Home / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / SYENA BERTEMU HANTU?

Share

SYENA BERTEMU HANTU?

last update Last Updated: 2024-07-30 11:32:39
Ada sesuatu yang terjatuh dari atas tumpukan yang terlihat diletakkan secara terburu-buru karena tidak tersusun dengan baik.

Syena segera masuk dan memungut sesuatu tersebut lalu menelitinya dengan baik.

"Sebuah lukisan, ini lembut banget goresannya, beda dengan yang biasa dilukis Kazaya."

Syena bicara pada dirinya sendiri ketika melihat sesuatu yang tadi terjatuh itu, ternyata sebuah lukisan yang sudah sempurna tapi baru pertama kali inilah dilihat oleh Syena begitu halus setiap goresan di kanvasnya.

Sepertinya, orang yang melukis wajah seorang wanita itu sangat hati-hati melakukannya karena yang dilukis pasti seseorang yang sangat spesial.

Telapak tangan Syena mengusap permukaan lukisan itu dan membandingkannya dengan permukaan lukisan yang dipinjamnya dari Kazaya.

"Benar-benar berbeda, kenapa kemampuan Kazaya jadi menurun ya? Harusnya dia membuat lukisan selembut ini, tapi yang ini tidak begitu lembut, meskipun sama-sama bagus."

Kembali Syena bicara seraya terus meng
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RASA PENASARAN SYENA

    "Zaya, maaf, aku bukan bermaksud lancang, aku nunggu kamu pulang, tapi kamu enggak pulang-pulang. Aku bingung mau naro lukisannya di mana jadi aku minta kunci gudang, aku bukan mau lancang, aku hanya-""Jangan diulangi! Lu harus tahu batasan ketika lu di sini, karena kagak semua wilayah di rumah ini bebas dimasukin.""Aku tahu. Aku minta maaf, aku enggak akan mengulanginya, tapi apakah kamu percaya dengan apa yang aku katakan tadi?""Gue kagak pernah percaya sama mimpi!""Aku sangat percaya mimpi itu ada yang bisa dijadikan firasat, jadi aku yakin apa yang dikatakan oleh almarhum ibu kamu itu ada artinya.""Udahlah. Simpan aja cerita itu sendiri. Gue kagak mau tau, yang jelas jangan ulangi perbuatan lu lagi."Kazaya bangkit dari tepi tempat tidur Syena ketika yakin Syena sudah tidak kenapa-kenapa setelah sempat pingsan. Tetapi, saat Kazaya ingin beranjak keluar dari kamar itu, Syena memanggilnya hingga gerakannya terhenti."Zay, lukisan bergambar wanita itu lebih halus dari lukisan ya

    Last Updated : 2024-07-31
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTEMU DENGAN SANG AYAH

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Alex terdiam untuk sesaat. Seolah berpikir sejenak apakah ia bisa mengabulkan permintaan Syena atau tidak. Sampai akhirnya...."Aku tidak bisa banyak bercerita, Nona. Karena aku khawatir itu akan melanggar aturan. Aku hanya bisa mengatakan, keluarga Tuan Kazumi memang memiliki beberapa pesaing bisnis yang tidak suka dengan usahanya yang maju pesat. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk membuat perusahaan Tuan Kazama goyah, termasuk kecelakaan demi kecelakaan yang terjadi.""Ibunya Kazumi juga dicelakai oleh pesaing bisnis, kah?""Kalau itu aku tidak bisa menjawab.""Tapi kamu tahu?""Ya.""Kau ini, padahal aku hanya ingin tahu karena aku penasaran dengan apa yang sudah terjadi, sepertinya keluarga mereka menyimpan banyak misteri, itu sebabnya aku merasa bingung.""Sudahlah, tidak perlu menambah masalah hanya karena keingintahuan Nona, mereka tidak akan suka jika masalah keluarga mereka dipertanyakan, ada sejumlah media yang siap memuat beri

    Last Updated : 2024-08-01
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITODONG PAK BORIS!

    Sambil membentak seperti itu, Pak Boris mengulurkan tangannya ke arah Syena untuk menegaskan pada Syena bahwa ia benar-benar serius meminta uang yang diinginkannya.Syena mundur, berusaha untuk mencari cara bagaimana ia harus bisa memaksa sang ayah untuk menyerahkan diri ke polisi."Mana uangnya! Kamu pasti sudah mendapatkan uang dari suami kamu yang sudah mati itu, kan? Mana uangnya?!" Pak Boris mengulang perkataannya, sambil terus melangkah maju untuk membuat Syena mau memberikan apa yang diinginkannya segera. "Kamu ingin uang dengan cara kotor seperti itu? Jangan bermimpi, lebih baik sekarang serahkan diri ke polisi dan akui semua perbuatan kamu agar hukuman kamu tidak berat!""Kurang ajar! Kamu berani melawan, kamu tidak takut aku akan membuat ibu kamu menderita nantinya gara-gara kamu?""Jangan mengancam! Kalau kamu melakukan hal itu, hukuman kamu akan tambah banyak! Serahkan diri saja agar keluarga Kazumi juga tidak dendam!""Dasar anak tidak tahu diri! Bosan hidup kamu, ya? I

    Last Updated : 2024-08-02
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PERINGATAN ALEX!

    Sang ayah tiri membentak Syena demikian hingga Syena menjadi semakin was-was khawatir Bertrand benar-benar dilukai oleh ayah tirinya.Sementara itu Alex yang melihat apa yang dilakukan oleh ayah tiri Syena segera memberikan isyarat pada Bertrand agar pria itu bisa melakukan apa yang ia isyaratkan ketika Alex memberikan serangan.Bertrand yang mahir bela diri paham dengan isyarat itu, hingga ia memberikan isyarat balik pada Alex bahwa ia mengerti dan siap dengan apa yang akan dilakukan oleh Alex. Setelah menerima isyarat balik dari Bertrand, Alex mulai bergerak maju dan setelah dirasa jaraknya dengan Pak Boris cukup memungkinkan untuk menyerang, Alex segera melakukan gerakan secepat mungkin untuk menyerang Pak Boris dan bersamaan dengan itu, Bertrand segera menggeser tubuhnya ke samping lalu tangannya mendorong tangan Pak Boris yang memegang pisau. Sebelum pisau itu menusuk lehernya, Bertrand memutar posisi secepat yang ia bisa. Apa yang dilakukan oleh Bertrand dibarengi dengan seran

    Last Updated : 2024-08-03
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TUGAS DARI RADIT!

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Alex, mau tidak mau Syena tidak bisa bicara lebih banyak lagi.Khawatir akan membuat Alex semakin marah karena ia terus saja membahas hal itu. Terpaksa, Syena diam meskipun ia sebenarnya masih ingin banyak bertanya tentang masalah tersebut, namun, jauh di dasar hati, Syena bertekad tetap akan mencari tahu karena ia ingin membuktikan kesimpulan yang ia pikirkan bahwa Kazaya dan Kazumi memang menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui oleh masyarakat luas.Sementara itu, Pak Boris yang merasa situasinya sudah aman meminta pemilik mobil itu untuk menghentikan mobilnya, tapi pemilik mobil mewah tersebut tidak melakukan apa yang diinginkan oleh Pak Boris, bahkan menambah kecepatan mobilnya seolah ia sedang berpacu oleh waktu. "Hei! Ternyata kau! Kenapa kamu menolongku? Kau sendiri tidak memberikan uang padaku padahal aku sudah melakukan perintahmu!"Ketika Pak Boris sadar, orang dibelakang stir tersebut adalah pria yang memintanya untuk melakukan konfere

    Last Updated : 2024-08-04
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURIGA PADA ANDREAS

    Lee memalingkan wajahnya, untuk tahu siapa yang baru saja bicara seperti itu padanya. Seorang pemuda bertubuh tinggi dengan rambut yang dicat biru, berdiri sambil tersenyum mencemooh pada Lee. Dia adalah Shane. Seorang pria berdarah Korea tapi sudah lama menetap di Indonesia hingga ia sudah mahir berbahasa Indonesia bahkan fasih memakai bahasa gaul remaja di Indonesia seperti halnya Lee. Bedanya, jika Lee masih memiliki darah Indonesia yang berasal dari ibunya, sementara Shane asli Korea. Namun, dalam berinteraksi, Shane justru seperti orang Indonesia asli meskipun ada sedikit logat cara orang Korea berbicara Indonesia sedikit yang belum hilang sama sekali setiap kali Shane berbicara."Kenapa lu ada di sini?"Lee tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Shane, meskipun ia kesal mendengarnya."Lu kagak usah tau kenapa gue ada di sini, kalo gue kagak di sini, gue pasti melewatkan sebuah fakta tentang lu, jadi model lukisan telanjang!""Diem lu! Dari dulu kenapa mulut lu itu kagak bisa

    Last Updated : 2024-08-05
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA ANGGOTA MAFIA?

    Andreas bicara demikian pada dirinya sendiri, sampai akhirnya Lee kembali ke ruangan miliknya dan menatap Andreas yang juga melakukan hal yang sama padanya. "Bagaimana? Sudah tahu lukisan siapa yang kamu maksud?" tanya Andreas pada Lee. "Ya.""Jadi, siapa pelukisnya? Kamu tahu inisialku dalam lukisan, bukan?"Lee mengangguk. "Jadi?""K.Z!"Lee menyebutkan inisial nama pelukis yang dimaksudnya."Apa?""Ya. Lukisan itu berinisial, K.Z.""Kazaya?""Apa?"Wajah Lee berubah ketika mendengar nama Kazaya disebut oleh Andreas."Iya. K.Z itu Kazaya, Kazaya Ryutsuki, dia orang yang lukisannya aku pajang bersama lukisanku di galeri ini."Kazaya? Lukisannya dibeli oleh keluarga mafia, apakah itu hanya kebetulan atau, dia memang bekerjasama dengan mafia untuk memasarkan lukisannya?Hati Lee bicara demikian, dan ini membuat ia jadi semakin penasaran."Jadi, apakah kalian memasarkan lukisan ini lewat jalur yang -""Gelap?""Maaf, tapi itulah yang aku maksud.""Sejujurnya, tidak. Aku tidak melakuk

    Last Updated : 2024-08-06
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KENEKATAN RACHEL

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Andreas, Kazaya mengepalkan telapak tangannya, seolah ada sesuatu yang ditahannya hingga pria itu sulit untuk menanggapi.Sementara itu, Andreas tetap menatap ke arah Kazaya, menanti jawaban apa yang akan diucapkan oleh Kazaya, atas pertanyaannya tadi."Atas dasar apa, lu mengatakan kalo gue kagak menyukai lukisan?" "Entahlah, aku hanya merasa goresanmu itu tidak dilakukan dengan sepenuh hati, bukan berarti tidak bagus, lukisan kamu sangat bagus, tapi seninya seperti kosong, kamu seolah melakukan hal itu hanya karena kewajiban, bukan karena keinginan."Kenapa dia juga ngomong macam ini? Tempo hari Syena juga mengatakan hal yang sama, apa yang salah dari gue? Gue udah berusaha maksimal untuk menjadi pelukis yang baik, kenapa di mata mereka tetap aja kagak ada artinya?Hati Kazaya bicara demikian, sambil terus menahan diri agar ia tidak marah di hadapan Andreas. "Lu berpikir macam ini setelah lu ketemu sama Lee, apa dia udah gibah gue sampe l

    Last Updated : 2024-08-07

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITANTANG RADIT

    Andreas dan Rachel itu bicara berduaan sedang membicarakan apa? Apa mereka berhubungan di belakang Kazumi? Mereka bertemu di rumah sakit ini karena apa?Seseorang yang memperhatikan Andreas dan Rachel itu adalah Radit. Radit yang menyelidiki tentang Kazumi atas perintah ayahnya secara tidak sengaja bertemu Andreas di jalan, lalu ia mengikuti dan ia tidak menyangka ternyata Andreas ke rumah sakit dan ada pula Rachel di rumah sakit tersebut.Radit tidak tahu jika di rumah sakit itu ada Kazumi dan Kazaya dirawat, ketika ia masih ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh Rachel dan juga Andreas, tiba-tiba saja...."Apa yang Anda lakukan di sini, Tuan Radit!"Tanpa diduga oleh Radit, Alex sudah berdiri di sampingnya membuat Radit terkejut dan berusaha untuk bersikap biasa agar Alex tidak tahu ia sedang menguntit sejak awal."Apakah rumah sakit ini milikmu? Aku tidak boleh ada di sini?""Rasanya aneh saja, tempat ini jauh dari kota, tapi Anda bisa sampai kemari, jika Anda sedang berobat, k

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERDEBAT DENGAN ANDREAS

    "Pernikahan kamu dengan Kazumi itu sebenarnya, tidak sah, Moa. Karena kau menikah dengan Kazumi saat dia hilang ingatan...."Moa tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill padanya."Dengan kata lain, kamu enggak setuju kalau aku ingin tinggal di rumah Kazumi?""Situasi Kazumi dan Kazaya sedang tidak baik-baik saja, aku rasa, jika kau ada di rumah mereka, itu akan membuat situasi mereka menjadi semakin tegang.""Kau khawatir para istri Kazumi bersikap buruk padaku?""Bisa juga sebaliknya, kan?""Kau ini teman siapa? Kau temanku tapi kau bersikap seperti musuhku!""Jangan lupa, Kazaya adalah temanku, jadi aku hanya ada di tengah-tengah, tidak memihak kalian.""Ck! Aku memang tidak pernah menang melawan kamu kalau sudah berdebat.""Sudahlah, berdamai dengan orang tua, jangan buang impian besarmu hanya karena cinta, Moa.""Hidup bahagia dengan orang yang dicintai juga salah satu impian besarku, Zill, karena kau tidak bisa merealisasikan mimpiku itu, aku rasa wajar jika aku men

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURAHAN HATI MOA

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Alex. Untuk sesaat, Zill terdiam. Ia sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut karena khawatir akan membuat Moa dalam kesulitan. Melihat Zill diam saja sementara ia sudah tidak sabar untuk menunggu jawaban, Alex semakin curiga, Zill benar-benar orang yang patut dicurigai. Pria itu langsung mencekal salah satu pergelangan tangan Zill dan menariknya untuk ke tempat yang lebih sepi orang. "Kenapa kamu tidak bisa menjawab? Tidak bisa menjawab karena memang kau memiliki rencana lain untuk Tuan Kazaya dan Tuan Kazumi?"Alex mendesak Zill sehingga Zill merasa gerah juga karena ia merasa jadi tertekan. "Aku tidak punya rencana apapun, aku melakukan penyelidikan itu semata-mata khawatir pada Kazaya saja. Aku dan Kazaya satu perguruan, seperti halnya Vivian yang mencemaskan Kazaya terjerumus organisasi seperti itu, seperti itulah aku merasakan hal yang sama untuk dia.""Apa yang kau lakukan pada temanku?" Sebuah suara membuat perdebatan a

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DICURIGAI ALEX

    Sebenarnya, pertanyaan Zill sangat mudah untuk dijawab. Akan tetapi, Vivian jadi tidak bisa menjawab ketika merasakan aura Zill yang mampu membungkam mulutnya hingga ia tidak bisa bicara untuk beberapa saat. "Vi. Sekali lagi aku tegaskan, kita harus bekerjasama di sini, setelah itu jika kita sudah selamat dan sampai di tempat kita masing-masing, aku berjanji tidak akan ikut campur lagi dengan apapun yang kau dan Syena lakukan."Zill melanjutkan ucapannya, masih dengan nada seperti tadi hingga membuat Vivian menarik napas."Baiklah. Aku minta maaf sudah membuat kau marah. Tak perlu dibahas lagi, aku sudah cukup paham.""Kau bisa berjalan?""Jika tidak bisa, apakah kau akan memapah aku?""Kalau semua yang ada di sini tidak bisa berjalan, aku terpaksa memapah kalian bergantian.""Sudahlah. Pikirkan saja Kazaya dan Syena, aku tidak perlu. Aku masih bisa mengurus diriku sendiri."Zill menghela napas. Ia tidak lagi menanggapi perkataan Vivian. Tidak mau pembicaraan mereka semakin menghamba

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   GARA-GARA NAPAS BUATAN

    "Apa yang kalian lakukan di sana?"Sebuah suara membuat niat Syena yang ingin menanggapi pertanyaan menohok yang diucapkan oleh Vivian terhenti seketika.Zill menghampiri mereka tanpa Kazaya, entah di mana Kazaya diletakkan oleh Zill, hingga pria itu menghampiri Syena dan Vivian yang sedang bertengkar."Ah, tidak ada. Syena sedang kelelahan, jadi aku mengajak dia untuk istirahat sejenak."Vivian menyenggol Syena, agar Syena mengiyakan apa yang dikatakannya pada Zill, dan Syena menurut. Zill menghela napas mendengar alasan yang diucapkan oleh Syena seolah-olah ia tidak percaya dengan alasan tersebut."Tolong kerjasamanya. Kita sedang berjuang melawan maut, kita tidak tahu apa yang akan kita temui di depan, kalau kita tidak bekerja sama, bagaimana kita bisa melewati itu semua dengan baik?"Seraya bicara demikian, Zill menatap ke arah Syena dan Vivian satu persatu."Oke. Jangan khawatir, aku juga tidak mau mati di tempat seperti ini, ada banyak hal yang harus aku kerjakan dan aku tidak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTENGKAR DENGAN VIVIAN

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Kazaya langsung menolak. Sebenarnya, Zill dan juga Vivian juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Kazaya, namun mereka didahului Kazaya hingga keduanya jadi menatap ke arah Kazaya setelah itu mereka saling pandang.Sementara itu, mendengar Kazaya tidak setuju dengan apa yang ia katakan, sejujurnya hati Syena jadi bergemuruh. Namun, karena ia melihat Kazaya tadi mencium Vivian, Syena jadi mengabaikan perasaan bergemuruh itu dan memilih untuk tidak terpengaruh meskipun itu sangat sulit untuknya."Aku sudah memutuskan, tolong hargai keputusan yang aku buat, kondisi Kazaya jauh lebih parah dan dia seperti itu karena kecerobohan aku, jadi wajar jika aku melakukan hal ini, membawa aku yang tidak bisa berenang, itu pasti akan sulit, jadi kalian pergi saja, aku tidak masalah."Syena bicara lagi, dan kali ini, Kazaya berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan tangan Vivian dan juga Zill.Namun, ketika nyaris bisa melepaskan pegan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HATI SYENA PORAK PORANDA....

    Bayangan saat ia mencium bibir Syena berkelebat lagi di benak Kazaya ketika Vivian mengucapkan pertanyaan itu padanya."Kamu enggak bisa jawab berarti, emang ada yang terjadi antara kamu dan dia, kan?" tanya Vivian lebih lanjut karena Kazaya tidak bicara sama sekali sementara ia menunggu jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan tadi."Udahlah, kagak perlu bahas itu lagi kali, gue jadi kagak bisa mengumpulkan energi kalo lu ajak ngomong gituan melulu.""Karena kalian memang berciuman?""Lu kenapa, sih? Gue tahu, cewek itu suka baper, tapi itu bukan lu, Vi! Lu itu kagak baperan orangnya!""Aku juga punya perasaan, kamu harus ingat itu! Saat kamu menolakku karena kamu hanya menganggap bahwa aku cuma kakak kamu, kamu melakukan itu dengan santai karena kamu yakin aku bisa menerima kenyataan dengan baik lantaran menurut kamu, aku bukan wanita yang gampang terbawa perasaan, tapi, Zay. Kamu enggak tahu aku benar-benar terpuruk waktu itu!"Karena situasi jadi semakin serius, Kazaya tadinya tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   VIVIAN PUTUS ASA....

    Jika Vivian hanya diam saja ketika Kazaya melontarkan pertanyaan itu pada mereka, tidak bagi Zill. Ia ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka untuk mencari sosok Syena, namun, Syena memang tidak ada di mana-mana sampai Zill akhirnya bangkit. "Aku akan mencarinya," katanya pada Vivian dan Kazaya, tapi baru saja keduanya ingin menanggapi, tiba-tiba saja Syena muncul dengan penampilan yang sangat kotor."Kau darimana?" tanya Zill tanpa peduli Vivian yang menatapnya karena ia langsung melontarkan pertanyaan itu pada Syena."Aku berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa naik tanpa harus naik."Syena menjawab pertanyaan Zill, tapi apa yang diucapkannya justru membuat Vivian tertawa karena ia merasa apa yang dikatakan oleh Syena sangat mustahil."Mencari jalan keluar agar kita bisa naik, tapi kita enggak perlu naik? Apa maksudnya? Itu mustahil! Aku dan Zill bisa sampai ke sini karena kami turun, ada jalan menurun artinya kalau kembali kita harus naik, Syena!" katanya dan ucapan V

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN ZILL!

    Mendengar apa yang dipertanyakan oleh Zill, Vivian terkejut. Ia merasa tidak pernah mengatakan pada Zill bahwa ia pergi ke Samarinda Kalimantan Timur untuk menemui perempuan bernama Mitha itu, tapi mengapa Zill sampai tahu apa yang ia lakukan?Apa Mitha mengatakan pada Zill kalau aku menemuinya?Hati Vivian berbisik demikian, sambil berusaha untuk mencari kalimat yang tepat untuk ia ucapkan pada Zill."Mitha memberitahumu kalau aku menemuinya?" Akhirnya, Vivian memilih untuk melontarkan pertanyaan tersebut pada Zill."Dia bukan tipe wanita yang suka mengadu."Vivian tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill tentang perempuan tersebut. "Kau pernah ketemu dengan dia? Apakah kau mengatakan itu hanya dengan mengandalkan insting kamu saja? Instingmu itu tidak tajam, Zill. Dia sudah menikah pun kamu tidak tahu, kan?""Aku bertanya padamu, apa yang ada dalam pikiran kamu sampai kamu nekat ke sana menemuinya?"Zill tidak mau menjawab pertanyaan dari Vivian tentang hal itu, ia l

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status