Share

Bertemu di rumah sakit

POV MAYA

"Jangan kamu pikirkan ucapan Luna, May," ucap Indah. Dari pulang mengantar Rashi dan Nadira sampai tiba di salah satu butik milik Indah, aku hanya terdiam. Kepikiran ucapan Luna. "Kamu bisa cerita saat kita sampai di ruanganku," ujarnya. Aku hanya mengangguk. Butiknya begitu besar. Bran branded terpampang di manapun. Ini bukan hanya menjual pakaian mahal, tapi juga tas dan sepatu. Rame juga pengunjung. Aku yakin, omsetnya pasti jutaan. Gila, satu butiknya pun sudah memperlihatkan kesuksesannya. Sedangkan dia memiliki kurang lebih hampir 30 butik yang juga tersebar di beberapa kota. Luar biasa. Ini sih bisa hidup tanpa laki-laki. Bahkan kalau ada laki-laki yang mendekatinya pun, dia harus seorang pengusaha dengan bisnis sampingan yang pastinya luar biasa. Kalau cuma laki-laki biasa, kurasa akan merasa minder untuk mendekatinya. Padahal dulu aku dan Mas Danang mengira dia itu bakal jadi gembel. Tapi malah sebaliknya. Kamilah yang jadi gembel.

"Maya, duduk. Kamu melamun saja dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Yulita Edithya Puspa
Dulu Maya lebih jahat drpd Luna loh,, skrg udah dapet karma malah ditampung lagi sama indah... jangan sampe nanti luna abis kena azab ditampung jg sama indah... ndaah ndaaah enter kadang2 enteee....
goodnovel comment avatar
Coki Simamora
hancurkan luna
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
luna positif Reyhan, juga,,sebab kesombongannya yang kelewatan banget,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status