Share

Sisi Lain Perempuan

“Apa yang kau lihat, Gu?” Sarah membuyarkan lamunan gadis itu. Mata biru Gu tertuju pada senapan usang milik wanita paruh baya tersebut.

“Bagaimana caranya Ibu memiliki senapan itu. Apa di desa ini memang lumrah orang punya senjata.”

“Tidak. Bisa dihitung jari, sebab membelinya pun setara dengan harga tiga box besar kentang. Mahal, lebih baik untuk makan saja uangnya.” Sarah kembali ke teras rumahnya, lalu menyusun sisa terong yang ada. Gu mengikuti dari belakang. Ketika ada warga desa yang menginginkan hasil kebun Sarah, pembicaraan senjata tajam itu terhenti sejenak.

“Lalu, kenapa engkau membelinya?” Sarah melirik benda yang ditukar dengan terong. Menarik, beberapa buah bawang merah juga putih untuk kebutuhan masak.

“Berjaga-jaga. Demi keamanan, sebagai seorang dokter kau tentu paham bagaimana caranya menyikapi trauma. Entah dengan menghindar dari peristiwa yang sama atau memilih mempersiapkan diri lebih kuat dengan bekal yang lebih matang.”

“Ajari aku, Bu. Aku juga ingin lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status