Home / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / RASA PENASARAN SYENA

Share

RASA PENASARAN SYENA

last update Last Updated: 2024-07-31 11:22:34

"Zaya, maaf, aku bukan bermaksud lancang, aku nunggu kamu pulang, tapi kamu enggak pulang-pulang. Aku bingung mau naro lukisannya di mana jadi aku minta kunci gudang, aku bukan mau lancang, aku hanya-"

"Jangan diulangi! Lu harus tahu batasan ketika lu di sini, karena kagak semua wilayah di rumah ini bebas dimasukin."

"Aku tahu. Aku minta maaf, aku enggak akan mengulanginya, tapi apakah kamu percaya dengan apa yang aku katakan tadi?"

"Gue kagak pernah percaya sama mimpi!"

"Aku sangat percaya mimpi itu ada yang bisa dijadikan firasat, jadi aku yakin apa yang dikatakan oleh almarhum ibu kamu itu ada artinya."

"Udahlah. Simpan aja cerita itu sendiri. Gue kagak mau tau, yang jelas jangan ulangi perbuatan lu lagi."

Kazaya bangkit dari tepi tempat tidur Syena ketika yakin Syena sudah tidak kenapa-kenapa setelah sempat pingsan. Tetapi, saat Kazaya ingin beranjak keluar dari kamar itu, Syena memanggilnya hingga gerakannya terhenti.

"Zay, lukisan bergambar wanita itu lebih halus dari lukisan ya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTEMU DENGAN SANG AYAH

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Alex terdiam untuk sesaat. Seolah berpikir sejenak apakah ia bisa mengabulkan permintaan Syena atau tidak. Sampai akhirnya...."Aku tidak bisa banyak bercerita, Nona. Karena aku khawatir itu akan melanggar aturan. Aku hanya bisa mengatakan, keluarga Tuan Kazumi memang memiliki beberapa pesaing bisnis yang tidak suka dengan usahanya yang maju pesat. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk membuat perusahaan Tuan Kazama goyah, termasuk kecelakaan demi kecelakaan yang terjadi.""Ibunya Kazumi juga dicelakai oleh pesaing bisnis, kah?""Kalau itu aku tidak bisa menjawab.""Tapi kamu tahu?""Ya.""Kau ini, padahal aku hanya ingin tahu karena aku penasaran dengan apa yang sudah terjadi, sepertinya keluarga mereka menyimpan banyak misteri, itu sebabnya aku merasa bingung.""Sudahlah, tidak perlu menambah masalah hanya karena keingintahuan Nona, mereka tidak akan suka jika masalah keluarga mereka dipertanyakan, ada sejumlah media yang siap memuat beri

    Last Updated : 2024-08-01
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITODONG PAK BORIS!

    Sambil membentak seperti itu, Pak Boris mengulurkan tangannya ke arah Syena untuk menegaskan pada Syena bahwa ia benar-benar serius meminta uang yang diinginkannya.Syena mundur, berusaha untuk mencari cara bagaimana ia harus bisa memaksa sang ayah untuk menyerahkan diri ke polisi."Mana uangnya! Kamu pasti sudah mendapatkan uang dari suami kamu yang sudah mati itu, kan? Mana uangnya?!" Pak Boris mengulang perkataannya, sambil terus melangkah maju untuk membuat Syena mau memberikan apa yang diinginkannya segera. "Kamu ingin uang dengan cara kotor seperti itu? Jangan bermimpi, lebih baik sekarang serahkan diri ke polisi dan akui semua perbuatan kamu agar hukuman kamu tidak berat!""Kurang ajar! Kamu berani melawan, kamu tidak takut aku akan membuat ibu kamu menderita nantinya gara-gara kamu?""Jangan mengancam! Kalau kamu melakukan hal itu, hukuman kamu akan tambah banyak! Serahkan diri saja agar keluarga Kazumi juga tidak dendam!""Dasar anak tidak tahu diri! Bosan hidup kamu, ya? I

    Last Updated : 2024-08-02
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PERINGATAN ALEX!

    Sang ayah tiri membentak Syena demikian hingga Syena menjadi semakin was-was khawatir Bertrand benar-benar dilukai oleh ayah tirinya.Sementara itu Alex yang melihat apa yang dilakukan oleh ayah tiri Syena segera memberikan isyarat pada Bertrand agar pria itu bisa melakukan apa yang ia isyaratkan ketika Alex memberikan serangan.Bertrand yang mahir bela diri paham dengan isyarat itu, hingga ia memberikan isyarat balik pada Alex bahwa ia mengerti dan siap dengan apa yang akan dilakukan oleh Alex. Setelah menerima isyarat balik dari Bertrand, Alex mulai bergerak maju dan setelah dirasa jaraknya dengan Pak Boris cukup memungkinkan untuk menyerang, Alex segera melakukan gerakan secepat mungkin untuk menyerang Pak Boris dan bersamaan dengan itu, Bertrand segera menggeser tubuhnya ke samping lalu tangannya mendorong tangan Pak Boris yang memegang pisau. Sebelum pisau itu menusuk lehernya, Bertrand memutar posisi secepat yang ia bisa. Apa yang dilakukan oleh Bertrand dibarengi dengan seran

    Last Updated : 2024-08-03
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TUGAS DARI RADIT!

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Alex, mau tidak mau Syena tidak bisa bicara lebih banyak lagi.Khawatir akan membuat Alex semakin marah karena ia terus saja membahas hal itu. Terpaksa, Syena diam meskipun ia sebenarnya masih ingin banyak bertanya tentang masalah tersebut, namun, jauh di dasar hati, Syena bertekad tetap akan mencari tahu karena ia ingin membuktikan kesimpulan yang ia pikirkan bahwa Kazaya dan Kazumi memang menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui oleh masyarakat luas.Sementara itu, Pak Boris yang merasa situasinya sudah aman meminta pemilik mobil itu untuk menghentikan mobilnya, tapi pemilik mobil mewah tersebut tidak melakukan apa yang diinginkan oleh Pak Boris, bahkan menambah kecepatan mobilnya seolah ia sedang berpacu oleh waktu. "Hei! Ternyata kau! Kenapa kamu menolongku? Kau sendiri tidak memberikan uang padaku padahal aku sudah melakukan perintahmu!"Ketika Pak Boris sadar, orang dibelakang stir tersebut adalah pria yang memintanya untuk melakukan konfere

    Last Updated : 2024-08-04
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURIGA PADA ANDREAS

    Lee memalingkan wajahnya, untuk tahu siapa yang baru saja bicara seperti itu padanya. Seorang pemuda bertubuh tinggi dengan rambut yang dicat biru, berdiri sambil tersenyum mencemooh pada Lee. Dia adalah Shane. Seorang pria berdarah Korea tapi sudah lama menetap di Indonesia hingga ia sudah mahir berbahasa Indonesia bahkan fasih memakai bahasa gaul remaja di Indonesia seperti halnya Lee. Bedanya, jika Lee masih memiliki darah Indonesia yang berasal dari ibunya, sementara Shane asli Korea. Namun, dalam berinteraksi, Shane justru seperti orang Indonesia asli meskipun ada sedikit logat cara orang Korea berbicara Indonesia sedikit yang belum hilang sama sekali setiap kali Shane berbicara."Kenapa lu ada di sini?"Lee tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Shane, meskipun ia kesal mendengarnya."Lu kagak usah tau kenapa gue ada di sini, kalo gue kagak di sini, gue pasti melewatkan sebuah fakta tentang lu, jadi model lukisan telanjang!""Diem lu! Dari dulu kenapa mulut lu itu kagak bisa

    Last Updated : 2024-08-05
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA ANGGOTA MAFIA?

    Andreas bicara demikian pada dirinya sendiri, sampai akhirnya Lee kembali ke ruangan miliknya dan menatap Andreas yang juga melakukan hal yang sama padanya. "Bagaimana? Sudah tahu lukisan siapa yang kamu maksud?" tanya Andreas pada Lee. "Ya.""Jadi, siapa pelukisnya? Kamu tahu inisialku dalam lukisan, bukan?"Lee mengangguk. "Jadi?""K.Z!"Lee menyebutkan inisial nama pelukis yang dimaksudnya."Apa?""Ya. Lukisan itu berinisial, K.Z.""Kazaya?""Apa?"Wajah Lee berubah ketika mendengar nama Kazaya disebut oleh Andreas."Iya. K.Z itu Kazaya, Kazaya Ryutsuki, dia orang yang lukisannya aku pajang bersama lukisanku di galeri ini."Kazaya? Lukisannya dibeli oleh keluarga mafia, apakah itu hanya kebetulan atau, dia memang bekerjasama dengan mafia untuk memasarkan lukisannya?Hati Lee bicara demikian, dan ini membuat ia jadi semakin penasaran."Jadi, apakah kalian memasarkan lukisan ini lewat jalur yang -""Gelap?""Maaf, tapi itulah yang aku maksud.""Sejujurnya, tidak. Aku tidak melakuk

    Last Updated : 2024-08-06
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KENEKATAN RACHEL

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Andreas, Kazaya mengepalkan telapak tangannya, seolah ada sesuatu yang ditahannya hingga pria itu sulit untuk menanggapi.Sementara itu, Andreas tetap menatap ke arah Kazaya, menanti jawaban apa yang akan diucapkan oleh Kazaya, atas pertanyaannya tadi."Atas dasar apa, lu mengatakan kalo gue kagak menyukai lukisan?" "Entahlah, aku hanya merasa goresanmu itu tidak dilakukan dengan sepenuh hati, bukan berarti tidak bagus, lukisan kamu sangat bagus, tapi seninya seperti kosong, kamu seolah melakukan hal itu hanya karena kewajiban, bukan karena keinginan."Kenapa dia juga ngomong macam ini? Tempo hari Syena juga mengatakan hal yang sama, apa yang salah dari gue? Gue udah berusaha maksimal untuk menjadi pelukis yang baik, kenapa di mata mereka tetap aja kagak ada artinya?Hati Kazaya bicara demikian, sambil terus menahan diri agar ia tidak marah di hadapan Andreas. "Lu berpikir macam ini setelah lu ketemu sama Lee, apa dia udah gibah gue sampe l

    Last Updated : 2024-08-07
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENEMUKAN KAZUMI!

    Tetapi, itu tidak dibiarkan oleh Rachel berlangsung lama, perempuan tersebut cepat-cepat menyusuti air matanya, karena jika ia menangis dan larut dalam perasaan sedih, maka, ia akan kesulitan untuk konsentrasi. Perlahan, Rachel mulai menyantap makanan di hadapannya.Meskipun ia tidak berselera, tapi ia tetap harus makan, karena jika tidak, maka, ia tidak akan memiliki energi untuk melakukan pencarian mandiri atas diri Kazumi.Beberapa saat kemudian, Rachel sudah selesai dengan makanannya. Ia segera membawa nampan itu keluar dan meletakkannya di atas meja yang ada di luar. Setelah itu dilakukannya, Rachel segera keluar penginapan sekedar untuk melihat kondisi di sekitar mereka. "Pak!" panggil Rachel pada pemilik penginapan yang sedang sibuk memperbaiki jala miliknya."Ya?" "Apakah saya boleh ke arah sana?" tanya Rachel sambil menunjuk ke arah karang yang sedikit lebih jauh dari tempat mereka sekarang berada. "Kenapa Nona mau ke sana?""Sepertinya tempatnya tenang dan indah, apa tid

    Last Updated : 2024-08-08

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DI BALIK SENYUM SANG CEO (end)

    Awalnya, Syena tidak berani membalas ciuman yang diberikan oleh Kazaya. Namun beberapa saat kemudian, rasa ragu Syena akhirnya musnah. Ia membalas ciuman yang diberikan oleh Kazaya padanya dengan penuh perasaan pula hingga akhirnya keduanya sama-sama tenggelam dalam perasaan mereka satu sama lain dan ketika perasaan itu ingin mendorong mereka melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman, buru-buru Syena dan Kazaya saling menarik diri dengan napas mereka yang memburu.Kazaya mengusap wajahnya yang terasa panas dan ia yakin sekarang ini wajahnya merah begitu juga dengan Syena. "Jadi, apa sekarang kita jadian?" tanya Syena dengan suara perlahan khawatir apa yang dialaminya tadi adalah sebuah mimpi atau hanya sebuah canda Kazaya saja karena pemuda itu biasanya juga sering melakukan sesuatu yang tidak dipikirkan dahulu."Asalkan kamu mau menunggu dulu sebelum akhirnya aku bisa melamar kamu, untuk sekarang aku masih harus menyelesaikan kekacauan yang sedang terjadi."Mendengar Kazaya meru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TIBA-TIBA DICIUM!

    "Gue suka sama lu, Syena tapi gue tau, itu terlambat, dan-""Kenapa menyukaiku? Dan kenapa kamu baru mengatakan sekarang?" potong Syena hingga membuat Kazaya tidak bisa bicara untuk sejenak karena tidak tahu apa yang akan ia katakan untuk menjawab pertanyaan perempuan tersebut."Gue kagak tau kenapa gue suka sama lu, tapi mungkin karena lu begitu peduli sama keluarga gue, gue jadi merasa lu itu menganggap penting keluarga gue."Akhirnya, Kazaya menjawab pertanyaan Syena tapi Syena tidak puas dengan jawaban itu. Hingga ia melontarkan pertanyaan yang serupa tentang mengapa Kazaya baru mengatakan hal itu sekarang. "Karena gue benci, Kazumi bilang gue pecundang dan gue kagak suka dikatakan seorang pecundang karena ucapan itu membuat gue kagak berguna.""Jadi, Kazumi yang membuat kamu berpikir kayak sekarang?""Si bodoh itu kagak pernah jatuh cinta tapi dia lebih peka dari gue.""Sebenarnya, aku tahu kamu juga suka sama aku waktu kamu mencium aku di hutan itu."Wajah Kazaya berubah ketika

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RAHASIA KAZUMI

    "Zaya. Enggak ada yang salah dengan pikiran kamu itu. Cari uang dengan mengandalkan bakat itu lumrah, yang enggak boleh dilakukan itu adalah, apapun akan dilakukan demi uang, pikiran kamu waktu dulu itu kan, karena kamu sulit mendapatkan uang, yang penting sekarang kamu udah sadar kalau seni itu juga penting."Dengan bijak, Syena menanggapi apa yang diucapkan oleh Kazaya agar pria itu tidak berlarut-larut dalam keterpurukannya.Kazaya diam tidak menanggapi apa yang diucapkan oleh Syena, hingga situasi di antara mereka senyap untuk beberapa saat.Dan kemudian...."Sampai sekarang, Alex aja kagak bisa melacak keberadaan Kazumi, padahal dia sangat andal melakukan pelacakan, semua sistem informasi yang diberikan oleh Alex pada Kazumi kayaknya kedeteksi, jadi keberadaan Kazumi kagak bisa diketahui di mana, yang jadi masalah, kalo bokap gue nanya dia di mana gue harus bilang apa? Gue benar-benar pusing sekarang.""Jujur aja.""Apa?"Kazaya seolah tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BENAR-BENAR HAMIL

    "Ah, enggak! Aku enggak mikir kayak gitu! Aku cuma ingin kamu lebih melakukan persiapan aja kalau ternyata kamu benar-benar hamil, kan?" kata Moa buru-buru menjelaskan.Wajah Rachel seketika suram mendengar apa yang diucapkan oleh Moa, hingga Moa mengira Rachel jadi seperti itu karena dirinya."Rachel, apa aku salah bicara?" tanya Moa dengan nada suara yang terdengar sangat hati-hati."Enggak. Enggak ada yang salah. Aku hanya berpikir bagaimana bisa aku mengatakan pada Kazumi bahwa dia ternyata tetap sehat meskipun pernah meminum obat anti kesuburan itu di masalalu? Dia aja enggak bisa dihubungi, rasanya menyedihkan."Mendengar apa yang diucapkan oleh Rachel, Syena mengusap punggung perempuan itu untuk sekedar menenangkan perasaan Rachel yang pasti terguncang karena kabar Kazumi yang bergabung dengan organisasi mafia tersebut."Yang penting itu kesehatan kamu dan bayimu dulu, kalau kamu sudah yakin kamu itu hamil, kamu bisa menjaga bayi ini dengan baik, masalah Kazumi, Kazaya pasti ak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RACHEL HAMIL?

    Rachel terlihat salah tingkah mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Moa, hingga Moa tertawa kecil melihat ekspresi mantan istri pertama Kazumi tersebut. "Aku bercanda. Kau tidak perlu ambil hati, sejujurnya aku memang masih merasa cinta sama Kazumi, tapi aku tahu diri, Kazumi tidak pernah suka padaku, jadi aku tidak akan memikirkannya lagi, hanya saja kurasa itu perlu proses, jadi untuk sekarang aku ya masih memikirkan dia, maaf."Moa bicara dengan wajah yang terlihat sangat serius."Kazumi bukan milik siapapun lagi, jadi enggak ada yang bisa melarang siapapun untuk memikirkannya."Rachel menanggapi perkataan Moa, tapi Moa bisa melihat, itu hanya sesuatu yang sekedar diucapkan oleh Rachel saja. Ia bisa melihat, Rachel terlihat cemburu mendengar apa yang diucapkannya tadi hingga Moa sangat yakin, perempuan itu pasti masih sangat mencintai Kazumi."Rachel. Kazumi itu mencintai kamu, jadi kurasa kamu harus memperjuangkan perasaan kamu itu kalau memang kamu masih mencintai dia."Moa b

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HAMPIR DILECEHKAN RADIT

    Jemari tangan Rachel yang sedang merangkai bunga terhenti seketika mendengar apa yang diucapkan oleh Radit. Radit merasa puas melihat perubahan yang terjadi pada wajah Rachel hingga laki-laki itu melangkah semakin mendekati posisi Rachel berada. "Kamu tidak tahu?" tanyanya setelah ia berada tepat di hadapan Rachel."Kamu ke sini hanya ingin membahas itu? Masih enggak suka juga kamu sama dia?" tanya Rachel beruntun."Rachel, aku peduli sama kamu, aku cuma enggak mau kamu kenapa-kenapa," kata Radit penuh dengan perasaan khawatir yang ia perlihatkan lewat sorot matanya."Aku dan Kazumi sudah bercerai, Radit. Urusan dia bukan urusanku lagi, jadi tolong pergi saja, jangan ganggu aku lagi!" pinta Rachel tanpa memberikan kesempatan pada pria itu untuk lebih banyak bicara lantaran ia sejak dulu memang sudah muak dengan pria tersebut.Namun, tidak bisa dipungkiri, apa yang dikatakan oleh Radit cukup membuat ia jadi kepikiran juga. Kazumi bergabung dengan organisasi mafia? Sepertinya tidak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   GAGAL MENCARI INFORMASI

    Andreas menghela napas panjang mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya.Sebenarnya ia sekarang terpancing emosi, akan tetapi, ia tidak mau bertindak gegabah, meladeni kemarahan Kazaya hingga akhirnya pemuda itu bisa saja membuat galerinya hancur."Sebenarnya ada apa? Kamu marah marah seperti ini padaku? Apakah ada yang terjadi pada Kazumi?"Andreas tidak menanggapi ucapan mengandung emosi yang dikatakan oleh Kazaya tadi karena sebenarnya ia yakin bukan itu yang sedang bergolak di otak Kazaya.Kazaya bungkam mendengar pertanyaan Andreas. Ia mengusap wajahnya dengan kasar dan untuk sesaat ia tidak tahu harus bicara darimana untuk membeberkan segalanya."Asal kau tahu saja, Zaya. Aku memang dahulu pernah mendapatkan tawaran yang cukup menggiurkan dari Ernesto, bisa membuat lukisanku lebih meluas lagi ke seluruh dunia, namun, aku tidak menerima tawaran itu karena kupikir, aku tidak tega menodai sebuah karya seni."Karena Kazaya tidak kunjung bicara meskipun ia sudah melontarkan pertanyaa

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ANDREAS ANAK BUAH ERNESTO?

    Alex tidak langsung menjawab apa yang diucapkan oleh Kazaya dan berujung pertanyaan tersebut, karena ia memang sesuai yang diucapkan oleh Kazaya, merasa khawatir dengan apa yang sudah diputuskan oleh Kazumi tadi secara tiba-tiba.Hanya saja, karena ia tahu Kazumi tidak akan berbuat sembarangan tanpa berpikir dahulu resikonya, ia percaya apa yang dilakukan oleh Kazumi adalah hal yang memang harus dilakukan oleh majikannya tersebut."Ternyata, lu juga sama aja dengan gue, panik dengan apa yang dilakukan oleh Kazumi," sinis Kazaya yang membuat Alex menghela napas panjang mendengarnya."Iya. Aku akui aku juga sama khawatirnya dengan Tuan, tapi aku yakin, Tuan Kazumi tidak akan sembarangan bertindak, Tuan. Dia pasti sudah merencanakan hal itu dengan baik dan tahu resikonya."Alex akhirnya menanggapi apa yang dikatakan oleh Kazaya, dan itu membuat Kazaya memajukan bibirnya."Meskipun resikonya dipenggal?""Semoga Tuan Kazumi baik-baik saja."Alex tidak berani berpikir bahwa Kazumi akan dipe

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI BERGABUNG DENGAN YURATA?

    "Gue cuma kagak mau ada orang lain yang terkena masalah karena keluarga kita!" jelas Kazaya dan itu membuat Kazumi tersenyum kecut meskipun ia sesekali mengerenyit menahan sakit karena luka yang dideritanya membuat punggungnya terasa perih."Peduli juga tidak apa-apa, kau memang harus melakukan hal itu padanya, sebelum terlambat.""Berisik!""Tuan. Ada laporan dari rekanku, katanya mereka sedang bentrok dengan anak buah Yurata."Saat Kazumi dan Kazaya bertengkar, Alex bicara seperti itu hingga pertengkaran yang terjadi pada saudara kembar itu terhenti seketika."Di mana mereka sekarang?"Baru saja Kazumi melontarkan pertanyaan itu pada Alex, tiba-tiba saja dari arah atas mereka terdengar suara seseorang memanggil, hingga mereka mendongakkan kepala mereka untuk mencari tahu siapa yang sedang memanggil mereka."Itu mereka!" kata Alex sambil mengarahkan telunjuknya ke atas. Sebuah tali terjulur dari atas dan tali itu bukan tali biasa tapi tali yang biasa digunakan oleh seseorang yang se

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status