Share

69.Malam Pertama

Penulis: Rika Jhon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah Rully dan Monica mengakhiri perbincangannya dengan Albern dan Harnum, maka sepasang pengantin baru itu pun segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang pengantin milik mereka yang sudah dihiasi dengan kelopak bunga mawar merah.

Monica yang baru keluar dari rumah sakit itu merasa tubuhnya sangat lelah sekali. Dia memejamkan matanya. Rully yang melihat sang istri sudah merebahkan tubuhnya terlebih dahulu itu, kini merangkak mendekati sang istri.

“Sayang, apakah kakimu terasa pegal?” tanya Rully dengan penuh perhatian.

“Iya, Sayang, kakiku terasa pegal sekali, dan seluruh tubuhku juga rasanya sakit. Aku merasa sangat lemas, mungkin ini efek karena aku baru keluar dari rumah sakit.” Monica berkata sembari memijat keningnya.

Rully menatap iba pada sang istri. Sebenarnya dia sangat menginginkan malam pertama mereka dilakukan pada malam ini, namun, ketika dia melihat sang istri yang sangat kelelahan, dia pun tidak tega melihatnya.

Lalu, Rully meraih kaki Monica dan diletakkan di atas p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   70.Saling menerima

    Monica berkata dengan bola-bola kristal yang sudah memenuhi pelupuk matanya. Rully merasa sangat tidak enak hati melihat sang istri yang terlihat sedih.“Sayang, mengapa kau menangis? Tolong maafkan aku, aku benar-benar tidak bermaksud menyakiti hatimu. Aku … aku memang salah, Sayang, tolong maafkan aku.” Rully meraih tubuh sang istri dan membawanya ke dalam pelukannya.Monica mengusap pipinya yang sudah basah. “Tidak mengapa, aku rasa bukan hanya kau yang akan berpikiran buruk tentangku, mungkin laki-laki lain pun jika mengetahui tentang sifatku yang dulu akan berpikiran seperti itu.” Monica menghela napas. “Kau tidak usah merasa bersalah. Aku menangis karena aku merasa terharu, dan aku bersyukur karena aku akhirnya bisa menjadi wanita yang lebih baik lagi.”Rully mempererat pelukannya. Ia tiada henti menciumi kepala sang istri. Perasaan bersalah dan berdosa kian membuncah di dalam hatinya. Rully memejamkan matanya.“Mungkin jika dulu kau dan Al tidak memberikan hukuman padaku di pe

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   71.Monica Takut Jarum Suntik

    Rully tidak akan semudah itu untuk menuruti permintaan Monica, karena dia merasa ada yang berbeda dengannya. Rasanya Rully tidak akan bisa berangkat bekerja dengan tenang jika keadaan sang istri seperti itu.Lalu, Rully berinisiatif untuk membuatkan sarapan. Dia turun ke bawah dan menuju dapur. Di dapur ternyata ada Mama Marsha. Mama Marsha merasa heran ketika melihat sang menantu yang tengah menggulung lengan bajunya, dan sibuk menyiapkan alat dan bahan-bahan untuk memasak.Mama Marsha mengernyitkan keningnya sembari menatap tajam Rully. “Rully, ada apa ‘Nak? Kau membutuhkan apa?” tanya Mama Marsha pada Rully.“Aku akan membuat sarapan untuk istriku, Ma,” jawab Rully.“Membuat sarapan? apa kau tidak salah? Memang mengapa Monic tidak memasak untuk sarapan? Tidak seperti biasanya juga dia belum turun ke bawah seperti ini.”“Monic sedang tidak enak badan, Ma, jadi dia sedang bermalas-malasan, maka dari itu aku berinisiatif sebelum berangkat bekerja aku akan membuatkan sarapan untuknya.”

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   72.Planning Albern dan Harnum

    Sementara itu di Negara Italia, Klan AB sudah semakin maju kembali, dan klan tersebut kembali menguasai dunia kegelapan. Kini, Albern sebagai Raja Mafia kembali berkuasa. Tetapi, dia merasa tidak tenang karena kini dia sudah memiliki istri, dia merasa khawatir jika sewaktu-waktu Harnum akan kembali diculik dan menjadi target utama oleh para musuh-musuhnya.Maka dari itu, Albern sudah merencanakan untuk membawa Harnum kembali pulang ke Indonesia, untuk menyembunyikan identitasnya. Karena dia tidak ingin keselamatan dan nyawa sang istri menjadi taruhannya.Malam itu, Albern sedang beristirahat di peraduannya bersama dengan sang istri. Dan terlihat Harnum sedang bermanja-manja dengannya. Sudah menjadi hal kesukaan Harnum yaitu memainkan bulu-bulu halus di dada Albern.“Hubby, Monic sudah mengandung sedangkan aku belum. Aku merasa iri dengannya, dia yang baru menikah tetapi dia sudah hamil, sedangkan kita yang sudah lama menikah tetapi aku belum hamil.” Harnum membuka pembicaraan.Harnum

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   73.Kembali Ke Indonesia

    Setelah perbincangan antara Albern dan Harnum, serta terhadap Willy dan Jennifer, akhirnya mereka mempersiapkan diri untuk ke Indonesia.Semuanya dilakukan dengan sangat baik dan matang, karena kondisi Jennifer yang sudah hamil tua. Tetapi sang King Mafia bisa mengatasi itu semua.Hari itu, mereka pun melakukan penerbangan ke Indonesia. Dan masalah Klan AB yang ada di Italia, diserahkan kepada George dan Neil, mereka yang akan menangani operasi di Italia.Sementara Albern dan Willy, mereka akan ke Italia jika ada keperluan yang sangat mendesak saja atau yang benar-benar membutuhkan mereka.Harnum benar-benar merasa sangat bahagia karena Albern mengabulkan permintaannya agar membawa Jennifer bersama mereka ke Indonesia.Setelah melakukan perjalanan selama 16 jam lebih, akhirnya mereka sampai di Negara Indonesia. Mereka turun di Bandara Soekarno Hatta. Dan di sana sudah ada dua mobil yang menjemput mereka.“Tuan Al, selamat datang ke Indonesia. Nyonya Harnum, selamat datang,” ucap Pak Y

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   74.Drama Saat Persalinan

    Siang itu, di mansion milik Albern. Suasana terlihat sangat riuh dan ramai karena mereka tengah merayakan kedatangan sang King Mafia dan sang istri yang kembali ke Indonesia.Rully dan Monica juga ada bersama mereka. Kedua orang tua angkat Albern, yaitu Pak Toni dan Bu Mira, juga ada di sana. Mereka benar-benar sedang merayakan kebersamaan yang sangat bahagia itu.“Kak Harnum, Jenni, syukurlah kalian kembali ke Indonesia. Karena aku merasa sangat kesepian tanpa kalian.” Monica berbicara dengan wajah yang sumringah.“Iya, Monic. Dan untung saja Jenni mau ikut bersamaku ke Indonesia. Karena jika tidak, aku tidak akan pernah bisa tenang meninggalkannya.” Harnum menjawab seraya mengelus-elus perut buncit Jennifer.Jennifer tersenyum mendengarnya. “Aku sangat berterima kasih pada Kak Harnum dan King Al karena mau mengajakku dan Willy tinggal di sini.” Jennifer tersenyum hangat.Harnum dan Monica pun tersenyum mendengarnya. Dan kini, tangan Monica ikut mengelus-elus perut buncit Jennifer. J

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   75.Baby Wildan

    Setelah 3 hari Jennifer dirawat di rumah sakit, akhirnya dia pun sudah diperbolehkan oleh dokter untuk pulang.Semenjak kehadiran bayi Jennifer, mansion milik Albern kini semakin ramai sekali oleh tangisan bayi tersebut. Bayi itu diberi nama Wildan Jupiter. Harnum benar-benar merasa sangat bahagia dan terhibur semenjak kehadiran bayi tersebut.Dia yang sudah dua kali mengalami keguguran, tetapi belum bisa hamil lagi itu semakin merasa ingin segera mengandung dan memiliki bayi. Setiap dia menggendong Wildan, terkadang tanpa terasa air matanya jatuh menetes karena dia merindukan anaknya yang telah tiada.Terkadang dia berpikir jika seandainya anak pertamanya hidup, pasti sudah besar sekarang. Albern yang melihat itu semua merasa sangat bersalah. Dia benar-benar merasa sangat sedih melihat keterpurukan sang istri, yang justru kini sangat sulit untuk hamil. Karena atas perbuatannya dahulu yang telah membunuh kedua anak Harnum. Monica dan Rully pun setiap hari selalu menyempatkan diri unt

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   76.Penyelamatan di Kapal Laut

    Sementara itu di Negara Italia. Neil dan George yang menjadi tangan kanan Albern dan menjadi orang kepercayaan di sana, pada malam itu mereka berdua sedang menjalankan operasi.Mereka akan mengantarkan pesanan senjata api dan akan diselundupkan melalui jalur laut. Kini, mereka tengah berada di dalam sebuah kapal laut. Namun, ketika mereka telah berada di tengah laut, mereka dikejutkan dengan kejadian yang sangat tidak terduga. Karena di dalam kapal itu tengah terjadi keributan. George dan Neil saling berpandangan melihat itu semua. “Aku tidak mau. Mengapa kalian ingin menjual kami. Toloongg lepaskan kamiii ….”“Lepaskan kami. Toloongg ….”Suara dua orang perempuan berteriak-teriak meminta tolong. Teriakan mereka mengalihkan perhatian para penumpang kapal tersebut, termasuk George dan Neil.“Heh! Diam! Kalian ini wanita jalang. Kalian sudah berada di tangan kami. Jadi, itu artinya kalian itu adalah pelacur, dan memang sudah pekerjaan kalian ‘kan untuk melayani para laki-laki hidung be

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   77.Ziarah

    “Dewi Harnum, istriku.”Tubuh Harnum terpaku mendengarnya. Awalnya dia berpikir jika Albern akan meencacinya karena sedang marah. Sebab dia kembali memanggil nama lengkapnya.Akan tetapi, ketika dia mendengar Albern yang menyebutnya sebagai istri, hatinya yang tadi gundah gulana, kini kembali merasa tenang kembali.Albern bangkit berdiri. Dia berjalan mendekati sang istri dan memeluk tubuh Harnum dari belakang. Dia melingkarkan tangannya di perut sang istri.Albern menyusupkan wajahnya ditengkuk leher Harnum yang putih mulus itu, dia menghirup aroma tubuh sang istri yang selalu membuatnya tenang, lalu dia menjilati tengkuk tersebut kemudian beralih menjelati telinga Harnum.Harnum memejamkan matanya. Tubuhnya merinding menerima perlakuan sang suami. Albern selalu mampu membangkitkan gairahnya dalam keadaan apapun juga.“Apakah kau berpikir aku ini suami yang sangat jahat sehingga kau sampai berpikiran seperti itu padaku, hmm?” Albern meletakkan dagunya di pundak Harnum.Harnum masih t

Bab terbaru

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   90.Ex of Mafia

    Tanpa terasa, kini twins A sudah berusia 4 tahun. Dan pada saat itu di mansion AB sedang mengadakan pesta ulang tahun twins A yang ke 4.Perayaan ulang tahun yang sangat meriah itu begitu terasa. Apalagi semua keluarga para tangan kanan Albern hadir di sana. Willy, Rully, George, dan Neil, bersama istri dan anak mereka ikut menghadiri pesta tersebut.Anak-anak mereka yang berusia tidak jauh beda dengan twins A, kini sedang berlari-larian bersama twins A. Nora dan Nancy pun juga sudah memiliki anak berusia 3 tahun yang berjenis kelamin perempuan.Kebahagiaan makin terpancar di wajah semuanya. Mereka selalu kompak dan saling mendukung satu sama lain itu, menjadi kelebihan yang dimiliki oleh mereka.“Happy birthday twins A, Ardam Barnard dan Aveline Barnard, cucu-cucu oma. Tak terasa, ya, usia kalian sudah 4 tahun. Kalian semakin cantik dan tampan,” ucap Mama Marsha.“Ardam tampan seperti Daddy, dan adik Aveline cantik seperti Mommy,” ujar Ardam.Semua orang tertawa mendengarnya. Ardam m

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   89.Twins Baby

    Albern meneguk ludahnya dengan susah payah. Wajahnya memucat karena dia merasa panik. Dan dia justru berlari ke sana kemari karena otaknya tiba-tiba buntu.Harnum yang melihatnya merasa kesal. “By, apa yang kau lakukan? Mengapa kau malah lari ke sana ke mari. Perutku sakit, By, aku kontraksi,” ujarnya.“Ah, iya, Sayang. A-aku … aku … aduh, bagaimana ini? Sayang, maafkan aku karena aku telah membuatmu seperti ini. Kau pasti merasa pusing ‘kan karena ucapanku tadi sehingga membuatmu tidak nyaman dan banyak pikiran dan mengakibatkan kau merasa kesakitan di perutmu, lalu kontraksi.” Albern berbicara panjang tanpa jeda.Wajah Harnum meringis menahan sakit yang tiada tara. ”T-tidak begitu, By. Ah … mungkin ini memang sudah waktunya. Karena aku memang sudah hamil 9 bulan. Jadi, aku kontraksi.”“Aduh, By, ah … tolong panggilkan Bibi dan para asisten … bukan … ah maksudku panggil ketua pelayan di mansion ini.”Albern yang sedang panik itu sudah tidak mengingat lagi siapa nama ketua pelayannya,

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   88.Pindah Rumah

    Sementara itu di dalam kamar tamu, tepatnya di kamar pasangan George dan Nora. Malam itu Nora terlihat selalu murung. George sedari tadi memperhatikannya.Nora membelakangi George. Dia sudah menggunakan selimut. George yang awalnya sedang sibuk di layar laptop, kini dia menghentikan kegiatannya tersebut karena dia merasa bahwa sang istri sedang banyak pikiran.Lalu, ia langsung menghampirinya. George ikut merebahkan tubuhnya dan dia memeluk sang istri dari belakang. Tangan kanannya membelai-belai kepala Nora, sedangkan tangan kirinya mengelus-elus perut Nora.Dia sangat tahu bahwa Nora sedang memikirkan tentang dirinya yang belum mengandung. Apalagi Nora melihat Jennifer dan Monica yang sudah melahirkan, yang sudah memiliki anak, serta Harnum yang tengah mengandung.“Kau sudah mendengarkan ucapan Nona Harnum, lalu mengapa kau masih melamun dan memikirkan tentang itu, hmm?” George mencium pipi Nora, kemudian beralih ke telinganya dan menggigitinya.“Lepaskan, Sayang, aku sedang tidak i

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   87.Monica Melahirkan

    Malam itu pun juga Monica langsung dibawa ke rumah sakit dan langsung ditangani oleh tim medis.Monica melahirkan secara normal, sama halnya seperti Jennifer waktu itu. Karena mereka ingin merasakan menjadi seorang ibu seutuhnya sehingga mereka berusaha dan berjuang melahirkan tanpa operasi.Sebenarnya Rully dan kedua orang tuanya menyarankan agar dia di operasi caesar saja, tetapi Monica tidak mau. Dia benar-benar berusaha dan berjuang melahirkan secara normal.Tangisan bayi kini menggema di dalam ruangan persalinan. Bayi Monica dan Rully itu berjenis kelamin laki-laki. Pancaran kebahagiaan kian terpancar di wajah Rully dan Monica. Mereka benar-benar merasa sangat bahagia atas kelahiran putra pertamanya tersebut.Bayi laki-laki itu diberi nama Rafael Morgan. Harnum tiada henti memandang baby Rafael tersebut. Rasanya dia pun ingin segera melahirkan kala itu juga.Begitu pula dengan Nora dan Nancy, keduanya nampak ikut berbahagia menyambut kelahiran baby Rafael. Nora dan Nancy yang bel

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   86.Keputusan Berat

    Semuanya saling berpandangan ketika mereka melihat Harnum yang tengah merajuk. Bibirnya terlihat memberengut. Perasaan wanita yang sedang hamil benar-benar sangat sensitif sekali, tidak bisa salah sedikit akan mengenai hatinya.Albern merayunya agar tidak marah lagi, sedangkan kedua pasang suami istri itu bergegas keluar ketika melihat suasana yang semakin menegangkan. Mereka turun ke lantai bawah dan menuju ke gazebo di belakang mansion. Kini, mereka berempat duduk di sana. Sementara Albern tengah sibuk merayu dan membujuk Harnum. “Sayangku, mengapa kau marah? Kami tadi tidak bermaksud membuatmu bersedih.”“Aku tadi sedang berbicara membahas Neil dan George, tetapi kalian malah saling berpandangan seperti itu. Apa maksud kalian? Kau juga samanya. Aku membencimu!” Harnum masih saja marah pada Albern. “Sudah, sana pergi! Aku ingin sendiri.” Harnum pun langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.Albern yang melihat itu bertambah pusing. “

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   85.Menemukan Nora

    George bergegas keluar dari mobil. Dia berlari kencang ke arah dermaga. George langsung memeluk tubuh seseorang yang dia anggap adalah Nora.“Nora, Sayang, akhirnya aku menemukanmu.” George semakin mengeratkan pelukannya.Sementara perempuan yang dipeluk tersebut berusaha sekuat tenaga melepaskan pelukan George. “Tuan, tolong lepaskan, saya bukan Nora.”Deg!Deg!Jantung George berdetak semakin cepat dan bertalu-talu. Dia melepaskan pelukannya dan menatap wajah perempuan tersebut yang ternyata memang bukan Nora.“M-maaf, aku salah orang. Aku kira kau istriku karena postur tubuhmu sama persis,” ujar George.Dia melangkah dengan lunglai meninggalkan bandara. Air mata semakin deras membasahi pipinya. Langkah kakinya berjalan tanpa arah. Neil dan Nancy yang melihatnya ikut meneteskan air mata.Lalu, mereka menuntun George untuk duduk di sebuah bangku yang terletak di pinggir pantai. Di pantai tersebut terdapat banyak penginapan.“George, ayo, kita ke penginapan saja agar kau bisa beristir

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   84.Harnum Hamil

    Pagi itu, Albern terlihat sudah rapi. Dia sudah mengenakan pakaian untuk berangkat ke kantor. Dan kini dia tengah mengenakan arloji.Biasanya, Harnum sudah menyiapkan semua pakaiannya dan segala kebutuhannya untuk berangkat ke kantor. Namun, pagi itu Harnum justru masih bergulat dalam selimut, dia belum bangun sehingga Albern berinisiatif untuk bersiap-siap tanpa membangunkan sang istri.Akan tetapi, dia merasa aneh karena tidak biasanya Harnum bersikap seperti itu. Istrinya tersebut adalah tipikal wanita yang pekerja keras, dan bukanlah wanita pemalas. Karena sebelum subuh, Harnum sudah bangun dan menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim, juga menjalankan kewajiban sebagai seorang istri. Walaupun di mansionnya terdapat banyak asisten rumah tangga, tetapi di dalam hal memasak untuk sang suami, Harnum lah yang selalu mengerjakannya. Meskipun Albern sudah berulang kali melarang sang istri agar tidak melakukan aktivitas apa-apa, tetapi Harnum yang sejak kecil sudah terbiasa bekerja

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   83.Nora Pergi

    Malam hari pun tiba. Nora yang sejak siang tadi tengah merajuk, kini dia sudah terlelap terlebih dahulu. Begitu pula dengan Nancy, dia juga sudah mengurung diri di dalam kamar. Kini, seperti biasanya George dan Neil tengah duduk di mini bar markas tersebut. Wajah George terlihat saat kusut sekali. Neil yang sedari tadi memperhatikan rekannya itu, merasa sangat penasaran.“Hei, George, ada apa denganmu? Mengapa kau sejak siang tadi terlihat sangat berbeda, dan mengapa ketika kita sedang berbincang-bincang dengan King dan yang lainnya, tapi kau tiba-tiba meninggalkan kami begitu saja?” tanya Neil. Dia benar-benar merasa sangat penasaran sekali melihat wajah George yang sangat kusut tersebut.George menghela napas dengan berat. Dia menyugar rambutnya, dan bahkan dia terkadang menarik-narik rambutnya karena merasa kesal sendiri. Neil pun semakin merasa keheranan melihatnya. Dia menepuk-nepuk pundak George.“George, berceritalah padaku agar bebanmu lebih ringan. Ada apa? Kau tidak seperti

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   82.Malam Pengantin

    Nancy terlihat malu-malu, tetapi dia menganggukkan kepala. Neil yang mendapati respon itu langsung tersenyum sumringah.Perlahan, Neil mendekati Nancy yang masih mengenakan gaun pengantin itu. Dia terlihat sangat kesulitan, lalu dia membuka resleting gaun tersebut.Neil meneguk ludahnya ketika melihat punggung Nancy yang sangat putih mulus tanpa cela itu. Tangannya gemetar ketika mengelus punggung sang istri yang begitu lembut. Nancy memejamkan mata. Tubuhnya panas dingin dan gemetar mendapati perlakuan manis dari sang suami. Perlahan, Neil mendekatkan wajahnya pada punggung Nancy, lalu dia mengecupnya, kemudian mengecup pundak Nancy dan beralih ke tengkuknya, kemudian turun ke lehernya. Nancy mendongakkan wajahnya. Karena Neil mendapatkan akses dari sang istri, dia pun membalik tubuh Nancy hingga menghadapnya. Neil tak jemu-jemu menatap kecantikan sang istri.Kemudian, Neil memegang kedua rahang Nancy, lalu dia mengecup bibirnya dan melumatnya dengan lembut, tetapi penuh dengan gai

DMCA.com Protection Status