Share

15

"Saya terima nikahnya Cantika binti Amir Syarifudin dengan mas kawin uang Rp.200.000 dibayar tunai!"

"Bagaimana saksi?"

"Sah!"

Telingaku berdenging saat akad itu berkumandang, rasanya suara-suara yang lalu belalang di luar sana hilang begitu saja, telingaku mendadak tuli dalam beberapa detik, hati dan perasaanku seakan direnggut hingga aku merasa sekarat. Aku ingin berteriak dan menjerit jadi-jadinya tapi aku tak kuasa.

Suasana tetap hening bahkan saat penghulu mengangkat tangan untuk berdoa. Tak ada seorangpun yang mengucapkan Alhamdulillah setelah kata 'sah' biasanya momen pernikahan yang sakral akan selalu diikuti oleh doa restu serta kalimat Amin dari semua orang. Tapi situasi ini amat genting dan sebagian besar anggota keluarga nampak kesal.

Ibunya Cantika terus menangis, ayahnya sendiri terdiam dengan tatapan lurus ke depan dan kosong. Wanita cantik yang yang mungkin umurnya tak jauh dariku itu, terus mengeluh tentang betapa malang nasib putrinya, dia menyesalkan takdir ini d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status