Home / Romansa / DERITA WAJAH JELEK / BAB 11 : Musuh Misterius!

Share

BAB 11 : Musuh Misterius!

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2024-12-14 12:39:19

“A-apa? Klien yang mana? Bapak tahu sendiri kalau saya bagian dari tim yang merawat ayam dan menjaga kualitas pangan atau telur yang dihasilkan. Tidak pernah saya berhadapan atau bersinggungan dengan klien peternakan ayam selama ini. Mengapa jadi semua ini salah saya?” tanya Bara tampak begitu heran.

“Apa?! Kamu yakin tidak pernah bermasalah dengan klien ini, hah?” tanya bosnya itu mengangkat selembar kertas dan menunjuknya dengan amarah.

Bara melihat kertas dengan logo sebuah perusahaan yang tidak pernah dia dengar seumur hidupnya.

“Itu logo perusahaan mana? Saya tidak kenal sama sekali!” tegas Bara tampak membantah tuduhan itu.

“Kamu! Beraninya kamu masih berpura-pura! Satu hal yang pasti, klien kita ini memutuskan kerja sama karena mereka mengatakan kalau kamu menyinggung martabat bos mereka!” tegas bosnya itu tampak begitu marah.

“Hah? Bos siapa lagi? Bapak adalah satu-satunya bos saya! Sejak kapan saya menyinggung bos klien kita? Ini pasti salah paham atau mungkin fitnah semata!”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 12 : Mulai Lagi!

    “Ada apa? Sebentar, siapa kamu? Saya tidak pernah merasa melihat kamu sebelumnya,” ungkap wanita itu begitu jujur.“Maaf, Bu! Perkenalkan nama saya Bara Durkasa berusia 24 tahun! Saya ingin melamar pekerjaan seperti yang ada di postingan internet,” sahut Bara juga secara langsung tanpa basa-basi.“Oh? Apa kamu punya pengalaman sebelumnya?” tanya wanita itu akhirnya sadar dengan tujuan kedatangan Bara.“Iya, Bu! Saya sudah menjadi pekerja di tim yang khusus merawat ayam terutama pakan ternaknya,” ungkap Bara dengan sigap menjelaskan semua pengalamannya.“Jadi kamu sudah pernah bekerja di peternakan juga sebelumnya. Lalu mengapa kamu pindah kemari?” tanya wanita itu tetap tenang menginterogasi Bara.“S-saya baru dipecat hari ini, Bu! Untuk alasannya, saya juga kurang mengerti. Saya hanya tidak masuk kerja kemarin karena sakit, tapi hari ini langsung dipecat begitu saja!” tegas Bara berusaha untuk menyembunyikan alasan yang sebenarnya.“Hmm? Alasan yang aneh. Baiklah kalau begitu, kamu b

    Last Updated : 2024-12-14
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 13 : Enam Tahun Lalu

    “Baiklah, saya sudah menyampaikan pesan kepadamu. Semoga berhasil!” Pria tua itu langsung pergi menjauh.“Orang aneh lagi. Tampaknya aku masih butuh waktu lebih banyak untuk beradaptasi,” gumam Bara melihat kepergian pria tua itu.Bara tidak ingin berdiam diri terlalu lama sebelum pergi menuju ruang bos cantiknya itu untuk kedua kalinya.“Apakah aku akan langsung diterima? Atau ada masalah lainnya?” batin Bara dengan bimbang sambil mempercepat langkah kakinya.Beberapa langkah kian mendekati ruang atasannya itu. Bara entah mengapa merasa gugup. Dia sangat berharap kalau tidak ada masalah apalagi pemecatan lagi.Jujur saja, Bara masih terasa terguncang ketika pagi hari yang lalu dipecat dengan tidak hormat bahkan disalahkan atas sesuatu yang tidak dimengertinya sama sekali.Pria itu akhirnya sampai tepat di depan pintu masuk. Jantungnya berdetak lebih cepat daripada biasanya.Tok! Tok!“Permisi, Bu! Saya mendapatkan pesan kalau bos ingin bertemu dengan saya. Apakah saya boleh masuk?” t

    Last Updated : 2024-12-14
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 14 : Rahasia Tertutup

    Citra Riana, wanita cantik itu malah tersenyum tidak langsung menjawab pertanyaan Bara.Dia mengambil botol air mineral dengan santai dia meminumnya. Bara semakin tak tenang melihat gerak-gerik Citra yang semakin tampak seperti penjahat utama dalam novel genre misteri.Gadis itu seharusnya tidak mungkin tahu sesuatu yang begitu rahasia. Hanya segelintir orang saja yang tahu dan tentu saja wanita itu tidak ada hubungannya sama sekali.“Siapa dia? Bagaimana dia bisa mengetahui rahasia hubungan gelap istriku? A-apakah dia sudah menyelidikiku sebelumnya?” batin Bara semakin bimbang tidak mengerti apa yang harus dilakukannya.“Cepat katakan kepadaku! Siapa kamu sebenarnya? Bagaimana kamu bisa tahu semua rahasia ini? Kalau tidak, saya mungkin akan langsung menghubungi polisi atas kecurigaan seorang penguntit!” Bara bersikap begitu tegas dan terus terang.Uhuk!Wanita cantik itu langsung tersedak ketika dalam posisi meminum air mineral. Perkataan Bara tentu sangat tidak disangka olehnya.“He

    Last Updated : 2024-12-15
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 15 : Kerumitan

    “Bara! Aku akan mencarimu lagi. Kita pasti akan bertemu lagi. Saat itu, aku ingin tahu bagaimana kamu akan bisa menolakku lagi?!” tegas Citra dengan lantang tidak mengejar kepergian Bara.Sosok pria itu semakin jauh dan sudah sulit bagi Citra untuk melihatnya dengan jelas. Dahi beningnya itu mengerut sambil mengepalkan tangannya.“Hmph! Beraninya dia kabur dari kecantikan luar biasa sepertiku!” tegas Citra yang masih tidak percaya dengan kaburnya Bara.“Dia pasti akan kembali kepadaku. Kita lihat saja nanti!” Wanita itu mendengus dengan kesal sebelum kembali ke dalam ruangannya.Tak! Tak!Suara langkah kaki yang begitu tergesa-gesa kian terdengar semakin jelas. Sosok Bara langsung muncul dari asal suara itu.“Hah, hah! Aku harus pergi sejauh mungkin!” tegas Bara tampak begitu terkejut dengan semua yang baru saja terjadi kepadanya hingga sulit baginya untuk mengatur napas.Bara langsung berlari dengan cepat pergi menuju gerbang masuk peternakan itu. Beberapa orang yang masih lembur tam

    Last Updated : 2024-12-15
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 16 : Pilihan Lainnya?

    20 Agustus, Tahun 2030Empat hari yang lalu!Esok hari datang dengan begitu cepat, tetapi tekanan hidup Bara tidak kunjung pergi begitu saja tanpa alasan yang jelas.Masalah yang harus dia hadapi saat ini adalah mencari pekerjaan baru agar siap hidup seorang diri ketika sang istri tercinta menceraikannya nanti.“Tidak ada informasi terkait pekerjaan di peternakan lagi. Apakah aku mulai mencari jenis pekerjaan yang lainnya?” gumam Bara meratapi layar laptopnya dengan begitu lekat.Sedari tadi, pria itu terus mengetik beberapa kata dan membuka berbagai macam situs internet.Bahkan akun media sosial pun tak luput dari pengawasannya. Hasil jerih payahnya tidak ada yang mampu dia petik bahkan satu biji pun.“Huh…! Apa aku harus terus seperti ini? Tidak, tidak boleh!” gumam Bara kembali mencari lowongan pekerjaan melalui situs internet.Tidak terasa dua jam berlalu begitu saja. Hari yang sejuk dan sedikit berawan kian berubah menjadi terik matahari yang menyengat di ubun-ubun.Bara sudah gag

    Last Updated : 2024-12-30
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 17 : Awal Baru

    “Tidak ada! Kamu awasi dia juga. Kalau dia berani melamar pekerjaan ke tempat lainnya, segera paksa bosnya untuk memecatnya dengan cara apa pun!” tegas Citra tampak membulatkan tekad.“B-baik, Nyonya!” sahut pria itu sebelum panggilan masuk itu dimatikan oleh Citra dengan begitu cepat.“Huuuh! Wanita yang begitu mengerikan. Obsesinya terhadap Bara semakin melonjak ketika dia menemukan informasi tentang perselingkuhan istrinya dengan Diano. Sungguh luar biasa tekanan yang akan dihadapi pria biasa itu nantinya!” gumam pria itu sebelum tetap duduk di dalam mobilnya yang terparkir di pinggir jalan.Sorot matanya dengan kamera beresolusi tinggi terus memotret sejumlah gambar mengarah ke rumah yang tidak lain adalah milik Bara.Waktu malam hari itu kembali berlalu dengan begitu cepat tanpa ada perubahan signifikan lainnya yang terjadi.***“Huah! Ngantuknya!” gumam Bara berulang kali dia menguap sebagai tanda mengantuk sekali.“Hmm? Aku merasa seperti ada yang mengawasiku. Aneh!” gumam Bara

    Last Updated : 2024-12-31
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 18 : Berita Mengejutkan

    Kring! Kring!“Hmm? Apa ada berita penting lainnya?” gumam wanita cantik itu melihat ponselnya berdering.“Halo! Ada apa kali ini?” tanya wanita itu langsung masuk ke inti pembicaraan.Wanita cantik itu semakin berubah raut wajahnya menjadi begitu bahagia setelah mendengar perkataan sosok yang menghubunginya itu. “Akhirnya! Ha-ha-ha!” tegas wanita cantik itu yang tak lain adalah Citra Riana.Para pria berjas hitam langsung terdiam mendengar tawa yang bagi mereka terdengar sangat menakutkan itu.***Tiung, tiung, tiung!Mobil polisi bersuara dengan nyaringnya tepat berada di depan rumah Bara tanpa mematikan sirene miliknya.“Selamat malam, Pak! Semua tersangka berada di dalam rumah itu!” tegas seorang pria yang menghampiri anggota polisi yang baru saja keluar dari mobilnya.“Apakah Anda yang melaporkan kasus perselingkuhan ini?” tanya anggota kepolisian itu.“Iya, Pak! Semua warga di belakang saya juga sudah resah beberapa hari ini. Kita sudah mengumpulkan bukti termasuk tersangka yang

    Last Updated : 2025-01-01
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 19 : Keputusan Bulat

    “Jika kami melepaskannya, kami takut kalau Anda akan melakukan tindakan kekerasan kepada tersangka. Tolong tetap diam dan biarkan kami menjalankan tugas!” tegas salah satu polisi itu.“Saya tidak akan melakukan itu. Saya bersumpah hanya akan berbicara dengannya saja. Jika ada tindakan kekerasan, maka saya tidak akan lari dan langsung menyerahkan diri! Tolong izinkan saya!” tegas Bara tiba-tiba bertekuk lutut.Anggota polisi itu menjadi tidak nyaman melihat perilaku Bara. Mereka saling menatap sebelum menghela napas.“Baiklah, kami lepaskan dia. Namun, kami akan tegas ketika Anda melakukan sesuatu yang melanggar hukum!” tegas anggota polisi itu melepaskan Alya.Alya yang dilepaskan tidak merasa senang sedikit pun. Dia masih tertunduk di bawah tatapan semua orang terutama suaminya sendiri.“Kamu akan kami lepaskan untuk kali ini. Namun, Anda tetap akan bertanggung jawab ketika nanti kami meminta Anda datang ke kantor polisi!” tegas anggota polisi itu dengan cepat membawa pergi Diano yang

    Last Updated : 2025-01-02

Latest chapter

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 40 : Keluh Kesah

    Berlebihan? Tentu saja tidak! Bara sudah berulang kali merasa kedatangan mobil itu benar-benar menjadi sumber membawa malapetaka dalam kehidupannya.Sebagai contoh terjadi kemarin malam. Mobil mewah yang sama juga datang dan keesokan harinya laptopnya bermasalah hingga harus bertemu dengan mantan istrinya.Sampai sini sudah jelas dampaknya. Entah sekadar kebetulan atau memang sudah takdirnya. Satu hal yang pasti, semua masalah akan bergiliran menyapanya ketika mobil mewah itu ada didekatnya.Bara juga tahu betul kalau sosok Citra adalah orang yang berada di dalam mobil mewah terkutuk itu di mana dia dengan tenang menunggu kedatangan Bara.Meski kesal sekali melihat kedatangan Citra, sebenarnya dalam hatinya ada secuil kebahagiaan karena ada orang yang mau mendatanginya.Bagi Bara yang memang sudah kesepian sejak diceraikan oleh istrinya itu, kehadiran Citra seakan seperti cahaya lilin yang menyala dan menyinari hatinya yang gelap gulita.Namun, hatinya yang memang sudah tertutup rapat

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 39 : Grup Penulis Nyelekit

    “Hmm? Kayaknya alur ceritaku kurang konfliknya. Harus diperbaiki segera!” Bara mengoreksi hasil tulisannya sendiri.Sudah menjadi kebiasaannya untuk tetap menjaga intensitas setiap babnya dalam novel hasil karyanya.Meski tidak yakin dengan kualitas tulisannya, Bara merasa tetap harus fokus menyajikan cerita yang dramatis dengan intensitas tinggi.Dampaknya tentu saja membuat beberapa novelnya sering kali terasa sangat ekstrim karena fokusnya akan penekanan konflik yang terlalu berlebihan rasanya.Bara tetap puas dengan tulisannya sendiri. Beberapa pembaca setianya juga memuji penyajian babnya yang begitu lugas.Tik, tik, tik!Suara memburu hasil ketikannya secara bertahap semakin intens. Beberapa orang di sekitarnya tidak terlalu peduli dengan itu.Mereka merasa kalau Bara pasti sedang bermain game yang memang sudah menjadi ciri khas tempat warnet pada umumnya.Jika saja mereka tahu kalau Bara tidak bermain game, bola mata mereka semua pasti menggelinding seperti telur yang baru kelu

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 38 : Rumah Tangga

    Alya memelankan mobilnya seakan tak ingin sampai tujuan lebih cepat. Namun, jarak yang memang sudah cukup dekat tidak membutuhkan waktu terlalu lama baginya untuk tiba di sana.Tin, tin!Alya membunyikan klakson dan perlahan gerbang rumah mewah itu terbuka lebar. Ada penjaga yang memang selalu siap di sana.“Selamat siang, Nyonya! Silahkan masuk!” Penjaga itu menyapa kedatangan Alya.Alya tak begitu menghiraukannya, dia langsung menancap gas untuk masuk ke dalam rumah mewah.Ada halaman yang cukup luas untuk parkir tiga hingga lima mobil. Alya yang sudah terbiasa dengan cepat memarkirkan mobilnya.“Haah! Semoga tidak ada masalah lagi!” gumam Alya menguatkan dirinya keluar dari mobilnya dengan wajah senyum.Dia melirik ke arah penjaga sebelum tersenyum tipis dan langsung pergi masuk ke dalam rumah.“Nyonya Alya memang terbaik!” batin penjaga melihat Alya menyapanya dengan senyuman manis.Alya masuk ke dalam rumah beberapa langkah sebelum melihat sosok Diano menatapnya dengan mengerutka

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 37 : Hidup Kelam

    “Saya akan bayar satunya nanti ketika Anda menyerahkan laptop tersebut kepada pria yang servis laptop ini sebelumnya. Katakan saja kalau dia dapat hadiah laptop baru sebagai promosi tempat servis ini. Nanti ambil fotonya saja sebagai bukti pemberian laptop barunya ke nomor saya ini dan pasti akan segera saya bayar.”Alya sedikit melirik laptop lamanya milik Bara sebelum menatap wajah pekerja di hadapannya.Pekerja yang paham dengan maksud Alya akhirnya menganggukkan kepala. Dia tahu kalau Nyonya Alya tidak mungkin menipu tempat servis mereka.Lagi pula, dia juga sudah bayar salah satu laptopnya. Menenangkan hatinya yang gembira karena mendapatkan penjualan dua laptop, pekerja itu segera memproses transaksi dan menyerahkan kwitansi.“Terima kasih, Nyonya! Semoga dapat belanja di tempat kami lagi!” seru pekerja dengan takjub.“Baik!” Alya mengangguk dan perlahan pergi begitu saja di tengah tatapan beberapa orang yang masih memperhatikan sosoknya dari tadi.“Orang kaya memang beda, ya? S

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 36 : Jumpa Lagi

    Bara tidak peduli dengan perkataan Alya itu dan terus mempercepat langkah kakinya meninggalkan tempat servis dengan hatinya yang membara penuh amarah.“Hih! Kenapa sih harus ketemu dia lagi?” gumam Bara begitu kesalnya.Dia menghampiri tempat motor parkir dan lekas ingin pergi dari tempat servis saat itu juga. Tiba-tiba, Alya keluar juga dari tempat servis dan menatap ke arah Bara.Bara yang sudah menaiki motornya sempat melirik Alya sebelum segera mengalihkan pandanganya.“Bara!” teriak Alya melihat kepergian Bara tanpa ada niatan untuk berbicara dengannya lagi.Tak ada jawaban yang perlu diutarakan lagi. Bara bergegas pergi dengan motornya tanpa menoleh lagi.Perjalanan yang begitu tenang kian diwarnai dengan gejolak amarah. Bara tidak habis pikir kalau akan bertemu Alya lagi setelah beberapa bulan berpisah.“Takdir macam apa ini? Jelas kalau semua ini pasti kebetulan saja! Wanita berhati kasar seperti Alya tidak mungkin menguntitku seperti si Citra itu!” gumam Bara berusaha memband

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 35 : Darurat Laptop

    “Dataku semuanya ada di sini! Aku harus segera memperbaikinya!” tegas Bara langsung berdiri tak ingin membuang waktu lagi.Laptop ditutupnya dan dimasukkan ke dalam tas ransel. Jaket segera Bara kenakan dan bersiap pergi menuju tempat servis laptop.“Servis laptop terdekat kayaknya di sekitar taman bunga. Aku harus naik motor!” gumam Bara sekalian mengambil kunci motor juga.Dengan itu, Bara bergegas pergi menuju lokasi yang ditujunya. Dia mengendarai motornya dengan gesit melewati berbagai rintangan.Banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang di sekitarnya. Hal itu membuat Bara sedikit merasa tak nyaman dalam perjalanan.“Ramai sekali hari ini. Apa ada acara perayaan?” gumam Bara yang tak sadar kalau hari itu sudah akhir tahun.“Entahlah! Aku harus cepat menservis laptopku.”Bara menancap gas motornya dengan sungguh-sungguh. Tak ingin berpikir panjang, Bara hanya fokus untuk segera sampai di tujuan.Pemandangan sekitar perlahan berubah seiring Bara yang semakin dekat dengan tujuan. B

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 34 : Tak Terkecuali

    Kehadiran Citra selalu mengganggu kenyamanannya menjalani hidup barunya itu. Bara sudah tidak bisa mentolerirnya lagi.Brak!“Kalau wanita itu masih saja mencoba untuk datang lagi, aku pasti melaporkannya ke pihak kepolisian!” tegas Bara sambil memukul meja tak jauh darinya.Hari yang malam dan tenang mulai perlahan meredakan amarahnya. Bara butuh belasan menit untuk kembali tenang dan datar melupakan semua kejadian sebelumnya.“Saatnya menulis!” Bara bergumam dan mulai membuka laptop tercintanya itu.Pria itu melampiaskan amarahnya dengan terus menulis beberapa bait yang begitu emosional.Beberapa tema dan konsep novelnya akhir-akhir ini terkait dengan perselingkuhan dan balas dendam.Hal ini jelas ada kaitannya dengan kondisi hidupnya yang menyedihkan itu. Bara tetap menulis tidak peduli hal lainnya hingga beberapa jam berlalu dengan cepat.“Huuh…, akhirnya selesai juga!” gumam Bara merasa lelah menulis terlalu lama.Dia mencoba untuk membuka beberapa artikel terbaru dan dikejutkan d

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 33 : Keluhan

    “Tuan, Anda nakal sekali. Sudah waktunya Nyonya Alya pulang. Kita harus berpisah sekarang sebelum terlambat,” sahut sosok wanita cantik yang terbaring dalam pelukan mesra Diano dengan malu-malu.“Alya? Hmph, gadis aneh seperti itu tidak perlu kamu khawatirkan! Kita lanjutkan saja, he-he-he!” Diano melanjutkan aksinya dengan mesra bersama wanita cantik tak dikenal itu.Jika Alya mengetahui ini, entah apa yang akan terjadi dalam benaknya. Sosok yang begitu dicintainya hingga membuat dirinya rela bercerai malah diam-diam merajut kasih dengan wanita lain.Tentu saja, hal itu tidak akan terungkap dalam waktu dekat ini. Alya dan Diano, hubungan keduanya semakin terlihat kerumitannya tinggal menunggu waktu saja.***Bara yang menikmati kost barunya mulai sedikit tenang dengan perubahan besar dalam hidupnya itu.Pria tidak terlalu tampan itu perlahan mulai membiasakan dirinya dengan keadaannya saat ini.Meski sebenarnya dia sudah sangat siap menghadapi kesendirian dalam hidupnya, Bara tetap me

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 32 : Ancaman Tak Berarti

    Alya tertegun sejenak dan langsung terbakar dengan amarah yang dengan cepat menyebar di seluruh urat nadinya.“Dekan! Anda tidak bisa memecat saya baik sekarang atau kapan pun juga! Apakah Anda tidak tahu kalau saya ini calon istri dari anak keluarga Harko? Jangan macam-macam dengan saya!” tegas Alya semakin tak terima dipermalukan seperti ini.Dekan sejenak berhenti dari menikmati secangkir teh dan diam-diam tersenyum tipis sebelum dengan santai melanjutkan meneguk tehnya.“Alya oh Alya! Apa kamu pikir saya takut dengan ancaman Anda ini? Tidak semua orang tunduk dengan omong kosong Anda!” Dekan tak terlalu peduli seakan ancaman Alya tidak ada artinya di hadapannya. Entah karena keyakinan mutlak atau sekadar keberanian, Dekan tampak tidak takut ketika Alya menyebutkan nama besar keluarga Harko.Alya yang mendengar jawaban Dekan merasa sangat terkejut dan bingung harus bersikap apalagi. Dia menatap Dekan seakan tak percaya kalau masih ada orang yang meremehkan keluarga Harko.“Pria tua

DMCA.com Protection Status