Share

(S2) Bab 22. Sebuah Petaka

Author: Bintu Hasan
last update Last Updated: 2024-02-28 00:01:51

Xavier menarik paksa lelaki jangkung itu lantas memintanya bergabung bersama yang lain. Malam semakin larut, semua orang pun kian memanas. Sebagian dari mereka mulai melempar ke meja ke sembarang arah sambil terus menggerakkan tubuh ke kanan dan kiri.

Semua berbahagia dalam keadaan setengah sadar. Waktu pun terus berputar, Alvino dilanda rasa kantuk. Dia berusaha melangkahkan kaki menjauh dari kerumunan. Pandangan mengabur, kepala berdenyut sakit.

Lelaki jangkung itu melepas jaketnya karena keringat mulai membasahi tubuh. Dia hanya ingin tertidur atau berendam semalaman dalam ruangan full AC. Terus melangkah sambil menempelkan tangan ke dinding rumah, sampailah dia pada pintu bernuansa abu.

"Alvino!" Suara itu tidak dia indahkan karena rasa mual semakin menggelora. Beruntung Alvino menemukan kamar kecil dan langsung memuntahkan isi perut sampai dua menit berlalu. Kepalanya pening, langkah pun semakin sempoyongan.

Akhirnya, Alvino berhasil merebahk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 23. Aku Akan Menikahinya!

    Alvino mengacak rambut karena frustrasi. Sekarang saja orang tuanya sudah marah besar dan kecewa, bagaimana jika nanti mengetahui kesalahan yang lain? Entah mengapa Rosaline berada di kamar itu, apa mungkin disengaja?Bingung, dia melangkah cepat menuju kamar, mengabaikan teguran sang ayah. Alvino ingin menenangkan diri jangan sampai amarah meledak dan timbul masalah dalam keluarga. Semenjak dekat dengan seorang gadis—bukan sebagai teman biasa—dirinya mulai dirundung duka.Ah, andai saja di kalender tertera hari sial, maka Alvino tidak akan pernah keluar dari rumah. Lelaki itu mengepalkan tangan, dia ingat bahwa dirinya seolah dipaksa tadi malam.Sementara itu, suasana di luar kamar masih seperti tadi. Zanna terus saja merasa sedih karena ikut disalahkan dan memang benar, tadi malam dia ikut membujuk Alvino agar mau menemani tunangannya ke pesta."Memang pembawa aib tuh anak, dari awal dia lahir sampai segede sekarang selalu aja ngerepotin!" seru

    Last Updated : 2024-02-29
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 24. Pernikahan Rosaline

    Hari yang dinanti-nanti telah tiba. Semua orang menampilkan senyum paling indah. Dekorasi yang didominasi warna putih itu sesuai pilihan mempelai wanita. Betapa cantiknya mengenakan baju pengantin seperti seorang putri dalam sebuah dongeng.Di kepala Rosaline terdapat sebuah mahkota putih dengan permata biru yang bersinar. Rambutnya ditata sedemikian indahnya dengan bayaran tidak sedikit. Menelan saliva, dia menoleh pada Clara saat melangkah ke samping calon suaminya.Kini, mereka duduk berdampingan bagai seorang raja dan permaisuri. Alvino begitu tampan dengan kemeja biru senada dengan gaun Rosaline walau sedikit lebih gelap. Mereka saling pandang, menampilkan gigi berderet rapi.Acara demi acara berlangsung begitu khidmat. Gadis cantik itu tidak pernah melepaskan senyuman, bahkan ketika bertemu pandang dengan Rena dan Lucky. Dia merasa bahwa gadis yang duduk di kursi undangan sedang mencoba menelan kesedihan di antara deburan ombak yang membuatnya kehilangan keseimbangan."Alvino At

    Last Updated : 2024-03-01
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 25. Permintaan Maaf

    "Alvino! Buka pintu kamarmu!" Suara Zanna menggelegar ketika berada di rumah dan mendapati anaknya menutup pintu kamar dari dalam.Sejak tadi Zanna berteriak seperti orang kesetanan di hadapan mertua, besan dan lainnya. Dia mulai gelap mata dan terus menendang pintu kamar itu. Sekali lagi, dia meneriakkan nama sang putra.Akmal sudah bilang akan merusak pintu kamar apabila Alvino tidak juga membukanya. Namun, wanita cantik itu menolak. Dia merasa bisa mengendalikan anak sendiri.Benar saja, dalam hitungan detik, pintu kamar tersebut mulai terbuka. Alvino muncul dengan memakai celana bahan dan kaos oblong polos. "Tadi aku lagi mandi, Bun. Ada apa?""Ada apa?!" Akmal membentak. Jari telunjuk kanannya bergerak mengarah ke belakang. "Lihat gadis yang kamu nikahi dan talak dalam waktu bersamaan. Dia menangis, Al!""Oh." Alvino memalingkan wajah. Dia sudah sangat muak melihat gadis itu.Dulu saat masih menjadi teman, dia merasa baik-baik saja dan tidak ada keinginan untuk membuatnya terluka

    Last Updated : 2024-03-04
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 26. Fitnah Menyebar

    "Iya, Mpok. Aku aja kemarin pas di acara nikahan mereka malah kaget. Pantes aja acaranya di hotel, ternyata biar kita gak ada kesempatan ke sana. Aku mah karena kepo, maksa anakku buat nganter.""Aku malah nggak nyangka. Bu Zanna kan pake jilbab gitu ya, kok gak bisa ngedidik anak sendiri ke jalan yang bener? Mau disekolahin ke mana aja pun mereka mampu.""Justru karena mereka mampu, jatuhnya malah mandang rendah orang lain. Lagian dia juga di masa lalu kata Bu Ika dia dimadu sama suami pertamanya sampai ada balas-balas dendam gitu lah. Ngeri tahu hidupnya. Jadi, mungkin agak gimana gitu, gak heran kalau anaknya malah nyakitin anak gadis orang. Siapa tahu dia terlibat di masa lalu.""Udah puluhan tahun berlalu, masa masih dendam? Lagian dunia ini luas loh. Rasanya gak mungkin kalau gadis malang itu bagian dari masa lalu, Bu Za."Mereka terus mengobrol, tepatnya membicarakan perkaran Alvino yang tiba-tiba menjatuhkan talak tiga pada istrinya tanpa rasa kasihan. Namun, memang terbilang

    Last Updated : 2024-03-06
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 27. Xavier Ivander

    "Sengaja?" Rosaline tersenyum miring. "Memang ada orang yang mau jadi buah bibir netizen?""Bisa aja, demi membuat aku terlihat seperti pelaku." Alvino menjawab tanpa ekspresi karena berusaha meredam amarah yang meledak-ledak di dalam hati.Dia begitu benci pada dua manusia beda usia di depannya. Mengingat masa lalu yang selalu Zanna ceritakan, dendam pasti membara. Apakah di dunia ini ada sosok anak, bahagia jika orang tuanya dirundung duka dan berbagai masalah?"Takut banget datang ke sini sampai bawa pasukan. Memang apa hubungannya sama Rena sampai ikutan ke sini?""Lalu apa hubungannya sama Ivan? Kenapa dia di sini?" pungkas Alvino cepat. Tentu saja dia tidak mau kalah dari gadis itu."Aku di sini karena ingin menghibur Rosa, Al. Dia pasti sedih kamu ceraikan di hari pernikahan dan malu banget berita menyebar ke mana-mana. Mungkin kamu ngerasa biasa aja karena kamu lelaki. Gimana sama dia? Rosa itu seorang perempuan. Nanti kalau ada yang mau melamar, bisa jadi gagal karena jejak d

    Last Updated : 2024-03-09
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 28. Yang Sebenarnya

    Alvino mendelik pada Rosaline lantas menarik tangannya kasar, keluar dari rumah tanpa peduli teriakan Sandra. Amarah semakin mendarah daging, kejahatan mereka harus dihentikan.Sementara itu, terlihat Xavier yang ingin mengejar, tetapi dihalang oleh Rena. Sandra yang mengamuk berhadapan langsung dengan musuh bebuyutannya. Situasi semakin mencekam, mereka saling menatap tajam."Kamu gak ada hak menghalangi aku, Za!""Kamu yang gak ada hak ikut campur!" sentak Zanna dengan emosi semakin membara. "Sudah banyak korban dari keegoisanmu. Dimas, Bu Tika, Nila, Xavier, Vita, Gunawan, anak-anak mereka, Alvino, bahkan Rosaline!""Korban dari keegoisanku? Bukannya kamu yang nyiksa mertua, suami dan ipar sendiri sampai mereka kehilangan harapan untuk hidup? Aku juga korban sama Mas Gun. Gara-gara kamu bawa Vita ke rumah hari itu, aku mendekam di penjara. Tersiksa setiap hari!""Itu karena kelakuanmu sendiri, Sandra. Andai saja kamu tahu kalau lelaki yang menemuimu hari itu sudah meninggal.""Maks

    Last Updated : 2024-03-11
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 29. Permintaan Maaf

    Sore hari Alvino tiba di rumah. Dia sengaja berlama-lama di luar demi mencari tahu sesuatu sekaligus berharap agar Rena segera pulang. Meskipun gadis itu baik dan bersedia membantu, tetapi Alvino harus mengerti keadaan juga. Dia harus fokus pada tugas kuliah dan tidak perlu terlibat dalam masalah besar yang diciptakan orang lain karena dendam kesumat.Benar saja, Rena sudah pulang karena sang bunda terlihat sibuk sendirian di dapur. Rasa lapar yang mendera membuat lelaki itu langsung menyambar hidangan untuk makan siang tadi.Zanna yang masih sibuk memasak lauk bertanya tanpa menoleh, "Dari mana aja kamu, Al? Kenapa baru pulang?""Tadi abis ngurus sesuatu. Bunda ... masih ingat sama Tante Nila?"Wanita paruh baya itu menghentikan gerakan tangannya, mematikan kompor karena memang sudah cukup matang. Sekarang dia beralih duduk di depan sang putra yang sedang menikmati makan sore."Ada apa? Tadi kamu ketemu sama dia, Al?""Tidak, Bun."Alvino pun mulai menceritakan apa saja yang dia bica

    Last Updated : 2024-03-11
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 30. Pelindung

    "Za-zanna, sejak kapan kamu di sini?" Suara Sandra terdengar gemetaran.Wanita itu mendengkus kesal. Bagaimana bisa dia menanyakan hal itu? Sekarang dia beralih menatap tamu pertama, mengukir senyum seramah mungkin. "Lama tidak ketemu. Makin cantik aja. Sudah berapa anaknya?" sapa Zanna langsung menuju kursi untuk duduk di sampingnya, sementara Alvino memilih duduk di kursi teras."Zanna, lama sekali tidak ketemu. Anak aku sudah lima. Setelah pisah dari Mas Gun, aku menikah sama sepupu jauh dari keluarga Ibu. Sekarang kami bahagia.""Aku nggak nyangka kita bakal ketemu di sini, Mbak Vit. Memangnya ada urusan apa sama Sandra?"Wanita paruh baya yang selalu cantik karena merawat diri dengan baik itu menjawab, "Aku ke sini untuk menyelesaikan kisah di masa lalu. Sandra harus membayar semuanya. Dia menyusun rencana bersama Nila untuk mencelakaimu dan ... Alvino, bagaimana kabarnya?""Dia baik. Mbak Vit tahu dari mana kalau Sandra sama Nila menyusun rencana itu?""Selama setahun terakhir, a

    Last Updated : 2024-03-11

Latest chapter

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 65. Cinta Datang Terlambat

    “Mencintai itu insan. Rasa luka itu insan. Namun, masih mencintai di kala terluka adalah malaikat.”—Maulana Jalaluddin Rumi____________________________Cinta sejati tidak selalu lahir dari pertemuan indah yang melahirkan kenangan paling romantis. Cinta sejati bisa juga bermula dari kisah kelam, saling menghunus pedang, saling membunuh dengan harapan menang.Itu pernah terjadi di masa lalu dan dialami oleh banyak pasang manusia. Bukan hanya cinta jadi benci, tetapi benci jadi cinta pun ada. Itu kenyataan, bukan sebatas dongeng yang sering diceritakan oleh para manusia pecinta buku.Seperti Rosaline. Perempuan bergelar janda kembang itu senantiasa mengunjungi mantan suaminya bahkan kerap kali membantu Zanna untuk mengurus Alvino. Sejak dua hari yang lalu, keajaiban turun atas kemurahan hati Sang Pencipta. Lelaki itu membuka mata, keadaannya pun kian membaik. Sekarang tengah berada di ruang perawatan.Saat waktunya makan siang dan Zanna masih mengurus pekerjaan, Rosaline langsung mengam

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 64. Prahara dan Cinta

    "Minggir!" teriak Alvino sekeras mungkin di antara derasnya hujan.Enam manusia itu langsung menoleh bersamaan. Salah satu dari mereka tertawa kencang ketika yang lain mengunci pergerakan perempuan itu. Jika Alvino taksir, mungkin sekitar tiga puluh tahun.Seorang lelaki memakai ikat kepala merah di tengah. Sial. Mereka kembali bertemu. Namun, saat ini mungkin tidak ada gadis pembawa traffic cone karena sedang menuju rumah bersama kakaknya.Situasi yang sama untuk tujuan yang berbeda. Apakah ada yang memahami perasaan Alvino saat ini? Tentu saja dia ingin menyelamatkan perempuan itu. Dia paling tidak bisa melihat kekacauan apalagi mengingat bahwa dulu sang bunda pernah menderita.Tolong-menolonglah dalam kebaikan. Begitu nasihat yang selalu ayahnya tekankan."Kamu mau jadi pahlawan?!" bentak lelaki itu. Tubuhnya lebih tinggi dan kekar daripada Alvino sendiri.Dalam derasnya hujan, rasa takut mendominasi. Amarah membara di dalam dada menepis rasa dingin yang seharusnya membuat mereka s

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 63. Guten Abend (2)

    Pada tahun itu, dia tidak melakukan kesalahan. Hanya keadaan yang memaksanya pergi; mengikuti takdir yang berjalan.Melepaskan sosok yang dicintai adalah pengorbanan besar—terutama jika demi kebaikanmu—lalu berjuang untuk lepas dari rasa sakit.Membunuh perasaan sendiri?Oh, tidak. Wajahmu telah terlukis indah di hatinya, tidak akan terlupakan, kecuali hati itu telah mati .... Kamu percaya dengan apa yang aku katakan?Jangan! Terkadang aku mengatakan sesuatu yang tidak pantas dibenarkan.~ Rosaline_________________Janda muda yang masih berstatus gadis itu menyempatkan diri untuk mengunggah status di Insta-gram ketika menepikan mobil karena minta oleh Xavier. Lelaki yang hatinya tengah menangis pilu itu ingin mengademkan siri di alfa dengan membeli minuman kesukaan juga beberapa roti.Sudah bukan hal baru apabila mendapat masalah, maka Xavier akan mengademkan diri, berusaha untuk memendam sendiri serta meninggalkan makan sekalipun terasa lapar. Rosaline sendiri duduk merenung du dala

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 62. Guten Abend

    “Keindahan yang kamu miliki telah terlukis dalam hati, Tuan. Aku tidak akan melupakannya kecuali hati ini telah mati.”—Rosaline.____________________________"Kamu yakin?" Rosaline mencekal pergelangan tangan sang kakak yang baru saja menyambar kunci mobil.Lelaki tampan, hidung bangir dan tubuh jangkung itu telah siap. Cukup memakai kemeja dan celana jeans serta tatanan rambut rapi tanpa lupa menyemprot parfum pada sisi kanan dan kiri tubuhnya. Sudah hampir pukul delapan malam dan dia harus segera ke sana karena Jenni bilang belum memberi tahu kakak dan papanya.Dia ingin pura-pura terkejut sehingga mereka tidak tahu bahwa malam itu ada rencana yang harus disusun. Lagi pula, semuanya sesuai saran dari Rena yang telah memahami betul bagaimana sifat Lucky dan papanya. Malam itu ... bisa menjadi jalan mereka bersama."Xavier!" panggil Rosaline lagi. Dia geram karena merasa diabaikan."Iya, yakin. Aku sudah bicara sama Jenni, kan? Tidak ada pilihan lain. Ini ibarat kesempatan terakhir da

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 61. Guten tag für Verlierer

    “Cinta dan benci adalah dua hal yang tidak bisa bersatu seperti minyak dan air dalam satu wadah. Mustahil ada cinta kalau berselimutkan benci, mustahil membenci kalau ada cinta sekalipun pujaan hati melakukan sebuah kesalahan. Jika benih cinta mulai tumbuh, maka rasa benci seketika memudar. Begitupun sebaliknya, cinta akan terkikis apabila benci sudah mulai mendominasi.”—Bintu Hasan.____________________________Waktu bergerak begitu lambat bagi Xavier karena belum menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih bersarang di otak. Pikiran terusik. Keinginannya untuk mempersunting Jenni semakin bulat agar tidak ada lagi alasan untuk berpisah. Sayang sekali, setitik keraguan tentang restu justru makin menyebar.Serupa virus yang menjangkiti sesuatu untuk merusaknya. Begitu juga prasangka buruk, merusak pola pikir. Xavier menghela napas panjang. Dia menyempatkan diri curhat pada Rosaline tadi dan juga ibu angkatnya. Mereka setuju untuk membuat jalinan cinta itu menyatu dengan kua

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 60. Selamatkan Aku

    “Oh, Tuhan ... selamatkan aku dari kerinduan yang terus tumbuh.”—Jenni._______________________________Aku lelah. Rasanya terlalu pusing menjalani kehidupan setelah kejadian beberapa hari ini. Aku pikir, pulang ke rumah hanya untuk mengenang tentang Mama Naf dan Mama Lisa, berdamai dengan Papa dan juga Kak Lucky.Entah bagaimana akhir kisah cinta yang terjalin cukup lama ketika mereka justru berbalik menentang. Tidakkah cukup ketulusan Xavier—terlukis di kedua matanya—menjadi jawaban?Ini berat. Sepanjang perjalanan tadi, Kak Rena hanya sibuk meracau. Aku tidak tahu bagaimana akan memberi respon, selain kami belum terlalu dekat semenjak aku tinggal di Makassar, dia juga belum tentu benar-benar berpihak.Bercerita tentang dendam dari masa lalu, semoga Tuhan mengampuni dosa kami. Aku sudah sering mendengar cerita dari mereka ketika berkumpul di rumah. Tentu saja yang dibahas adalah hal menarik, tetapi terkadang Kak Alvino meminta saran pada Kak Lucky dan Kak Rena.Aku penasaran, pura-p

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 59. Mana yang Lebih Penting

    Hati atau raga, mana yang lebih penting?Kalimat itu terngiang-ngiang. Ya, tadi Xavier mengiriminya sebuah pesan, tepat ketika azan asar berkumandang merdu di semua tempat peribadatan umat muslim.Jam masih menunjuk angka lima sore dan Akmal tetap setia menunggu adiknya selesai mengurus pekerjaan yang katanya tinggal sedikit. Pembicaraan mereka tentang dua anak manusia yang saling mencintai harus terhenti karena ada panggilan dari orang penting dan Akmal bisa memahami hal demikian.Bagaimana jika ternyata Ricky menolak untuk memberi restu setelah tahu bahwa putrinya jatuh cinta pada seorang anak yang di dalam dirinya mengalir darah seorang Sandra? Siapa pun—termasuk Akmal sendiri—pasti memiliki rasa khawatir jika ternyata di kemudian hari terjadi hal-hal buruk.Sebut saja tentang pembalasan dendam. Dari wajah saja sudah tergambar dengan jelas bagaimana perangai Xavier. Garis wajah tegas menunjukkan bahwa prinsipnya tidak mudah digoyahkan, mungkin pengecualian jika dia sedang dilanda b

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 58. Dari Hati ke Hati

    "Cinta itu bukan sebatas siapa yang paling berkorban, tetapi juga berjuang. Jika masih bisa diusahakan bersama, mengapa harus melangkah mundur?"—Bintu Hasan.________________________________Harapan itu menjelma menjadi sepasang sayap yang mengepak indah, melambung begitu tinggi saat kata-kata romansa lahir dari mulut-mulut mereka yang mengaku cinta, baik tulus ataupun tidak.Ketika sayap dipatahkan dengan satu atau banyak akibat, maka sulit untuk terbang sebelum luka kembali pulih. Sakit? Tentu saja. Seketika dunia terasa seperti penjara di mana anak manusia tidak lagi bisa melangkah ke mana pun dia ingin.Malam-malam meskipun dipenuhi dengan jutaan bintang serta cahaya dewi malam, tetap terlihat mendung. Tidak, mata tidak patut disalahkan, hati lah yang menjadi penyebabnya. Seseorang yang sedang dirundung duka, dia pasti menganggap bumi seolah-olah berhenti berputar.Tidak ada perbedaan besar antara kaum Adam dan Hawa. Mereka sejatinya sama. Akan tetapi, sebagian lain begitu mampu m

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 57. Tentang Lelaki Itu

    PoV JenniMungkin memang benar bahwa kita tidak boleh memaksakan cinta karena sesuatu yang dipaksakan selalu berakhir menyakitkan. Aku Jenni, anak bungsu dari dua bersaudara. Terlahir dari keluarga ... sulit dijelaskan apalagi sampai menggambarkan dengan kata-kata indah.Tidak ada yang indah, semua hanya kesemuan, menyakiti hati kami anak-anaknya. Andai saja boleh membuka suara, sudah lama kuminta Mama Naf untuk berpisah dari papa karena melihat bagaimana lelaki bergelar suami dan ayah itu lebih condong pada istri muda.Ini bukan tentang siapa yang melahirkan karena pada hakikatnya Mama Naf mengambil banyak peran penting dalam hidup. Lupakan tentang keluarga, aku pun selalu kalah dalam masalah cinta dan semoga kali ini memenangkannya.Jatuh cinta pada sosok lelaki yang aku kenal dari grup Whats-App karena diajak kenalan, mengobrol singkat. Sebenarnya aku tidak cinta, tetapi dia mengutarakan rasa dan katanya sudah lama dipendam. Entah seberapa lama, tetapi bagi aku baru sebentar.Sebag

DMCA.com Protection Status