Share

Chapter 2

Author: Azka Riyuzaki
last update Last Updated: 2021-08-21 14:09:42

Masa Lalu Dewa Perang Azura

 

 

Setelah keluar dari Bandara Pria tersebut menganggil taxi, dengan pakaian yang sangat santai memakai celan jens dan sebuah kaos polos di lapisi dengan sweter, walau begitu, tegak dan kekar badan nya tidak bisa di tutupi, banyak wanita yang sesekali meliriknya, dan ada juga yang tersenyum manis kepadanya, tap peria tersebut mengabaikan nya dan masuk ke dalam mobil, di dalam mobil Pria tersebut melihat sekeliling kota sudah banyak yang berubah, banyak bangunan yang baru dan juga banyak nya gedung- gedung tinggi yang menjulang tinggi memecah langit biru....

 

Sampai pada sebuah persimpangan dia teringat dengan kejadian dulu saat bertemu dengan Mare, Seorang gadis cantik yang ceria, kecantikikan yang begitu natural yang belum di hiasi denga makeup, bukan karena umur yang masih anak- anak tapi memang lah dia seperti itu tidak terbawa oleh jaman yang mana anak smp saja sudah ber makeup tebal.

 

Tapi bukan itu yang membuat hatinya tetarik, melainkan kebaikan dan tetulusan hati nya yang mau berteman dengan siapa saja tanpa memandang setatus dan derajatnya.

 

Tiba lah dia di sebuah tempat yang tak asing baginya, setelah membayar taxi, dia berjalan ke atas sebuah bukit disana terdapat sebuah rumah yang terlihat kumuh dan hampir roboh karena sudah lama tidak di tinggali, tapi sedikit Pria tersebut tercengan adalah dimana di sekitar rumah masih terlihat bersih dan rapi tidak ada tanaman liar yang tinggi, setelah dia tinggalkan selama kurang lebih 10 tahun.

 

" 10 tahun yang lalu aku tidur di rumah kayu ini tidak ada yang akan peduli jika aku hidup atau mati " Gumamnya dalam hati

 

Dia berjalan melihat-lihat rumah itu tiba lah dia di belakang rumah dia melihat sebatang pohon pepaya yang masih tumbuh dengan buahnya yang banyak dan ada juga beberapa buah yang beserakan di atas tanah, dia memetik buah pepaya itu dan mengigitnya sembil mengunyah buah pepeya itu tanpa dia sadari air matanya mulai menetes di pipi.

 

Waktu pertama dia datang ke rumah itu, dia hanya bisa makan buah pepaya itu hanya untuk bertahan hidup, sampai buah pepaya yang dulunya banyak pun habis. setelah habis dia pun hanya bisa mencari makan dari sisa orang- orang di jalan, Yah... anak umur 10 tahun mana bisa untuk bekerja mencari uang, hanya keputusasaan dan pasrah pada keadaan dan takdir.

 

Sampai pada satu kejadian yang merubah hidupnya menjadi penuh semangat dia bertemu dengan Mare gadis cantik yang ceria. Mare Tian, Dia adalah anak kedua dari keluarga Tian Ayahnya bernama Berto Tian.

 

Hari berganti hari, bulan bergati bulan tahun berhati tahun, waktu tidak terasa Sembilan tahun telah berlalu, dengan keberaniannya dia mencoba melamar Mare kepada Ayahnya, Ayah Mare tidak menolak lamarannya, tapi memberikan 1 syarat, bahwa dalam 1 tahun, dia harus masuk ke Kemiliteran dan mempunyai jabatan minimal Letnan. Akan tetapi pencapaiannya sangat lah bagus dalam 1 tahun dia sudah bisa menjabat sebagai kapten, karena itulah keluarga Tian bisa naik satu tingkat ke keluarga kelas satu. Akan tetapi 2 bulan sebelum pernikahannya dia dihadapkan dengan tugasnya yaitu pergi ke medan perang.

 

 

Yah,... dia adalah Darco atau bisa di sebut " Jendral Perang Azura " .

 

Yang sangat di takuti di dunia, Dia masihlah sangat muda baru berumur 25 tahun. hanya beberapa orang yang masih hidup, yang pernah bertemu dengannya, tidak lah mudah perjalanan yang dia jalani untuk mencapai itu semua.

 

Sekitar lima tahun yang lalu dia membentuk sebuah pasukan yang di beri nama " Pasukan Azura " yang menggemparkan dunia, sebuah pasukan yang tidak pernah kalah di medan perang.

 

……

 

 

Darko mendekat ke pohon pepaya tersebut, dia berjongkok dan menggali tanah di dekat pohon itu, tidak terlalu dalam dia menemukan sebuah kotak dan membukanya, itu adalah sebuah kalung giok berwarna biru dengan bertuliskan Nama Mare Tian, itu adalah tanda sebuah ikatan yang dia buat dulu dengan kekasihnya Mare Tian, Sebelum pergi untuk berperang dia menyimpan nya di dekat pohon itu.

 

Dia membersikan nya dari debu dan memakai kalaung giok tersebut, sebelum dia pergi dari rumah itu dia melihat sekeliling pemandangan yang sangat indah, kemudia Darco mengeluarkan ponselnya dan mulai menelpon Jack Damier.

 

" Jack tolong siapkan sebuah ruangan di Wayfair Mountain, aku akan menuju kesana tiga jam lagi ...." ucapnya setelah telpon tersambung.

 

" Baik, Tuan Almer... " Jawab jack dengan sopan,

 

" Tuan... Tuan sedang berada dimana? apa perlu saya kirim mobil untuk Tuan? " Lanjutnya

 

" Tidak perlu, aku ingin berjalan- jalan sebentar, Sambil mencari sesuatu ". Jawab Darco sambil mematikan telpon nya

 

Setelah panggilan selesai kemudian Darco menelpon Rizel, " Rizel, siapkan pertemuan 3 jam lagi di Wayfair Mountain, Jack sudah mengatur semuanya di sana, jangan membuat sesuatu yang mencolok ".

 

" Siap Jendral " Ucap Rizel dengan tegas.

 

Setelah Rizel menerima tugas itu dia pun menelpon 8 orang lain untuk berkumpul 3 jam kemudian.

 

Darco berjalan menuruni bukit meninggalkan tempat itu.

krouk..~

Terdengar suara perut menandakan lapar,

" Setelah perjalanan jauh perutku belum di isi, sabar sebentar yah cacing dalam perut, kita cari makan di sekitar sini, dulu ada sebuah tempat makan yang enak di sini" gumam nya dalam hati.

Berjalan cukup lama dia tidak menemukan tempat makan yang dia cari. " Dulu ada di sekitar sini tempatnya kenapa sekarang berubah jadi begini?" berpikir dalam hati sambil melihat-lihat sekira.

Tak lama terdengar ada dua mobil yang berhenti di dekat nya dan keluar beberapa orang dengan stelan berjas rapih dan beberapa wanita dengan bergaya modis, tapi ada satu wanita yang terlihat norak karena ber make-up tebal serta di bagian bibir berwarna merah, yah bisa di bandingkan dengan sama seperti boneka dakocan.

mereka berjalan di Pimpin oleh seorang yang berpakaian paling rapi, Sambil menahan tawa karena melihat wanita itu Darco mencoba bertanya kepada orang yang paling depan

" Maaf kalau boleh tau tempat apa ini?"

" Apa kau tidak bisa membaca tulisan itu " jawab salah seorang yang berada di belakang dengan nada yang aga sedikit kesal

" Bukan tidak bisa membaca tapi tulisan nya aneh? " Jawab Darco dengan polosnya.

" ini adalah restoran mewah di sekitar sini " jawab salah seorang lain dengan wajah sedikit merendahkan

" Kamu tidak akan bisa bayar kalau makan di tempat ini " Lanjutnya

" Oh.... bukan nya dulu di sini ada sebuah warung makan yah? " Tanya darco lagi.

Orang yang paling depan berkata dengan sopan " Maaf... Tuan kalau boleh saja jelaskan, memang di sini dulu ada sebuah warung makan tetapi sekitar 4 tahun yang lalu warung itu kebakaran, dan menewaskan semua pekerja yang ada di sini, dan baik nya pemilik warung ada yang berhasil selamat, tak lama dari situ ada sebuah perusahaan yang mau mendanai pemilik warung itu karena memang makanan di sini rasanya cukup enak "

" Oh begitu... Terima kasih " jawab singkat Darco

" Apa Tuan juga mau makan di tempat ini? " Jawabnya kembali.

" Mau... Saya Darco Almer " sambil menyerahkan tangan nya untuk berjabat tangan, Darco cukup tertarik karena dia sangat lah sopan.

" Hey... kau apa kau bisa berkenalan dengan siapa saja seenak nya? " bentak wanita yang terlihat norak itu.

" ini adalah Tuan muda dari keluarga Lage, Jhoni Large "

" Hmmm "Dengan wajah bingung Darco harus menjawab apa.

Kemudian Jhoni Large melambaikan tangan nya dan berkata: "Saya Jhoni Large kebetulan saya juga mau makan di tempat ini, kalau mau Tuan Almer bisa bergabung dengan kami, karena kalau mau makan di sini minimal harus memesan ruangan satu hari sebelumnya "

Dengan sikap yang baik nya itu dan juga berpendidikan Jhoni Large mencoba melihat situasi karena di lihat dari postur tubuh Darco dia terlihat seperti orang dari Divisi Perang, terlihat walau pun berbadan kecil tetapi penuh dengan otot yang berisi.

Darco hanya bisa mengangguk karena bagaimana pun dia sudah sangat lapar, tidak mungkin mencari tempat makan lain, dan itu pun kalau ada.

setelah mereka memasuki ruangan makan sambil menunggu makanan datang, Jhoni Large pun membuka pembicaraan.

 

" Tuan Almar... kalau boleh tau anda berasal dari mana tampaknya anda sangat asing dengan tempat di sini, dan saya juga baru pertama melihat anda di sekita sini?"

Dengan bingung Darco harus menjawab apa, tidak mungkin dia untuk mengungkap kan identitas dia yang sebenar nya.

 

"Saya dulunya adalah seorang Prajurit Militer akan tetapi 5 tahun yang lalu saya di tugaskan ke medan Perang tetapi semua pasukan yang di kirim di bantai habis oleh musuh, hanya saya Seorang yang bisa selamat dan berhasil melarikan diri ke hutan" jawab Darco.

Dia mengingat kembali kejadian itu, yah mungkin hanya sampai situ yang bisa dia jelaskan kepada orang lain untuk saat ini.

 

"Saya baru kembali ke kota hari ini jadi semuanya tampak asing" lanjutnya.

 

"Kalau boleh tau rencana Tuan ke depan nya apa ?" tanya Jhoni Large, Dia berpikir, Darco adalah orang militer mungkin bisa dia rekrut untuk menjadi pengawalnya dengan pengalaman di medan perang pastilah dia mempunyai kemampuan dan kekuatan, tetapi pikiran dan kenyataan selalu lah berbeda.

 

"Aku mungkin akan mencari seseorang yang dulu sempat aku tinggalkan, karena tugas itu" Jawab Darco

 

"Siapa yang anda cari? mungkin saya mengenalnya"

 

"Mare.... Mare Tian" Jawab Darco Dengan wajah penuh kerinduan kepada ke kasihnya itu.

 

Jhoni Large pun sedikit terkaget mendengar marga Tian tetapi dia berhasil menutupi ke kagetan nya itu dan berkata: " Mare Tian.... apa dia putri dari Berto Tian?"

 

"iya" Jawabnya

 

Jhoni Large pun teringat kejadian sekitar 4 tahun yang lalu tetapi dia tidak bisa memberitahukan nya kepada Darco. takut Darco emosi setelah mendengar sebuah kenyataan pahit.

 

Makanan yang di pesan pun sudah datang, mereka lanjut makan, " Tuan kalau di masa depan Tuan memerlukan bantuan saya, Tuan jangan sungkan" Jhoni Large berkata sambil menyerahkan kartu namanya.

" Tuan untuk apa berteman dengan dia yang tidak jelas masa depannya" Berkata salah seorang yang di bawa Jhoni Large dengan pelan namun bisa di dengar oleh Darco karena cukup sepi di dalam ruangan itu.

belum sempat Jhoni Large menjawab,

 

Boom... terdengar suara benturan keras dari luar ruangan...

 

……

 

Terima kasih sudah membaca novel "Dewa Perang Azura ".

Jika ada kesalahan dalam cerita baik dari segi bahasa dan tulisan, mohon berikan kritik dan saran nya di kolom komentar.

jangan lupa untuk memberikan

 

...Like...

...Rate...

...Gift...

...Klik Favorit biar tidak ketinggalan update....

...Terima kasih...

...R. AZK**...

* Baru up lagi maaf yah

Related chapters

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 3

    Calon Kakak IparSontak semua orang yang ada di ruangan itu kaget karena cukup keras suara yang di hasilkan." Suara apa itu?" Ucap salah satu teman Jhoni Large" Entahlah aku juga tidak tau " Jawab Jhoni reflekBruk~~Sebuah tubuh menghantam pintu ruangan, semua orang lebih terkejut karena orang yang sudah habis di hajar dengan wajah yang lebam dan berdarah tergeletak di lantai.Seketika hening sesaat... dan terdengar suara langkah kaki sekitar 3 sampai 4 orang menuju ke ruangan itu yang berjalan di depan sambil tertawa berkata: " Hahaha... Herdi... Herdi, kau berani mengancam ku, mungkin dulu aku akan takut sama kamu hahaha, oh tidak apa harus aku memanggil kamu dengan Tuan muda Tian?""Itu adalah Wilson Wang ""Hey j

    Last Updated : 2021-08-21
  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 4

    Kesulitan Herdi Tian Semua orang yang ada di dalam ruangan hanya bisa melihat perubahan sikap Darco terhadap Herdi, yang mana sebelumnya dia sangat dingin dan menakutkan, tetapi berbeda jauh ketika berbicara kepada Herdi. "Kakak apa kamu lapar?" Tanya Darco"Makanan saja yang ada di kepala kamu, apa kamu tidak lihat luka di wajahku ini, di obatin dulu lah atau ngga bawa ke dokter dulu lah!" Jawan Herdi yang terlihat kesal karena yang ada di pikiran Darco hanya makanan saja,"Percuma di obatin atau di bawa ke dokter kalau perut kosong" Dengan polosnya Darco menjawab"Huhh.... terserah kamu salah lah, suka-suka kamu, tapi memang aku sedikit lapar sih" Herdi sambil berjalan menuju meja. Mereka semua ngobrol santai sambil makan."Tuan Darco, setelah ini anda berencana kemana?" Tanya Jhoni Large dengan sopan, "Kami semua setelah ini mau ke tempat Karaoke, Kalau Tuan Darco ada waktu, Tuan bisa bergabung dengan kami" "

    Last Updated : 2021-08-21
  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 5

    Hampir Mati Tertabrak Disaat Darco menuju ke Wayfair mountain, tiba- tiba dia melihat sebuah mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi menuju ke arah nya, karena reflek nya yang bagus, dia berhasil menghindari mobil tersebut, akan tetapi mobil itu menabrak sebuah pohon, kap depan yang penyok dan sampai mengeluarkan asap akibat benturan tersebut. "Untung saja aku masih bisa menghindar, kalau tidak, masa Jendral Perang seperti aku mati nya tertabrak sebuah mobil, sangat tidak layak sekali" Gumam Darco "Uhukk..." Terdengar suara batuk yang sangat merdu dan keluar lah seorang wanita cantik dari dalam mobil, kecantikan nya tidak bisa tergambarkan dengan seribu kata sekali pun, Darco tercengang melihat kecantikan wanita itu. "Apa aku masih hidup atau sudah mati yah? bisa melihat bidadari secantik ini" Darco berkata pelan dengan mata terbuka lebar dan mulut yang terbuka dengan pikiran yang sudah p

    Last Updated : 2021-10-12
  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 6

    Wayfair Mountain Di Tutupkembali ke gerbang masuk, salah satu penjaga pun menghampiri mobil BMW yang datang."Maaf Tuan untuk sementara Wayfair mountain ini di tutup untuk umum" Masih dengan pernyataan yang sama untuk semua orang."Apa kau tau siapa aku" Jawab seseorang di dalam mobil dengan dengan nada tinggi."Tapi Tuan ini adalah Tugas yang di berikan langsung dari Tuan Damier" Penjaga itu masih sedikit sopan."Panggil manajer kalian, biar kalian di pecat karena tidak mempersilahkan Tuan Muda ini masuk" Jawab kembali orang yang berada di dalam mobil itu dan dengan nada yang lebih tinggi lagi."Tuan jangan memaksa kami untuk bertindak tegas" Jawab penjaga tersebut yang masih sedikit sopan dengan nada yang aga tinggi.Pria di dalam mobil pun turun dengan menunjuk kepada penjaga, berkata: "Kamu berani... " Dengan ekspresi marah "Aku adalah Feng Hermanto T

    Last Updated : 2021-10-13
  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 7

    Jack Damier GelisahDi sebuah ruangan Jack Damier tengah sibuk menatap layar komputer serta membuka Dokumen yang menumpuk di meja kerjanya, Sesaat kemudian ponselnya berdering, dengan hati-hati Jack mengangkat telpon itu." Jack tolong siapkan sebuah ruangan di Wayfair Mountain, aku akan menuju ke sana tiga jam lagi ...." Terdengar suara setelah telpon tersambung." Baik, Tuan Almer... " Jawab jack dengan sopan," Tuan... Tuan sedang berada dimana? apa perlu saya kirim mobil untuk Tuan? " Lanjutnya" Tidak perlu, aku ingin berjalan-jalan sebentar, Sambil mencari sesuatu ". Jawab Darco di sebrang telpon lalu mematikan telpon nya.Suasana hati Jack menjadi kacau setelah mendengar perintah dari Darco, Jack mencoba menenangkan diri sejenak, setelah aga tenang dia memanggil sekretaris nya.Tok.. tok.. tok..Terdengar ketukan pintu dari luar ruangan"Masuk.." Perintah Jackme

    Last Updated : 2021-10-14
  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 8

    Masalah Terjadi Wayfair MountainKemudian para Eksekutif senior mengumumkan bahwa tiga jam lagi semua aktivitas harus berhenti dan semua orang yang ada di Wayfair mountain harus meninggalkan tempat itu. Kecuali karyawan langsung Wayfair mountain, menunggu instruksi selanjutnya.Setelah pengumuman itu sontak semua orang kaget Wayfair mountain tidak pernah tutup walau hanya lima menit saja, tetapi sekarang tanpa ada hujan atau pun angin Wayfair mountain akan tutup.Setelah satu jam berlalu Wayfair mountain sudah mulai sepi, semua orang mulai meninggalkan tempat itu, hanya tinggal tersisa tidak kurang dari setengah pengunjung yang masih berada di sana.Untuk tempat makan serta tempat hiburan dan tempat-tempat yang lain sudah mulai tutup, dari perusahaan kecil Sampai menengah yang berada di Wayfair mountain hanya bisa mengikuti instruksi yang ada, karena untuk mereka tidak mudah untuk memasuki pas

    Last Updated : 2021-10-15
  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 9

    Kepolosan Isabel Sako"Tuan Damier maafkan kami""Tuan Damier maafkan kami""Tuan Damier maafkan kami"Dengan posisi membungkuk ke arah Jack dan berkata dengan serempak.Salah seorang berbicara dengan hati-hati dan dengan posisi masih membungkuk,"Tuan Damier… tolong beri kami semua Wajah, kami mengaku salah dan kami sungguh tidak punya mata, saya Prash Meng dari Keluarga Meng mewakili semua nya meminta kemurahan hati Tuan Jack" Ucap nya dengan keringat dingin mengalir di wajah nya.Tiga Kepala keluarga besar hanya bisa diam melihat itu, di hati mereka, mereka sangat… sangat lah ketakutan, tetapi harga diri mereka masih terlalu besar, tidak mungkin menundukkan Kepala nya Kepada Jack, karena dari status mereka, dan di lihat oleh banyak orang."Untuk kali ini aku m

    Last Updated : 2021-10-16
  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 10

    Perut KeronconganKembali ke Darco.Darco hanya bisa pasrah, setelah beberapa saat dia menghentikan mobilnya dan mengeluarkan ponsel untuk menelpon Jack."Jack aku sudah berada di Wayfair mountain tapiada masalah sedikit, apa kamu bisa mengatur nya" Ucap Darco setelah telponnya tersambung."Iya Tuan… saya akan segera ke sana dan mengatur masalah Tuan Almer" Ucap Jack yang sangat sopan dan sedikit ketakutan karena ada masalahJack segera berlari menuju tempat Darco berada, namun Jack bingung setelah berada di tempat yang di tuju tidak ada mobil yang pantas atau Darco berada di sana, hanya ada sebuah mobil yang bisa di bilang sangat murah, Dia mencari sekeliling tetapi tetap tidak menemukan yang dia cari, sampai pada akhir nya Darco pun keluar dari dalam mobil, Jack dengan kaget melihat Darco mengendarai mobil yang sangat biasa itu."Tuan Almer… kenapa anda mengendarai mobil seperti ini? Anda bisa meng

    Last Updated : 2021-10-18

Latest chapter

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 16

    Berkumpulnya Anggota Sky Temple Azura Sebelum Darco pingsan. Mare melihat wajah Darco, dan Mare memejamkan matanya secara perlahan dan pingsan di tempat. Ah.... Darco mengangkat kepalanya ke arah langit dan berteriak dengan kuat. Air matanya terus mengalir, detik selanjutnya, dia memuntahkan darah segar berwarna hitam dan kesadarannya juga jatuh ke dalam kegelapan. Di bawah langit yang gelap, meskipun Darco pingsan, dia tetap memeluk Mare dengan erat, tetap melindunginya.... "Aaaaaa…aahhhh!!!" Melihat Darco dan Mare, Rizel dan Goar juga tidak bisa menahan diri lagi. Berteriak sekuat tenaga aura meraka juga meledak."Energi yang sangat… sa-sangat ku-kuaat" Gumam Jhoni Large sebelum diri nya pingsan karena tidak bisa menahan ledakan dan tekanan energi yang mereka keluarkan Rizel dan Goar pun memandang ke Darco dan mare yang pingsan dengan mata yang sedih. Melihat Darco yang tetap berdiri dengan tegak dan memeluk Mare meski

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 15

    Ketakutan Argus Hermanto Darco saat ini sudah dikepung oleh ratusan orang Keluarga Hermanto, Diky masih terus meraung di bawah kakinya, Argus menatap Darco sambil tersenyum dingin lalu berkata pelan: “Sudah Sepuluh menit, Dua orang itu juga sudah lari jauh, bukankah kamu harusnya sudah bisa melepaskan keponakanku sekarang?” Darco tertawa sambil berkata: “He…he…he, aku pernah bilang akan lepaskan dia?” Argus menyipitkan matanya saat mendengar itu, dia menatap Darco untuk sesaat lalu mengangguk: “Bocah, berani juga kamu….” “Bos, jangan omong kosong padanya! Langsung penggal mati saja! Dia tidak akan berani membunuh tuan muda, karena dia juga tidak akan bisa hidup!” seorang bawahan di samping Argus menunjuk Darco sambil memegang pisau. “Hehehe…..” Darco tertawa mendengar itu, suara tawanya sangat aneh, terdengar penuh dengan niat membunuh, setelah tertawa sesaat, dia menatap Argus dengan tatapan seperti orang mati, membuat Arg

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 14

    Diky Hermanto Di Buat Cacat Ekspresi wajah Mare dan Jhoni yang baru saja tersadarkan langsung berubah, mereka berdua bisa merasakan niat membunuh dari Darco, jadi mereka langsung menariknya. “ Darco, jangan gegabah, jangan gegabah...” Mare menangis dengan mata merah, membujuk Darco.... Tapi Darco seperti tidak mendengar, dia terus memukulkan tongkat ke tubuh Diky yang terus berteriak kesakitan, tidak lama kemudian tungkai kakinya sudah dipukul sampai patah oleh Darco, darah mulai mengalir dari sana…. “Ta tamat sudah riwayatmu, Keluarga Hermanto tidak akan mengampuni kamu....” Seorang gangster bangkit berdiri dan berteriak keras kepada Darco. Tapi dia langsung merangkak kabur saat Darco menatapnya.... “Habislah….” Jhoni yang tumbuh besar di Kota Kalika, tercengang saat melihat Darco memukul Diky sampai menjadi seperti itu, ini adalah Diky, Adik kesayangan dari Feng Hermanto dari Keluarga Hermanto, kali ini Keluarga Hermanto

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 13

    Menyelamatkan mare *Tiba-tiba ponsel Darco berdering, setelah Darco mengambil ponsel dari sakunya terlihat panggilan vidio dari Jhoni Large, Darco mengerutkan alisnya. "Untuk apa bocah ini menelpon, panggilan Vidio lagi"Gumam Darco. Kemudian Darco mengangkat panggilan vidio tersebut, tubuh nya langsung terdiam melihat layar ponselnya. "Tuan Almer… apakah orang itu Mare Tian?" Tanya Jhoni Large di balik telpon.Daro tidak menjawab, tubuh nya tetap diam dan sedikit gemetar, raut wajah nya memerah, tangan mengepal dengan erat. "Kamu kirimkan lokasi nya" Jawab Darco singkat"Baik Tuan" Jawab Jhoni kemudian mematikan telpon nya dan mengirim lokasi dia berada. "Tuan Almer… apa ada masalah" Tanya Deni Sako dengan hati-hati karena melihat Darco yang begitu marah, dan berbeda dari ketika dia mendengar cerita dari nya. "Tuan Sako… Seperti nya pembicaraan kita cukup sampai di sini, saya ada urusan lain ya

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 12

    Kenyataan Memang pahitMereka semua selesai makan dan meninggalkan ruangan tersebut, dan menuju mobil yang sudah di siapkan."Tuan Almer… untuk malam ini anda rencana mau tidur dimana?" Tanya Jack."Aku rencana menginap di hotel untuk sementara, sebelum membeli rumah yang cocok" Jawab Darco, kemudian dia melirik Rizel dan yang lain nya dan berkata: "Kalian bisa pergi ke hotel duluan aku berencana mengantar Isabel, dan bertemu dengan Deni Sako""Baik Jen… Darco " Rizel menjawab dan hampir membuka identitas Darco kepada Isabel.sepuluh mobil keluar dari Wayfair mountain, sembilan mobil Rolls-Royce di pimpin dengan mobil mini Cooper.Semua orang yang menunggu di depan gerbang Wayfair mountain berharap bisa bertemu dan melihat Jendral Azura serta sembilan Ksatria Azura.Mereka menunggu dengan antusias."Lihat itu, ada mobil yang keluar dari Wayfair mountain" Teriak salah

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 11

    Pengaturan DarcoDarco dan Jack tiba di sebuah ruangan yang sangat mewah di dalam ruangan tersebut, ada sembilan orang yang sedang duduk santai sambil mengobrol dan menunggu Darco atau Jendral mereka.Setelah melihat Darco mereka semua segera berdiri, dan memposisikan diri berlutut seperti posisi jongkok tetapi dengan satu lutut mengenai lantai, dengan kepala di tundukan dan satu tangan berada di dada satu tangan lagi berada di samping."Salam Jendral Azura" Ucap sembilan Ksatria Azura dengan serempak."Kalian bisa berdiri" Ucap DarcoMereka pun duduk melingkar di sebuah meja.sembilan Ksatria Azura:Rizel ahli dalam strategi perangGoar sangat menyukai pertempuranlight ahli dalam teknologiStreet ahli dalam melatih pasukan( lima orang lagi masih raha

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 10

    Perut KeronconganKembali ke Darco.Darco hanya bisa pasrah, setelah beberapa saat dia menghentikan mobilnya dan mengeluarkan ponsel untuk menelpon Jack."Jack aku sudah berada di Wayfair mountain tapiada masalah sedikit, apa kamu bisa mengatur nya" Ucap Darco setelah telponnya tersambung."Iya Tuan… saya akan segera ke sana dan mengatur masalah Tuan Almer" Ucap Jack yang sangat sopan dan sedikit ketakutan karena ada masalahJack segera berlari menuju tempat Darco berada, namun Jack bingung setelah berada di tempat yang di tuju tidak ada mobil yang pantas atau Darco berada di sana, hanya ada sebuah mobil yang bisa di bilang sangat murah, Dia mencari sekeliling tetapi tetap tidak menemukan yang dia cari, sampai pada akhir nya Darco pun keluar dari dalam mobil, Jack dengan kaget melihat Darco mengendarai mobil yang sangat biasa itu."Tuan Almer… kenapa anda mengendarai mobil seperti ini? Anda bisa meng

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 9

    Kepolosan Isabel Sako"Tuan Damier maafkan kami""Tuan Damier maafkan kami""Tuan Damier maafkan kami"Dengan posisi membungkuk ke arah Jack dan berkata dengan serempak.Salah seorang berbicara dengan hati-hati dan dengan posisi masih membungkuk,"Tuan Damier… tolong beri kami semua Wajah, kami mengaku salah dan kami sungguh tidak punya mata, saya Prash Meng dari Keluarga Meng mewakili semua nya meminta kemurahan hati Tuan Jack" Ucap nya dengan keringat dingin mengalir di wajah nya.Tiga Kepala keluarga besar hanya bisa diam melihat itu, di hati mereka, mereka sangat… sangat lah ketakutan, tetapi harga diri mereka masih terlalu besar, tidak mungkin menundukkan Kepala nya Kepada Jack, karena dari status mereka, dan di lihat oleh banyak orang."Untuk kali ini aku m

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 8

    Masalah Terjadi Wayfair MountainKemudian para Eksekutif senior mengumumkan bahwa tiga jam lagi semua aktivitas harus berhenti dan semua orang yang ada di Wayfair mountain harus meninggalkan tempat itu. Kecuali karyawan langsung Wayfair mountain, menunggu instruksi selanjutnya.Setelah pengumuman itu sontak semua orang kaget Wayfair mountain tidak pernah tutup walau hanya lima menit saja, tetapi sekarang tanpa ada hujan atau pun angin Wayfair mountain akan tutup.Setelah satu jam berlalu Wayfair mountain sudah mulai sepi, semua orang mulai meninggalkan tempat itu, hanya tinggal tersisa tidak kurang dari setengah pengunjung yang masih berada di sana.Untuk tempat makan serta tempat hiburan dan tempat-tempat yang lain sudah mulai tutup, dari perusahaan kecil Sampai menengah yang berada di Wayfair mountain hanya bisa mengikuti instruksi yang ada, karena untuk mereka tidak mudah untuk memasuki pas

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status