Sudah Update tiga episode untuk hari ini...dukung terus cerita ini
Bukan itu saja, Saat ini Nadya benar – benar sudah terbakar gairah sensual yang begitu membara saat bibirnya disentuh bibir Niko beberapa saat yang lalu, sehingga gadis itu tidak bisa lagi berpikir terlalu jauh saat ini, karena yang ada dalam pikiranya adalah sesegera mungkin menuntaskan hasrannya secepat mungkin, serta merasakan sesuatu yang pribadi milik Niko berada di tubuh bagian terkecil dirinya saat ini juga.“Mas, Niko…” Nadya memandang Niko Ramona yang belum kembali menyentuh bibirnya untuk beberapa saat. Padahal Nadya saat ini sedang menunggu kalau pria itu akan kembali melumat bibirnya yang sudah sedikit dibuka memberi sinyal kalau dirinya sudah siap menyambut kehadiran bibir Niko.Niko yang mengerti kalau Nadya sedang menunggu kehadirannya pun langsung kembali melumat bibir Nadya. Dan kali ini Niko menunjukan kemahirannya dalam masalah ciuman dibibir. Lidahnya dimasukan kemulut Nadya dan meliuk – liuk memberikan sesasi erotis yang membuat Hasrat gadis itu semakin membeludak
Tangan Niko mulai mengusap dan memutar bulatan kecil berwarna kecoklatan milik Nadya yang sudah mengeras, hingga membuat Gadis itu menggeliat merasakan sensai nikmat yang tiada tara membuat darahnya semakin menggelegar terbakar Hasrat yang sudah mebeludak.Nadya yang sudah mulai memanas suhu tubuhnya pun membungkam mulut Niko yang hendak mengatakan sesuatu dengan ciuman menggairahkan. Lidah Nadya mulai memasuki mulut Niko dan bergerak dengan lincah mennelusuri setiap inchi bibir Niko memberikan sensai Nikmat yang dirasakan Niko Ramona saat ini.“Ada apa, Mas? Kenapa berhenti?” bisik Nadya frustasi disaat Niko mengakhiri ciumannya dan mengeluarkan tangannya dari dalam kemejanya. Nadya benar – benar tidak siap kalau Niko sampai membatalkan permainanya, karena saat ini Nadya sudah sangata mengharapankan tubunya dipuja pria tampan itu.Niko tidak menjawab. Pria itu malah berdiri dan memandang Nadya yang terlentang dengan wajah yang begiti frustasi karena Niko menghentikan permainannya dis
Tangan Nadya melingkar dipinggang Niko sepanjang perjalanan pulang menuju Apartementnya yang terletak dikemayoran Jakarta Pusat, Nadya sama sekali tidak ingin melepaskan pelukannya dari tubuh kurus namun berisi Niko Ramona. Bahkan Nadya merapatkan tubuhnya agar semakin menempel ke punggung Niko Ramona.Nadya benar – benar takut kalau dia melepaskan pelukannya dari tbuh Niko Ramona, maka pria itu akan menghilang semelamnya. Sejak pertama kali bertemu dengan Niko Ramona di halaman parkir Rumah Sakit beberapa hari yang lalu, Nadya sudah jatuh cinta. Namun saat itu Nadya sendiri tidak mau mengatakan perasaanya saat di tanya Vinna, karena malu dan juga masih ada hal yang lebih penting yang harus Nadya kerjakan.Berbeda dengan sekarang. Nadya merasa dirinya sudah tidak bisa lagi menahan perasaan hati untuk tidak mencintai Niko Ramona. Kehadiran Niko yang datang untuk menyelamatkannya, membuat Nadya semakin yakin kalau Niko adalah sosok pria yang sangat cocok untuk menjadi pendampingnya.Bah
Bab 27Cukup lama mereka terus saling memberi kehangatan. Bahkan sudah beberapa kali mereka berdua bertukar posisi untuk merasakan sensasi erotis dalam menjalin hubungan intim untuk yang pertama kalinya bagi mereka berdua sebagai pasangan kekasih yang baru saja resmi terjalin beberapa saat yang lalu.Nadya mencengkram rambut Niko Ramona dengan keras disaat merasakan Gerakan Niko semakin cepat dengan hentakan yang semakin dalam memasuki tubuh terkecilnya yang langsung disusul dengan pelepasan gairah Niko didalam tubuh terkecil Nadya, beriringan dengan ledekan gairah Nadya untuk pertama kalinya dirasakan yang begitu nikmat.Niko terkulai setelah merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa dan menimpa tubuh Nadya yang langsung memberikan pelukan untuk meminta agar Niko tidak beranjak dulu dari tubuhnya. Nadya sepertinya masih ingin merasakan kehangatan tubuh Niko Ramona begitu juga dengan pria itu. Niko pun tidak ingin terlalu cepat melepaskan milik pribadinya dari tubuh terkecil Nadya.
“Aaah…jangan menyalahkan orang lain! Semua kegagalan ini akibat kebodohan kamu yang terlalu ragu – ragu menjalankan perintahku!” bantah Margareta tidak menerima pembelaan diri pria itu. “Pokonya aku gak mau tau. Kamu harus cari cara baru untuk bisa menyingkirkan si Nadya secepatnya,” tambahnya.“Tentu saja bos, saya akan mencari cara lain agar bisa secepatnya menyingkirkan. Bos tenang saja, kali ini saya pastikan tidak akan gagal,” jawab pria.Margareta mendengus kesal. “Jangan hanya omong doang! Buktikan kalau memang kamu bisa diandalkan, aku ingin si Nadya lenyap malam ini juga!” bentak Margareta terbawa emosi kemarahan yang sangat besar karena kegagalan pria itu kemarin.“Dan ingat satu hal …!” ucapan Margareta terhenti saat ponselnya berdering. Wanita itu pun segera mengangkat panggilan masuk dari salah satu orang kepercayaanya, yang saat ini sedang mengawasi keadaan Bastian Permana.“Ya…ada kabar apa?” tanya Margareta dengan tegas dan masih dalam suasana terbawa amarah.“Kabar ba
“Kamu sebaiknya lihat berita, supaya kamu tahu penyebab kematian Om Bastian. Sebentar lagi aku jemput. Kita sama – sama pergi untuk melayat kerumah duka.” Jawab Vinna sambil menutup sambungannya.Nadya pun segera menyalakan telivisi untuk melihat berita terkini. Dan benar saja, ternyata kecelakaan yang menimpa Bastian Permana memang sudah menjadi treding topik saat ini.“Aku harus kesana sekarang, aku harus memastikan apa benar orang itu adalah Om Bastian, atau hanya kebetulan saja namanya sama.”Nadya segera beranjak dari tempat tidur, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.Tidak lama berselang, Vinna yang memang sejak tadi sudah diperjalanan pun sampai dan langsung masuk Apartemen Nadya yang kebetulan memang sengaja dibuka sedikit oleh Nadya.“Kamu baru mandi, Nadya?” teriak Vinna setelah berada didalam ruangan Kamar Apartemen Nadya dan mendengar gemerecik air dari kamar mandi.“Iya, kamu tunggu aja, sebentar lagi aku selesai, kok!” Sahut Nadya.Vinna tidak be
“Aku gak nyangka situasinya bisa serumit ini. Andai saja aku tahu kalau Om Bastian tidak memiliki wewenang penuh untuk Proyek tersebut, belum tentu aku mau melayaninya malam itu. Sekarang situasinya berubah,” ucap Nadya. Wajah gadis itu berubah murung.“Itu yang harus kita pikirkan sekarang, Nadya. Kamu harus segera mencari cara untuk bisa bertemu dengan Abian Abigail, dan membicarakan kelanjutan tentang tiga proyek yang diberikan oleh Bastian Permana. Aku pernah mendengar, kalau sifat Abian Abigail sama persis dengan Bastian Permana, mereka sama – sama menyukai wanita muda dan cantik,” jelas Vinna memberikan gambaran tentang siapa Abian Abigail.Nadya terdiam sejenak mendengar perkataan Vinna seperti itu. Nadya pun menarik nafas panjang lalu menghembuskannya secara kasar. Gadis itu paham apa yang dimaksud oleh Vinna.‘Ya Tuhan, apakah aku harus kembali melakukan negosiasi dengan Abian Abigail dengan menggunakan tubuhku? Agar aku tidak kehilangan hak atas pekerjaan ketiga proyek yang
Apa yang dikatakan Vinna memang benar menurut Nadya. Saat ini dirinya sudah terlanjur melangkah, dan sangat mustahil kalau harus menghentikan tujuannya. Perjuangan untuk mendapatkan ketiga proyek itu bukanlah hal yang mudah. Nadya harus rela dirinya digauli oleh Bastian untuk beberapa hari. Mungkin memang sudah menjadi suratan takdirnya yang mengharuskan tubuhnya disentuh laki – laki lain selain Bastian dan Niko Ramona.Situasinya memang sulit bagi Nadya. Karena posisi Nadya sendiri yang sudah menerima uang dari Daniel tidak mungkin bisa untuk mengembalikannya. Dan kalau Nadya harus membatalkan kerjasamanya dengan Daniel, maka Nadya terpaksa harus mengembalikan uang itu. sementara uang yang diterimanya dari Daniel Cuma tersisa setengahnya. Mana mungkin Nadya akan mampu mencari sengah dari sisanya yang sudah dipakai. Jalan satu – satunya untuk mengembalikan uang itu adalah dengan cara merelakan tubuhnya di nikmati Daniel.Kalau Nadya ingin melanjutkan kerjasama dengan Daniel, maka Nady