Beranda / CEO / DI BALIK SENYUM SANG CEO / TEGURAN DARI TUHAN?

Share

TEGURAN DARI TUHAN?

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-02 10:56:34

Moa bicara demikian sambil menatap wajah Kazumi dengan tatapan mata penuh harap.

"Iya. Aku bisa melakukannya."

"Tunggu sampai ingatan kamu pulih, dan kamu bisa mengatasi mereka dengan cara kamu, baru kamu boleh bebas keluar, kalau tidak, aku harap kamu di dalam villa aja, ya?"

Kazumi hanya mengangguk dan kepatuhan yang dilakukan oleh Kazumi membuat hasrat Moa semakin membara.

Mereka sekarang sudah sah, dan jika mereka melakukan hubungan intim, Moa merasa tidak lagi khawatir sedang melakukan dosa. Walaupun di dalam hati ada perasaan bersalah menyelimuti lantaran ia tahu Kazumi sudah menikah tapi ia tetap mengajak pria itu menikah, tapi niatnya yang besar ingin menyelidiki semua yang menjadi misteri mengapa ayahnya tidak suka dengan Kazumi cukup membuat Moa jadi me-masabodoh kan semua perasaan bersalah tersebut.

Kazumi hanya patuh ketika Moa mengajaknya masuk ke dalam kamar mereka yang masih penuh hiasan bunga. Karena sekarang mereka sudah menjadi suami istri, kamar mereka pun sudah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI GAGAL MENYENTUH

    Mendengar permintaan Moa, Kazumi yang sadar bahwa ia wajib menyentuh Moa karena mereka sudah menikah akhirnya merunduk mendekatkan wajahnya ke wajah Moa. Jantung Moa seolah berhenti berdetak menanti apa yang akan dilakukan Kazumi pada bibirnya, namun, sedetik lagi bibir mereka bertemu, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Gerakan Kazumi terhenti seketika dan ia menarik tubuhnya untuk membebaskan Moa dari kungkungan tubuhnya agar perempuan itu bisa bangun untuk mengambil ponsel yang ada di samping tempat tidur. Moa menarik napas kecewa karena lagi-lagi ia seperti merasa dihalangi untuk bersentuhan dengan Kazumi. "Terima dulu, siapa tahu penting."Kazumi mengucapkan kata-kata itu pada Moa sembari membaringkan tubuhnya seolah menunggu Moa menerima panggilan itu di ponselnya.Moa hanya mengiyakan ucapan Kazumi dan beringsut ke tepi tempat tidur untuk meraih ponselnya. Nama Alex terpampang di layar ponsel Moa dan Moa melirik Kazumi tidak mau Kazumi tahu ia menerima panggilan dari orang y

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TERPAKSA MENUNDA

    Ucapan Moa yang mengandung pertanyaan membuat Kazumi untuk sesaat sulit mengatasi perasaannya, namun, dengan sabar Moa terus membujuk hingga akhirnya, Kazumi perlahan-lahan mulai mengatakan apa yang sudah ia lihat dalam benaknya ketika ia melakukan aktivitas intim dengan Moa tadi."Ciri-cirinya berbeda dengan wanita yang pertama tadi, ya?"Moa menanggapi penjelasan Kazumi tentang ciri-ciri perempuan yang dilihat Kazumi dalam benaknya. "Iya, berbeda, dan parahnya aku melakukan pemaksaan padanya....""Pemaksaan? Pemaksaan apa?""Dalam bayangan di otakku aku seperti...."Kazumi menggantung ucapannya, ia memijit pelipisnya seolah sulit untuk mengatakan lebih lanjut keterangan yang dipertanyakan oleh Moa."Seperti apa?""Aku seperti sudah berusaha untuk menyentuhnya....""Berhubungan intim?"Kazumi mengangguk. "Bagaimana dengan dia?""Dia menolak.""Terus bagaimana dengan perasaan kamu?""Rasanya aku sangat menginginkannya...."Astaga, ternyata Kazumi lebih menyukai istri keduanya, perem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA SALAH PAHAM?

    "Maaf, Nona, saya tidak berwenang untuk menjawab pertanyaan Nona.""Tidak berwenang apa? Aku itu nanya, jadi Bik Supi jawab aja!""Saya tidak mau membuat situasi semakin keruh." "Jadi, benar, pertanda buruk, ya?"Bik Supi tertunduk. Rachel sudah bisa menebak jawaban apa yang begitu berat disembunyikan oleh sang kepala asisten rumah tangga keluarga Kazumi tersebut.Membuat Rachel seketika jadi bertambah sedih. "Non, yang sabar ya, sepertinya memang nanti ketika Tuan Kazumi kembali, kalian harus bicara dari hati ke hati, mungkin ada sesuatu yang membuat Tuan Kazumi merasa sesak tapi tetap harus melakukannya karena kewajiban, bisa saja seperti itu, kan?"Bik Supi bicara demikian dengan nada suara yang terdengar hati-hati. Membuat Rachel menghela napas dan akhirnya ia hanya mengiyakan.Wanita itu beranjak meninggalkan Bik Supi yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa ia sangat gelisah karena khawatir dengan Kazumi.***"Maaf, Pi. Aku belum bisa mendapatkan bukti bahwa yang se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SENYUMAN KAZUMI ATAU KAZAYA?

    "Apa?""Iya. Kamu memanfaatkan anak-anak ini untuk mendapatkan uang agar yayasan kamu itu memiliki dana!""Atas dasar apa Anda mengatakan hal itu pada saya? Anda tidak kenal dengan saya tapi Anda seenaknya bicara seperti itu pada saya!""Saya teman Zill, saya pernah melihat foto kamu di ponsel Zill!""Foto? Saya tidak pernah memberikan foto saya pada siapapun, saya juga jarang upload foto-foto pribadi di sosial media!""Iya, memang, foto kamu diambil Zill di salah satu foto profil sosial media kamu, makanya saya familiar dengan senyuman kamu tadi.""Zill menyimpan foto saya?""Kalian pacaran, kan?""Enggak!""Zill bukan tipe orang yang menyimpan foto perempuan di ponselnya, saya kenal dia, dan kalau kamu pacar Zill tapi kamu ternyata penipu, saya tidak akan membiarkan kamu terus berhubungan dengan Zill, karena dia teman saya dan saya tidak mau Zill ditipu oleh kamu!" "Anda ini bicara apa, sih? Saya tidak paham dengan isi pembicaraan Anda, yang pacaran dengan Zill siapa? Terus yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SAMA-SAMA BERSEMBUNYI!

    "Hal lain, benarkah?""Benar, Pak!""Apa itu?"Syena melirik Kazaya sejenak, lalu...."Dia kesulitan untuk rileks saat melakukan aktivitas intim kami sebagai suami istri...."Wajah Kazaya terlihat sangat terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, tapi alasan yang diucapkan oleh Syena cukup membuat Pak Barata merasa prihatin hingga akhirnya pria itu menyampaikan rasa bersalahnya karena sudah curiga dengan penyamaran yang dilakukan Kazaya sampai kemudian, pria itu akhirnya pamit dari hadapan Kazaya dan juga Syena."Lu ngapain sih ngomong gituan sama si Barata? Aktivitas intim apaan? Lu mau bilang punya gue kagak bangun gitu?" semprot Kazaya dengan nada suara yang meninggi tepat saat Pak Barata sudah keluar dari kamar mereka."Aku terpaksa, kalau enggak kayak gitu dia bakalan lama di sini terus mengorek informasi tentang apa aja, itu bahaya."Kazaya bangkit dari tempat duduknya, dan berjalan ke arah jendela di kamar itu lalu membuang tatapannya ke luar sana. "Si jambul burung it

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KABUR DARI JENDELA!

    "Untuk apa kamu melakukan hal itu?""Untuk memastikan apakah dia tidak ada kaitannya dengan dua orang yang aku curigai sebagai anak buahnya.""Kalau menurutku tidak perlu.""Kenapa?""Ernesto bukan orang yang sederhana, kalau kita melakukan pertemuan hanya untuk membicarakan masalah itu, dan dia tersinggung, maka, masalah akan bertambah panjang.""Jadi, apa rencanamu? Kamu juga pasti ingin tahu mengapa dia mengincar Kazumi, kan?"Alex terdiam. Apa yang dikatakan oleh Vivian itu benar, ia perlu tahu mengapa orang seperti Ernesto mengincar majikannya, sebab, ia sangat yakin Kazumi tidak terlibat dalam hal apapun dengan organisasi seperti itu, jadi rasanya sangat tidak masuk akal jika Ernesto menjadikan Kazumi target.Tetapi faktanya, mereka memang sedang menginginkan Kazumi, jadi apa yang sebenarnya terjadi?"Baiklah, kurasa idemu untuk menemui Ernesto itu benar, meskipun resikonya besar, tapi aku juga ingin tahu mengapa ia mengincar Tuan Kazumi.""Jadi, bagaimana? Kita keluar dari sini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITEMUKAN ZILL

    "Sebenarnya, aku tidak cukup yakin, tapi kalau kita tidak mencoba untuk mengetahui, bagaimana kita akan tahu?""Iya, kamu benar juga. Jadi, kita harus memantau dahulu lalu mulai melakukan tindakan."Alex menyetujui apa yang diucapkan oleh Vivian, ia mengarahkan pandangannya pada bangunan yang dijadikan markas oleh para anak buah Ernesto tersebut, berusaha untuk mengamati apakah pria yang bernama Ernesto itu benar-benar ikut dengan para anak buahnya ke Indonesia atau tidak."Nih, perutmu dari tadi berbunyi, aku punya roti beberapa, bisa mengganjal perutmu."Beberapa menit mereka hanya diam di tempat sambil mengawasi bangunan di hadapan mereka, Vivian menyerahkan sebungkus roti pada Alex ketika mendengar perut pria itu berbunyi. Alex menerima roti yang diberikan oleh Vivian dengan wajah sedikit menahan rasa malu.Ia baru sadar, sejak melakukan penyelidikan, ia tidak makan sama sekali lantaran terlalu fokus dengan apa yang ia kerjakan karena begitu khawatir dengan keadaan Kazumi."Terim

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ZILL KAKAK YANG BAIK

    Setelah bicara demikian pada Zill, Moa segera membalikkan tubuhnya untuk beranjak meninggalkan Zill, tapi, Zill memegang salah satu pundak Moa hingga gerakan Moa terhenti seketika. "Moa, aku benar-benar tidak paham dengan isi pikiran kamu sekarang, Kazumi itu sudah menikah, kamu memalsukan identitas dia untuk bisa menikah dengan dia, pernikahan kamu itu apa sah? Kurasa tidak sah, Moa, karena kamu memalsukan identitas Kazumi di depan penghulu, kamu tidak takut Tuhan akan marah?" Mendengar perkataan panjang Zill, Moa menarik napas panjang, tidak menyangka Zill akan bereaksi demikian padanya. Zill tidak mungkin mengatakan hal ini karena dia cemburu, kan?Hati Moa bicara demikian sambil menatap Zill yang saat itu juga melakukan hal yang sama padanya."Kamu cemburu?" tanya Moa. Dan pertanyaan itu membuat Zill langsung melepaskan cengkraman tangannya di salah satu pundak Moa. "Aku tidak cemburu, aku hanya khawatir padamu karena kita teman, kamu sudah membuat kesalahan yang fatal, Moa.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CIUMAN TIBA-TIBA KAZUMI

    "Kau mau bicara tidak?" Terpaksa, Rachel meraih ponsel itu dan menempelkannya ke salah satu telinganya agar ia bisa bicara dengan Kazumi yang sudah dihubungkan oleh Michael.{Rachel, pulanglah. Aku akan menyusulmu pulang setelah urusanku dengan Tuan Ernesto selesai, kau tidak perlu khawatir}Suara Kazumi terdengar di seberang sana membuat Rachel menarik napas panjang lantaran tidak suka Kazumi bicara seperti itu padanya.{Kenapa kamu suka sekali membuat keputusan tanpa mempertimbangkannya dahulu denganku? Aku mau pulang atau tidak, kau perlu berdiskusi dengan aku, Zumi!}{Tidak ada yang perlu didiskusikan, kau seorang istri, aku suami, aku lebih berhak membuat keputusan dibandingkan dirimu}{Kau, tidak menganggap aku istrimu, karena aku merasa, tidak diperlakukan sebagai istri}{Terserah, apa katamu, sekarang pulang saja, aku tidak mau mendengar apapun bantahan darimu}Pembicaraan diakhiri. Rachel masih ingin bicara dengan sang suami, tapi Kazumi sudah mengakhiri percakapan mereka hi

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKAN TERPISAH DENGAN KAZUMI?

    "Ya, Kazumi memutuskan untuk tidak mau melukis lagi, karena itu ada hubungannya dengan kematian ibunya, untuk lebih detailnya aku tidak terlalu tahu, tapi yang aku tahu, itulah alasannya.""Jadi, apakah kemungkinan karena itu, Kazumi selalu mengatakan dia bukan pembunuh? Kematian ibunya ada hubungannya dengan dia dan lukisannya, apakah benar begitu?""Mungkin....""Apakah menurut Bang Andreas, Kazumi memang membunuh ibunya?""Kurasa tidak, tapi untuk kecelakaan yang disebabkan olehnya bisa saja seperti itu.""Jadi, Kazumi menyimpan perasaan bersalah, hingga ia tidak mau melukis lagi?""Sepertinya begitu.""Terima kasih, Bang Andreas mau mengatakan hal ini padaku.""Lalu, apa yang kamu maksud dengan hal yang rahasia itu?"Syena menarik napas panjang mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Andreas."Pernikahan antara aku dan Kazumi itu hanya pernikahan kontrak, Bang. Aku menikah dengan Kazumi untuk menepis kabar buruk bahwa Kazumi datang ke tempat hiburan malam karena ingin memburu Rac

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEMAKIN PENASARAN

    "Darimana Bang Andreas membuat kesimpulan kalau aku menyukai Kazaya?" tanya Syena setelah beberapa saat ia terdiam."Sejak aku melihat kalian kerap tampil bersama, aku sudah tahu ada yang aneh dari sikapmu padanya.""Bagaimana kau tahu bahwa itu Kazaya?" tanya Syena sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Andreas."Aku sangat tahu Kazumi, jadi aku bisa membedakan antara Kazumi dengan Kazaya.""Jadi, saat aku dan Kazaya tampil bersama untuk kepentingan kantor, Bang Andreas sudah tahu bahwa itu bukan Kazumi?""Ya!""Kenapa Bang Andreas tidak membocorkan kebohongan kami?""Kau pikir aku sepicik itu? Aku tidak membocorkan karena kebohongan kalian pasti ada alasannya, saat itu Kazumi belum ditemukan, untuk membuat rekan bisnis Kazumi tenang, kalian meminta Kazaya untuk menyamar jadi Kazumi, bukan?"Andreas memang bukan orang yang sederhana, dia tahu sejak awal bahwa Kazaya menyamar menjadi Kazumi, artinya dia memang benar-benar paham perbedaan Kazumi dengan Kazaya, berarti, dia mem

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ANDREAS TIDAK SEDERHANA....

    Syena menarik napas mendengar beberapa pertanyaan yang diucapkan oleh Andreas. Hingga akhirnya...."Ya. Aku pernah menanyakan masalah ini pada Alex, tapi, Alex tidak mau menjawab. Aku tidak tahu pasti mengapa ia tidak mau menjawab pertanyaanku mengenai hal itu, yang jelas, aku sudah pernah melakukannya."Andreas menatap wajah Syena untuk sesaat setelah perempuan itu menuntaskan ucapannya."Kazumi dulu senang melukis, lukisannya sangat bagus dan bernilai seni tinggi, almarhum ibunya memang sangat menyukai lukisan, karena itulah Kazumi berusaha untuk membuat ibunya senang dengan terus melukis apapun yang diinginkan oleh ibunya."Perlahan, Andreas mulai bercerita, Syena memasang telinga dengan baik, tidak mau terlewat sedikitpun untuk mendengarkan hal yang diceritakan oleh Andreas."Apakah selain melukis, Kazumi juga berniat untuk menjadi penerus ayahnya?""Sebenarnya tidak.""Abang tau darimana?""Aku pernah mendengar Kazumi bergumam pada dirinya sendiri waktu itu, bahwa sebenarnya ia

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SAMA-SAMA MENEMUI ANDREAS

    "Banyak keuntungan yang akan kau dapatkan, jika kau bergabung dengan kami, Kazumi, terutama untuk perusahaanmu, akan berkembang pesat sampai ke luar negeri jika kau mau patuh dengan apa yang dikatakan oleh bos kami.""Jadi, bebaskan Rachel dan keluargaku, jangan sentuh mereka, apakah kau bisa memastikan hal itu?""Asalkan kau mau menuruti apa kata bos kami, apapun yang kau inginkan, bisa dipertimbangkan.""Jadi, tunggu apalagi? Aku setuju untuk bergabung dengan kalian, tapi bebaskan Rachel, kembalikan dia ke rumah, setelah kalian mengembalikan dia ke rumah, aku baru bisa menyetujui keinginan kalian."Michael membalikkan tubuhnya dan menatap Kazumi dengan tatapan mata serius. "Kau tidak main-main dengan hal ini, bukan?""Bukankah syarat dari kalian hanya dengan cara aku bergabung dengan kalian? Jika aku bergabung, biarkan keluargaku bebas, jangan sentuh mereka!""Baiklah. Aku akan berkomunikasi dengan Tuan Ernesto dulu, kau bisa memastikan bahwa istrimu kembali ke rumah telpon saja di

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIPISAHKAN DENGAN RACHEL

    "Maaf, tapi itulah yang aku rasakan."Moa menarik napas panjang. Ingin membantah, tapi ia tidak bisa. Karena apa yang dipikirkan oleh Zill sebenarnya juga tengah ia pikirkan, hanya saja, Moa tidak mau mengiyakan karena ia merasa itu hanya pikirannya saja."Jadi, apakah kau punya saran?" tanyanya pada Zill."Kau yakin akan bertahan dengan pernikahan yang seperti itu?""Apa maksudmu?""Maksudku, kau yakin, akan bertahan hidup dengan Kazumi sementara pernikahan kamu dan dia bisa dikatakan tidak sah?""Tidak sah bagaimana? Aku dan Kazumi benar-benar dinikahkan oleh penghulu, bagaimana mungkin kau mengatakan bahwa pernikahan kami tidak sah?""Dia hilang ingatan, apakah layak kau menikah dengan seseorang yang sedang amnesia?"Telapak tangan Moa mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh Zill. "Kita pernah membahas masalah ini, tapi kamu tetap tidak peduli, sekarang aku kembali membahasnya agar aku yakin, kamu memang benar-benar tidak peduli.""Sudahlah. Itu masalahku, kau tidak perlu ikut

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEBUAH KEKHAWATIRAN

    "Tunggu! Apa yang akan kau lakukan?!" tahan Kazumi dengan suara yang meninggi hingga pergerakan Rachel ke arah pintu terhenti seketika."Aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu, itulah yang akan aku lakukan!""Tidak bisakah kamu diam saja di sana? Aku berusaha untuk tidak membuat Yurata marah, kenapa kau justru bersikap seperti ini?""Karena aku tidak suka kamu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kau lakukan!""Memangnya kau tahu aku tidak mau melakukan itu? Aku hanya sedikit canggung karena lama tidak melukis. Bukan tidak mau melukis!""Benarkah? Berarti, kau mengakui bahwa kau memang pandai melukis?""Melukis itu semua orang bisa, Rachel, kalau dia mau.""Tidak. Buktinya aku tidak bisa melukis."Kazumi ingin menanggapi apa yang dikatakan oleh Rachel, tapi tiba-tiba saja pintu dibuka dari luar dan beberapa pria masuk ke dalam hingga membuat Rachel dan Kazumi mengira mereka adalah orang-orang Yurata. Namun, ketika mereka tanpa bicara mencekal pergelangan tang

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI GAGAL MELUKIS!

    Pertanyaan Rachel dibarengi dengan tatapan mata Rachel pada mata Kazumi yang saat itu mau tidak mau juga menatap istrinya. Kazumi ingin mengatakan tidak, tapi sentuhan jemari tangan Rachel pada rahangnya membuat ia sulit untuk bicara. Sementara itu, jantungnya berdebar kencang, seiring napas Rachel yang menyapa wajahnya disertai sentuhan jemari tangan perempuan itu pada rahangnya. "Aku...."Ucapan Kazumi terhenti ketika tiba-tiba saja, Rachel mencium bibirnya. Satu tangan perempuan itu menarik tengkuk Kazumi agar posisi bibir mereka tetap bertahan seperti itu tanpa terlepaskan. Kazumi merasa sekujur tubuhnya mendadak kaku. Sementara itu, Rachel yang sudah mendaratkan ciumannya pada bibir Kazumi perlahan bergerak mencium lebih dalam lagi. Rachel tidak tahu, sejak kapan ia seperti itu, mampu mengabaikan perasaan malunya untuk menyentuh laki-laki terlebih dahulu, tapi yang jelas yang ada di otaknya hanya satu, ia melakukan itu karena Kazumi ingin mengakhiri pernikahan mereka. Meskip

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MULAI MENCINTAI RACHEL?

    "Lu, mau ikut? Apa yang bisa lu lakukan kalau lu ikut?" kata Kazaya dengan nada suara yang datar, dan Syena tahu ia sedang diremehkan oleh Kazaya. Namun, ia tetap tidak mau peduli dengan sikap Kazaya yang seperti itu padanya."Mungkin aku tidak bisa banyak membantu, tapi, aku akan-""Lupakan! Bawa cewek bikin gue susah bergerak, lu di rumah aja, jaga situasi di rumah tetap stabil, karena bukan kagak mungkin, relasi bisnis bokap gue akan bereaksi."Setelah bicara seperti itu pada Syena, Kazaya beranjak tanpa peduli Alex dan Syena yang sebenarnya masih tak setuju dengan apa yang dikatakannya tadi.Pria itu tidak bisa ditahan oleh Syena maupun Alex dan beberapa saat kemudian, ia sudah pergi meninggalkan rumah dengan motornya.Sepeninggal Kazaya, Alex segera menegaskan pada Syena untuk melakukan hal yang dikatakan oleh Kazaya tadi padanya. Sementara ia sendiri juga mulai melakukan pelacakan, siapa orang-orang yang membawa Kazumi, apakah benar Kazumi dan Rachel sedang dibawa oleh orang-ora

DMCA.com Protection Status