Beranda / Rumah Tangga / DENDAM SANG PANGLIMA / Kematian Ricky Dan Pasukannya

Share

Kematian Ricky Dan Pasukannya

Penulis: F Azzam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-29 19:01:09

Adam maju ke hadapan Ricky. Dan melindungi Ducky dari serangannya.

"Dia bukanlah lawanmu. Akulah lawanmu! Sekarang, mari kita buktikan, siapa yang terkuat!" Adam berdiri tegak menantang.

Ricky tersenyum kecut dan berkata, "Tentu saja aku terima tawaran kalian berdua!"

Tiba-tiba ia melompat ke hadapan Adam dan menyabetkan sebuah belati yang dikeluarkan dari celananya.

Adam dengan cepat menghindari serangan. Lalu menendang perut lawannya dengan keras.

Baak!

Ricky terhempas tubuhnya terkena tendangan. Dan tampak belati itu terlempar dari tangannya.

Ducky langsung berlari untuk mengambil belati itu.

Saat Ducky mencoba menghunuskan belati ke arah leher Ricky yang terkapar. Ricky menangkap belati itu dan terjadi tarik menarik di antara mereka.

Ricky langsung menendang Ducky hingga terpental.

Ducky terhempas tubuhnya terkena tendangan.

"Pak Ducky! Biar aku yang melawannya!" Adam berteriak kala melihat Ducky terkapar.

Dan ia langsung melompat ke hadapan Ricky. Sebuah pukulan seketika mengarah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Dendam Ruly

    Berita kematian Ricky telah sampai di telinga Jendral Rio. Melalui kabar burung dari anak buahnya.Di ruangan pribadinya, Rio tengah duduk dengan mengepalkan kedua tangannya. Pandangannya tampak menatap tajam mengisyaratkan dendam."Adam telah menghancurkan semua rencana kita! Jika saja aku bisa membunuhnya. Sudah ku cincang tubuhnya!" ucap Rio, murka."Mungkin kita bisa mencelakainya dengan cara lain Jendral. Jika dia tidak bisa kita taklukkan. Kita bisa alihkan kepada keluarganya," ucap Wolf yang tengah berdiri di sampingnya.Jendral Rio menoleh ke arah Wolf. "Kau pikir mudah untuk melakukan itu? Semua orang sudah melakukan hal itu. Tapi tak mudah untuk melakukannya," ucap Jendral Rio.Dan Wolf pun tampak terdiam seketika setelah Jendral Rio mengatakan itu.***Di depan istana Ricky, seluruh pasukannya menyambut kedatangan Sang Tuan Besarnya dengan duka yang mendalam.Mereka tengah mengadakan upacara kematian. Yang dihadiri oleh seluruh keluarga.Setelah itu, peti jenazah dibawa ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Ruly Vs Adam

    Tiba-tiba seseorang bertubuh tegap keluar dari sebuah mobil Jeep hitam dengan mengunci leher seorang wanita.Adam terkejut hingga terbelalak matanya memandang wanita itu."Lusiana!"Ternyata, ia adalah istrinya yang tengah terikat kedua tangan. Serta mulutnya tersumpal sebuah kain."Itulah akibatnya jika kau berani membuat masalah. Aku akan membalas kematian ayahku dengan membunuh wanita ini!" Seru seorang pemuda yang bertubuh besar dengan tinggi 195 cm di hadapan Adam.Adam memandang tajam mata Ruly dan berkata. "Jika kau berani menyentuh dia. Maka kepalamu akan ku potong!"Ruly seketika menoleh ke arah pengawalnya yang mengunci leher Lusiana."Bunuh dia!"Tiba-tiba, sebuah pistol revolver dikeluarkan dari balik celananya.Saat pengawal itu hendak mengarahkan pistolnya ke kepala Lusiana. Tiba-tiba seorang penembak jitu berhasil menembak kepala seorang pengawal Ruly hingga tewas di tempat.Lusiana langsung menundukkan kepala. Dan keadaan menjadi semakin kacau.Adam melompat tinggi da

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kekuatan zat

    Dengan begitu cepat Ruly bergerak. Hingga membuat Adam kebingungan dan menoleh kesana kemari mencari keberadaannya. Namun tak juga menemukan batang hidung pemuda tersebut.Para pengawal terkejut hingga mulutnya menganga. Melihat sebuah gerakan yang terlihat bagaikan kilat.Tiba-tiba Ruly melompat dari atas pohon dan melayangkan pukulan ke arah kepala.Adam dapat mendengar dengan jelas gerakan itu. Ia seketika mengelak dari serangan lalu menghantam perut Ruly dengan sebuah pukulan hingga ia terpental dan terguling.Adam melangkah dengan gagah menghampiri Ruly yang terkapar.Lalu seketika menarik rambutnya dengan keras hingga memaksa tubuhnya terseret.“Akan ku bunuh kau makluk jahanam!”Adam membawanya ke sebuah jurang di tepi jalan. Lalu melempar tubuh Ruly yang tengah lemah itu ke dasar jurang.Rasa amarahnya begitu memuncak. Dan dalam dirinya ia berkata. “Aku tak akan membiarkanmu berlenganggang bebas dan membuat keonaran di negeri ini!”Adam seketika berlari ke arah pekarangan. Lal

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Adam VS Ruly dan Jendral Rio

    Pukulan dari tangan Rio seketika membuat Adam jatuh tersungkur.Rio tampak tertawa puas dengan keberhasilannya kali ini dalam melampiaskan kebenciannya."Hahaha! Akhirnya aku bisa menghajarmu. Sekarang saatnya ku membalas semua perbuatan yang telah kau lakukan!"Seketika ia mengambil sebuah belati dari pendoknya lalu menghampiri Adam yang tengah terkapar.Belati itu langsung dihunuskan ke arah bola mata. Karena hanya itu kemungkinan terbesar kelemahannya.Tiba-tiba,Tappp!Adam terbangun dan langsung menangkap tangan Jendral Rio dengan begitu cepat.Jendral Rio terbelalak matanya memandang kecepatan tangan Adam.Namun tangannya masih berusaha menekan ujung besi tajam itu ke bola mata Adam.Kekuatan Rio kali ini benar-benar membuat Adam sedikit kewalahan. Ia harus mengerahkan kekuatannya untuk melawan Sang Jendral pemberontak yang tengah dikendalikan oleh sebuah kekuatan yang mengalir dalam tubuhnya."Kau harus mati!" Teriak Rio seraya terus berusaha menancapkan ujung belati ke bola ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Perebutan Kekuasaan

    Ruly memandangi bajunya yang sobek terkena ujung pedang. Lalu kembali memandang wajah Adam dengan menyeringai."Coba kau lihat ini. Kau pikir kau saja yang tak mempan terhadap besi tajam?"Kemudian Ruly melangkah mendekati Adam.Sebuah tinju mengayun ke arah kepala.Wuus!Adam seketika mengelak dengan kecepatan tinggi.Lalu mengangkat tubuh pemuda itu hingga berada di atas kepala.Tanpa berbasa-basi, ia melempar tubuh itu ke dinding hingga tubuhnya membentur dengan begitu keras.Bakk!Jendral Rio datang membela. Ia melayangkan tendangan ke arah Adam. Namun dengan sangat cepat Adam seketika mengelak dan menghantam kepala Rio hingga terdorong jatuh ke depan.Kemarahan Adam tak dapat terbendung lagi. Ia tak memberi jeda kepada Rio.Adam menghampiri Rio yang tengah terkapar. Dan langsung mencengkram lehernya dengan erat."Ini akibat ulahmu sendiri manusia jahanam! Kau sudah membunuh setiap orang yang menentang ideologi mu!"Rasa amarah yang begitu membara seiring dengan kekuatan cengkram

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Pengalihan Kekuasaan

    Wolf melangkah ke hadapan Ruly yang terkapar.Saat ia menjenggut rambutnya tiba-tiba Ruly mengeluarkan sebilah belati dan menyabetkan ke arah kepala. hampir saja ujung pisau itu mengenai kepala Wolf. Ruly melangkah maju serta menggenggam belati untuk menyerangnya.Tatapan tajam seakan mengisyaratkan sebuah hasrat membunuh yang semakin kuat.“Kau pikir kau bisa merampasnya dengan mudah?”“Akan ku potong kepalamu sebelum semuanya terjadi!”Ruly berlari menyerang Wolf dan seketika menyabetkan belati ke lehernya.Wolf dapat menghindar. Lalu menangkap tangannya dan mengarahkan pisau dalam genggaman Ruly ke lehernya sendiri.Takk!Ujung pisau itu tak menancap di kerongkongan Ruly. Membuat Wolf pun tercengang memandangnya.“Ini tidak mungkin!” seru Wolf, terbelalak matanya.Ujung pisau itu diputar dan berbalik menghunuskan ke arah dada Wolf. Syutt!Ujung pisau menancap dan membuat Wolf pun bersimbah darah.Wolf melangkah mundur seraya memegangi pisaunya.“Pasukan! Tunggu apa lagi! Tembak d

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Wolf Dan Adam Berdamai

    Sang pengawal menghampiri Adam lalu membisikinya."Maaf Pak Adam, ada seseorang ingin bertemu dengan Bapak di luar," ucap seorang pengawal.Adam menoleh ke arahnya lalu berkata, "Siapa yang ingin bertemu denganku?""Dia yang saat lalu pernah datang ke rumah bersama teman-temannya Pak," ucap Pengawal.Adam pun mengerutkan keningnya dan berfikir."Apa mungkin dia Wolf?" Tanya Adam. Sang pengawal tampak menganggukkan kepala."Ya, sepertinya dia pak," ucap pengawalnya.Adam seketika berdiri dari bangkunya."Untuk apa lagi dia datang ke rumah ini?!""Usir dia!" Seru Adam dengan penuh amarah."Baik pak!" Jawab pengawalnya.Lantas Adam duduk kembali di bangkunya. Sedangkan penjaga rumah itu melangkah ke arah depan rumah.Tak berselang lama, pengawal itu berjalan kembali menghampiri Adam. Beruntung Adam tak merasa terganggu karena makanan sudah selesai ia lahap."Maaf pak, orang itu tetap berdiri di luar. Dia ingin bertemu dengan Bapak. Mungkin ada sesuatu yang ingin disampaikan," ucap peng

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • DENDAM SANG PANGLIMA   RIP Wolf

    "Mari, masuklah ke rumahku." ucap Adam, seraya tersenyum."Tapi saya merasa tidak pantas untuk masuk ke dalam rumah orang penting seperti anda," ucap Wolf."Sudahlah, tak usah terlalu merendahkan diri. Aku pun menjadi seperti sekarang ini bukan tanpa perjuangan. Aku pernah tinggal di desa serta dijadikan bahan olok-olok orang-orang.""Ayo, masuklah!" ucap Adam, seraya merangkul Wolf.Kebaikan hati Adam telah membuat Wolf begitu terkesan.Yang selama ini hanya diketahui sisi kejam di diri Adam. Kini anggapan itu seperti berbalik 180 derajat.Akhirnya Wolf pun menerima tawaran Adam, Ia melangkah bersama Adam memasuki rumahnya."Aku tak menyangka. Ternyata Bapak Adam tidaklah seperti yang orang pikirkan." Ucap Wolf dalam benaknya.Di depan pintu rumah, seorang pengawal memperhatikan Wolf dengan sangat sinis.Mereka saling berbisik satu sama lain. Namun Adam sesegera mungkin menghampiri mereka."Pengawal, tolong katakan pada pelayan untuk membuatkan makanan yang istimewa untuk tamu kita s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30

Bab terbaru

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Tertangkap

    Wanita itu tampak begitu agresif kepada Adam. Membuat Adam semakin geram kepadanya."Aku tidak mengenalmu!""Pergi Kamu!" Adam membentak wanita itu.Namun perempuan itu semakin tak terkendali layaknya seorang pemabuk."Sayang, jangan begitu dong. Kamu kan sudah menyewa jasaku. Harusnya kamu menerima aku untuk melayani kamu...""Pergi!" Tiba-tiba Adam mendorong wanita itu lalu melangkah pergi begitu saja.Ia meninggalkannya di luar gerbang seorang diri.Namun sebenarnya, wanita itu tidaklah datang seorang diri.Ia melirik sambil tersenyum seseorang di sisi jalanan yang tengah merekam video.Lalu ia memberikan sebuah jempolnya yang menandakan semua berjalan dengan lancar.***Adam kembali ke dalam pagar dan menghampiri Lusiana yang tengah berdiri menunggunya di pekarangan."Ada apa sih? Kenapa ada suara seorang wanita?" tanya Lusiana, khawatir."Orang gila baru saja datang di rumah kita. Abaikan, Kita masuk saja ke rumah," ucap Adam.Lusiana yang penasaran tiba-tiba melangkahkan kaki ke

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Mertua Jahanam

    Mendengar permintaan Any, Lusiana dan Adam saling bertatapan.Lalu Lusiana kembali menatap Any seraya menggelengkan kepala. "Aku gak tau lagi harus berbicara apa. Jumlah itu terlalu besar. Untuk apa uang sebanyak itu ma?"Any lantas menjawab, "Sejujurnya, mama terpaksa meminjam uang kepadamu. Dikarenakan Mama memiliki hutang pada bank dan harus diganti dalam satu bulan ini.""Astaga, hutang untuk apa ma?" tanya Lusiana."Mama baru saja membeli mobil baru. Mobil yang lama sudah reot. Mama malu membawanya," Ucap Any.Mengetahui hal itu, Lusiana semakin murka terhadap Any. Kehidupannya yang terlalu hedonis membuat Any terjebak ke dalam jeratan hutang."Mama sangat keterlaluan. Padahal mobil mama masih bagus dan layak pakai. Kenapa Mama mudah sekali membuang-buang uang untuk suatu hal yang kurang berguna!" Seru Lusiana."Mama malu, Teman-teman arisan Mama sudah memiliki mobil baru yang mewah. Tapi mama, selama 3 tahun ini belum mengganti mobil baru," Jawab Any.Mendengarnya ucapan Any, me

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Meminjam Uang

    Setelah memakan waktu setengah jam perjalanan, mobil yang membawa Adam telah tiba di AR Hospital.Mereka keluar dari mobil lalu seorang penjaga keamanan seketika menghampiri."Selamat datang pak Adam dan ibu Lusiana," Ucap penjaga keamanan tersebut."Terima kasih, apakah semua sudah berkumpul di ruang rapat?" tanya Adam."Sudah pak. Silahkan bapak menuju ke sana. Karena seluruh petinggi sudah menunggu bapak," Ucap sang petugas keamanan.Lalu Adam berbalik badan dan menatap Lusiana yang tengah duduk di bangku tengah."Lusiana, kamu mau ikut denganku ke dalam?" tanya Adam.Lusiana tampak tengah memperhatikan ponselnya. Namun ia seketika berbalik arah memandang Adam dan berkata."Tidak, biar aku akan menunggumu saja. Aku sedang berkomunikasi dengan keluarga," Ucap Lusiana."Baik, tak apa. Kamu tunggu saja di sini. Aku akan kembali beberapa jam lagi," Jawab Adam."Aduh, apakah bisa sedikit dipercepat?""Aku harus ke rumah mama. Karena keadaan mama sedang tidak baik-baik saja," ucap Lusian

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Panggilan Any Kepada Lusiana

    Setelah dua jam pertempuran berdarah. Suara sirine ambulance terdengar berdatangan. Untuk membawa jasad seluruh anggota mafia dan dua pemimpinnya untuk kemudian dibawa menuju ke rumah sakit kepolisian.Adam dan seluruh pasukannya kembali ke Kediamannya.Di istana Rudiant, Lusiana dan Paul menunggunya dengan harap-harap cemas.Kala mobil Pasukan telah tiba, raut wajah sumringah seketika terpancar dari wajah Lusiana.Adam keluar dari mobil langsung menghampiri Lusiana yang tengah menggendong Paul."Lusiana! Kamu sudah menungguku dari tadi?" tanya Adam, seraya melangkah mendekati istri dan anaknya."Aku sudah sangat mengkhawatirkanmu, kamu kenapa lama sekali pulangnya?" tanya Lusiana."Kami mendapat perlawanan sengit saat melakukan penyergapan. Beruntung seluruh pasukan selamat dalam bertugas," Ucap Adam."Bagus kalau begitu, aku pikir akan banyak memakan korban. Tapi ternyata semua baik-baik saja," Ucap Lusiana."Ya sudah, mari kita masuk rumah. Aku sudah sangat lelah dan lapar,"ucap Ad

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kematian Dasvanco Dan George

    Mendengar suara bising di ruangan parkir, membuat semua orang mengalihkan perhatiannya."Tolong periksa di ruangan parkir!" Seru Dasvanco kepada anak buahnya."Siap tuan!" Jawab salah satu anak buahnya.Lalu dua anak buah menuju ke ruangan parkir yang tak jauh dari ruangan tengah.Sesampainya di parkiran mobil, mereka terkejut melihat ban mobil yang telah kempes."Sungguh aneh! Bagaimana mungkin ban mobil ini bisa kempes dengan sendirinya," Ucap salah satu mafia, terlihat keheranan."Biar aku yang memeriksanya," Ucap rekannya.Lalu ia memeriksa ban mobil itu dengan seksama.Tiba-tiba sebuah peluru melesat menembus kepala dua mafia tersebut.Dua anggota mafia seketika tewas di tempat.Hingga 10 menit berselang, Dasvanco menunggu dua anak buahnya. Namun tak kunjung kembali ke hadapannya."Kenapa mereka berdua tidak kembali! Tolong periksa keadaan mereka!" Seru Dasvanco."Siap Tuan,"jawab salah satu anak buahnya.Lalu ia menuju ke ruangan parkir tersebut.Dan selang beberapa menit, satu

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Penyergapan Di Gedung Tua

    Saat malam mulai menjelang, sebuah mobil audy hitam telah tiba di depan istana Rudiant.Dua pengawal seketika menghampiri untuk menyambutnya."Selamat malam Tuan Jody, senang anda bersedia untuk datang memenuhi panggilan. Pak Adam sudah menunggu anda," Ucap Sang pengawal."Ya, di mana dia sekarang?" tanya Jody."Pak Adam sudah menunggu anda di ruang tamu. Silahkan masuk Tuan," Ucap sang pengawal."Baik, Terima kasih," Jawab Jody.Lalu ia melangkah menuju ke arah pintu rumah. Saat ia memasuki rumah bak istana tersebut.Adam langsung berdiri dari bangku sofa. Dan menyambut kedatangan Jody."Selamat datang Jody, bagaimana kabar anda sekarang?" tanya Adam, seketika menyodorkan tangan kepadanya."Aku baik-baik saja. Bagaimana juga dengan keadaan anda sekarang?" tanya Jody."Akhir-akhir ini, aku dibuat pusing oleh para mafia. Mereka sedang gencar-gencarnya melakukan serangan balas dendam. Tadi pagi, rumah sakit diserang oleh seseorang tak dikenal. Dan aku mengundang kamu kesini untuk menany

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Target Selanjutnya

    Sekelebat bayang seketika melesat dan secara mengejutkan, George telah menghilang dari hadapan Adam.Kecepatan gerakan George membuat seluruh mata yang melihatnya begitu terperangah.Kepalan tinju yang ia layangkan meleset dari sasaran. Dan tiba-tiba sebuah tendangan mengarah ke kepala Adam.Adam terdorong ke depan terkena tendangan yang mengenai belakang kepalanya.Namun tubuhnya yang besar dan kuat tak akan mudah ditumbangkan oleh kekuatan George. Bahkan jika sebuah mobil menabraknya dengan kecepatan tinggi.George bersiul, Adam langsung teralihkan oleh suara di belakangnya.Dan seketika, sebuah tinju melesat menghantam wajah Adam.Kecepatannya yang sangat tinggi membuat Adam kesulitan untuk menghindarinya.Adam kembali terdorong ke belakang dengan keadaan yang hampir terjungkal.George tertawa terpingkal-pingkal melihat Adam yang kewalahan."Hahaha! Jendral sampah!""Ternyata kekuatanmu tak seberapa bagiku!" Seru George, tertawa puas.Lantas Adam kembali menegakkan badannya. Lalu m

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Benih Pertarungan

    12 jam telah berlalu, namun tanda-tanda kedatangan kelompok Mafia belum juga terlihat.Kendaraan barakuda telah disiagakan di beberapa sudut kota.Sniper tentara Nasional bersembunyi di antara bangunan-bangunan di pusat kota.Di ruangan pribadi Jendral Adam. Letjen Charles tengah duduk di hadapannya."Aku rasa mereka sudah tau bahwa rencana mereka telah bocor," ucap Adam."Tapi tidak mungkin mereka takut walaupun pusat kota telah dijaga ketat oleh pasukan khusus. Mereka memiliki peralatan tempur yang mumpuni untuk melawan pasukan," ucap Letjen Charles."Berarti ini adalah bagian dari strategi mereka untuk mengelabuhi kita. Mereka pasti memiliki mata-mata yang tersebar di dalam kota. Dan untuk memancing kedatangan mereka. Tarik pasukan Barakuda. Jangan sampai terlihat mencolok. Cukup dengan pasukan-pasukan sniper dan Intel untuk menyebar di penjuru kota," ucap Adam."Baik, aku akan instruksikan aparat di lapangan untuk kembali ke markas. Sementara persenjataan akan dikirim melalui mobi

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Sang Provokator

    Sesampainya di Kota Wales. Pemandangan tak biasa menghiasi kota.Suara riuh warga begitu terdengar. Mereka berjalan beriringan dengan satu tuntutan. "Jendral Pelanggar HAM harus dihukum mati."Banyak warga yang terprovokasi dengan berita di media. Tanpa mengetahui kebenaran yang jelas dari sebuah informasi.Di sebuah jalanan yang dipenuhi oleh demonstran.Adam yang berada di dalam mobil dengan berani keluar menghampiri para demonstran.Sontak saja para warga berlarian lalu menyerang Adam."Itu dia pembunuhnya!""Orang seperti ini tidak pantas disebut Jendral!"Banyak para warga yang tersulut emosi."Tenanglah Masyarakat!""Saya akan bicara yang sebenarnya terjadi!""Semua masalah ini sudah selesai!"Namun para warga tak mengindahkan perkataan Adam.Hingga puluhan batu terlempar mengenai kepala Adam.Lalu seketika para pengawal dari tentara dan kepolisian membentuk barisan.Para demonstran begitu terkejut melihat Adam yang tak terdapat sedikitpun luka."Biarkan aku mendekati mereka! Ak

DMCA.com Protection Status