Share

22. Rencana Ayahku

Salsa 22

.

Aku tercekat untuk sesaat melihat orang yang kini berada di depanku.

"Ayah?" kataku seraya menautkan dua alis. Entah apa yang belum selesai antara kami, bukankah kemarin ia mengusirku dari rumah? Bahkan saat aku mengiba ia tak peduli.

Lalu, untuk apa lagi menemuiku. Jika hanya untuk menambah luka di hati, aku sudah tak sanggup lagi, karena luka yang ditorehkan oleh orang yang dulunya menyayangi, itu berkali-kali lipat sakitnya.

"Salsa …." Ayah mendekat. Kulihat raut wajahnya jauh berbeda seperti saat marah waktu itu.

"Kenapa Ayah di sini?" tanyaku yang juga mendekat padanya. Ayah terlihat seperti ada hal yang ingin ia sampaikan, dan aku ingin mendengarkannya.

"Duduk dulu, Nak!" kata Ayah seraya menuntunku untuk duduk di sebuah kursi yang ada di depan tempatku bekerja.

Ia membuka jaket yang bisa dikenakannya, karena tadi motoran ke sini sepulang kerja.

Aku duduk menuruti perintahnya. Lalu gerombolan pertanyaan muncul dari mulut Ayah yang sepertinya mengkhawatirkanku. Aku mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status