Share

11. Stalking

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-03-01 18:29:20
Ryan memijat pelipisnya merasa pusing, bagaimana tidak?

Ia merasa diteror karena ketidakhadirannya di acara makan malam tadi. Kini ia baru sampai Bandara dan mulai menuju ke hotel tempatnya akan singgah.

Ia membenci saat-saat ini dan memilih mengabaikan semua panggilan yang mengganggunya itu.

Untuk mengobati rasa tidak nyaman itu, Rayn pun berselancar di tabletnya yang memang ia isi dengan nomor yang tidak ia sebar ke keluarganya atau siapapun rekan kerjanya. Itu adalah nomor yang secara khusus ia gunakan hanya untuk agar tablet itu bisa mengakses internet jika tidak ada wi-fi.

Di sana ia mencari tahu tentang Titi selama mereka berpisah.

Ia memulai menelisuri dari media sosial, di sana hanya berisi tentang foto random, quote random, dan banyak sekali status F******k atau cuitan di X yang tidak banyak menunjukkan cerita tentang masa lalunya.

Namun, ketika ia menelusuri X sampai berjam-jam lamanya, ia mendapati beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan Titi.

Titi berkata di cu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   12. Kamu Jahat

    Titi dan Tristan sampai di TK tempat Sifa sekolah, sementara itu Titi meminta agar Tristan tidak keluar karena ia tak ingin digosipi macam-macam. Orang-orang terlanjur taunya kalau Ryan adalah ayah Sifa, kalau ia tiba-tiba datang dengan pria lain, ia akan dikira selingkuh. "Mama!" panggil Sifa keluar dari TK. Ia membawa plastik bingkisan, berisi jajanan dan seplastik potongan cake. "Wah bawa apa tuh, Sayang?" tanya Titi. "Hehe... temenku ada yang ulang tahun, Ma. Jadi aku dan temen-temen dikasih jajan." "Sifa seneng?" "Banget! Sifa seneng banget!" Sampailah mereka di mobil Tristan yang membuat Sifa heboh karena ad orang lain di sana. Tristan langsung menyapa, "Hai, Manis!" Sifa menoleh pada sang ibu seolah minta persetujuan. Tentu saja Sifa anak yang cerdas, ia akan selektif melihat orang baru. "Hai, Om! Om siapa?" tanya Sifa malu-malu. Titi memangku Sifa di samping sopir, sementara Tristan menyetir sendiri. Ia masih menggunakan batik untuk kerja, jadi kelihatan agak l

    Last Updated : 2025-03-07
  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   13. Putus Artinya Mati

    "Aku gak pingin nyakitin kamu," lanjut Ryan. Queen masih tidak bisa menerima apa yang disampaikan oleh Ryan, meski ia tau kalau Ryan punya potensi untuk mengatakan itu. Karena perasaan Ryan padanya memang tidak ada, hati Ryan sudah diambil oleh orang lama. Ia terisak sejenak, meresapi dan mencoba tenang. Ryan tau Queen sedang menangis, tapi ia sudah jujur sejak awal, tapi Queen merasa bisa membuatnya jatuh cinta. Padahal setelah bertahun-tahun berlalu, itu tidak membuahkan hasil. "Jujur sama aku, pikiran putus itu ... datang karena kamu ketemu sama Titi kan?"Ryan menghela napas, pasti Queen akan seemosi itu. Harusnya ia membicarakan ini ketika pulang, ia lupa timingnya tidak tepat."Pasti gara-gara dia, kamu jadi kayak gini!"Ryan pun menjawab, "100% iya, tapi selama ini aku juga nunggu dia. Nunggu pertemuan kami, dan harusnya kalau kamu sudah tau aku jahat kamu, kamu bisa lihat sejak lama, bukan sekarang kamu baru ptotes! Aku udah jujur loh waktu itu!""Tapi kan setelah apa

    Last Updated : 2025-03-08
  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   14. Jangan Hinakan Aku

    Titi menyadari bahwa nomor itu adalah milik orang yang paling berkesan di dalam hidupnya, selain keluarganya. Siapa lagi kalau bukan Rayn, pria itu masih mencoba mengirimnya pesan meski ia sudah memblokir nomornya. Apakah ia akan tetap bisa menghindari Mantan sekaligus Bosnya? Sementara ia tidak ingin jadi perusak hubungan orang lain. Mata Tristan, Rayn jelas sedang mengejar Titi, itu akan berbahaya dalam hubungan Rayn dengan tunangannya. Jelas ialah yang jadi tersangka di sini. Ia makin cemas, dan kembali memblokir nomor itu. Ia terus mencoba untuk meyakinkan diri sendiri, bertahan dengan prinsipnya itu, kemudian ia ingat kalau ia bisa meminta bantuan Tristan. Semoga saja Tristan tidak mendapat masalah hanya karena telah membantunya. ••• Rayn akhirnya pulang ke Indonesia dan menemui keluarganya di rumah utama, bukan di rumahnya. Saat ia sampai di ruang tamu, ia terkejut karena di sana sudah berkumpul seluruh keluarga inti. "Aku datang," sapanya. Bug! Tanpa

    Last Updated : 2025-03-11
  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   15. Melawan Keluarga

    Awalnya Rayn akan pergi keluar seperti janjinya dengan Tristan. Akan tetapi, ia dicegah oleh ibunya. Wanita itu langsung menghadangnya ketika ia baru sampai tangga paling bawah. Seperti biasa, ia tampil dengan aura sang penguasa. "Kita perlu bicara," ujarnya. "Aku mau ketemu sama Tristan nih," jawan Rayn. "Nggak! Sekarang bukan waktunya kamu untuk keluar," tolak sang ibu. "Mami, ini penting masalah kerjaan..." "Perlu Mami yang bilang sama Tristan buat batalin janjiam kalian?" ancam asang ibu. "Enggak perlu, iya deh... aku punya waktu sejam untuk bicara sama Mami. Habis itu aku bakal nemuin Tristan. Ini penting banget." Sang Ibu pun langsung mengangguk setuju. Mereka bicara di kamar. Jadi mereka naik lagi ke atas. Sampai di sana, Rayn duduk di tepi ranjang, sementara sang Ibu berdiri sambil menatapnya dengan galak. "mami udah dengar apa yang dikatakan Queen. Tujuh tahun lalu Mami udah bilang sama kamu untuk nggak lagi berhubungan sama 'anak kampungan' itu, setelah

    Last Updated : 2025-03-12
  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   16. Persaingan Sehat

    Tristan ikut berdiri karena reaksi sahabatnya yang terlihat kaget dan emosi. "Tunggu dulu, Bro! Gue ngerti lu merasa kecewa sama gue, tapi bahkan lo tahu kalau gue dari dulu memang punya simpati sama mantan pacar lu itu, lu aja gak tau kalo gue suka ama dia, tapi gue pendem karena gue gak akan ngerusak hubungan kalian," ungkap Tristan yang membuat Ryan makin kaget. Benar, Tristan tak pernah cerita sebelumnya kalau ia menyukai Titi. "...dan sekarang, ketika lu udah ada Queen dan Titi bahkan menolak elu. Terus gue harus apa, menyerah lagi?" Ryan meremas rambutnya sendiri, merasa gemas dengan keadaan. "Bro... lu nggak bakal bersikap kekanakan dan musuhin gue kan?" Ryan menatapnya galak, "Apa maksud lo?" "Jangan merasa bahwa Titi punya elu, kalian udah bukan pacar lagi, udah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Kalian tuh cuma mantan dan lu nggak bakal jauhin gue gara-gara hal ini kan?" cecar Tristan melakukan konfrontasi. "Anjir lo seniat ini ngancurin gue, Tan?" Tristan aka

    Last Updated : 2025-03-13
  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   17. Memaksa

    Setelah Sifa sampai di sekolahnya, lalu Titi mengantarnya ke sana. Kini hanya tinggal Titi dan Ryan di dalam mobil itu, karena Ryan menyetir sendiri. Tentu saja, dalam hati Titi ingin sekali berkata pada Ryan untuk berhenti mendekatinya, tapi kalau diingat-ingat dengan sifat keras kepalanya, itu tidak mungkin mempengaruhinya. Harusnya, Ryan yang tahu memaksakan keadaan tidak akan membuatnya menggapai apa yang ia inginkan. Setidaknya Titi tidak akan seperti itu. Tidak ada satupun orang yang bisa menghentikan Ryan, bajkan keluarganya yang super keras itu. Harusnya ia tahu sejak awal, dan tidak merepotkan Tristan untuk membujug Ryan agar tetap bersama Queen.Namun, ia tidak memiliki opsi lain untuk berusaha menjauhkan diri dari dirinya kalau bukan Tristan yang membuat rencana.Sungguh, ia membenci situasi ini.Andai ia bisa, ia mungkin akan cari solusi lain sendiri tanpa merepotkan orang lain. "Ehem!"Ryan berdehem, sementara Titi hanya melirik sebentar tanpa kata."Kamu akrab

    Last Updated : 2025-03-16
  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   18. DNA

    "Shit!" Lim si sekretaris terkejut ketika mendengar umpatan dari bosnya. Ia agak takut dan tidak berani bertanya, membiarkan bosnya larut dalam emosinya. Emosi Ryan timbul karena postingan Tristan yang membuatnya kesal bukan main. Setaunya Tristan jomblo, tapi mengingat aoa yang mereka sepakati waktu di club, sudahlah pasti perempuan dalam foto itu adalah Titi. Foto itu sebenarnya tidak spesifik memperlihatkan siapa orangnya, hanya saja sebuah tangan yang bersandar di atas meja yang seolah dari sudut pandangnya, Tristan sedang makan bersama Titi. Titi sangat terbuka sekali dengan Tristan, berbeda ketika menghadapinya. Padahal ketika ia yang memaksanya untuk pergi saja, Titi sangat sulit seolah dipaksa untuk masuk ke lubang buaya. Ia terlihat sangat tersiksa sekali waktu itu, ia benar-benar diculik bukan diajak dengan cara baik-baik. Ryan juga melihat, di kolom komentar dari postingan-postingan itu, Tristan tengah diledek oleh teman-temannya atau digoda, dan diberikan

    Last Updated : 2025-03-19
  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   19. Yakin Bukan Anakku?

    Sifa sangat bahagia karena kedatangan orang yang ia anggap ayah itu. "Papi!" Ryan memeluknya dan langsung menggendongnya dengan bahagia. Sejujurnya, ia ingin sekali selalu membicarakan tentangnya, tetapi sang Ibu rupanya tidak menyukai pria itu. Ia jadi penasaran kenapa sang Ibu begitu keras menolaknya? Padahal Ryan sangat baik pada mereka. Saat mereka sudah di dalam mobil, Sifa pun bertanya. "Papi!" panggil Sifa lagi. "Iya, Sayang?" "Pi... kenapa sih Mama tuh kayak nggak suka sama Papi? Padahal Papi baik banget sama kita," ujarnya lesu. Gadis itu sangat cerdas, membuat Ryan terkekeh mendengarnya. "Mama kamu cuma butuh waktu Sayang, buat menerima Papi lagi." "Maksudnya?" tanya Sifa. "Suatu saat nanti kamu bakal tahu, tapi yang pasti mami kamu belum siap," ujar Ryan. Ia tak pandai merangkai kata sederhana untuk dapat dipahami anak kecil. Untungnya Sifa penurut, jadi ia pun hanya mengangguk-angguk. "Terus kita mau ke mana Pih?" tanyanya sambil memakan cake

    Last Updated : 2025-03-22

Latest chapter

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   39. Diusir

    Hal yang paling Titi takutkan adalah kehilangan pekerjaannya, tapi semuanya terjadi sekarang. Lalu bagaimana ia membiayai kehidupannya dengan Sifa ke depan? Apakah mungkin ia akan pulang ke kampung saja, sementara itu wajahnya sudah banyak dikenal orang sebagai seorang pelakor atau penghancur kehidupan orang? Ia adalah kriminal yang sangat jahat bagi netizen, bahkan mereka mendoxing informasi Sifa yang sejak awal berusaha ia sembunyikan. Agar jangan sampai, Ayah Sifa mengetahui bahwa anaknya ada di tangannya. Akan tetapi, semuanya terbuka dan semua orang tahu tentang Sifa adalah keponakannya. Titi membawa kotak berisi barang-barang tanda bahwa ia sudah tidak ada di perusahaan lagi. Besok ia sudah tidak berangkat ke sana untuk mencari penghasilan, dan Tristan sudah berbaik hati memberikan uang pesangon yang cukup banyak untuknya.Mungkin di Jakarta, ia bisa bertahan selama 3 bulan.Namun untuk selanjutnya, bagaimana?Tristan bahkan mencoba untuk mengajaknya menikah untuk kesekian

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   38. Ryan Gila

    "Maksud anda tunangannya adalah Tristan?" celetuk yang lain. "Saya tidak menyebut siapa orangnya ya, kalian bisa tanya sendiri kepada orangnya. Intinya, dia benar-benar menolak saya sampai sekarang, sampai setelah saya melepas semuanya, ia masih menolak saya." "Apakah Anda merasa bahwa ini sia-sia perjuangan Anda karena belum pasti apakah akan berhasil atau tidak?" "Ya tentu saja, saya sudah tahu resikonya. Mungkin saya tidak akan mendapatkannya lagi, maka... saya akan melajang selamanya saja," jawab Ryan santai. Sampai-sampai MC yang merupakan teman Ryan juga ingin sekali memukul kepala Ryan agar lupa ingatan dan waras sebentar saja. "Apakah Anda tidak merasa sayang dengan hidup Anda sendiri? Berkorban untuk seseorang yang jelas menolak Anda?" Ryan terlihat berpikir sejenak, tetapi malah ditanggapi temannya seolah otu pertanyaan keluar batas. "Mohon maaf, ini pertanyaan yang melewati batas," ujarnya. "Kami akan...." "Wait, gak papa. Aku rasa dia mewakili banyak netizen ya

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   37. Jatuh Cinta Tidak Berdosa

    Maka, ada yang mengangkat tangan untuk bertanya pertama kali."Apakah benar Anda dan Nona Titi adalah mantan kekasih?" tanyanya."Ya, itu benar." "Kapan tepatnya?" tanya wanita itu lagi sambil mencatat."Saat kami kuliah, kemudian 2 tahun setelahnya putus," jawab Ryan simpel."Apa alasan putus karena bisnis," ujar Ryan dengan lugas.Ia tidak akan menjelaskan drama yang terjadi sebelumnya, karena kasta, atau karena ia bertunangan dengan Queen, atau hal internal lainnya.Ia akan membuat reputasi keluarganya rusak, ibunya, dan reputasi Queen juga akan dipertanyakan.Ia tidak ingin melibatkan orang-orang itu lagi, karena ini pilihannya. Maka, ia akan menelan semuanya sendiri."Kalau karena bisnis, apa yang Anda maksud karena bisnis itu?" tanya perempuan itu lagi.Seolah mewakili semua jurnalis yang ada di sana. "Ya Intinya, saat itu kami tidak bisa meneruskan hubungan kami lagi, dia juga tidak ingin banyak konflik lagi. Karena ya ... yang namanya sebuah hubungan, pasti ada konflik dan

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   36. Melindungi Titi

    Di Cafe pada hari Senin yang sudah dijanjikan oleh Ryan. Ryan datang dengan tampilan lebih casual dari Ryan yang biasanya.Orang-orang kaget dengan itu, karena hampir tidak pernah tertangkap kamera saat Ryan menggunakan pakaian casual. Meski begitu, tentu Ryan tetaplah tampan dan mempesona. Media sosial Ryan termasuk sangat jarang mengupload sesuatu bahkan fotonya hanya 5 dan reelsnya hanya 3. Padahal Ia sudah membuka akun itu dari zaman kuliah.Ia memang punya akun utama dulu saat kuliah, yang memang untuk mengupload hal-hal berbau aktivisme, seperti yang ia lakukan saat dulu kuliah terkait isue politik pada masanya.Akan tetapi sekarang, akun itu sudah dipegang oleh organisasi yang ada di kampusnya, sehingga akun itu yang awalnya memang dibranding dirinya dan mendapat banyak followers, sekarang adalah milik kampus yang akan jadi akun turun temurun.Ia menyerahkan kepada mereka agar jangkauan informasinya lebih luas, ketika ada isu-isu yang harus disampaikan oleh BEM kampus.Kemud

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   35. Hujatan Menggila

    Titi tidak tau kalau fans Ryan akan sebrutal ini. Media sosial Titi penuh dengan teror dan hutanan, sampai nomor WA-nya sudah tersebar dan ia diserang dari mulai telepon seluler biasa sampai yang wa. Bahkan media sosial yang penuh dengan dm-dm hujatan, banyak juga yang menandainya, banyak yang mengatakan hal buruk tentangnya. Sampai ia tak membuka ponselnya selama tiga hari. Titi tidak berani menjemput Sifa langsung di sekolahannya seperti biasa, dan meminta agar Sifa kelar Gang untuk menemuinya. Untunglah Sifa adalah anak yang pintar dan pemberani, jadi ia mudah diajak kerjasama, sehingga ketika mereka sudah di Gang, mereka langsung pulang dan tidak kemana-mana lagi. Bahkan Titi pun belanja secara online, sehingga dalam 3 hari itu mereka tidak makan sayuran, dan hanya menggoreng telur dan juga makanan awet lainnya. Setelah tiga hari itu, di malam harinya, baru ada konfirmasi dari Ryan yang membuat video klarifikasi. "Halo, semuanya! Makasih buat kalian yang sudah perdul

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   34. Mereka Luar Biasa

    Mengapa Tristan tidak yakin? Padahal Titi ada di situasi terjepit, dan hanya punya satu pilihan saja, yakni bersandiwara dengannya. Jawabannya karena, meskipun Titi seolah menolak Ryan, Tristan tahu betul seberapa kuat cinta di antara keduanya. Mungkin sekarang keduanya sama-sama memendam perasaan yang sama, hanya saja Titi mungkin lebih jago untuk menutupi perasaannya daripada Ryan sendiri. Tristan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, ia akan terus melanjutkan perjuangannya, bahkan jika pada akhirnya ia hanya bisa menjadi bawahan Ryan atau tidak bisa memiliki Titi. Ia akan mewarisi semangatnya, semangat seorang panglima. ••• Benar apa kata Tristan sebelum pergi, ia harus kuat ketika nanti melihat apa yang ada di internet. Kacau! Di media sosial manapun, Titi menjadi objek pembicaraan, tapi dalam konteks negatif. Titi menjadi pelakor di sana, dan disusul dengan berita bahwa Ryan dikeluarkan dari perusahaan yang ia bangun sendiri bersama Tristan. Ma

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   33. Ryan sang Panglima

    "Ma! Papi kok gak pernah ke sini lagi ya?" tanya Sifa sambil makan permen. Titi yang sedang membuat adonan roti pun tersenyum tipis. "Lagi kerja, kerjaannya banyak." "Gitu ya, Ma?" Sifa terlihat sedih, lalu ia keluar kontrakan. Biasanya sih ia akan main dengan temannya sebelum isya, karena malam Jum'at libur mengaji. "Mau ke mana Sayang, main?" tanya Titi lembut. "Enggak... eh... Ma!" ujar Sifa tiba-tiba terlihat excited. Titi pun bingung dan langsung melihat keluar, saat tiba-tiba seseorang muncul di depan pintu. "Kak Tristan?" tanya Titi kaget. "Yoi! Yuk makan sate dulu, ini enak loh!" "Yey!!!" Titi terkekeh mendengarnya, ia pun mempersilahkan Tristan masuk dan ia mengambil wadah terlebih dahulu. Setelah menyerahkan wadah, Titi pamit untuk memanggang kuenya dulu. "Aku mau manggang roti dulu ya, Kak." "Oke, santai aja, Ti." Melihat situasinya, sepertinya Titi belum melihat media sosialnya karena saat ini.Banyak yang sudah membicarakannya, namanya menjad

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   32. Tawaran Sandiwara

    "Sejak kuliah..." Titi terkejut mendengarnya, "Tapi waktu itu, Bapak keliatan gak suka sama saya. Malah terlihat gak suka pas Ryan berpacaran dengan saya, aaya kira karena saya orang biasa. Apa alasannya?" tanyanya bingung. "Itu cuma kamuflase karena waktu itu kamu pacar sahabatku, jadi... aku mencoba untuk mengalah. Tapi kali ini, aku gak akan membiarkan semuanya begitu saja." "Anda yakin?" "Yes, Aku tahu kamu bakal nggak yakin, tapi itulah faktanya. Bahkan Ryan juga udah tahu kok," jelas Tristan. "Hem... terus dia nggak curiga atau apa sejak dulu Ryan tahunya juga?" "Baru-baru ini dia tau, karena aku baru ngomong soal ini. Waktu kami benar-benar diskusi soal kamu dan Sifa." "Terus bagaimana tanggapan dia?" "Ya dia nggak nanggepin apa-apa, cuman ya kaget dan bilang sewajarnya orang-orang aja. Kami merasa bahwa kami harus bersaing secara sehat," ujar Trsitan. "Luar biasa sih kalian, gak sampai musuhan." "Sebenarnya ada bumbu-bumbu musuhan, cuman kami cukup dewasa un

  • DIA BUKAN ANAKMU, BOSS!   31. Confess

    "Gila anjir! Gue gak tau kalo Dea ama Pak Boss putus!" "Masalahnya nih kenapa tadi Queen bilang kalo Titi yang ngerebut?" "Apa cuma gue yang mikir ini gak masuk akal? Mira dan Queen itu jauh banget!" "Iya njir, kalo bener mah... Pak Boss udah gila dan bakal jadi skandal besar." "Iya kalau dipikir-pikir ya, secara logika paling mudah, bisa-bisanya Pak Bos lebih milih cewek biasa yang sederhana daripada tunangannya yang udah jelas-jelas punya kualitas lebih bagus daripada kayak kita-kita. Titi standar banget bjir?""Iya juga, kalau misal sama cewek lain yang cantik juga sih, mungkin masih percaya ya... tapi ini Titi?""Ini gila banget sih....""Eh tapi, kan Titi juga pernah bilang katanya mereka pernah satu kampus dulu. Bisa aja kan kalau mereka punya kisah lain yang nggak diceritain ke kita.""Bener juga sih, dan satu hal yang paling sakral dalam hidup adalah cinta pertama. Cinta pertama Pak Bos, mungkin Titi.""Aduh udah gila kalo iya, tetep gak masuk akal kalo Titi Cinta Perta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status