitu cepat, dinar terbangun dan saat itu masih jam 5 subuh, dia bergegas mandi dan mengambil beberapa tangkai bunga mawar ditaman belakang, dia tidak sabar untuk bisa menemui lunar lagi setelah sekian lama, lunar pasti merasa sedih.setelah mengambil bunga dia pergi kedepan dan ternyata edward sudah bangun dan sibung mengelap mobil,"tuan, sudah bangun?" tanya edward sambil menunduk"iya, bisakah kamu mengantarku kepantai seperti biasanya?" jawab dinar lembut"tentu saja tuan, mari masuk" ucap edward membukakan pintu mobil untuk dinarmobil berangkat saat masih terlihat gelap, sebenarnya edward sangat bingung dan penasaran siapa yang ditemui dinar diluar sana, sampai dia selalu sembunyi-sembunyi dari semua orang dan edward yakin itu pasti seorang gadis, karena dinar selalu membawakannya bunga mawar yang indah.dinar memperhatikan edward yang dari tadi terdiam sambil sesekali memperhatikan lewat kaca tengah mobil,

    Last Updated : 2021-10-12
  • DINAR   Bab 29

    Dinar berjalan kembali kekamarnya, tapi dia melihat sekeliling sangat sepi, kemana semua orang dikirnya dalam hati, dia melanjutkan jalannya dan terfikir untuk melihat raccel dikamarnya,"tok tok.." dinar mengetuk pintu kamar raccel dengan pelan"masuklah" ucap raccel dengan lantangdinar membuka pintu dan menutupnya kembali, dan berusaha memberikan senyum terbaiknya didepan raccel agar raccel tidak tau kalau hatinya sedang sedih karena tidak bisa bertemu dengan lunar."bagaimana keadaanmu?, apa kamu sudah makan?" tanya dinar sambil duduk disamping tempat tidur raccel"aku sudah jauh lebih baik dan juga sudah bisa berjalan, aku ingin kepantai bersamamu, aku sudah rindu pantai" ungkap raccel bersemangat "aku sudah makan, apa kamu sudah?" lanjutnya"ya kalau kamu sudah sehat sepenuhnya kita akn berjalan-jalan dipantai, aku belum makan nanti saja sebentar lagi" jawab dinar, karena sebenarnya selera makannya hilang hari ini."oh ya kamu d

    Last Updated : 2021-10-13
  • DINAR   Bab 30

    Entah kebenaran apa sebenarnya yang dirahasiakan kakek, tapi melihat dinar dan raccel akrab dia merasa sangat tenang, saat ini dikamarnya kakek duduk memandangi keluar jendela melihat keakraban 2 cucunya, dia berharap saat waktu yang tepat untuk mengatakannya dia akan mengungkapkan seluruh bagian cerita yang dia tau, dan setelah itu dia bisa pergi dengan tenang.sedangkan disisi lain dinar dan raccel masih asik bersenda gurau, sambil tertawa satu sama lain,"dinar, maukah kamu memetik beberapa tangkai mawar untuk diletakkan beberapa dikamarku" ucapnya sambil memandangi dinar"tentu saja, aku akan ambilkan semuanya dika kamu mau lebih banyak" jawab dinar"haha...tidak perlu banyak-banyak nanti kamarku bisa penuh dengan mawar" ucapnya sambil terkekeh melihat dinar yang mulai mengambil beberapa tangkai mawarraccel merasa senang, karena akhirnya dia bisa sebahagia ini, meski dia agak sedikit aneh dengan tubuhnya sekarang, tapi dia tidak menhiraukannya

    Last Updated : 2021-10-15
  • DINAR   Bab 31

    Raccel membersihkan badannya, dan terkejut melihat beberapa sisik jatuh dari tubuhnya, dia langsung mengambilnya"apa ini? bagaimana sisik ini ada padaku?" ucap raccel kebingungan melihat 2 sisik yang berwarna merah kekuningan itu, aku tidak pernah menyimpan aksesoris seperti ini, dia selalu bertanya-tanya dan akhirnya dia menyimpan sisik itu didalam kotak kecil yang diletakkan dilaci meja riasnya, dia akan menanyakan itu pada dinar nanti setelah dinar kembali kekamarnya.diruang kerja kakek dinar sudah duduk manis disana, melihat kakeknya yang sedikit sendu"dinar aku akan menyatakan beberapa kebenaran padamu, tapi berjanjilah dulu kamu tidak akan memberitahukannya kepada raccel sampai aku yang memberitahukan sendiri" ucap kakek serius"baik kek, aku akan menjaga rahasia itu" ucap dinar penuh penasaran yang membuatnya akan menyetujui semuanya"begini, kakek tidak tau harus memulai darimana dan kakek yakin kamu akan bingung dengan kenya

    Last Updated : 2021-10-15
  • DINAR   Bab 32

    Sudah mulai gelap diluar, raccel merasa sangat bosan dikamarnya, dia berusaha berdiri dan ingin berjalan-jalan dan bisa makan malam bersama dengan kakek, karena dia sudah rindu untuk makan malam bersama, dinarpun seketika melihat raccel yang tertatih tatih berjalan keluar dari kamarnya"raccel, kamu mau kemana?" ucap dinar sambil membantu raccel berjalan"aku sangat ingin makan malam bersama hari ini, sangat tidak nyaman dikamar berlama-lama" ucap raccel yang tampak bosandinar tersenyum melihat raccel yang tampak lebih sehat dari biasanya,"baiklah, mari aku bantu kita akan makan bersama malam ini" ucap dinar dan mereka berjalan bersama keruang makan"dinar, kenapa kamu tidak kembali lagi tadi kekamarku? dan apa yang kakek bicarakan sampai lama begitu?" tanya raccel penasaran"ah..tidak kami hanya berbincang-bincang biasa saja, tadi aku juga sudah kekamarmu tapi kamu lagi tidur jadi aku tidak ingin mengganggumu" jelas dinar yang tampa

    Last Updated : 2021-10-17
  • DINAR   Bab 33

    Tanpa terasa, perbincangan yang sangat sudah lama tidak dilakukan terhenti karena sudah mulai larut untuk melanjutkannya, mereka semua berpamitan dan tentu saja dinar mengajak raccel kembali untuk mengantarkan kekamarnya, raccel dengan senang melingkarkan tangannya yang mungil dilengan dinar, kakek yang melihat itu mulai risih dengan kedekatan mereka yang tidak sama lagi terlihat seperti dulu, ada kecemasan didalam hati kakek,"semoga saja semua akn baik-baik saja" ungkap kakek dalam hati dan memasuki kamarnya juga,dinar sudah sampai dikamar raccel dan tersenyum dengan sangat indah"raccel, kamu istirahatlah biar cepat sembuh" ucap dinar"apa kamu tidak ingin disini dulu menemaniku" jawabnya"aku..maaf aku sangat lelah rasanya ngantuk sekali" jelasnya sambil menguap dan tanpa menghilangkan senyumnya, meyakinkan raccel bahwa dia harus menjaga jarak sedikit dengan raccel"ah..baiklah, kamu istirahatlah" ucap raccel dengan lesu dan mengangkat

    Last Updated : 2021-10-21
  • DINAR   Bab 34

    "Nona, siapa yang anda temui? Dari siapa bunga itu?" tanya dayang itu dengan ketusTapi lunar hanya diam sambil menundukkan wajahnya dalam-dalam"nona, anda tidak bisa begini, anda tidak boleh jatuh cinta lagi, anda ingat pesan nyonya ratu?, kalau anda jatuh cinta lagi anak anda akan jadi taruhannya" jelas dayang yang bernama sania dengan nada serius"aku tau sania, aku sedang berusaha" ujar lunar sambil memalingkan badannya menjauhi saniaSania memang kepercayaan ratu, dayang pendamping lunar, meski usia nya sudah tidak muda lagi tetapi dia terlihat muda bahkan tampak seumuran dengan lunar, dia sudah tau tentang hubungan lunar dengan dinar, tetapi dia masih menyimpannya rapat karena disisi lain dia juga sangat sedih melihat lunar selalu termenung, hanya fialah satu satunya yang nengerti lunar,Lunat pun sedikit gelisah karena dia yakin sania sudah mengetahui tentang dinar, dan pasti lambat laun akan melaporkannya, lunar harus mencegah itu te

    Last Updated : 2021-10-22
  • DINAR   Bab 35

    Lunar terlihat tidak baik-baik saja, dia menyesal telah memperlihatkan diri pada dinar, itu sangat menyakitkan baginya, mencintai manusia lagi, padahal ada perjanjian yang harus dia tepati, lunar sebenarnya putri tunggal dari kerajaan duyung banyak aturan yang selalu mengekangnya setiap hari, itulah sebabnya dia lebih memilih mencintai manusia karena dia lebih merasa bebas berada didaratan, ayahnya tidak mengetahui dia sudah mempunyai anak, hanya ibunya dan dayang sania yang tau,karena ibunya ingin membunuh anaknya saat baru lahir lunar membuat perjanjian jika anak nya berumur sekitar 3 tahun dia akan meletakkannya didaratan karena anak itu adalah kutukan campuran darah manusia dengan penerus penguasa lautan jadi tidak mungkin ayahnya akan bisa menerima itu, ibunya menerima kesepakatan mereka dan membuat lunar tidak akan mengulangi semua kesalahannya dengan mencintai manusia lagitetapi ternyata sekarang dia membuat sesuatu yang salah, dia tidak ingin ibunya mengetahu

    Last Updated : 2021-10-23

Latest chapter

  • DINAR   Bab 91

    Semua telah berkumpul didermaga kecil pulau itu, semua sangat tertata rapi disana, tampak sederhana tetapi sangat indah untuk dipandang. lunar mengeluarkan mutiara dari mulutnya dan tentu mencucinya dulu sebelum memberikannya pada dinar, dinar sangat gugup memegang mutiara yang sangat berharga itu, dia sebenarnya tidak tega tetapi ini satu-satunya cara agar bisa bertahan lebih lama untuk menemui ayah dan ibunya. dinar mulai menelan mutiara itu, semua baik-baik saja awalnya, setelah beberapa menit berlalu dada dinar bersinar seperti ada sesuatu yang melewati dadanya, dinar merasa sesak dan berpegangan pada tiang dermaga karena merasa dadanya sangat panas "apa kamu baik-baik saja?" tanya lunar cemas karena belum tentu mutiara miliknya akan cocok ditubuh dinar "ya, aku baik-baik saja, tetapi dadaku terasa panas" jawab dinar masih menahan sesak didadanya "nak apa kau yakin akan pergi?" tanya kakek khawatir melihat cucunya itu "yakin kek, k

  • DINAR   Bab 90

    Semua seakan terdiam dan seakan menyetujui akan hal itu, semua bubar terkecuali miana kakak nya sang raja, dia tertegun dan mencari kesana kemari, dia mencari dion yang dia anggap anaknya "kakak, ada apa? apa yang kamu cari?" tanya raja duyung pada kakak nya itu "apakah kau tak melihat anakku? ataukah dia belum datang?" tanya miana sambil melihat kesana kemari "uhm kakak, aku minta maaf karena dia meninggal saat ingin memberikan obat untukmu, tapi jangan khawatir kak kami menguburnya dengan baik" ucap raja gelagapan menyembunyikan kenyataan "apa?? kenapa kau tak memberitahuku dari tadi?" tanya miana histeris dan menangis "maafkan aku, aku hanya tidak ingin membuatmu memikirkan itu, sedangkan kamu belum pulih" ujar raja menunduk "bagaimana bisa begitu? dia menjagaku selama ini, ayahnya juga yang menyelamatkan aku waktu itu, meskipun dia bukan anak kandungku tetapi dia jadikan aku seperti orangtua kandungnya" jawab miana yang tak henti m

  • DINAR   Bab 89

    semua orang mulai pergi meninggalkan tempat itu, semua wakil pergi dan wakil dion tetap tak terlihat dari tadi, tapi mereka mendengarkan apa yang tuan harshaw katakan, semua bubar dengan cepat, dan hanya dinar dan kakek yang masih tertinggal disana."kakek, kenapa kakek berbohong padaku selama ini?" ucap dinar tampak sedih memandangi kakek yang sedari tadi merangkul raccel"maafkan kakek nak, semua demi kebaikan kamu, mereka semua masih aman dan tinggal dipulau terpencil yang jauh dari sini, kamu ingat kan waktu itu kakek menyuruhmu pergi pertemuan kesebuah pulau, nah pulau itulah yang seharusnya kau tuju" ungkap kakek penuh penyesalan"aku ingin bertemu dengan mereka kek, kita akan kesana kan?" tanya dinar"aku tidak yakin" ucap kakek sambil memandang raja duyung"nak, aku tidak bisa lagi menolongmu kali ini seperti waktu itu, dan gelembung itu pastinya akan bereaksi dengan cepat, karena semua sudah tau kan rahasia kami" ujar raja duyung mulai mer

  • DINAR   Bab 88

    "kakek...akhirnya kakek datang,!" ujar raccel sambil berlari memeluk kakek yang tampak kelelahan, raccel menangis kecil sambil menatap tubuh kakek yang melemah itu, kakek juga membalas pelukan cucunya itu, dia sangat mencemaskan raccel selama ini dan tentu saja kali ini dia tidak ingin kehilangannya lagi,"apa maksud semua ini ayah? kenapa ayah mengenalnya?" ujar lunar menatap tajam pada ayahnya, dia sangat heran yang selama ini tidak pernah siapapun tau tentang hal ini. dan begitujuga dengan wakil lainnya mereka sangat takjub dengan duyung yang mereka tahu hanya dongeng itu."ayah akan menjelaskannya nanti padamu, sekarang biarkan saja mereka pergi" ujar raja pada lunar tampak tidak ingin menjelaskan apa-apa didepan semua orang"apa yang anda sembunyikan selama ini? aku saja tidak tau anda mengenalnya" sambung sang ratu menatap tajam kembali pada suaminya itu"jelaskan saja...aku sudah disini" ucap kakek sambil terus memegang raccel dirangkulnya

  • DINAR   Bab 87

    lunar tampak berjalan bergandengan dengan raccel, tampaknya mereka sudah berbaikan, melenggang mendekati suara keributan ayahnya "ada apa? kenapa sangat berisik" ujar lunar sambil menoleh kearah depan dan terkejut dengan apa yang dia lihat, begitu juga dengan raccel dia sangat terkejut, dinar sampai datang kesini pasti dia sangat mencemaskan raccel dan begitu juga kakek "dinar....syukurlah kamu menemukanku" ujar raccel berlari sambil memeluk tubuh dinar yang darit tadi mematung, wakil rayanpun tertegun dan menggeser badannya kebelakang, seketika keberaniannya menciut "raccel...apa mereka yang membawamu kesini?" tanya dinar menatap wajah saudaranya itu "tidak, ceritanya sangat panjang dinar, aku dibawa kesini oleh seseorang" ungkapnya "lantas bagaimana mereka semua ada disini?" tanya dinar penasaran "aku akan menceritakan itu nanti, apakah kakek baik-baik saja?" tanya raccel "ya, dia sangat mengkhawatirkanmu, dia ikut sebentar l

  • DINAR   Bab 86

    "hm...wakil rayan, apa mungkin ada orang didalam sana?" tanya dinar sambil berbisik mengintip dari balik pohon ara"kita tidak tau apa yang ada disana sebelum kita melihatnya sendiri kan, kalau begitu ayo kita masuk" ajak wakil rayan degan berani"baiklah...ayo" ujar dinar berlari sambil mengendap-endap kedepan, dan mendapatkan jalan untuk masuk kegedung itu, tapi tak disangka-sangka didalam ternyata sangat indah, sangat hidup, lampu hias berjejeran didinding, semua ruangan wangi bunga, tapi entah bunga apa itu dinar tidak tau karena selama ini dia banyak mencium mawar saja.mereka melewati banyak ruangan yang pintunya tertutup rapat, tidak ada satupun yang sedikit terbuka, mereka juga sangat takut untuk membukanya satu persatu"hm..tuan dinar, sebaiknya kita cari dibagian depan saja, diruangan depan pasti lebih lebar dan leluasa untuk kita melihat sekitarnya" ucap wakil rayyan"ide bagus, ayo kita maju" jawab dinarmereka sudah sampai

  • DINAR   Bab 85

    "kakek, kita harus bagaimana? sudah sehari semalam kita mencari tapi mereka bahkan tidak meninggalkan jejak sama sekali" ujar dinar frustasi "kita akan terus mencarinya, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya, tolong temukan dia dengan cepat,!" ujar kakek dengan suara lemah karena dia tidak bisa tidur sedikitpun "baiklah kek, kakek istirahat saja dirumah, biar aku saja yang pergi dengan para wakil" ujar dinar lagi "tidak, aku harus ikut, aku tidak bisa istirahat sebelum bisa menemukannya kembali" ungkap kakek sedih dengan kantung mata yang menghitam mereka mulai bersiap-siap mencari keluar daerah sana dan pergi mencari keperairan lainnya, seperti pulau-pulau kecil yang biasa mereka akses, tapi ada satu pulau terlihat diradar mereka yang tak berpenghuni tetapi memiliki bangunan diisana, itu membuat mereka penasaran, kenapa selama ini pembangunan disana tidak diketahui, sedangkan pulau kecil itu masih bagian dari pulau besar milik kakek, han

  • DINAR   Bab 84

    Malam itu terasa sangat mencekam, bahkan keindahan purnamapun sudah tak menenangkan lagi, darah mengalir dimana-mana membuat raccel mual tak biasa melihat pemandangan itu, melihat lekat-lekat dion yang sudah tercabik-cabik, sungguh malang jika benar yang disana itu ibunya berarti dia juga duyung kan, dan berdarah murni sepertiku karena ibunya duyung, tetapi kenapa tidak darah dia saja yang diberikan pada ibunya itu, fikiran itu sunggh sangat membingungkan raccel, atau apakah dion bukan anak kandung nya?raccel menepis semua fikiran itu saat ini, berusaha melupakan kejadian malam ini, berharap wanita tua itu bangun saja agar dia bisa menjelaskan siapa dion sebenarnya. raccel berbalik menyaksikan ibunya mulai menyayat tangannya sendiri untuk mendapatkan secangkir darah untuk wanita itukasihan...ya begitulah yang dirasakan raccel, tetapi ibunya harus melakukan itu, dan setelah darah itu diminumkan pada wanita itu, raja membereskan mayat wakil dion terlebih dahulu dan mem

  • DINAR   Bab 83

    "wakil dion...apa sudah selesai, aku sangat pusing" ujar suara raccel mengagetkan semua orang "raccel...kamu sudah sadar nak, ini ibu, bangunlah ini ibu" ujar lunar "i..ibu...? bagiamana ibu ada disini?" tanya raccel sambil duduk dan memegang kepalanya dan langsung kaget melihat semua ramai disana dan tak ada yang dia kenali selain lunar dan sania, dan melihat kekacauan itu dengan dion yang sudah tercabik cabik "ibu..ada apa ini? kenapa wakil dion...?" tanya raccel ketakutan "tidak apa-apa sayang, dai berusaha menyakitimu jadi ibu tidak sengaja melukainya" jawab lunar pelan memberikan pengertian pada raccel yang mulai ketakutan "a..apa? itu tidak mungkin ibu, dia memang menculikku, dia hanya ingin sedikit darahku, dan dia sangat baik padaku" ucap raccel ketakutan dan menjauhi ibunya "nak...maafkan ibu, ibu tidak sengaja" ujar lunar mendekati raccel lagi "kenapa ibu? kenapa harus membunuh? tidak bisakah ibu memberitahunya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status