Share

S3: Menuju Kingfisher...

Author: Wiselovehope
last update Last Updated: 2021-10-12 13:19:55

"Tapi, itu bukan, maksudku, belum tentu orang yang dicari, yang tercetak pada poster itu adalah diriku, aku hilang ingatan, aku sendiri tak yakin siapa diriku yang sebenarnya, dan kekuatan apa yang tadi dua kali muncul dariku..."

Kai begitu ingin berpaling, begitu ingin mengelak, bila bisa, ia ingin kabur saja, namun rasanya tak ada gunanya nekat mencoba berbuat hal itu di kapal laut besar yang dijaga puluhan petugas patroli perbatasan Evermerika berseragam yang tegas-tegas dan kelihatan begitu disiplin ini!

Apalagi Aina malah datang mendekat, masih dalam balutan selimutnya,  turut menatap poster yang sedang diperlihatkan sang petugas kepada Kai.

"Ya, ini memang dia, calon suamiku, Pak!" Ucap Aina dengan suara lantang, "Ternyata benar, ia seseorang yang sangat penting! Syukurlah, hari ini Anda telah menemukannya kembali!"

"Aina!" Kai ingin menahan kalimat pengakuan Aina itu, namun gadis itu berusaha keras menghindari tatapan mata biru pemuda yang sed

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S2: Pada Sebuah Kapal (18+)

    Sementara itu...."Sedang apa kau sendirian di dalam sana, Erato?""Oh, kau, Xander!" Erato alias Lara terkesiap. Buru-buru dikenakannya blusnya kembali dan dibukakannya pintu kabin, "Aku, ehhh, sedang kepanasan lalu membuka sedikit kancing pakaianku, tak ada apa-apa!""Keberatan jika aku masuk?"Keduanya sedang berlayar mengarungi lautan Evertika dengan kapal sewaan dari Kingfisher menuju Pulau Vagano. Sudah hampir sehari semalam mereka hanya bertiga bersama seorang pria nelayan yang tak peduli dan sangat jarang berbicara dengan 'pasangan' itu. Ia lebih sering berada sendirian di haluan, entah di dek atau ruang kemudi sambil memandang laut, terkadang sambil menyeruput secangkir kopi panas, terkadang hanya duduk terkantuk-kantuk. Intinya, ia selalu menjauh dari para penyewa kapalnya nyaris tak bicara sepatah katapun.Sedangkan Erato dan Xander lebih banyak berada di kabin kecil yang terletak dekat buritan, menghabiskan waktu hanya berdua saja. Kada

    Last Updated : 2021-10-13
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S2: Saatnya Berpisah?

    "Ehm, permisi, Tuan dan Nona.."Sementara nelayan yang juga merupakan pemilik kapal yang mereka sewa itu membuka pintu, Xander dan Erato yang terkesiap buru-buru menutup tubuh polos mereka dengan apapun yang ada di dekat ranjang kabin."Ups, ehm, mohon maaf, aku mengerti. Urusan anak-anak muda. Kalian boleh lanjutkan, aku hanya ingin mengabari bahwa kita hampir berlabuh di Pulau Vagano. Oke, terima kasih." Pria itu berbalik dan pergi lagi, entah ia sempat menikmati pemandangan gratis yang disuguhkan tamu-tamunya atau tidak!Xander merutuk kesal karena hampir saja untuk kesekian kalinya ia 'berhasil', namun derit pintu itu membuat usahanya gagal total! Sedangkan Erato malah buru-buru menyambar semua pakaiannya dengan penuh semangat. "Ayo, kenakan pakaianmu, Xander! Sebaiknya kita segera bersiap-siap! Di tempat ini tentunya ada entah satu atau dua saudara tiriku! Sudah tak sabar lagi untuk segera mengenal mereka lebih jauh dan berusaha untuk mengenal almarhu

    Last Updated : 2021-10-14
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: No More Kai, but Ocean...

    "Apakah itu benar, Tuan Carl? Berarti, Kai... sudah berkeluarga? Tapi nama di cincin itu, Emily Stewart..." Aina masih belum mau mengatakan bahwa ia dan Kai hampir saja bersatu, berencana menikah hari ini."Urusan pribadi Tuan Ocean Vagano, tentu saja saya tak ingin mencampuri. Hanya saja Tuan Sky Vagano tadi menambahkan jika wanita muda bernama Emily Stewart juga hadir di Pulau Vagano. Belum tahu mengapa dan bagaimana mungkin, yang jelas kedua wanita itu ada dalam masa lalu Anda," tegas Carl."Jadi, sebaiknya aku segera kembali ke pulau kelahiranku. Walau aku belum bisa mengingat siapa Emily dan gadis kembar yang Anda maksud, aku harus segera tahu siapa mereka." Kai perlahan mengambil sikap."Ya, Kai. Pergilah. Maksudku, pulanglah. Kembalilah untuk memuaskan rasa ingin tahumu sekaligus mencaritahu apa yang terjadi di masa lalumu. Sebentuk kekuatan gaib melindungimu. Apapun itu, ia akan selalu ada," Aina berusaha keras untuk menahan air matanya, "tinggalkanlah a

    Last Updated : 2021-10-15
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Pulau Vagano?

    AIna bahkan tak mampu ikut mengantarkan kepergian Kai alias Ocean Stallion Vagano bersama Carl Wellington ke lobi depan kantor pemerintahan Kingfisher, yang masih dipenuhi nyamuk-nyamuk pers nan penasaran dan petugas dari berbagai instansi berwajib yang masih sibuk menangani sebuah kasus. Kasus besar apa yang sedang terjadi? Aina tak terlalu mengerti dan sebenarnya tak peduli.Gadis itu terduduk seorang diri di sebuah sofa, benda empuk yang masih asing baginya, namun terasa nyaman dan mulai membuatnya betah. Penyejuk udara yang ada dalam ruangan itu sedikit membuat tubuhnya kedinginan. Ia lebih terbiasa dengan iklim tropis. Di kota pantai Kingfisher memang cuaca tidak sedingin bagian Evermerika lainnya, namun tetap saja belum terlalu cocok dengan dirinya.'Sekarang apalagi yang harus kulakukan? Karena Kai kekasihku sudah pergi dan mungkin takkan pernah kembali lagi. Seandainya saja cincin-cincin emas itu tak pernah kutunjukkan. Namun sudah terlambat bagiku untuk menyes

    Last Updated : 2021-10-16
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Saatnya Hampir Tiba...

    Sementara itu, di suatu titik dekat lepas pantai Pulau Vagano... 'Pasangan' Xander dan Lara masih berdiri di anjungan kapal nelayan sewaan mereka. "Lihat! Kita sudah hampir tiba!" Lara alias Erato bersorak sorai seperti anak kecil saat memandang lewat teropong sebuah pulau kecil berpantai pasir putih yang terbentang tak jauh di hadapan mereka. Samar-samar sebuah bangunan tinggi serupa benteng atau istana tua terlihat menjulang di pertengahan. Tak ada tanda-tanda kehidupan, kecuali sebuah dermaga nan memanjang, dan... "Stop. Kita sebaiknya jangan berlabuh dulu, karena ternyata kita bukan pengunjung satu-satunya saat ini! Lihat!" Xander dengan teropong lainnya menemukan sebuah objek di sana. Sedang berlabuh di dermaga itu sebuah kapal kargo besar pengangkut barang, kelihatannya ada aktivitas naik-turun barang yang dilakukan beberapa orang di sana. "Apakah kita harus memutar dan berlabuh di sisi lain pulau ini, jika kalian berdua tidak ingin 'ketahuan' oleh

    Last Updated : 2021-10-17
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Ocean Segera Datang!

    "Apa maksudmu, Sky? Apakah kau sedang berusaha untuk mencari celah di antara kedua saudara kembarmu, sementara aku kembali terjebak di pulau ini bersama kalian, Sky dan Earth?" Sky tersenyum kecut, "Aku hanya berusaha untuk jujur kepadamu, tanpa ada maksud lainnya. Sungguh, kakak sulungku sedang menuju kemari, dia pulang hanya untukmu," nada bicara Sky yang biasanya riang penuh canda tak pernah seserius ini, "semua usaha yang kulakukan sungguh tulus, hanya demi kau saja. Dan kelak kau akan, -dan harus- bersyukur dan berterimakasih kepadaku!" Emily tetiba merasa geram, "Mengapa kau berkata begitu? Aku tak pernah memintamu untuk..." Sky mendekat, menyentuhkan ujung telunjuknya ke bibir Emily, menyuruhnya untuk diam, "Ssshh, Earth bilang kepadaku bahwa kalian akan menikah di sini, dan itu atas permintaanmu! Namun ia hanya ingin melakukannya bila aku dan Ocean hadir menjadi saksinya! Nah, karena itu juga aku kerahkan segala daya upaya untuk menyisir perairan dima

    Last Updated : 2021-10-18
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Penyelundup

    Sementara itu, bersamaan dengan semburat senja oranye cerah di ufuk barat bersama mentari terbenam di horison, sebuah kapal mesin kecil diam-diam merapat di sisi tersepi sebuah kapal kargo nan jauh lebih besar. Aktivitas di dermaga berpenerangan tiang-tiang lampu tinggi yang tak terlalu terang di sisi lain kapal masih terus berlangsung. Begitu banyak barang dinaikkan dan diturunkan. Para pengawas dan pekerja yang masih sibuk bekerja tampaknya tak tahu dan tak peduli apa apapun. Toh, mereka sedang berlabuh di pantai sepi pulau pribadi di tengah laut lepas paling terpencil! Apa 'sih yang bisa terjadi? Semua orang fokus berusaha menyelesaikan tugas utama mereka; menaikkan beratus-ratus peti kayu berisi apel merah dan hijau serta buah anggur, serta menurunkan peti-peti kayu berisi bahan-bahan pangan yang cukup untuk konsumsi beberapa puluh orang selama kurang lebih setengah tahun! Hanya rutinitas biasa saja, semua berlangsung seperti sudah sering mereka lakukan. Begitu tenang, a

    Last Updated : 2021-10-19
  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: "Pulau Vagano, Aku Pulang..."

    Sementara itu, sebentuk mesin dengan suara meraung-raung kencang di udara sedang menjelajah di atas lautan Evertika bersama malam yang turun semakin larut. Sebuah helikopter terbang tinggi di langit cerah berbintang.Di dalamnya tiga sosok duduk; seorang pilot dan dua penumpang pria.Carl Wellington, pria Evermerika setengah baya bergaya elegan, penghubung keluarga Vagano, dan tentunya Ocean Stallion Vagano yang belum lama berhasil ditemukan selamat setelah sekian lama mencari baik di laut melalui penyisiran tim SAR maupun di sekitar Evermerika. Walaupun sukses, tampaknya Carl belum berhasil memulihkan ingatan Ocean, yang masih tampak sedih memandang lautan tanpa banyak bicara sepanjang perjalanan mereka. Ingatan dan kenangan kepada Aina begitu kuat dan sepertinya takkan pernah pudar. Ocean masih sedikit menyesal, seandainya saja ia tadi bersikeras membawa Aina 'pulang' bersamanya! Namun, perbedaan kultur, keengganan terhadap Carl, serta segalanya tentang gadis yang ny

    Last Updated : 2021-10-20

Latest chapter

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (Tamat)

    Bulan dini hari perlahan muncul dari balik awan-awan mendung di angkasa, memberi penerangan dalam udara pantai Pulau Vagano yang masih sangat dingin menusuk tulang."Ternyata kau juga hadir di tempat ini, Alexander!""Lara? Huh, sudah kuduga kau akan berhasil tiba di sini. Pastinya kau senang sudah bertemu kembali dengan saudara-saudara tiri yang selama ini kau cari dan rindukan!" Xander tersenyum kecut, "I see. Satu orang Vagano diam-diam sudah jadi tawanan kecilmu! Sungguh hebat!""Huh, kejutan hebat! Mengapa kau bisa ada di sini? Aku benci padamu, Guru Muda Pengecut! sejak di Evertown aku seharusnya sudah menghabisimu, andai aku tahu sedari awal Emily berhasil kau miliki!" geram Sky yang masih ada di bawah todongan dua senjata di tangan Lara."Oh, jadi itu kau, Eagle Eyes Sang Penyanyi? Menarik sekali kau juga ingin gadis yang sama dengan kakak dan adikmu. Kalian bertiga sama-sama jatuh cinta pada kekasihku selama bertahun-tahun lamanya tanpa ada yang mau mengalah! Akan tetapi, tak

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (3)

    "Ada apa sebenarnya di tempat ini?" Xander menemukan dirinya berada di sebuah lokasi yang masih asing baginya.Langit dini hari terselubung awan tebal kelabu hitam diselingi petir sambar-menyambar yang enggan berhenti. Di kejauhan, debur ombak menggempur pantai terjal tiada henti. Gelombang-gelombang air tinggi seolah menggapai-gapai naik turun hendak menenggelamkan Pulau Vagano, menyeret turun semua yang ada di atas permukaan tanah. Samar-samar, Xander hanya bisa melihat hamparan batu-batu nisan dan salib penanda makam, lama dan baru di sekitarnya. Beberapa tampak baru dan rapi, beberapa sudah dalam keadaan rusak menyedihkan."Apa yang dapat kulakukan di sini?" Tiba-tiba petir menyambar, hanya beberapa meter saja dari lokasi Xander berada. Pedang Terkutuk dalam genggaman tangannya bersinar dan teracung ke tempat yang 'ditunjukkan' petir itu."Tunggu mereka di sana!" Terdengar suara misterius yang menuntun Xander hingga tiba di titik ini. "Mereka akan segera datang!"********** Sem

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (2)

    "Aku, aku, sesungguhnya aku bukan..." kembali ke masa kini, Sky yang diarahkan Lara dalam rencananya itu begitu ingin membantah jika ia bukanlah Ocean. Ia merasa kesal, mengapa si gadis gila Katy Forrester tiba-tiba datang dan mengancamnya seperti itu. Merasa terjepit dan diprovokasi oleh dua wanita yang ia tidak sukai, Sky begitu ingin berteriak, kesal pada nasibnya. "Kau mau bilang jika kau bukan Ocean? Huh, jangan membantah! Kau kemari ingin memindahkan jenazah kakakku Kate dan berusaha menghilangkan barang bukti pembunuhan? Takkan kubiarkan! Kemarikan kakakku, lalu serahkan nyawamu kepadaku, Ocean Vagano!" Terpancing dan terbakar amarah, Sky tadinya ingin melawan, ingin dihempaskannya saja jenazah Kate ke tanah. Namun dua todongan moncong senjata di punggungnya serta bisikan Lara menghalangi niat pemuda itu, "Jangan berani kau lakukan apa-apa, Saudara tiriku! Awas jika kau berani kacaukan semua yang kita sepakati hingga bertemu keluargamu lagi! Hei, Katy!" Lara beralih mengajak K

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Akhir (1)

    Keputusan sudah diambil, mereka harus pergi. Ocean, satu-satunya yang belum sadarkan diri dari 'Kelompok Lounge', menjadi masalah terakhir mereka sebelum bisa keluar dari dalam puri. Aina bersikeras tak ingin meninggalkan pemuda itu bersama penjaga, padahal membawanya dalam keadaan seperti ini tentu sangat menyulitkan. Earth menawarkan diri sebagai pembawa tubuh kakak sulungnya hingga Ocean terjaga. Emily dan Carl akhirnya setuju jika Ocean digendong oleh Earth. Karena tugasnya, pemuda itu tak bisa memimpin dan memegang sepucuk senjata.Mereka bersiap-siap sekadarnya sebelum pergi dari puri. Seorang penjaga senior membagikan masing-masing sepucuk senjata api dari lemari rahasia kepada semua anggota Kelompok Lounge. Semula Carl menolak karena tak ingin ada lagi kekerasan. Namun Aina memberinya saran, "Tuan, aku tahu kita bukan orang jahat, namun kita masih butuh perlindungan dan senjata pembela diri. Meskipun aku yakin Ocean dilindungi sebentuk kekuatan, kita semua tentu tak ingin cela

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Panggilan Suci Xander, Keputusan Carl

    Sementara itu, ke mana gerangan Alexander pergi? Pemuda itu masih membawa Dangerous Attraction dalam genggamannya. Ia tak begitu mengenal lorong-lorong Puri Vagano ini, namun suatu kekuatan tak kasat mata seolah menuntunnya. Pedang terkutuk bagaikan lentera panjang bercahaya menerangi jalan.Beberapa kali ia bertemu dengan sosok-sosok korban penusukan Katy di lantai, setengah mati maupun sudah tak bernyawa. Mereka yang masih hidup menggapai-gapai dengan segenap sisa tenaga. Beberapa orang muncul dari balik lemari atau tembok kemudian mendekat, walau bergidik ngeri setelah melihat senjata yang pria itu genggam."Tu-tu-tuan! Siapapun Anda, tolonglah kami! Kami tak ingin berada di sini!""Wanita itu membunuh! Tolong, lindungi kami!"Namun Xander mengabaikan semua permohonan mereka itu. Dilangkahinya saja mayat-mayat maupun jejak darah di karpet. Sesekali ia berhenti dan menatap dingin tanpa arti. Barangkali merenung, merasa kasihan, atau berpikir keras berusaha mencari jawaban. Akan teta

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Erato Miles Semakin Dekat!

    "Nama saya Sofia." tanpa diminta, gadis remaja misterius yang dipertanyakan Emily segera memperkenalkan diri, "Nona Emily, maafkan keberadaanku di sini, saya berada di sini untuk meminta perlindungan. Saya..." gadis itu menggigit bibir, berusaha menahan tangis."Astaga... kau bisa tahu aku, apakah kau juga tinggal di pulau ini? Orang tuamu bekerja di sini?" Emily segera mendekati gadis itu."Ya. Tadinya... Sebelum Nona Katy Forrester mengamuk di pesta dan membunuh mereka semua! Aku sudah yatim piatu saat ini!" Sofia tak bisa lagi berdiam diri. Didekapnya Emily. Air matanya tumpah. "Anda semua ke mana? Mengapa kami kalian tinggalkan? Di mana lagi ada lokasi aman di pulau mengerikan ini? Apakah kita akan bertahan hingga pagi nanti?""Sudah, sudah, tenangkan dirimu, Sofia." Emily berusaha menghiburnya dan balas mendekapnya, "Katy Forrester ada di luar sana, kau aman di sini bersama kami. Aku turut berduka. Aku tahu apa yang sudah kau alami. Kita di sini bersama-sama bertahan sambil berus

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Siapa Gerangan Gadis Remaja Itu?

    "Ya, pembunuh. Tetapi bukan wanita yang kita cari." sahut Earth."Bukan Erato Miles?" heran Aina."Bukan. Katy Forrester. Si gadis kembar bungsu!""Astaga, jadi, wanita yang tadi itu..." Aina teringat sesuatu yang enggan ia buka."Tadi apa?" Emily mulai curiga."Oh, nanti saja. Aku akan kisahkan semuanya di lounge."Tak lama setelah mereka dipertemukan kembali, Emily, Earth bersama Ocean yang masih belum sadarkan diri bersama Aina memutuskan untuk bersama-sama sebagai satu tim. Earth membantu menggendong tubuh sang kakak sulung yang walau sangat ia tidak sukai namun paling tidak 'sekarang sudah tak lagi jadi saingan'. Kehadiran Aina yang belum ia kenal benar setidaknya ia anggap sebagai 'sekutu' pembawa keberuntungan.Emily sempat cemas, ia tak tahu harus memihak siapa saat ini. Ocean memang semakin jauh saja darinya, peluang Earth mendapatkan hatinya semakin besar. Namun hal itu tak serta-merta menjadikan gadis itu lupa pada kebaikan dan perhatian Ocean."Cepat, kita harus selamatkan

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Pertemuan Kembali

    Emily dan Earth terus berputar di lorong-lorong lantai dasar, berusaha keras mencari jalan terbaik menuju lounge. Mereka berusaha tetap menjauh dari suara-suara yang masih menggema di seluruh penjuru Puri Vagano. Suara-suara asing yang walau tersamar deru hujan badai petir, tetap mendirikan bulu roma. Jeritan manusia terkejut, minta tolong, serta tentu saja kalimat terakhir mereka, disusul tawa wanita muda yang sedari tadi terdengar paling akhir. Sang pembunuh berantai yang sedang beraksi! "Katy Forrester benar-benar mengerikan!" Emily menggeleng seolah berusaha menepiskan bayangan Katy yang sedang menghabisi penghuni puri satu persatu, "Gadis malang yang tak pernah beruntung semenjak ada di sini! Bayangkan jika Dangerous Attraction kembali ada dalam genggamannya!" "Ia dan kakaknya adalah kebalikan diriku. Aku yang dulu menderita sejak lahir, sedangkan mereka lahir dengan 'sendok perak di mulut' malah harus berakhir di pulau penuh kutukan ini!" Earth turut merenung, "Ayo, kita berusa

  • Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3   S3: Putra Vagano yang Terbaik!

    Sofia menggeleng, "Aku tak tahu, Tuan, tak ada petunjuk lain. Ia tak bilang apa-apa setelah mencegah Nona Katy membunuhku. Hanya saja katanya, ayahnya pernah jadi penguasa pulau ini..." "Penguasa pulau ini? Astaga... Itu pasti dia!" Carl semakin gusar. Fakta bahwa Katy baru saja membunuh entah berapa membuatnya sadar jika kutukan sahabatnya kembali memakan korban. "Kita harus temukan kedua kembar itu dan juga para Pemuda Vagano. Kurasa wanita yang tadi Sofia sebutkan adalah Erato Miles, wanita misterius yang kita cari-cari sebagai pelaku!" "Miles!" Sofia terkejut, "Bukankah Bu Hannah kepala pelayan yang sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu itu juga bernama keluarga Miles? Keluargaku mengenal beliau. Aku ingat, hanya saja kami tak berani dekat-dekat, beliau kelihatan galak dan sangat tertutup." "Barangkali memang itulah dia, putri sahabatku Zeus dan Hannah! Yatim piatu yang sedang mencari saudara-saudara tirinya demi 'reuni' pertama dan terakhir mereka!" "Astaga, jadi tadi ak

DMCA.com Protection Status