Home / Rumah Tangga / DENDAM SANG PANGLIMA / Kedatangan Seseorang Di Tengah Pertarungan

Share

Kedatangan Seseorang Di Tengah Pertarungan

Author: F Azzam
last update Last Updated: 2023-08-01 23:15:20

Seorang Kaki tangan Ruly mengangkat tubuhnya untuk bangun. Lalu sedikit melangkah mundur dari hadapannya.

“Maaf Tuan, saya tidak bermaksud membuat Tuan cemburu,” ucapnya dengan raut wajah memelas.

“Aku tidak perlu masukanmu! Keluar kau dari ruangan ini!” seru Ruly seraya mengarahkan telunjuknya ke arah pintu.

“Baik, saya keluar Tuan,” ucap anak buahnya itu dengan kekecewaan.

Lalu ia pun keluar dari ruangan seraya menundukkan kepala.

Ruly kembali terlentang di atas kasur. Tiba–tiba suara ponselnya berbunyi.

Ia seketika bangkit kembali dan meraih ponselnya yang berada di atas meja.

Ruly kemudian mengangkat panggilan itu.

“Permisi Tuan, maaf mengganggu istirahat anda. Saya hanya ingin melaporkan bahwa keberadaan Adam Rudiant beserta pasukannya sudah berada dekat dengan keberadaan Tuan. Kurang lebih berjarak 1 kilometer dari sana,” ucap seorang anak buahnya,melaporkan.

“Halau mereka dengan tembakan Basoka! Jangan sampai mereka menyentuh markas kita!” seru Ruly.

“Siap laksanakan Pak!” jawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kerja Sama Adam Dengan Jody

    "Aku telah bebas!" seru seseorang tersebut, seraya tersenyum.Lalu ia melangkah mendekatinya. Adam seketika bersiap siaga."Kenapa kau mencoba melindungi diri?" tanya seseorang tersebut yang ternyata adalah Jody.Adam menatapnya dengan heran."Tenang, aku datang kepadamu bukan untuk menyerang. Tapi untuk membantumu!" seru Jody kepadanya."Membantuku?""Apa aku sedang bermimpi?!" Adam mengerutkan keningnya.Di tengah percakapan itu, tiba-tiba Ruly bangkit kembali.Adam langsung bersiap siaga. Namun Jody seketika mengayunkan pedangnya ke arah kepala Ruly.Ruly mengelak lalu menendang perut Jody hingga ia terpental dan terguling-guling.Adam tak tinggal diam. Ia menghantam wajah Ruly dengan satu pukulan.Ruly seketika terpental terkena hantaman keras dari tangan besi Adam.Lalu ia dengan cepat menginjak kepala Ruly untuk menahannya agar tak dapat terbangun.Tiba-tiba Jody mengikat kedua tangan Ruly menggunakan tali.Hal itu membuat Adam semakin tak menyangka dengan perubahan Jody.Setela

    Last Updated : 2023-08-01
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Rencana Jahat

    "Baik, jika Tuan Jody telah siap untuk melakukan misi ini. Aku persilahkan," ucap Adam."Tentu saja aku sudah siap Jendral Adam!" jawab Jody, lalu ia berdiri dari bangku.Adam dan Charles turut berdiri lalu mereka berjabat tangan satu sama lain.Tiba-tiba Adam mengeluarkan sepucuk senjata kedap suara yang terbuat dari emas ke hadapan Jody."Ini alat untuk penjagaanmu tuan," ucap Adam."Terima kasih banyak engkau telah banyak sekali membantuku. Tapi aku tidak bisa menerima ini. Biarkan aku datang kepada mereka tanpa senjata," ucap Jody."Anda yakin tidak mau menerimanya?" tanya Adam."Ya, aku yakin," jawab Jody.Namun Adam tetap berniat memberikan senjata itu kepada Jody."Ambillah, jika tidak aku akan kecewa atas penolakan ini," ucap Adam.Jody menundukkan kepala. Lalu berkata, " Baik, jika memang Jendral Adam memaksa. Aku akan menerimanya dengan senang hati," ucap Jody.Lantas ia membuka telapak tangannya sebagai tanda bahwa ia menerima.Adam menaruh senjata emas itu ke tangan Jody.

    Last Updated : 2023-08-02
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kematian Jerry Di Tengah Penyerbuan

    Demi menghindari jebakan ranjau yang telah direncanakan oleh musuh, Adam memerintahkan pasukannya untuk mundur.Namun bidikan senjata masih mengarah ke arah dimana mereka bersembunyi.Di tengah kewaspadaan tinggi, sebuah Helicopter bersenjata semi otomatis terlihat dari kejauhan.Semakin dekat dan mengarahkan sebuah mortir kepada pasukan yang tengah berdiri."Tiarap!""Selamatkan diri kalian!" seru Adam, memerintahkan pasukan.Pasukan seketika menjatuhkan diri dan bersembunyi di antara semak belukar."Tembakkan mortir ke arah Helicopter! Jangan biarkan dia semakin mendekati kita!" seru Adam kepada pasukan.Seorang prajurit seketika mengarahkan senjata Basoka ke arah Helicopter tersebut.Mengetahui heli yang terus mendekat, prajurit seketika melepaskan tembakan Basoka ke arah Helicopter.Sebuah mortir melesat dan mengenai badan helikopter tersebut. Hal itu membuatnya hilang keseimbangan dan jatuh seketika di antara lebatnya pepohonan."Lapor, tembakan mengenai sasaran. Helicopter berha

    Last Updated : 2023-08-02
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kemunculan Rose Membela Ruly

    Kematian Jerry menimbulkan api kemarahan para mafia.Dengan membabi buta, gerombolan mafia melancarkan serangan ke arah Adam. Namun semua itu tidaklah berarti. Adam tetap berdiri kokoh walau ribuan peluru melesat menghujam tubuhnya.Di tengah serangan itu, sebuah mobil hitam berhenti tepat di titik keberadaan jasad Jerry berada.Seorang pemimpin mafia keluar dan menghampiri jasad yang tengah terkapar di hadapannya.Dari matanya tampak mengisyaratkan amarah yang begitu besar.Tatapannya seketika menjalar ke arah depan. Yaitu ke hadapan Adam yang tengah berdiri."Jangan harap kau akan bebas di tanganku, Ruly!" seru Adam dengan menunjuk wajah Ruly."Kau pikir semudah itu kau mengalahkanku?!""Aku yang akan menangkapmu lalu membunuhmu dengan keji!" seru Ruly, dengan menatap tajam wajah Adam.Ruly melangkah ke hadapan Adam. Lalu seketika melayangkan tendangan ke arah wajahnya.Namun tendangan itu seketika ditangkap dengan cepat.Lalu ia menyelengkat salah satu kaki yang menjadi pijakan. R

    Last Updated : 2023-08-02
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Seseorang Misterius Datang

    Ruly yang terkapar setelah terkena hantaman. Lantas ia berusaha bangkit kembali.Dan mendapati Rose yang tengah terlentang tak berdaya."Kau telah menyakitinya! Kau harus bertanggung jawab!" Ruly berteriak dihadapan Adam.Adam terdiam. Ia merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya kepada Rose."Maafkan aku...Rose...." ucap Adam, dengan nada pelan.Perlahan ia melangkah menghampiri Rose, namun Ruly tiba-tiba menghadangnya."Mau apa kau?! Aku tak akan membiarkanmu menyentuhnya!" seru Ruly dengan menatapnya tajam.Rose masih tak sadarkan diri setelah kepalanya terbentur tanah."Menyingkir kau dari hadapanku. Atau aku akan berikan pelajaran padamu," ucap Adam, pelan namun tegas.Mendengar ucapan Adam. Ruly pun bertambah murka. Dan seketika melangkah mendekatinya."Untuk apa?! Kau berikan uang sebagai tanggung jawabmu. Maka aku akan membawanya ke rumah sakit!" ucap Ruly, menuntut Adam."Aku katakan menyingkir. Sekarang kau menyingkir!" seru Adam.Namun Ruly masih saja berdiri di hadapann

    Last Updated : 2023-08-02
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Pertarungan Di Ruang Bawah Tanah

    Tubuh Ruly terlempar dan bertubrukan dengan anak buahnya.Di saat itu lah seseorang menyabetkan pedangnya ke arah kerumunan musuh.Tajamnya pedang katana seketika mengenai tubuh mereka.Ruly terkena sabetan di bagian perut, namun ia masih juga bertahan dari luka yang bersarang di perutnya. Lantas ia bangkit kembali dan menoleh ke arah seseorang tersebut."Jadi sekarang kau telah berada di pihak Adam?!" tanya Ruly, dengan menatap sinis.Seseorang yang ternyata Jody pun menjawab, "Apa yang aku pilih ini adalah kebenaran. Aku tak ingin lagi berkorban untuk pihak yang telah membunuh anakku!""Adam adalah yang terbaik, aku akan membalas kebaikannya. Dan segala kejahatan, pasti akan ku balas sampai ke akarnya!"Jawaban lantang Jody mengisyaratkan bahwa dirinya telah bulat dalam bertekad. Dan ia tak akan mau jatuh ke dalam lubang yang sama.Ruly terpancing dengan jawaban itu. Keberpihakan Jody terhadap Adam sudah lebih dari kebenciannya terhadap Adam itu sendiri.Ruly menatap tajam Jody, da

    Last Updated : 2023-08-02
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Pertarungan Dalam Kegelapan

    Melihat kondisi pintu yang hampir tertutup. Ruly tiba-tiba berlari ke arah pintu. Dan dengan cepat ia membukanya saat hendak dikunci dari dalam.Lusiana dan Paul langsung berlari menuju ke dalam ruangan. Dan Ruly seketika mengejar mereka berdua.Adam mengejar Ruly yang mencoba mencelakai Lusiana dan anaknya.Dan kala ia mencoba meraih kepala Ruly dari belakang.Tiba-tiba Ruly bergerak cepat hingga Adam tak dapat menjangkaunya."Sial!Gerakan dia cepat sekali!" seru Adam, menatap ke segala arah mencoba mencari keberadaannya.Jody tengah berada di belakang Adam. Lalu ia pun berkata, "Pak Adam, baru saja aku melihatnya bergerak menuju ke lantai bawah. Kecepatan dia kini berkali-kali lipat dari biasanya. Aku yakini, dia telah memajukan penemuannya hingga dapat membuatnya lebih kuat dari pada zat sebelumnya. Jika kita lengah, maka mudah sekali baginya untuk mengalahkan kita,""Baik, aku akan mengejarnya!"Adam langsung menuruni lantai dan saat ia sampai di ruangan yang gelap. Ia tak meliha

    Last Updated : 2023-08-05
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kematian Ruly

    Adam sejenak menghentikan langkahnya. Demi keselamatan istri dan anaknya."Ayah, tolong aku ayah!" Paul, berteriak dengan wajah ketakutan."Tenang dulu Paul," jawab Adam."Hahaha! Sekarang mau apa? Aku tak akan melepaskan mereka. Karena aku akan membunuh mereka di depan matamu!" seru Ruly, tiba-tiba mengarahkan senjata ke arah kepala Paul.Saat ia mulai menekan pelatuknya, secara tiba-tiba Jody melompat menyundul senjata itu.Prakk...Tembakan meleset mengenai tembok. Adam seketika bergerak mengambil senjata. Dan Ruly pun mencoba berlari dari posisinya.Senjata itu kini dalam genggaman Adam dan saat Ruly tak terlihat keberadaannya.Adam dengan batinnya melihat keberadaan musuhnya itu.Ruly tengah bersembunyi di balik sebuah lemari besi.Namun sejenak Adam membiarkannya. Ia lantas menembak sebuah borgol yang membelenggu kedua tangan Jody.Kini Jody dapat bergerak bebas."Terima kasih Adam, aku berjanji akan membantumu dengan tumpah darahku," ucap Jody.Lantas ia berdiri, lalu mengeluar

    Last Updated : 2023-08-06

Latest chapter

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Tertangkap

    Wanita itu tampak begitu agresif kepada Adam. Membuat Adam semakin geram kepadanya."Aku tidak mengenalmu!""Pergi Kamu!" Adam membentak wanita itu.Namun perempuan itu semakin tak terkendali layaknya seorang pemabuk."Sayang, jangan begitu dong. Kamu kan sudah menyewa jasaku. Harusnya kamu menerima aku untuk melayani kamu...""Pergi!" Tiba-tiba Adam mendorong wanita itu lalu melangkah pergi begitu saja.Ia meninggalkannya di luar gerbang seorang diri.Namun sebenarnya, wanita itu tidaklah datang seorang diri.Ia melirik sambil tersenyum seseorang di sisi jalanan yang tengah merekam video.Lalu ia memberikan sebuah jempolnya yang menandakan semua berjalan dengan lancar.***Adam kembali ke dalam pagar dan menghampiri Lusiana yang tengah berdiri menunggunya di pekarangan."Ada apa sih? Kenapa ada suara seorang wanita?" tanya Lusiana, khawatir."Orang gila baru saja datang di rumah kita. Abaikan, Kita masuk saja ke rumah," ucap Adam.Lusiana yang penasaran tiba-tiba melangkahkan kaki ke

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Mertua Jahanam

    Mendengar permintaan Any, Lusiana dan Adam saling bertatapan.Lalu Lusiana kembali menatap Any seraya menggelengkan kepala. "Aku gak tau lagi harus berbicara apa. Jumlah itu terlalu besar. Untuk apa uang sebanyak itu ma?"Any lantas menjawab, "Sejujurnya, mama terpaksa meminjam uang kepadamu. Dikarenakan Mama memiliki hutang pada bank dan harus diganti dalam satu bulan ini.""Astaga, hutang untuk apa ma?" tanya Lusiana."Mama baru saja membeli mobil baru. Mobil yang lama sudah reot. Mama malu membawanya," Ucap Any.Mengetahui hal itu, Lusiana semakin murka terhadap Any. Kehidupannya yang terlalu hedonis membuat Any terjebak ke dalam jeratan hutang."Mama sangat keterlaluan. Padahal mobil mama masih bagus dan layak pakai. Kenapa Mama mudah sekali membuang-buang uang untuk suatu hal yang kurang berguna!" Seru Lusiana."Mama malu, Teman-teman arisan Mama sudah memiliki mobil baru yang mewah. Tapi mama, selama 3 tahun ini belum mengganti mobil baru," Jawab Any.Mendengarnya ucapan Any, me

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Meminjam Uang

    Setelah memakan waktu setengah jam perjalanan, mobil yang membawa Adam telah tiba di AR Hospital.Mereka keluar dari mobil lalu seorang penjaga keamanan seketika menghampiri."Selamat datang pak Adam dan ibu Lusiana," Ucap penjaga keamanan tersebut."Terima kasih, apakah semua sudah berkumpul di ruang rapat?" tanya Adam."Sudah pak. Silahkan bapak menuju ke sana. Karena seluruh petinggi sudah menunggu bapak," Ucap sang petugas keamanan.Lalu Adam berbalik badan dan menatap Lusiana yang tengah duduk di bangku tengah."Lusiana, kamu mau ikut denganku ke dalam?" tanya Adam.Lusiana tampak tengah memperhatikan ponselnya. Namun ia seketika berbalik arah memandang Adam dan berkata."Tidak, biar aku akan menunggumu saja. Aku sedang berkomunikasi dengan keluarga," Ucap Lusiana."Baik, tak apa. Kamu tunggu saja di sini. Aku akan kembali beberapa jam lagi," Jawab Adam."Aduh, apakah bisa sedikit dipercepat?""Aku harus ke rumah mama. Karena keadaan mama sedang tidak baik-baik saja," ucap Lusian

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Panggilan Any Kepada Lusiana

    Setelah dua jam pertempuran berdarah. Suara sirine ambulance terdengar berdatangan. Untuk membawa jasad seluruh anggota mafia dan dua pemimpinnya untuk kemudian dibawa menuju ke rumah sakit kepolisian.Adam dan seluruh pasukannya kembali ke Kediamannya.Di istana Rudiant, Lusiana dan Paul menunggunya dengan harap-harap cemas.Kala mobil Pasukan telah tiba, raut wajah sumringah seketika terpancar dari wajah Lusiana.Adam keluar dari mobil langsung menghampiri Lusiana yang tengah menggendong Paul."Lusiana! Kamu sudah menungguku dari tadi?" tanya Adam, seraya melangkah mendekati istri dan anaknya."Aku sudah sangat mengkhawatirkanmu, kamu kenapa lama sekali pulangnya?" tanya Lusiana."Kami mendapat perlawanan sengit saat melakukan penyergapan. Beruntung seluruh pasukan selamat dalam bertugas," Ucap Adam."Bagus kalau begitu, aku pikir akan banyak memakan korban. Tapi ternyata semua baik-baik saja," Ucap Lusiana."Ya sudah, mari kita masuk rumah. Aku sudah sangat lelah dan lapar,"ucap Ad

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kematian Dasvanco Dan George

    Mendengar suara bising di ruangan parkir, membuat semua orang mengalihkan perhatiannya."Tolong periksa di ruangan parkir!" Seru Dasvanco kepada anak buahnya."Siap tuan!" Jawab salah satu anak buahnya.Lalu dua anak buah menuju ke ruangan parkir yang tak jauh dari ruangan tengah.Sesampainya di parkiran mobil, mereka terkejut melihat ban mobil yang telah kempes."Sungguh aneh! Bagaimana mungkin ban mobil ini bisa kempes dengan sendirinya," Ucap salah satu mafia, terlihat keheranan."Biar aku yang memeriksanya," Ucap rekannya.Lalu ia memeriksa ban mobil itu dengan seksama.Tiba-tiba sebuah peluru melesat menembus kepala dua mafia tersebut.Dua anggota mafia seketika tewas di tempat.Hingga 10 menit berselang, Dasvanco menunggu dua anak buahnya. Namun tak kunjung kembali ke hadapannya."Kenapa mereka berdua tidak kembali! Tolong periksa keadaan mereka!" Seru Dasvanco."Siap Tuan,"jawab salah satu anak buahnya.Lalu ia menuju ke ruangan parkir tersebut.Dan selang beberapa menit, satu

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Penyergapan Di Gedung Tua

    Saat malam mulai menjelang, sebuah mobil audy hitam telah tiba di depan istana Rudiant.Dua pengawal seketika menghampiri untuk menyambutnya."Selamat malam Tuan Jody, senang anda bersedia untuk datang memenuhi panggilan. Pak Adam sudah menunggu anda," Ucap Sang pengawal."Ya, di mana dia sekarang?" tanya Jody."Pak Adam sudah menunggu anda di ruang tamu. Silahkan masuk Tuan," Ucap sang pengawal."Baik, Terima kasih," Jawab Jody.Lalu ia melangkah menuju ke arah pintu rumah. Saat ia memasuki rumah bak istana tersebut.Adam langsung berdiri dari bangku sofa. Dan menyambut kedatangan Jody."Selamat datang Jody, bagaimana kabar anda sekarang?" tanya Adam, seketika menyodorkan tangan kepadanya."Aku baik-baik saja. Bagaimana juga dengan keadaan anda sekarang?" tanya Jody."Akhir-akhir ini, aku dibuat pusing oleh para mafia. Mereka sedang gencar-gencarnya melakukan serangan balas dendam. Tadi pagi, rumah sakit diserang oleh seseorang tak dikenal. Dan aku mengundang kamu kesini untuk menany

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Target Selanjutnya

    Sekelebat bayang seketika melesat dan secara mengejutkan, George telah menghilang dari hadapan Adam.Kecepatan gerakan George membuat seluruh mata yang melihatnya begitu terperangah.Kepalan tinju yang ia layangkan meleset dari sasaran. Dan tiba-tiba sebuah tendangan mengarah ke kepala Adam.Adam terdorong ke depan terkena tendangan yang mengenai belakang kepalanya.Namun tubuhnya yang besar dan kuat tak akan mudah ditumbangkan oleh kekuatan George. Bahkan jika sebuah mobil menabraknya dengan kecepatan tinggi.George bersiul, Adam langsung teralihkan oleh suara di belakangnya.Dan seketika, sebuah tinju melesat menghantam wajah Adam.Kecepatannya yang sangat tinggi membuat Adam kesulitan untuk menghindarinya.Adam kembali terdorong ke belakang dengan keadaan yang hampir terjungkal.George tertawa terpingkal-pingkal melihat Adam yang kewalahan."Hahaha! Jendral sampah!""Ternyata kekuatanmu tak seberapa bagiku!" Seru George, tertawa puas.Lantas Adam kembali menegakkan badannya. Lalu m

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Benih Pertarungan

    12 jam telah berlalu, namun tanda-tanda kedatangan kelompok Mafia belum juga terlihat.Kendaraan barakuda telah disiagakan di beberapa sudut kota.Sniper tentara Nasional bersembunyi di antara bangunan-bangunan di pusat kota.Di ruangan pribadi Jendral Adam. Letjen Charles tengah duduk di hadapannya."Aku rasa mereka sudah tau bahwa rencana mereka telah bocor," ucap Adam."Tapi tidak mungkin mereka takut walaupun pusat kota telah dijaga ketat oleh pasukan khusus. Mereka memiliki peralatan tempur yang mumpuni untuk melawan pasukan," ucap Letjen Charles."Berarti ini adalah bagian dari strategi mereka untuk mengelabuhi kita. Mereka pasti memiliki mata-mata yang tersebar di dalam kota. Dan untuk memancing kedatangan mereka. Tarik pasukan Barakuda. Jangan sampai terlihat mencolok. Cukup dengan pasukan-pasukan sniper dan Intel untuk menyebar di penjuru kota," ucap Adam."Baik, aku akan instruksikan aparat di lapangan untuk kembali ke markas. Sementara persenjataan akan dikirim melalui mobi

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Sang Provokator

    Sesampainya di Kota Wales. Pemandangan tak biasa menghiasi kota.Suara riuh warga begitu terdengar. Mereka berjalan beriringan dengan satu tuntutan. "Jendral Pelanggar HAM harus dihukum mati."Banyak warga yang terprovokasi dengan berita di media. Tanpa mengetahui kebenaran yang jelas dari sebuah informasi.Di sebuah jalanan yang dipenuhi oleh demonstran.Adam yang berada di dalam mobil dengan berani keluar menghampiri para demonstran.Sontak saja para warga berlarian lalu menyerang Adam."Itu dia pembunuhnya!""Orang seperti ini tidak pantas disebut Jendral!"Banyak para warga yang tersulut emosi."Tenanglah Masyarakat!""Saya akan bicara yang sebenarnya terjadi!""Semua masalah ini sudah selesai!"Namun para warga tak mengindahkan perkataan Adam.Hingga puluhan batu terlempar mengenai kepala Adam.Lalu seketika para pengawal dari tentara dan kepolisian membentuk barisan.Para demonstran begitu terkejut melihat Adam yang tak terdapat sedikitpun luka."Biarkan aku mendekati mereka! Ak

DMCA.com Protection Status