Home / Fantasi / DINAR / Bab 35

Share

Bab 35

Author: Y Valista
last update Last Updated: 2021-10-23 23:27:12

Lunar terlihat tidak baik-baik saja, dia menyesal telah memperlihatkan diri pada dinar, itu sangat menyakitkan baginya, mencintai manusia lagi, padahal ada perjanjian yang harus dia tepati, lunar sebenarnya putri tunggal dari kerajaan duyung banyak aturan yang selalu mengekangnya setiap hari, itulah sebabnya dia lebih memilih mencintai manusia karena dia lebih merasa bebas berada didaratan, ayahnya tidak mengetahui dia sudah mempunyai anak, hanya ibunya dan dayang sania yang tau,

karena ibunya ingin membunuh anaknya saat baru lahir lunar membuat perjanjian jika anak nya berumur sekitar 3 tahun dia akan meletakkannya didaratan karena anak itu adalah kutukan campuran darah manusia dengan penerus penguasa lautan jadi tidak mungkin ayahnya akan bisa menerima itu, ibunya menerima kesepakatan mereka dan membuat lunar tidak akan mengulangi semua kesalahannya dengan mencintai manusia lagi

tetapi ternyata sekarang dia membuat sesuatu yang salah, dia tidak ingin ibunya mengetahu

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DINAR   Bab 36

    Mobil melaju dan mereka sampai dengan cepat direstoran seafood langganan raccel, sudah lama sekali dia tidak kesana, dan berpapasan dengan mobil anak pemilik restoran, dilan lard dia sebenarnya menyukai raccel dan sejak lama memperhatikannya tapi raccel tidak pernah meresponnya, tentu dia tau raccel datang, karena hari ini raccel sedang bahagia dia tak henti-henti tersenyum, mereka turun dari mobil dan edward berencana untuk menunggunya diparkiran"edward, sebaiknya kamu ikut makan, ayo aku akan mentraktirmu, jangan khawatir aku tidak akan memberitahu kakek" ucap raccel tersenyum manisedward tidak akan melewatkan kesempatan itu karena sebenarnya dia juga ingin bersama-sama dengan raccel dan jalan-jalan dengannya, dia hanya mengangguk dan mengikuti raccel dan dinar yang memasuki restoran"tunggu..." suara teriakan terdengar dari belakang, dan seseorang bergegas menemui raccel"nona, sudah lama anda tidak kesini, apa anda sudah sehat?" ucapnya sambil terse

    Last Updated : 2021-10-25
  • DINAR   Bab 37

    Mereka menyelesaikan makan dengan cepat, dan tanpa ingin berlama lama raccel berpamitan pada dilan setelah membayar semua makanan, mereka akan melanjutkan berjalan-jalan hari ini,"terimakasih nona raccel datanglah kembali" ucap dilan dengan ramah sambil mengantar kepergian raccel dan yang lainnya keluar"edward aku ingin kepantai dulu sebentar, kamu boleh menunggu ataupun pulang dulu" ucap raccel dengan senyum riang, edward tentu saja mengangguk dengan patuh dan sangat menyenangkan hari ini untuknya bisa makan bersama pujaan hatimereka berpisah disitu, dan raccel dan dinar melanjutkan perjalanan mereka kepantai tempat biasanya mereka pergi"sudah lama sekali aku tidak kesini, semua terasa nyaman" ucap raccel sambil menghirup udara laut yang menyegarkan, mereka melewati pasir pantai yang putih berkilau"dinar, ngomong-ngomong kamu hari ini kenapa? seperti banyak yang sedang kamu fikirkan""oh..tidak aku hanya sedikit tidak enak badan"

    Last Updated : 2021-10-26
  • DINAR   Bab 38

    Mereka pulang dengan banyak keheningan begitu juga dengan edward, mereka memperhatikan sesuatu yang disimpan dalam pada dinar, ada apa sebenarnya dia, hanya saja raccel tidak ingin membuatnya terlihat memaksanya untuk berceritasesampainya dirumah mereka berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri dan berganti pakaian, dengan raccel yang masih dibimbing untuk berjalan.ditempat lain lunar memikirkan banyak hal, tetapi dia tidak fokus pada dinar saja dia memikirkan gadis yang bersama dinar tadi, siapa sebenarnya dia, kenapa jantungnya berdetak kencang saat melihat gadis itu, bukan karena cemburu tapi ada perasaan lain yang membuatnya seperti itu, perasaan kerinduan yang sudah lama"nona, jangan terlalu memikirkan yang tadi, itu tandanya dewa memperingati nona agar tidak terlalu jauh mencintai pria itu" ucap sania dari belakang lunar"bukan begitu sania, aku bukan cemburu dan aku juga tidak terlalu mempermasalahkannya, hanya saja aku merasa sangat familia

    Last Updated : 2021-10-27
  • DINAR   Bab 39

    Dinar pulang dengan hati berbunga-bunga, tapi dia berfikir bagaimana cara menjelaskannya pada raccel tentang lunar, selama ini dia tidak tau apa-apa tentang hubungan mereka, dinar berfikir keras apa yang akan dia ucapkan dan saat ingin kembali kekamarnya raccel melihat dinar akan memasuki kamar tentu raccel heran dari mana dia, raccel berusaha berjalan dengan pelan sambil memanggil dinar untuk berhenti"dinar...tunggu!!" ujarnya sambil kesusahan untuk berjalan, dinar menoleh dan tersenyum pada raccel"jangan dipaksakan, sini aku bantu" ucap dinar sambil memegang tangan raccel,"apa mau kekamarku?" ajak dinar, karena dinar tau dia pasti merindukan menatap laut"ide bagus...ayo aku sudah lama tidak masuk kekamarmu, pasti sangat berantakan" ujar raccel mengejek dinar, tapi setelah masuk ternyata kamarnya sangat rapi berbeda dari apa yang dibayangkan oleh raccel"hm...sangat rapi" ucap raccel tersenyum genit dan duduk dikursi balkon sambil memper

    Last Updated : 2021-10-29
  • DINAR   Bab 40

    Sebenarnya raccel masih syok mendengar cerita dinar, tapi dia menyembunyikan rasa itu dalam-dalam dilubuk hatinya, berusaha berfikir positif dan dia tidak tau apa yang menyebabkan orangtua nya mempercayakannya pada orang laindinar sebenarnya sangat menyesal menceritakan itu pada raccel dia juga melanggar janjinya pada kakek, tapi dia tidak bisa menahan rasa didalam hatinya, dan mungkin lunar tau banyak tentang keluarga raccelsorenya mereka pergi untuk menemui lunar, raccel mengenakan dress pendek merah muda dia sangat manis membuat dinar tidak ingin mengedipkan mata, rambut panjang yang ikal tergerai indah, ah...duyung memang sangat cantik ujar dinar sambil tersenyum malumereka berangkat diantar oleh edward, edwardpun dari tadi mukanya terlihat memerah seperti tomat, karena melihat raccel sangat cantik hari ini, dia sudah bisa berjalan dengan baik kali inimereka bergegas karena sebentar lagi matahari akan tenggelam dan raccel tidak ingin melewatkan mo

    Last Updated : 2021-11-01
  • DINAR   Bab 41

    lunar tiba-tiba mengeluarkan sisik yang ditunjukkan dinar padanya kemarin, dia merasa sangat senang tapi dia harus memastikan kebenarannya, dan berusaha menggali semua sesuatu pada raccel,"raccel, dinar kemarin memperlihatkan ini padaku dan ini menancap dikakimu saat kecelakaan itu, apa kamu ingat dengan sisik ini?""aku tidak ingat tetapi aku menemukan sisik yang sama saat aku dikamar mandi waktu itu" ucapnya yang mulai kebingungan dengan pertanyaan lunar"begini, aku mungkin tau tentang keluargamu, tapi aku ingin bertanya lebih banyak padamu, karena aku harus memastikannya" ujarnya tersenyum"apa? anda tau...tolong beritahu aku aku ingin bertemu dengan ibuku walaupun hanya sekali" ucapnya antusias"raccel apakah kamu suka laut?""ya, aku menyukainya apalagi baunya yang menyegarkan""hm...aku yakin kamu benar-benar duyung aku merasakan didalam hatimu, saat aku memegang tanganmu aku merasakan darah murni dan itu tandanya

    Last Updated : 2021-11-01
  • DINAR   Bab 42

    mereka lama terdiam masing-masing memikirkan sesuatu yang berbeda dalam benak mereka, terlebih dinar, dia harus menyembunyikan sesuatu tentang ayahnya, dan dia tidak ingin lunar dan raccel tau tentang sesuatu yang mungkin akan merusak hubungan mereka"uhm...berarti anda adalah duyung kerajaan, tadi anda bilang sisikku memiliki warna kerajaan, apakah anda tau siapa orang tua ku?" ucap raccel sangat sedih dan terus menerus meneteskan airmata"ya, aku tau" ucapnya pendek sambil meneteskan airmata"apa? siapa mereka, siapa orang tuaku, katakan padaku aku mohon,!" ujar raccel tiba-tiba histeris sambil memegang tangan lunar"jika kamu tau apa yang akan kamu lakukan padanya?" ucap lunar mulai menahan raungnya tak terkendali"aku ingin mengungkapkan kerinduanku, aku ingin menanyakan kenapa dia memberikanku pada orang lain" ucapnya dengan cepat, dinar melihat itu sangat kasihan dengan raccel, betapa inginnya dia bertemu dengan ibunya, apakah mungkin lunar m

    Last Updated : 2021-11-03
  • DINAR   Bab 43

    Malam mulai larut, lunar raccel dan dinar masih asik bercerita, raccel tak ingin melepaskan genggaman tangannya pada lunar, ibu yang telah lama dia rindukan selama ini, yang kehadirannya selalu diidamkan, betapa bahagianya dia saat ini, tapi disatu sisi dia tidak ingin berjauhan dengan kakek yang membesarkannya, dan bagaimana menceritakan ini pada kakek, semua nya terasa sangat cepat, "ibu, apa yang harus aku katakan pada kakek kalau aku sudah bertemu denganmu?" "sebaiknya tidak usah diberitahhu dulu raccel, nanti biar ibu saja yang bicara dengannya saat waktu sudah tepat" ujar lunar pada raccel raccel menyetujui itu, dan mengangguk tanda setuju "dinar, pulanglah ini sudah malam jangan sampai nanti kalian masuk angin" ucapnya tersenyum "ibu, bolehkak aku lebih lama lagi bersama mu?" "hm..tidak nak, nanti pasti ada saatnya, lagian waktu ibu hanya sedikit bisa kedaratan, nanti bisa-bisa kulit ibu akan jadi kering dan rapuh" ujarnya

    Last Updated : 2021-11-04

Latest chapter

  • DINAR   Bab 91

    Semua telah berkumpul didermaga kecil pulau itu, semua sangat tertata rapi disana, tampak sederhana tetapi sangat indah untuk dipandang. lunar mengeluarkan mutiara dari mulutnya dan tentu mencucinya dulu sebelum memberikannya pada dinar, dinar sangat gugup memegang mutiara yang sangat berharga itu, dia sebenarnya tidak tega tetapi ini satu-satunya cara agar bisa bertahan lebih lama untuk menemui ayah dan ibunya. dinar mulai menelan mutiara itu, semua baik-baik saja awalnya, setelah beberapa menit berlalu dada dinar bersinar seperti ada sesuatu yang melewati dadanya, dinar merasa sesak dan berpegangan pada tiang dermaga karena merasa dadanya sangat panas "apa kamu baik-baik saja?" tanya lunar cemas karena belum tentu mutiara miliknya akan cocok ditubuh dinar "ya, aku baik-baik saja, tetapi dadaku terasa panas" jawab dinar masih menahan sesak didadanya "nak apa kau yakin akan pergi?" tanya kakek khawatir melihat cucunya itu "yakin kek, k

  • DINAR   Bab 90

    Semua seakan terdiam dan seakan menyetujui akan hal itu, semua bubar terkecuali miana kakak nya sang raja, dia tertegun dan mencari kesana kemari, dia mencari dion yang dia anggap anaknya "kakak, ada apa? apa yang kamu cari?" tanya raja duyung pada kakak nya itu "apakah kau tak melihat anakku? ataukah dia belum datang?" tanya miana sambil melihat kesana kemari "uhm kakak, aku minta maaf karena dia meninggal saat ingin memberikan obat untukmu, tapi jangan khawatir kak kami menguburnya dengan baik" ucap raja gelagapan menyembunyikan kenyataan "apa?? kenapa kau tak memberitahuku dari tadi?" tanya miana histeris dan menangis "maafkan aku, aku hanya tidak ingin membuatmu memikirkan itu, sedangkan kamu belum pulih" ujar raja menunduk "bagaimana bisa begitu? dia menjagaku selama ini, ayahnya juga yang menyelamatkan aku waktu itu, meskipun dia bukan anak kandungku tetapi dia jadikan aku seperti orangtua kandungnya" jawab miana yang tak henti m

  • DINAR   Bab 89

    semua orang mulai pergi meninggalkan tempat itu, semua wakil pergi dan wakil dion tetap tak terlihat dari tadi, tapi mereka mendengarkan apa yang tuan harshaw katakan, semua bubar dengan cepat, dan hanya dinar dan kakek yang masih tertinggal disana."kakek, kenapa kakek berbohong padaku selama ini?" ucap dinar tampak sedih memandangi kakek yang sedari tadi merangkul raccel"maafkan kakek nak, semua demi kebaikan kamu, mereka semua masih aman dan tinggal dipulau terpencil yang jauh dari sini, kamu ingat kan waktu itu kakek menyuruhmu pergi pertemuan kesebuah pulau, nah pulau itulah yang seharusnya kau tuju" ungkap kakek penuh penyesalan"aku ingin bertemu dengan mereka kek, kita akan kesana kan?" tanya dinar"aku tidak yakin" ucap kakek sambil memandang raja duyung"nak, aku tidak bisa lagi menolongmu kali ini seperti waktu itu, dan gelembung itu pastinya akan bereaksi dengan cepat, karena semua sudah tau kan rahasia kami" ujar raja duyung mulai mer

  • DINAR   Bab 88

    "kakek...akhirnya kakek datang,!" ujar raccel sambil berlari memeluk kakek yang tampak kelelahan, raccel menangis kecil sambil menatap tubuh kakek yang melemah itu, kakek juga membalas pelukan cucunya itu, dia sangat mencemaskan raccel selama ini dan tentu saja kali ini dia tidak ingin kehilangannya lagi,"apa maksud semua ini ayah? kenapa ayah mengenalnya?" ujar lunar menatap tajam pada ayahnya, dia sangat heran yang selama ini tidak pernah siapapun tau tentang hal ini. dan begitujuga dengan wakil lainnya mereka sangat takjub dengan duyung yang mereka tahu hanya dongeng itu."ayah akan menjelaskannya nanti padamu, sekarang biarkan saja mereka pergi" ujar raja pada lunar tampak tidak ingin menjelaskan apa-apa didepan semua orang"apa yang anda sembunyikan selama ini? aku saja tidak tau anda mengenalnya" sambung sang ratu menatap tajam kembali pada suaminya itu"jelaskan saja...aku sudah disini" ucap kakek sambil terus memegang raccel dirangkulnya

  • DINAR   Bab 87

    lunar tampak berjalan bergandengan dengan raccel, tampaknya mereka sudah berbaikan, melenggang mendekati suara keributan ayahnya "ada apa? kenapa sangat berisik" ujar lunar sambil menoleh kearah depan dan terkejut dengan apa yang dia lihat, begitu juga dengan raccel dia sangat terkejut, dinar sampai datang kesini pasti dia sangat mencemaskan raccel dan begitu juga kakek "dinar....syukurlah kamu menemukanku" ujar raccel berlari sambil memeluk tubuh dinar yang darit tadi mematung, wakil rayanpun tertegun dan menggeser badannya kebelakang, seketika keberaniannya menciut "raccel...apa mereka yang membawamu kesini?" tanya dinar menatap wajah saudaranya itu "tidak, ceritanya sangat panjang dinar, aku dibawa kesini oleh seseorang" ungkapnya "lantas bagaimana mereka semua ada disini?" tanya dinar penasaran "aku akan menceritakan itu nanti, apakah kakek baik-baik saja?" tanya raccel "ya, dia sangat mengkhawatirkanmu, dia ikut sebentar l

  • DINAR   Bab 86

    "hm...wakil rayan, apa mungkin ada orang didalam sana?" tanya dinar sambil berbisik mengintip dari balik pohon ara"kita tidak tau apa yang ada disana sebelum kita melihatnya sendiri kan, kalau begitu ayo kita masuk" ajak wakil rayan degan berani"baiklah...ayo" ujar dinar berlari sambil mengendap-endap kedepan, dan mendapatkan jalan untuk masuk kegedung itu, tapi tak disangka-sangka didalam ternyata sangat indah, sangat hidup, lampu hias berjejeran didinding, semua ruangan wangi bunga, tapi entah bunga apa itu dinar tidak tau karena selama ini dia banyak mencium mawar saja.mereka melewati banyak ruangan yang pintunya tertutup rapat, tidak ada satupun yang sedikit terbuka, mereka juga sangat takut untuk membukanya satu persatu"hm..tuan dinar, sebaiknya kita cari dibagian depan saja, diruangan depan pasti lebih lebar dan leluasa untuk kita melihat sekitarnya" ucap wakil rayyan"ide bagus, ayo kita maju" jawab dinarmereka sudah sampai

  • DINAR   Bab 85

    "kakek, kita harus bagaimana? sudah sehari semalam kita mencari tapi mereka bahkan tidak meninggalkan jejak sama sekali" ujar dinar frustasi "kita akan terus mencarinya, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya, tolong temukan dia dengan cepat,!" ujar kakek dengan suara lemah karena dia tidak bisa tidur sedikitpun "baiklah kek, kakek istirahat saja dirumah, biar aku saja yang pergi dengan para wakil" ujar dinar lagi "tidak, aku harus ikut, aku tidak bisa istirahat sebelum bisa menemukannya kembali" ungkap kakek sedih dengan kantung mata yang menghitam mereka mulai bersiap-siap mencari keluar daerah sana dan pergi mencari keperairan lainnya, seperti pulau-pulau kecil yang biasa mereka akses, tapi ada satu pulau terlihat diradar mereka yang tak berpenghuni tetapi memiliki bangunan diisana, itu membuat mereka penasaran, kenapa selama ini pembangunan disana tidak diketahui, sedangkan pulau kecil itu masih bagian dari pulau besar milik kakek, han

  • DINAR   Bab 84

    Malam itu terasa sangat mencekam, bahkan keindahan purnamapun sudah tak menenangkan lagi, darah mengalir dimana-mana membuat raccel mual tak biasa melihat pemandangan itu, melihat lekat-lekat dion yang sudah tercabik-cabik, sungguh malang jika benar yang disana itu ibunya berarti dia juga duyung kan, dan berdarah murni sepertiku karena ibunya duyung, tetapi kenapa tidak darah dia saja yang diberikan pada ibunya itu, fikiran itu sunggh sangat membingungkan raccel, atau apakah dion bukan anak kandung nya?raccel menepis semua fikiran itu saat ini, berusaha melupakan kejadian malam ini, berharap wanita tua itu bangun saja agar dia bisa menjelaskan siapa dion sebenarnya. raccel berbalik menyaksikan ibunya mulai menyayat tangannya sendiri untuk mendapatkan secangkir darah untuk wanita itukasihan...ya begitulah yang dirasakan raccel, tetapi ibunya harus melakukan itu, dan setelah darah itu diminumkan pada wanita itu, raja membereskan mayat wakil dion terlebih dahulu dan mem

  • DINAR   Bab 83

    "wakil dion...apa sudah selesai, aku sangat pusing" ujar suara raccel mengagetkan semua orang "raccel...kamu sudah sadar nak, ini ibu, bangunlah ini ibu" ujar lunar "i..ibu...? bagiamana ibu ada disini?" tanya raccel sambil duduk dan memegang kepalanya dan langsung kaget melihat semua ramai disana dan tak ada yang dia kenali selain lunar dan sania, dan melihat kekacauan itu dengan dion yang sudah tercabik cabik "ibu..ada apa ini? kenapa wakil dion...?" tanya raccel ketakutan "tidak apa-apa sayang, dai berusaha menyakitimu jadi ibu tidak sengaja melukainya" jawab lunar pelan memberikan pengertian pada raccel yang mulai ketakutan "a..apa? itu tidak mungkin ibu, dia memang menculikku, dia hanya ingin sedikit darahku, dan dia sangat baik padaku" ucap raccel ketakutan dan menjauhi ibunya "nak...maafkan ibu, ibu tidak sengaja" ujar lunar mendekati raccel lagi "kenapa ibu? kenapa harus membunuh? tidak bisakah ibu memberitahunya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status