Beranda / Rumah Tangga / DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU / (S2) Bab 16. Antara Rosa dan Rena

Share

(S2) Bab 16. Antara Rosa dan Rena

Penulis: Bintu Hasan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-25 00:06:41

"Bukan, ini cuma tebakan Ayah. Emang benar kamu punya kekasih? Kalau iya, kenapa gak dikenalin?"

Alvino menghela napas panjang. Dia saja sudah bingung bagaimana menolak keinginan bundanya untuk melamar gadis lain, apalagi harus mengenalkan pada orang tua. Selama hidup sendiri, lelaki jangkung itu memang kesepian, tetapi tetap saja merasa damai.

Cinta memang membawa masalah apabila tidak dikemudikan dengan baik. Ah, Alvino tertawa kecil. Anggapan apa itu? Sebaiknya dia segera masuk rumah untuk menghindari banyak pertanyaan. Tadi sang bunda terlihat khawatir sehingga memintanya tidak membahas apa pun ketika ditanyai.

Dengan alasan belum salat asar, lelaki itu bisa terhindar dari ragam pertanyaan sang ayah. Dia melangkah panjang, begitu cepat seolah tidak sabar untuk segera bersembunyi di dalam kamar. Mengecek ponsel, ternyata ada beberapa pesan dari Rosaline yang menanyakan keberadaannya dan mengapa sulit dihubungi.

[Tadi ada urusan di luar. Kenapa?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 17. Melamar

    Zanna memberi tatapan tajam pada suaminya. Mengapa di usia tua baru memikirkan pernikahan ke dua? Kalau memang benar demikian, sebaiknya mereka menempuh jalan masing-masing saja daripada harus menyakiti satu sama lain.Tidak ada wanita yang benar-benar ikhlas berbagi. Hati pasti terluka lalu mencoba membalut sedemikian rapi karena ingin menerima takdir apa pun dari Tuhan. Seperti yang dikatakan bahwa surga hanyalah tempat bagi mereka yang mampu ikhlas dan sabar.Namun, Zanna adalah Zanna. Sejak dulu, bahkan saat dirinya masih miskin bersama mendiang suami pertama, dia sudah lebih dulu menolak untuk hidup berbagi dengan wanita lain. Apalagi sekarang yang mana bisa menikmati hidup tanpa repot menjajakan kue, anaknya pun telah menginjak usia dewasa.Dia bisa mengurus diri sendiri. Alvino pun pasti akan memilih ikut pada bundanya karena keluarga dari pihak sang ayah kurang dekat."Kenapa diam, Sayang? Kamu setuju, kan? Kita sudah sama-sama tua loh ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 18. Siapa Dia?

    "Serius Al ngelamar Rosa?!" Lucky terperanjat kaget mendengar ucapan Rena yang baru saja menghampirinya.Dosen tidak bisa datang karena ada urusan mendadak yang harus diselesaikan. Rena pun mengambil kesempatan untuk menyampaikan informasi. Dia tidak bisa memendam sendiri, lagi pula Lucky masih sepupu Alvino, bukan kesalahan jika menanyai pendapat, kan?"Ya, yang aku tahu gitu. Tadi ketemu sama Om Akmal. Dia ngasih tahu kalau Al ngelamar Rosa dan semua itu bukan keinginannya.""Maksud kamu ... rencana Tante Za?"Rena mengangguk. Sungguh, gadis itu teramat penasaran mengapa bunda Alvino melakukannya. Dia yakin ada sesuatu yang disembunyikan.Bukan hanya itu, Rena juga melihat gerak-gerik aneh dari ibunya. Apa mungkin dia mengetahui sesuatu, tetapi enggan memberitahu siapa pun? Jangan-jangan Rosaline adalah target yang dimaksud.Lama berpikir, Rena menatap lekat pada Lucky. "Kamu nggak ada informasi sama sekali?""Enggak.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 19. Ternyata Lelaki Itu

    Rena merasa tidak asing dengan mobil tadi. Akan tetapi, siapa pemiliknya dan mengapa harus mengintip di rumah Alvino serta mengatainya tidak akan bahagia?Lama termenung di luar, dia kembali ke ruang tamu dengan pertanyaan masih menyergap di dada. Kedua temannya terlalu lama melakukan salat asar, membuat Rena sedikit jenuh."Maaf, ya, Tante kelamaan karena salat tadi, Ren." Zanna datang dengan senyum terbit di wajahnya. Dia membawa teh manis hangat dan sepiring pisang goreng. "Diminum tehnya!"Rena mengangguk. Tiba-tiba dia teringat dengan sosok tadi. Haruskah menyampaikan pada wanita di hadapannya atau justru memendam karena ingin diskusi dengan Lucky terlebih dahulu?"Jangan dipikirin, Ren. Dia nggak akan membawa masalah apa pun bagi Alvino. Kalau bisa, kamu pura-pura nggak tahu aja. Jangan sampai Al sama Lucky bertindak ceroboh."Kedua bola mata Rena membulat sempurna. Dia seperti berhadapan dengan cenayang yang bisa tahu banyak hal. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 20. Tamu yang Sama

    "Zanna!" Suara melengking dari Oma Siska mengagetkan wanita itu. Dia baru saja selesai menjemur pakaian di belakang rumah, tetapi sudah berhadapan dengan nenek lampir lagi.Setelah masuk rumah lewat pintu belakang, matanya langsung melihat pada mertua yang menekuk wajah lantas berisyarat dengan tangan agar Zanna mengikutinya.Mereka duduk saling berhadapan di ruang tengah. Untung saja ada AC, jika tidak, mungkin tanduk Zanna segera keluar. Cuaca di luar pun sangat panas, harusnya dia segera mandi sebelum memasak untuk makan siang."Ibu denger kamu ngelamar gadis buat Al?""Iya.""Kamu gak bisa menghargai usaha mertuamu sendiri, Za. Sejak dulu kamu selalu menentang Ibu sampai melahirkan anak satu telinga. Ibu berusaha cari gadis baik-baik buat Al, malah kamu carikan yang lain lagi. Siapa namanya?""Rosa." Zanna berusaha menjawab dengan santai."Nah iya, Rosa. Kalau mau nikahin seseorang itu barus tahu seluk-beluk keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 21. Party Bersama Rosaline

    "Tan, Alvino ada nggak?" Rosaline melempar pertanyaan ketika Zanna membuka pintu.Mengedarkan pandangan, Zanna berpikir gadis itu sedang ngelantur. Apa tidak salah bertamu setelah isya? Pakaiannya memang masih terbilang sopan, tetapi seperti ingin mengadakan party."Tan?""Ada di dalam. Masuk, Tante panggilin Al dulu!"Gadis berambut panjang itu tersenyum manis, mengekori wanita setengah baya itu ke dalam, berakhir duduk di sofa ruang tamu. Berselang lima menit, Alvino keluar dengan memakai piyama tidur."Ngapain malam-malam ke sini?""Ponselmu gak aktif, aku telepon dari sore, gak ada respon. Jadi, aku berinisiatif datang ke sini." Rosaline menjeda kalima dengan helaan napas panjang. "Kamu mau temani aku ke pesta ulang tahun Clara nggak?""Clara siapa?""Clara temen aku, temen lama. Aku dipaksa datang, cuman takut pulangnya gimana nanti. Terus ... kita juga diminta bawa pasangan. Aku malu datang sendiri."

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 22. Sebuah Petaka

    Xavier menarik paksa lelaki jangkung itu lantas memintanya bergabung bersama yang lain. Malam semakin larut, semua orang pun kian memanas. Sebagian dari mereka mulai melempar ke meja ke sembarang arah sambil terus menggerakkan tubuh ke kanan dan kiri.Semua berbahagia dalam keadaan setengah sadar. Waktu pun terus berputar, Alvino dilanda rasa kantuk. Dia berusaha melangkahkan kaki menjauh dari kerumunan. Pandangan mengabur, kepala berdenyut sakit.Lelaki jangkung itu melepas jaketnya karena keringat mulai membasahi tubuh. Dia hanya ingin tertidur atau berendam semalaman dalam ruangan full AC. Terus melangkah sambil menempelkan tangan ke dinding rumah, sampailah dia pada pintu bernuansa abu."Alvino!" Suara itu tidak dia indahkan karena rasa mual semakin menggelora. Beruntung Alvino menemukan kamar kecil dan langsung memuntahkan isi perut sampai dua menit berlalu. Kepalanya pening, langkah pun semakin sempoyongan.Akhirnya, Alvino berhasil merebahk

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 23. Aku Akan Menikahinya!

    Alvino mengacak rambut karena frustrasi. Sekarang saja orang tuanya sudah marah besar dan kecewa, bagaimana jika nanti mengetahui kesalahan yang lain? Entah mengapa Rosaline berada di kamar itu, apa mungkin disengaja?Bingung, dia melangkah cepat menuju kamar, mengabaikan teguran sang ayah. Alvino ingin menenangkan diri jangan sampai amarah meledak dan timbul masalah dalam keluarga. Semenjak dekat dengan seorang gadis—bukan sebagai teman biasa—dirinya mulai dirundung duka.Ah, andai saja di kalender tertera hari sial, maka Alvino tidak akan pernah keluar dari rumah. Lelaki itu mengepalkan tangan, dia ingat bahwa dirinya seolah dipaksa tadi malam.Sementara itu, suasana di luar kamar masih seperti tadi. Zanna terus saja merasa sedih karena ikut disalahkan dan memang benar, tadi malam dia ikut membujuk Alvino agar mau menemani tunangannya ke pesta."Memang pembawa aib tuh anak, dari awal dia lahir sampai segede sekarang selalu aja ngerepotin!" seru

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 24. Pernikahan Rosaline

    Hari yang dinanti-nanti telah tiba. Semua orang menampilkan senyum paling indah. Dekorasi yang didominasi warna putih itu sesuai pilihan mempelai wanita. Betapa cantiknya mengenakan baju pengantin seperti seorang putri dalam sebuah dongeng.Di kepala Rosaline terdapat sebuah mahkota putih dengan permata biru yang bersinar. Rambutnya ditata sedemikian indahnya dengan bayaran tidak sedikit. Menelan saliva, dia menoleh pada Clara saat melangkah ke samping calon suaminya.Kini, mereka duduk berdampingan bagai seorang raja dan permaisuri. Alvino begitu tampan dengan kemeja biru senada dengan gaun Rosaline walau sedikit lebih gelap. Mereka saling pandang, menampilkan gigi berderet rapi.Acara demi acara berlangsung begitu khidmat. Gadis cantik itu tidak pernah melepaskan senyuman, bahkan ketika bertemu pandang dengan Rena dan Lucky. Dia merasa bahwa gadis yang duduk di kursi undangan sedang mencoba menelan kesedihan di antara deburan ombak yang membuatnya kehilangan keseimbangan."Alvino At

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01

Bab terbaru

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 65. Cinta Datang Terlambat

    “Mencintai itu insan. Rasa luka itu insan. Namun, masih mencintai di kala terluka adalah malaikat.”—Maulana Jalaluddin Rumi____________________________Cinta sejati tidak selalu lahir dari pertemuan indah yang melahirkan kenangan paling romantis. Cinta sejati bisa juga bermula dari kisah kelam, saling menghunus pedang, saling membunuh dengan harapan menang.Itu pernah terjadi di masa lalu dan dialami oleh banyak pasang manusia. Bukan hanya cinta jadi benci, tetapi benci jadi cinta pun ada. Itu kenyataan, bukan sebatas dongeng yang sering diceritakan oleh para manusia pecinta buku.Seperti Rosaline. Perempuan bergelar janda kembang itu senantiasa mengunjungi mantan suaminya bahkan kerap kali membantu Zanna untuk mengurus Alvino. Sejak dua hari yang lalu, keajaiban turun atas kemurahan hati Sang Pencipta. Lelaki itu membuka mata, keadaannya pun kian membaik. Sekarang tengah berada di ruang perawatan.Saat waktunya makan siang dan Zanna masih mengurus pekerjaan, Rosaline langsung mengam

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 64. Prahara dan Cinta

    "Minggir!" teriak Alvino sekeras mungkin di antara derasnya hujan.Enam manusia itu langsung menoleh bersamaan. Salah satu dari mereka tertawa kencang ketika yang lain mengunci pergerakan perempuan itu. Jika Alvino taksir, mungkin sekitar tiga puluh tahun.Seorang lelaki memakai ikat kepala merah di tengah. Sial. Mereka kembali bertemu. Namun, saat ini mungkin tidak ada gadis pembawa traffic cone karena sedang menuju rumah bersama kakaknya.Situasi yang sama untuk tujuan yang berbeda. Apakah ada yang memahami perasaan Alvino saat ini? Tentu saja dia ingin menyelamatkan perempuan itu. Dia paling tidak bisa melihat kekacauan apalagi mengingat bahwa dulu sang bunda pernah menderita.Tolong-menolonglah dalam kebaikan. Begitu nasihat yang selalu ayahnya tekankan."Kamu mau jadi pahlawan?!" bentak lelaki itu. Tubuhnya lebih tinggi dan kekar daripada Alvino sendiri.Dalam derasnya hujan, rasa takut mendominasi. Amarah membara di dalam dada menepis rasa dingin yang seharusnya membuat mereka s

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 63. Guten Abend (2)

    Pada tahun itu, dia tidak melakukan kesalahan. Hanya keadaan yang memaksanya pergi; mengikuti takdir yang berjalan.Melepaskan sosok yang dicintai adalah pengorbanan besar—terutama jika demi kebaikanmu—lalu berjuang untuk lepas dari rasa sakit.Membunuh perasaan sendiri?Oh, tidak. Wajahmu telah terlukis indah di hatinya, tidak akan terlupakan, kecuali hati itu telah mati .... Kamu percaya dengan apa yang aku katakan?Jangan! Terkadang aku mengatakan sesuatu yang tidak pantas dibenarkan.~ Rosaline_________________Janda muda yang masih berstatus gadis itu menyempatkan diri untuk mengunggah status di Insta-gram ketika menepikan mobil karena minta oleh Xavier. Lelaki yang hatinya tengah menangis pilu itu ingin mengademkan siri di alfa dengan membeli minuman kesukaan juga beberapa roti.Sudah bukan hal baru apabila mendapat masalah, maka Xavier akan mengademkan diri, berusaha untuk memendam sendiri serta meninggalkan makan sekalipun terasa lapar. Rosaline sendiri duduk merenung du dala

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 62. Guten Abend

    “Keindahan yang kamu miliki telah terlukis dalam hati, Tuan. Aku tidak akan melupakannya kecuali hati ini telah mati.”—Rosaline.____________________________"Kamu yakin?" Rosaline mencekal pergelangan tangan sang kakak yang baru saja menyambar kunci mobil.Lelaki tampan, hidung bangir dan tubuh jangkung itu telah siap. Cukup memakai kemeja dan celana jeans serta tatanan rambut rapi tanpa lupa menyemprot parfum pada sisi kanan dan kiri tubuhnya. Sudah hampir pukul delapan malam dan dia harus segera ke sana karena Jenni bilang belum memberi tahu kakak dan papanya.Dia ingin pura-pura terkejut sehingga mereka tidak tahu bahwa malam itu ada rencana yang harus disusun. Lagi pula, semuanya sesuai saran dari Rena yang telah memahami betul bagaimana sifat Lucky dan papanya. Malam itu ... bisa menjadi jalan mereka bersama."Xavier!" panggil Rosaline lagi. Dia geram karena merasa diabaikan."Iya, yakin. Aku sudah bicara sama Jenni, kan? Tidak ada pilihan lain. Ini ibarat kesempatan terakhir da

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 61. Guten tag für Verlierer

    “Cinta dan benci adalah dua hal yang tidak bisa bersatu seperti minyak dan air dalam satu wadah. Mustahil ada cinta kalau berselimutkan benci, mustahil membenci kalau ada cinta sekalipun pujaan hati melakukan sebuah kesalahan. Jika benih cinta mulai tumbuh, maka rasa benci seketika memudar. Begitupun sebaliknya, cinta akan terkikis apabila benci sudah mulai mendominasi.”—Bintu Hasan.____________________________Waktu bergerak begitu lambat bagi Xavier karena belum menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih bersarang di otak. Pikiran terusik. Keinginannya untuk mempersunting Jenni semakin bulat agar tidak ada lagi alasan untuk berpisah. Sayang sekali, setitik keraguan tentang restu justru makin menyebar.Serupa virus yang menjangkiti sesuatu untuk merusaknya. Begitu juga prasangka buruk, merusak pola pikir. Xavier menghela napas panjang. Dia menyempatkan diri curhat pada Rosaline tadi dan juga ibu angkatnya. Mereka setuju untuk membuat jalinan cinta itu menyatu dengan kua

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 60. Selamatkan Aku

    “Oh, Tuhan ... selamatkan aku dari kerinduan yang terus tumbuh.”—Jenni._______________________________Aku lelah. Rasanya terlalu pusing menjalani kehidupan setelah kejadian beberapa hari ini. Aku pikir, pulang ke rumah hanya untuk mengenang tentang Mama Naf dan Mama Lisa, berdamai dengan Papa dan juga Kak Lucky.Entah bagaimana akhir kisah cinta yang terjalin cukup lama ketika mereka justru berbalik menentang. Tidakkah cukup ketulusan Xavier—terlukis di kedua matanya—menjadi jawaban?Ini berat. Sepanjang perjalanan tadi, Kak Rena hanya sibuk meracau. Aku tidak tahu bagaimana akan memberi respon, selain kami belum terlalu dekat semenjak aku tinggal di Makassar, dia juga belum tentu benar-benar berpihak.Bercerita tentang dendam dari masa lalu, semoga Tuhan mengampuni dosa kami. Aku sudah sering mendengar cerita dari mereka ketika berkumpul di rumah. Tentu saja yang dibahas adalah hal menarik, tetapi terkadang Kak Alvino meminta saran pada Kak Lucky dan Kak Rena.Aku penasaran, pura-p

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 59. Mana yang Lebih Penting

    Hati atau raga, mana yang lebih penting?Kalimat itu terngiang-ngiang. Ya, tadi Xavier mengiriminya sebuah pesan, tepat ketika azan asar berkumandang merdu di semua tempat peribadatan umat muslim.Jam masih menunjuk angka lima sore dan Akmal tetap setia menunggu adiknya selesai mengurus pekerjaan yang katanya tinggal sedikit. Pembicaraan mereka tentang dua anak manusia yang saling mencintai harus terhenti karena ada panggilan dari orang penting dan Akmal bisa memahami hal demikian.Bagaimana jika ternyata Ricky menolak untuk memberi restu setelah tahu bahwa putrinya jatuh cinta pada seorang anak yang di dalam dirinya mengalir darah seorang Sandra? Siapa pun—termasuk Akmal sendiri—pasti memiliki rasa khawatir jika ternyata di kemudian hari terjadi hal-hal buruk.Sebut saja tentang pembalasan dendam. Dari wajah saja sudah tergambar dengan jelas bagaimana perangai Xavier. Garis wajah tegas menunjukkan bahwa prinsipnya tidak mudah digoyahkan, mungkin pengecualian jika dia sedang dilanda b

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 58. Dari Hati ke Hati

    "Cinta itu bukan sebatas siapa yang paling berkorban, tetapi juga berjuang. Jika masih bisa diusahakan bersama, mengapa harus melangkah mundur?"—Bintu Hasan.________________________________Harapan itu menjelma menjadi sepasang sayap yang mengepak indah, melambung begitu tinggi saat kata-kata romansa lahir dari mulut-mulut mereka yang mengaku cinta, baik tulus ataupun tidak.Ketika sayap dipatahkan dengan satu atau banyak akibat, maka sulit untuk terbang sebelum luka kembali pulih. Sakit? Tentu saja. Seketika dunia terasa seperti penjara di mana anak manusia tidak lagi bisa melangkah ke mana pun dia ingin.Malam-malam meskipun dipenuhi dengan jutaan bintang serta cahaya dewi malam, tetap terlihat mendung. Tidak, mata tidak patut disalahkan, hati lah yang menjadi penyebabnya. Seseorang yang sedang dirundung duka, dia pasti menganggap bumi seolah-olah berhenti berputar.Tidak ada perbedaan besar antara kaum Adam dan Hawa. Mereka sejatinya sama. Akan tetapi, sebagian lain begitu mampu m

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 57. Tentang Lelaki Itu

    PoV JenniMungkin memang benar bahwa kita tidak boleh memaksakan cinta karena sesuatu yang dipaksakan selalu berakhir menyakitkan. Aku Jenni, anak bungsu dari dua bersaudara. Terlahir dari keluarga ... sulit dijelaskan apalagi sampai menggambarkan dengan kata-kata indah.Tidak ada yang indah, semua hanya kesemuan, menyakiti hati kami anak-anaknya. Andai saja boleh membuka suara, sudah lama kuminta Mama Naf untuk berpisah dari papa karena melihat bagaimana lelaki bergelar suami dan ayah itu lebih condong pada istri muda.Ini bukan tentang siapa yang melahirkan karena pada hakikatnya Mama Naf mengambil banyak peran penting dalam hidup. Lupakan tentang keluarga, aku pun selalu kalah dalam masalah cinta dan semoga kali ini memenangkannya.Jatuh cinta pada sosok lelaki yang aku kenal dari grup Whats-App karena diajak kenalan, mengobrol singkat. Sebenarnya aku tidak cinta, tetapi dia mengutarakan rasa dan katanya sudah lama dipendam. Entah seberapa lama, tetapi bagi aku baru sebentar.Sebag

DMCA.com Protection Status