Share

Anak Ayah

Bagian 58

Anak Ayah

Musim dingin berjalan sedikit hangat di rumah itu. Meski masih belum satu kamar, setidaknya Gu tak takut-takut lagi memandang sosok lelaki dalam rumahnya. Mereka kerap bertukar pikiran bersama. Bahkan pernah membahas masa lalu tanpa canggung dan berujung pada Gu yang lari ke dalam kamar. Sebabnya, karena pikiran laki-laki dan perempuan yang berbeda. Terkadang wanita bermata biru itu juga heran apa yang ia mau. Pernah Ali tak pulang selama tiga hari, tak juga ada telepon masuk saking lelaki itu sibuknya. Gu, jangan tanya lagi, ia bingung. Ingin menyusul ke perbatasan takut terulang kejadian serupa. Tak diketahui kabarnya ia berpikir yang tidak-tidak. Terhitung sudah satu bulan lebih mereka satu rumah tapi tidak pernah terjadi apa-apa. Kejadian di perbatasan itu hanya angin lalu saja. Yang satu gengsi luar biasa, yang satu takut untuk mencoba.

“Isi kepalaku sudah lebih keriting daripada rambutku.” Gu berbicara sendirian di depan cermin sambil menyisir rambutnya. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status