Share

TULUS

Pikiranku masih saja kacau. Aku benar-benar tak menyangka jika semua ini akan terjadi. Tak hanya sekamar dengan Mas Radit, tapi juga satu ranjang dengannya. Dia yang jelas tak memakai kaos saat kutemukan terlelap di sampingku. Ya Allah, apa maksud semua ini? Apa yang sudah dilakukannya padaku saat aku tak sadarkan diri? Aku benar-benar kalut melihat pakaian yang kukenakan berantakan.

Ingin rasanya menolak pikiran burukku tentang laki-laki itu, tapi melihatnya seranjang denganku dengan kunci kamar di saku celananya, wajar jika aku curiga bukan? Bagaimana mungkin dia tak terlibat jika di rumah ini hanya ada aku dan dia saja? Bahkan dia yang memegang kunci pintu utama.

Apakah semua ini balasan dari Mas Radit atas penolakanku tempo hari? Dia yang bilang baik-baik saja dan tetap menganggapku saudara meski kutolak cintanya, apa tega merencanakan hal busuk seperti ini padaku? Sebenarnya aku nggak yakin jika Mas Radit setega itu, tapi siapa lagi yang akan kutuduh sementara hanya dia saja di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status