Home / Romansa / DERITA WAJAH JELEK / BAB 17 : Awal Baru

Share

BAB 17 : Awal Baru

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2024-12-31 13:43:21
“Tidak ada! Kamu awasi dia juga. Kalau dia berani melamar pekerjaan ke tempat lainnya, segera paksa bosnya untuk memecatnya dengan cara apa pun!” tegas Citra tampak membulatkan tekad.

“B-baik, Nyonya!” sahut pria itu sebelum panggilan masuk itu dimatikan oleh Citra dengan begitu cepat.

“Huuuh! Wanita yang begitu mengerikan. Obsesinya terhadap Bara semakin melonjak ketika dia menemukan informasi tentang perselingkuhan istrinya dengan Diano. Sungguh luar biasa tekanan yang akan dihadapi pria biasa itu nantinya!” gumam pria itu sebelum tetap duduk di dalam mobilnya yang terparkir di pinggir jalan.

Sorot matanya dengan kamera beresolusi tinggi terus memotret sejumlah gambar mengarah ke rumah yang tidak lain adalah milik Bara.

Waktu malam hari itu kembali berlalu dengan begitu cepat tanpa ada perubahan signifikan lainnya yang terjadi.

***

“Huah! Ngantuknya!” gumam Bara berulang kali dia menguap sebagai tanda mengantuk sekali.

“Hmm? Aku merasa seperti ada yang mengawasiku. Aneh!” gumam Bara
Hamfa Merman

Semoga terhibur! Silahkan komen dan follow media sosialku juga. Info ada di profil penulis. Terima kasih!

| Like
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 18 : Berita Mengejutkan

    Kring! Kring!“Hmm? Apa ada berita penting lainnya?” gumam wanita cantik itu melihat ponselnya berdering.“Halo! Ada apa kali ini?” tanya wanita itu langsung masuk ke inti pembicaraan.Wanita cantik itu semakin berubah raut wajahnya menjadi begitu bahagia setelah mendengar perkataan sosok yang menghubunginya itu. “Akhirnya! Ha-ha-ha!” tegas wanita cantik itu yang tak lain adalah Citra Riana.Para pria berjas hitam langsung terdiam mendengar tawa yang bagi mereka terdengar sangat menakutkan itu.***Tiung, tiung, tiung!Mobil polisi bersuara dengan nyaringnya tepat berada di depan rumah Bara tanpa mematikan sirene miliknya.“Selamat malam, Pak! Semua tersangka berada di dalam rumah itu!” tegas seorang pria yang menghampiri anggota polisi yang baru saja keluar dari mobilnya.“Apakah Anda yang melaporkan kasus perselingkuhan ini?” tanya anggota kepolisian itu.“Iya, Pak! Semua warga di belakang saya juga sudah resah beberapa hari ini. Kita sudah mengumpulkan bukti termasuk tersangka yang

    Last Updated : 2025-01-01
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 19 : Keputusan Bulat

    “Jika kami melepaskannya, kami takut kalau Anda akan melakukan tindakan kekerasan kepada tersangka. Tolong tetap diam dan biarkan kami menjalankan tugas!” tegas salah satu polisi itu.“Saya tidak akan melakukan itu. Saya bersumpah hanya akan berbicara dengannya saja. Jika ada tindakan kekerasan, maka saya tidak akan lari dan langsung menyerahkan diri! Tolong izinkan saya!” tegas Bara tiba-tiba bertekuk lutut.Anggota polisi itu menjadi tidak nyaman melihat perilaku Bara. Mereka saling menatap sebelum menghela napas.“Baiklah, kami lepaskan dia. Namun, kami akan tegas ketika Anda melakukan sesuatu yang melanggar hukum!” tegas anggota polisi itu melepaskan Alya.Alya yang dilepaskan tidak merasa senang sedikit pun. Dia masih tertunduk di bawah tatapan semua orang terutama suaminya sendiri.“Kamu akan kami lepaskan untuk kali ini. Namun, Anda tetap akan bertanggung jawab ketika nanti kami meminta Anda datang ke kantor polisi!” tegas anggota polisi itu dengan cepat membawa pergi Diano yang

    Last Updated : 2025-01-02
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 20 : Terkejut Lagi

    “Haah! Mengapa jalannya bisa macet malam hari seperti ini, hah?!” tegas wanita itu tampak tidak begitu paham situasi.“Ini normal, Nyonya! Perkotaan memang selalu ramai seperti ini,” ungkap sopirnya berusaha menjelaskan situasi.“Hmph! Kalau sudah tidak macet, langsung percepat jalannya!” tegas wanita itu tampak tidak peduli sebelum memejamkan matanya.“Ba-baik!” sahut sopirnya dengan gugup.Setiap kali tidak ada macet, sopirnya itu langsung menancap gas dengan begitu lihainya melewati setiap rintangan yang tampak sulit dipercaya itu.Citra Riana tidak peduli dengan semua itu. Di pikirannya hanya ingin segera sampai di lokasi bertemu dengan Bara untuk ketiga kalinya.“Bara, aku akan membuatmu menjadi milikku!” batin Citra sambil melihat kaca jendela mobilnya.Perjalanan Citra menempuh jarak yang begitu jauh itu membutuhkan belasan menit hingga totalnya lebih dari satu jam berlalu begitu saja.Meski begitu, Citra tampak senang ketika jaraknya semakin dekat seiring berjalannya waktu.Dia

    Last Updated : 2025-01-03
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 21 : Bertemu Lagi

    Keduanya terus bergelut tanpa henti dan berbicara tidak jelas ke sana kemari. Citra yang mendengar semua itu sudah tidak tahan lagi akhirnya mendekat menuju pagar rumah itu.Sosoknya yang tiba-tiba muncul tidak dihiraukan oleh dua orang yang masih saling sikut itu hingga wanita itu mengetuk pagarnya dengan keras.“B-bos! Selamatkan saya dari pria aneh ini!” teriak pria itu meminta tolong.“Hah? Bosmu mengapa terlihat tidak asing dimataku?” tanya Bara yang sadar dengan kedatangan sosok wanita cantik itu.“Bara! Pada akhirnya kita bertemu lagi. Bukankah aku sudah mengatakan itu sebelumnya?” tanya wanita cantik itu yang membuat Bara langsung merinding dan melepaskan pria yang dia tangkap sebelumnya.Sorot mata Bara menjadi sangat aneh dan tidak berkedip sedikit pun. Dia melihat wanita cantik itu seakan masih tidak menyangka kalau perasaan diawasi berasal darinya.Bibirnya bergetar dengan gugup dan tubuhnya ia seret perlahan mundur berusaha masuk ke dalam rumahnya agar menjauh dari wanita

    Last Updated : 2025-01-04
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 22 : Rencana Baru

    “Bara, aku pasti akan mendapatkanmu. Tunggu saja nanti, aku akan kembali!” gumam Citra menyipitkan matanya.“Ayo pergi!” tegas Citra kepada bawahannya sebelum berbalik tanpa menoleh ke belakang lagi.Bawahannya hanya bisa mengangguk dan perlahan mengikuti bosnya dari belakang.Mereka akhirnya pergi dari tempat itu hanya dalam beberapa waktu singkat saja. Bara masih mengintip dari jendela depan rumahnya dengan gugup.“Huuuh! Akhirnya mereka pergi juga. Benar-benar sekumpulan orang aneh. Aku harus waspada dengannya mulai hari ini!” tegas Bara menatap ke luar rumah dengan situasi yang kembali sunyi.Pria itu perlahan kembali menuju kamarnya seraya berkata, “Hari yang melelahkan. Semoga tidak ada masalah lagi ke depannya!”Malam yang penuh drama berakhir begitu saja. Tidak ada lagi suara atau komentar warga.Keheningan yang begitu aneh kembali terjadi mewarnai suasana malam hari. Bara, Alya, dan Citra dipisahkan dengan segudang pikiran memenuhi otaknya.***Jalan yang masih macet terlihat

    Last Updated : 2025-01-05
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 23 : Terabaikan

    Jauh dari Kota Surabaya, lebih tepatnya di Ibu Kota Nusantara. Ada banyak sekali gedung pencakar langit berjejeran satu dengan yang lainnya.Salah satu di antaranya adalah hotel mewah yang menjadi ciri khas daerah itu. Hotel yang dimiliki oleh keluarga Harko tersebut tentu selalu menarik perhatian semua orang.“Ha-ha-ha! Sayang, kamu maunya terlalu banyak. Lelah sekali aku melayaninya,” ungkap seorang wanita yang berada di salah satu kamar hotel.“Nyonya bisa bercanda aja. Saya hanya mencoba untuk melakukan yang terbaik,” sahut pria yang berada tidak jauh dari wanita itu.Tampaknya keduanya telah melakukan aksi yang begituan hingga selesai dengan sempurna.Kring! Kring!Suara dering ponsel menghentikan percakapan antara dua orang sepasang kekasih itu.Mereka melirik sejenak sebelum akhirnya kembali bercakap-cakap. Terutama wanita itu yang tahu kalau suara dering berasal dari ponselnya langsung mengabaikannya.Tidak disangka kalau ponselnya berdering karena putra wanita itu yaitu Diano

    Last Updated : 2025-01-05
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 24 : Hari Baru

    Waktu kembali berlalu begitu saja hingga tidak terasa hari telah berganti lagi. Kondisi Bara yang sedih, Alya yang cemas, dan Diano yang sangat suram bersama-sama menyambut datangnya mentari pagi.Citra dan para bawahannya juga menghela napas karena sudah waktunya kembali bekerja. Orang tua Diano yang semalam bersenang-senang mulai sadar kalau putra mereka satu-satunya dalam bahaya.“Putraku!” Keduanya tampak kompak meski terlampau jarak yang cukup jauh.Kekhawatiran akan putranya bukan kasih sayang melainkan kecemasan dengan dampak buruk kasus perselingkuhan putranya kepada perusahaan milik keluarga Harko.Tidak perlu menunggu lama, sang ayah yang lebih dekat tentu saja langsung bergegas menuju kantor polisi dengan harapan anaknya bisa segera dilepaskan sebelum beritanya tersebar luas.Ibu Diano yang berada jauh hanya bisa berharap suami dan putranya bisa mengurus semua masalah mereka tanpa melibatkan dirinya.Ketidakharmonisan hubungan keluarga Harko sangat halus tertutup dengan rapi

    Last Updated : 2025-01-05
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 25 : Keluarga Harko

    Bara tidak bisa berkata-kata lebih lanjut ketika melihat berbagai artikel yang memuja dan memuji keluarga yang baru saja dia kutuk itu.“A-apa?!” Bara tanpa sadar berteriak karena sangat terkejut melihat semua artikel yang dibacanya satu persatu itu.“Keluarga Harko adalah contoh masa depan? Keluarga Harko sangat harmonis dan istimewa? Keluarga Harko sukses menjadi salah satu keluarga terkaya di Indonesia?”Bara terus bergumam seraya bertanya-tanya dan sulit untuk percaya dengan semua yang baru saja dia baca atau ucapkan.Tidak ada artikel yang mengkritik keluarga Harko tidak peduli seberapa keras dia mencoba untuk mencarinya.Semua artikel seperti sepakat mengagumi keluarga yang menurut Bara tidak pantas dijadikan contoh itu.“S-sulit dipercaya! Diano ternyata berasal dari keluarga yang begitu terkenal. Apakah hanya dia saja yang bermasalah di antara keluarganya?” tanya Bara menatap gambar tanpa berkedip.Gambar itu berisi potret kebersamaan keluarga Harko yang sangat banyak anggotany

    Last Updated : 2025-01-05

Latest chapter

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 68 : Terlalu Mengejutkan

    Meski sudah berada dalam situasi rumit dan membingungkan, Bara tak mau terburu-buru karena fokus utamanya adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.“Ini bukan urusanku entah Alya keturunan dari keluarga Harko atau tidak. Poin penting adalah mengumpulkan informasi dan bukti sebanyak mungkin!” batin Bara memegang kantong sakunya yang berisi ponselnya.Tanpa diketahui oleh siapa pun, Bara sebenarnya sudah merekam seluruh perkataan pria tua lewat ponselnya sehingga tak ada satu pun yang terlewatkan.Tentu saja Bara juga sudah menonaktifkan suara notifikasi sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan olehnya sama sekali.Di sisi lain, pria tua masih tenang menyikapi sikap Alya yang tampak sudah kehilangan kendali karena keterkejutannya.“Anda mengatakan kalau saya kemungkinan besar adalah keturunan pewaris keluarga Harko, begitu?! Bagaimana bisa hal seperti itu baru saya ketahui? Mengapa saya harus hidup di Panti Asuhan Daniar kalau memang saya keturunan keluarga Harko?”Alya terus b

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 67 : Debat Amarah

    “Anda tidak perlu mengingatkan dan berbicara omong kosong lagi untuk membantah! Semua orang dari keluarga Harko adalah manusia rendahan yang lebih hina daripada binatang!”Perkataan Bara kembali terdengar begitu pedas di telinga. Baik pria tua dan Alya cukup tersinggung mendengar perkataan Bara.“Hah?! Apa maksud perkataanmu, Bara?! Kamu kalau berbicara jangan asal mencaci maki seperti itu!” tegas Alya yang langsung meninggikan nada suaranya sambil menatap ke arah Bara.Bara tampak diam dan masa bodoh mendengar perkataan Alya. Baginya, keberadaan Alya tidak ada artinya sehingga tidak penting baginya untuk repot-repot memperhatikannya.Merasa diabaikan begitu saja, Alya langsung tersulut emosi dan berdiri dari kursinya, lalu menatap tajam ke arah Bara.“Dengar baik-baik! Aku sekarang bagian dari keluarga Harko dan kamu hanyalah pria rendahan yang tidak layak menghina kehormatan status anggota keluarga Harko! Belum lagi, perkataan pria tua itu tidak ada buktinya dan kamu asal saja mengh

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 66 : Sebuah Rahasia

    Perkataan Alya membuat Bara tertegun dan diam-diam merenung dalam keheningan. Dia melirik ke arah pria tua yang saat ini menatap ke arah Alya.“Apakah ini benar-benar pertemuan pertama keduanya? Jika benar demikian, apa yang sebenarnya coba direncanakan oleh pria tua aneh ini?” batin Bara begitu heran dan sedikit gelisah.Dia memutuskan untuk tetap diam mengamati arah pembicaraan antara Alya dan pria tua itu. Bara terus menekan amarahnya dan berusaha tenang semaksimal mungkin.“Tenang dan duduklah terlebih dahulu. Saya akan memberikan informasi rahasia terkait keluarga Harko yang mungkin saja akan menarik perhatian kalian berdua,” jawab pria tua dengan santainya.Kali ini, pria tua itu tidak lagi fokus membaca bukunya seperti sebelumnya. Dia menatap ke arah Alya dan Bara secara bergantian secara acak dan perlahan-lahan.Alya dan Bara yang mendengar perkataan pria tua itu langsung menatapnya dengan serius. Terutama Alya yang tidak tahu menahu terkait informasi rahasia keluarga Harko y

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 65 : Alya Bergegas

    Hanya saja, Alya tidak tahu alasan Bara mengikuti pria tua itu. Tidak butuh beberapa waktu, keduanya akhirnya berhenti tepat di depan pintu sebuah ruangan.Alya terdiam dan membuka matanya lebar-lebar menatap ruangan yang dituju keduanya. Pria tua itu langsung masuk ke dalam diikuti Bara yang sempat ragu-ragu sebelumnya.“Hmm? Saya mau tanya, itu ruangan siapa?” tanya Alya dengan suara yang jelas kepada pengawas disampingnya.Pengawas tersebut masih terdiam dan tertegun dalam kesunyian yang begitu dalam. Dia masih tak menyangka kalau dua sosok yang diperhatikan oleh Alya akan memasuki ruangan itu.Alya yang tidak mendapatkan jawaban akhirnya menoleh ke arah pengawas itu. Dia menatap pengawas dengan seksama.“Apakah Anda tahu ruangan apa dan milik siapa itu?” tanya Alya sekali lagi.Gelagat pengawas membuat Alya mempunyai beberapa dugaan acak terkait apa yang baru saja dilihatnya.Meski begitu, Alya tetap bersabar dan memastikan kembali kebenarannya. Pengawas tersebut akhirnya segera te

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 64 : Alya Masuk

    Tak berselang lama, Alya akhirnya berada tepat di depan pintu masuk ruangan pengawas CCTV. Wajahnya tenang, tapi sekilas mengandung keseriusan.“Bara pasti aku temukan di sini!” batin Alya tak ragu lagi hendak membuka pintu masuk tersebut.Petugas medis yang menemaninya hanya bisa terdiam dan akhirnya mengangguk dengan sopan.“Nyonya Alya, saya undur diri dahulu. Pengawas di dalam yang akan memberikan arahan nantinya,” ujar petugas medis tersebut dengan sopan menunggu balasan Alya.Alya terdiam sejenak sebelum menjawab, “Baiklah, terima kasih atas bantuannya!”Petugas medis tak ragu lagi akhirnya memutuskan pergi setelah memastikan Alya membuka pintu dan siap untuk masuk kapan saja.“Hmm…, mengapa juga Nyonya Alya ada di tempat ini? Apakah ada orang yang dikenalnya sedang dirawat di sini?” batin petugas medis sebelumnya masih merasa heran sebelum memutuskan segera mengabaikan pikirannya sendiri.Sosok Alya mulai masuk ke dalam ruangan dengan tenang menunjukkan rupanya yang begitu mena

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 63 : Alya Mencari

    “Berhenti dan silahkan duduk kembali apabila kamu masih ingin tahu rahasia keluarga Harko!” ucap pria tua itu dengan tenang bahkan tak menatap ke arah Bara sama sekali.Bara akhirnya terhenti sejenak sebelum berbalik dan menatap dengan serius ke arah pria tua yang saat ini masih saja mengabaikan sosok Bara dengan cara membaca buku medis miliknya.“Pria tua aneh ini benar-benar ingin memberitahu rahasia keluarga Harko atau tidak sebenarnya, hah?!” batin Bara masih tak begitu yakin.Dia memperhatikan dengan seksama sosok pria tua yang tidak ada perubahan fokus bahkan setelah mengatakan perkataan sebelumnya yang menghentikan Bara untuk pergi.Pria tua aneh itu masih saja fokus dengan kesibukan membaca bukunya. Bara masih tak habis pikir dengan sikap pria tua yang tenang dan sekaligus abai terhadap dirinya itu.“Hmph! Anda kalau berjanji harus mampu menepatinya! Jangan coba-coba mempermainkan saya lagi!” tegas Bara menatap tajam ke arah pria tua itu.Pria tua itu lagi-lagi tak merespon dan

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 62 : Kepala Rumah Sakit

    Glek!Bara tanpa sadar menelan air ludahnya sendiri beberapa kali karena terlalu gugup menghadapi situasi yang tidak terprediksi ini. Dia duduk dengan canggung di kursi yang terlihat lumayan mewah dengan tubuh yang perlahan menggigil seperti orang kedinginan.Sorot matanya tidak fokus melihat sekelilingnya seakan-akan berusaha meminta lingkungan sekitarnya itu membantu dirinya untuk tetap tenang.“A–aku seharusnya tidak ke tempat ini! Andaikan saja aku tidak terlalu terburu-buru, situasi aneh ini tidak akan menimpaku!”Bara mengutuk keras dirinya sendiri dalam hatinya karena masuk ke dalam jurang tanpa dasar yang disiapkan oleh orang lain yang mana dalam hal ini berasal dari pria tua itu selaku kepala rumah sakit elit.“Aku tidak bisa terus gugup seperti ini! Semua sudah terlanjur begini, aku hanya perlu tetap tenang dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi terkait keluarga Harko!” batin Bara sudah memutuskan sesuatu.Dia yang merasa tidak ada jalan kembali hanya bisa berusaha untu

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 61 : Pertemuan Takdir

    Menyadari kesalahannya sendiri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia tidak peduli siapa pun itu. Banyak di antara manusia yang masih merasa benar meskipun sudah terbukti salah.Ini adalah fakta dan sekaligus sebuah realita kehidupan yang tak akan pernah memudar tak peduli zaman apa yang akan berlalu.Kondisi serupa inilah yang sedang terjadi kepada Alya. Dia masih tidak merasa bersalah meski jelas sekali dia telah menipu dan mengkhianati cinta seorang suami yang begitu tulus.Belum lagi berbagai cacian penuh kebencian dan hinaan yang merendahkan kehormatan seseorang sudah tak terhitung jumlahnya ia lontarkan kepada Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun.Sikap arogansi yang tidak berujung inilah yang membuat Alya tak mengerti alasan perubahan sikap Bara yang saat ini begitu membencinya hingga sulit untuk dihilangkan lagi.Bara juga tak akan pernah membutuhkan rasa simpati atau rasa bersalah sedikit pun dari Alya. Dia sudah memutuskan untuk membalas dendam tidak peduli seber

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 60 : Alya Curiga

    Pimpinan masih tak menemukan kemungkinan lainnya dan hanya bisa kembali terdiam seolah-olah tidak ada yang terjadi di dekatnya selama ini.Di sisi lainnya, Alya sendiri sudah pergi jauh dan mulai dekat dengan pintu keluar rumah sakit elit ini. Tanpa menunggu lama, Alya langsung keluar dengan cepat dan tidak ragu sama sekali.“Huuh…, akhirnya keluar juga dari rumah sakit ini!” gumam Alya begitu lega dan langsung bergegas menuju ke tempat mobilnya terparkir.Langkah kakinya tak terhentikan meski sejenak saja dan dengan lincah mempercepat langkahnya hingga sampai tepat di dekat mobilnya terparkir dengan rapi di sana.“Sudah waktunya pulang!” gumam Alya sambil membuka mobilnya dan masuk ke dalamnya.Dia duduk dengan tenang di kursi sopir sambil memegang erat setir mobilnya. Alya tetap saja terdiam di sana seperti orang aneh dan tidak bergegas pergi sedikit pun.“Mengapa aku terus memikirkannya, hah?!” Alya tak begitu senang dengan pikirannya sendiri yang saat ini kembali teringat percakapa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status