Dinar berjalan kembali kekamarnya, tapi dia melihat sekeliling sangat sepi, kemana semua orang dikirnya dalam hati, dia melanjutkan jalannya dan terfikir untuk melihat raccel dikamarnya,
"tok tok.." dinar mengetuk pintu kamar raccel dengan pelan
"masuklah" ucap raccel dengan lantang
dinar membuka pintu dan menutupnya kembali, dan berusaha memberikan senyum terbaiknya didepan raccel agar raccel tidak tau kalau hatinya sedang sedih karena tidak bisa bertemu dengan lunar.
"bagaimana keadaanmu?, apa kamu sudah makan?" tanya dinar sambil duduk disamping tempat tidur raccel
"aku sudah jauh lebih baik dan juga sudah bisa berjalan, aku ingin kepantai bersamamu, aku sudah rindu pantai" ungkap raccel bersemangat "aku sudah makan, apa kamu sudah?" lanjutnya
"ya kalau kamu sudah sehat sepenuhnya kita akn berjalan-jalan dipantai, aku belum makan nanti saja sebentar lagi" jawab dinar, karena sebenarnya selera makannya hilang hari ini.
"oh ya kamu d
Entah kebenaran apa sebenarnya yang dirahasiakan kakek, tapi melihat dinar dan raccel akrab dia merasa sangat tenang, saat ini dikamarnya kakek duduk memandangi keluar jendela melihat keakraban 2 cucunya, dia berharap saat waktu yang tepat untuk mengatakannya dia akan mengungkapkan seluruh bagian cerita yang dia tau, dan setelah itu dia bisa pergi dengan tenang.sedangkan disisi lain dinar dan raccel masih asik bersenda gurau, sambil tertawa satu sama lain,"dinar, maukah kamu memetik beberapa tangkai mawar untuk diletakkan beberapa dikamarku" ucapnya sambil memandangi dinar"tentu saja, aku akan ambilkan semuanya dika kamu mau lebih banyak" jawab dinar"haha...tidak perlu banyak-banyak nanti kamarku bisa penuh dengan mawar" ucapnya sambil terkekeh melihat dinar yang mulai mengambil beberapa tangkai mawarraccel merasa senang, karena akhirnya dia bisa sebahagia ini, meski dia agak sedikit aneh dengan tubuhnya sekarang, tapi dia tidak menhiraukannya
Raccel membersihkan badannya, dan terkejut melihat beberapa sisik jatuh dari tubuhnya, dia langsung mengambilnya"apa ini? bagaimana sisik ini ada padaku?" ucap raccel kebingungan melihat 2 sisik yang berwarna merah kekuningan itu, aku tidak pernah menyimpan aksesoris seperti ini, dia selalu bertanya-tanya dan akhirnya dia menyimpan sisik itu didalam kotak kecil yang diletakkan dilaci meja riasnya, dia akan menanyakan itu pada dinar nanti setelah dinar kembali kekamarnya.diruang kerja kakek dinar sudah duduk manis disana, melihat kakeknya yang sedikit sendu"dinar aku akan menyatakan beberapa kebenaran padamu, tapi berjanjilah dulu kamu tidak akan memberitahukannya kepada raccel sampai aku yang memberitahukan sendiri" ucap kakek serius"baik kek, aku akan menjaga rahasia itu" ucap dinar penuh penasaran yang membuatnya akan menyetujui semuanya"begini, kakek tidak tau harus memulai darimana dan kakek yakin kamu akan bingung dengan kenya
Sudah mulai gelap diluar, raccel merasa sangat bosan dikamarnya, dia berusaha berdiri dan ingin berjalan-jalan dan bisa makan malam bersama dengan kakek, karena dia sudah rindu untuk makan malam bersama, dinarpun seketika melihat raccel yang tertatih tatih berjalan keluar dari kamarnya"raccel, kamu mau kemana?" ucap dinar sambil membantu raccel berjalan"aku sangat ingin makan malam bersama hari ini, sangat tidak nyaman dikamar berlama-lama" ucap raccel yang tampak bosandinar tersenyum melihat raccel yang tampak lebih sehat dari biasanya,"baiklah, mari aku bantu kita akan makan bersama malam ini" ucap dinar dan mereka berjalan bersama keruang makan"dinar, kenapa kamu tidak kembali lagi tadi kekamarku? dan apa yang kakek bicarakan sampai lama begitu?" tanya raccel penasaran"ah..tidak kami hanya berbincang-bincang biasa saja, tadi aku juga sudah kekamarmu tapi kamu lagi tidur jadi aku tidak ingin mengganggumu" jelas dinar yang tampa
Tanpa terasa, perbincangan yang sangat sudah lama tidak dilakukan terhenti karena sudah mulai larut untuk melanjutkannya, mereka semua berpamitan dan tentu saja dinar mengajak raccel kembali untuk mengantarkan kekamarnya, raccel dengan senang melingkarkan tangannya yang mungil dilengan dinar, kakek yang melihat itu mulai risih dengan kedekatan mereka yang tidak sama lagi terlihat seperti dulu, ada kecemasan didalam hati kakek,"semoga saja semua akn baik-baik saja" ungkap kakek dalam hati dan memasuki kamarnya juga,dinar sudah sampai dikamar raccel dan tersenyum dengan sangat indah"raccel, kamu istirahatlah biar cepat sembuh" ucap dinar"apa kamu tidak ingin disini dulu menemaniku" jawabnya"aku..maaf aku sangat lelah rasanya ngantuk sekali" jelasnya sambil menguap dan tanpa menghilangkan senyumnya, meyakinkan raccel bahwa dia harus menjaga jarak sedikit dengan raccel"ah..baiklah, kamu istirahatlah" ucap raccel dengan lesu dan mengangkat
"Nona, siapa yang anda temui? Dari siapa bunga itu?" tanya dayang itu dengan ketusTapi lunar hanya diam sambil menundukkan wajahnya dalam-dalam"nona, anda tidak bisa begini, anda tidak boleh jatuh cinta lagi, anda ingat pesan nyonya ratu?, kalau anda jatuh cinta lagi anak anda akan jadi taruhannya" jelas dayang yang bernama sania dengan nada serius"aku tau sania, aku sedang berusaha" ujar lunar sambil memalingkan badannya menjauhi saniaSania memang kepercayaan ratu, dayang pendamping lunar, meski usia nya sudah tidak muda lagi tetapi dia terlihat muda bahkan tampak seumuran dengan lunar, dia sudah tau tentang hubungan lunar dengan dinar, tetapi dia masih menyimpannya rapat karena disisi lain dia juga sangat sedih melihat lunar selalu termenung, hanya fialah satu satunya yang nengerti lunar,Lunat pun sedikit gelisah karena dia yakin sania sudah mengetahui tentang dinar, dan pasti lambat laun akan melaporkannya, lunar harus mencegah itu te
Lunar terlihat tidak baik-baik saja, dia menyesal telah memperlihatkan diri pada dinar, itu sangat menyakitkan baginya, mencintai manusia lagi, padahal ada perjanjian yang harus dia tepati, lunar sebenarnya putri tunggal dari kerajaan duyung banyak aturan yang selalu mengekangnya setiap hari, itulah sebabnya dia lebih memilih mencintai manusia karena dia lebih merasa bebas berada didaratan, ayahnya tidak mengetahui dia sudah mempunyai anak, hanya ibunya dan dayang sania yang tau,karena ibunya ingin membunuh anaknya saat baru lahir lunar membuat perjanjian jika anak nya berumur sekitar 3 tahun dia akan meletakkannya didaratan karena anak itu adalah kutukan campuran darah manusia dengan penerus penguasa lautan jadi tidak mungkin ayahnya akan bisa menerima itu, ibunya menerima kesepakatan mereka dan membuat lunar tidak akan mengulangi semua kesalahannya dengan mencintai manusia lagitetapi ternyata sekarang dia membuat sesuatu yang salah, dia tidak ingin ibunya mengetahu
Mobil melaju dan mereka sampai dengan cepat direstoran seafood langganan raccel, sudah lama sekali dia tidak kesana, dan berpapasan dengan mobil anak pemilik restoran, dilan lard dia sebenarnya menyukai raccel dan sejak lama memperhatikannya tapi raccel tidak pernah meresponnya, tentu dia tau raccel datang, karena hari ini raccel sedang bahagia dia tak henti-henti tersenyum, mereka turun dari mobil dan edward berencana untuk menunggunya diparkiran"edward, sebaiknya kamu ikut makan, ayo aku akan mentraktirmu, jangan khawatir aku tidak akan memberitahu kakek" ucap raccel tersenyum manisedward tidak akan melewatkan kesempatan itu karena sebenarnya dia juga ingin bersama-sama dengan raccel dan jalan-jalan dengannya, dia hanya mengangguk dan mengikuti raccel dan dinar yang memasuki restoran"tunggu..." suara teriakan terdengar dari belakang, dan seseorang bergegas menemui raccel"nona, sudah lama anda tidak kesini, apa anda sudah sehat?" ucapnya sambil terse
Mereka menyelesaikan makan dengan cepat, dan tanpa ingin berlama lama raccel berpamitan pada dilan setelah membayar semua makanan, mereka akan melanjutkan berjalan-jalan hari ini,"terimakasih nona raccel datanglah kembali" ucap dilan dengan ramah sambil mengantar kepergian raccel dan yang lainnya keluar"edward aku ingin kepantai dulu sebentar, kamu boleh menunggu ataupun pulang dulu" ucap raccel dengan senyum riang, edward tentu saja mengangguk dengan patuh dan sangat menyenangkan hari ini untuknya bisa makan bersama pujaan hatimereka berpisah disitu, dan raccel dan dinar melanjutkan perjalanan mereka kepantai tempat biasanya mereka pergi"sudah lama sekali aku tidak kesini, semua terasa nyaman" ucap raccel sambil menghirup udara laut yang menyegarkan, mereka melewati pasir pantai yang putih berkilau"dinar, ngomong-ngomong kamu hari ini kenapa? seperti banyak yang sedang kamu fikirkan""oh..tidak aku hanya sedikit tidak enak badan"