Share

S1: Awal Sebentuk Kecurigaan

Penulis: Wiselovehope
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-23 10:47:53

Beberapa hari pun berlalu di Puri Vagano, dan Emily mulai pulih sepenuhnya dan kembali sehat seperti sediakala setelah kejadian tragis yang ia alami di laut. Bahkan ia lupa niatnya mengabarkan kepada keluarga mengenai kabar baik, bahwa ia selamat, tak seperti yang mungkin dunia luar duga. Ia juga lupa menanyakan keberadaan telepon atau sarana komunikasi apapun, bahkan sepertinya enggan pulang. 'Liburan musim panas masih sangat lama, tak ada salahnya aku tetap berada di sini, mungkin sampai ada kapal logistik datang?' - Emily mencoba mencari alasan.

Ocean dan Sky Vagano dengan sangat ramah, akrab dan bersahabat selalu mendampinginya kemanapun ia ingin berkeliling. Puri Vagano sangat luas dan besar, seperti benteng atau istana tua di film-film Everopa masa lalu.

Dinding batu pualam dan granit, lapisan karpet merah sepanjang lantai dan koridor, sangat banyak ruangan maha besar dan luas dengan langit-langit tinggi, dihiasi lampu-lampu kristal gantung serta deretan lentera dan tiang lilin seperti dalam film-film kolosal kerajaan. Belum lagi lorong bercabang, berlika-liku dan puluhan atau ratusan pintu tertutup yang entah menuju ruangan apa.

Emily selalu takut nyasar, sebab semua pintu kelihatan hampir sama di matanya, baik yang ganda maupun pintu biasa.

"Di sini sangat banyak rahasia terpendam, jadi jangan pernah bepergian sendiri ke tempat-tempat yang belum pernah kau jelajahi sebelumnya, atau kau akan nyasar selamanya!" canda Sky.

"Duh, tolong jangan bikin aku takut!" Emily selalu terkikih dibuatnya. Sky sangat lucu dan periang. Ia pemuda yang sangat baik hati, terbuka, modern dan juga tak kaku. Tipe cowok masa kini yang sportif dan bersahabat.

Tapi Emily diam-diam sedikit merasakan ada crush dengan Ocean sang kakak yang berbeda beberapa menit lahirnya, si sulung yang lebih serius dan dewasa. Ia sedikit lebih tertutup, namun menyimpan kewibawaan dan aura elegan yang maskulin dan memikat. Rambutnya memang panjang, tetapi sama sekali tak seperti rambut cewek di iklan-iklan shampo. Ia merawatnya dengan baik, juga tubuhnya yang tinggi langsing serta terbentuk dengan sempurna adalah daya tarik tersendiri bagi wanita pada umumnya. Suaranya yang rendah dan ramah juga tipe Emily banget.

Tapi gadis itu masih begitu pemalu. Ia belum pernah punya pacar di kehidupannya selama ini, walaupun ia cukup cantik dan cenderung imut. Di sekolah maupun kuliah, Emily cenderung introvert dan tak menanggapi pemuda yang suka bercakap-cakap dengannya.

Dengan Ocean ia merasa mulai akrab. Tapi mengingat di pulau terpencil ini mereka hanya tinggal berdua sementara ia hanya tamu, dan orang-orang lainnya hanya sekedar pekerja, Emily merasa tak berani melangkah lebih jauh. Ocean yang selalu ramah juga belum menunjukkan kemesraan atau tanda-tanda tertentu. Jadi Emily masih menikmati masa-masa perkenalannya dengan kedua kembar Vagano.

Setiap pagi Emily dan salah satu dari mereka melakukan jogging atau bersepeda menelusuri kebun apel hijau-merah subur yang dibelah jalan setapak untuk mobil, kuda atau kereta barang. Juga gadis itu sudah mencicipi serunya berkuda bersama Ocean menyusuri pantai atau ber-parasailing di pantai bersama Sky di waktu luang. Mereka bertiga benar-benar akrab dan selalu bersenang-senang.

Hanya ada satu orang yang selalu memandang Emily dengan tatapan dingin. Hannah Miles si Kepala Pelayan. Walaupun ia selalu memasakkan makanan yang enak-enak bin lezat untuk kedua tuan mudanya dan juga tamu agung wanita mereka, ia sangat jarang bicara atau mencoba berakrab-akrab sebagai sesama wanita.

Emily sebenarnya turut merasakan ketidaksukaan tanpa alasan itu. Tapi gadis itu tak menggubrisnya. Mungkin memang Hannah sudah begitu lama tak bertemu wanita muda manapun dan juga sedikit iri kepadaku. - begitu kira-kira pendapat Emily.

Emily juga sudah agak lama tak pernah mendengar suara aneh yang mirip raungan atau geraman itu. Ia bahkan nyaris lupa hingga belum menanyakan apakah Ocean dan Sky turut mendengar suara yang sedikit banyak mengganggu dan menakutkan apabila terulang lagi.

Hingga suatu malam, Emily membantu Hannah mencuci piring di pantry Puri Vagano yang besarnya hampir seluas pantry restoran. Ia tadinya hendak membuang sisa makan malam yang hanya berupa tulang-tulang ayam dan sedikit daging ke dalam tempat sampah.

"Kemarikan piring itu!" sentak Hannah tiba-tiba.

"Hah? Bukankah ini sisa makanan sa..." Emily terhenyak. Hannah spontan menyambar piring yang Emily pegang dan menyisihkan sisa makanan itu ke dalam sebuah wadah plastik bekas.

"Jangan pernah membuang sisa seperti ini, kau ke kamar saja, sebab ini urusanku!" Hannah tampak marah dan gusar.

Emily tak ayal jadi sedikit shock dibuatnya. Ekspresi serta tindakan Hannah sedikit banyak cukup mengerikan.

Dengan lutut gemetar, Emily kembali ke kamarnya.

'Untuk apa semua sisa makanan itu, mengapa tak dibuang saja? Bilapun hanya ingin dimanfaatkan lagi, mengapa Hannah harus mengucapkannya dengan ekspresi sepanik dan semarah itu?'

Namun Emily belum hendak mempertanyakan kecurigaannya itu, dan hanya memendamnya dalam hati saja.

Bab terkait

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S1: Seseorang di Suatu Tempat

    Malam itu Emily sungguh tak dapat tidur, sepertinya ia mengalami insomnia. Tetapi saat ia berusaha memejamkan mata, terdengar sayup-sayup suara merdu alunan alat musik klasik yang familiar. Piano.Lagu instrumental tunggal klasik terkenal yang Emily lupa apa judulnya.Terdengar tak seberapa jauh.Emily yang sudah bergaun tidur ala jaman dahulu, milik almarhumah ibunda Ocean dan Sky, memutuskan untuk turun dari ranjang, mengambil sandal kamar dan pergi keluar kamar menyusuri lorong-lorong menuju sumber suara piano.Ternyata dugaannya benar.Di aula puri keluarga Vagano di lantai dasar, seseorang di balik piano besar berwarna putih tampak khidmat memainkan instrumen itu.Pemuda tampan berambut cokelat panjang di bawah siraman terang cahaya bulan purnama dari jendela besar yang tirainya dibiarkan terbuka. Matanya terpejam dan ia memainkan lagu tanpa melihat buku musik. Sudah sangat hafal, tanpa sedikitpun kesalahan, sangat lancar dan menyentuh

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S1: Penderitaan Terpendam Berpuluh Tahun...

    (point-of-view seseorang atau sesuatu tak dikenal:) 'Hhhhh.... hhhh... hhhh....Hari ini Si Tua itu memberiku sisa makanan basi lagi. Perutku sudah kebal. Tak bisa lagi merasa sakit, mual atau muntah akibat makanan beracun sekalipun. Aku sudah muak dengan segala penderitaan ini!Aku ingin keluar menatap dunia, walau cuma sekali saja.Walaupun setelah itu aku akan mati dan pasti mati.Aku tahu aku bersalah akan sesuatu. Tapi aku juga dendam pada seseorang atau dua di luar sana. Dua orang yang aku tak kenal langsung, namun secara tak sadar 'menyiksaku' di sini hingga hari ini.Gara-gara mereka, aku ada di sini. Dalam kegelapan yang tak pernah berubah menjadi pagi. Malam itu aku meraung saking tak tahan pada rantai-rantai berkarat yang membelengguku sejak entah kapan, mungkin sejak aku lahir.Arrrrgh !!!Bersama erangan itu, kusentakkan sekuat tenaga hingga terlepas semua besi tua itu.Dan aku berhasil! Diam-diam aku keluar dari ruangan tempat aku dikurung selama ini, kutemukan tangga

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S1: Kekaguman nan Berbahaya

    Emily terbangun pagi itu dengan sebuah perasaan super aneh yang tak biasanya ia alami. Jantung berdebar dan keringat dingin membanjiri sekujur tubuhnya. Ia teringat pada ciuman bibir Ocean tadi malam, dadakan, spontan, masih sedikit bergidik karena terkejut namun juga merasa takjub. 'Rupanya ini rasanya dicium seorang cowok, beda banget dengan yang selama ini kuduga.' Bibir Ocean begitu lembut dan hangat seakan-akan mengantarkan sengatan listrik, menyetrum jiwa raganya, bagaikan magnet maha kuat menarik erat semua perasaannya, hingga tak ingin dan tak bisa lepas lagi.Entahlah apa ini cuma perasaan romantis ibarat sebuah cinta lokasi dan hanya keinginan Ocean sesaat, ataukah akan berlanjut hari ini? Rasanya Emily begitu malu dan segan bila tak sengaja menatap mata biru tajam sedalam samudra itu, seakan takut akan tercebur dan terhanyut lebih dalam lagi seperti kejadian tragis di laut yang ia alami beberapa waktu yang lalu.Ocean dan Sky se

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S1: Pengintaian Menuju Kelam Terdalam

    "Gulungan perkamen terkutuk yang dituliskan oleh almarhum ayah kami tepat pada hari kelahiran kami berdua, dituliskannya dalam kesedihan karena kematian ibu kami saat melahirkan kami berdua." terang Ocean, masih dalam nada lirih getir yang sama kepada Emily yang masih terpana sekaligus begitu ketakutan pada beberapa kalimat yang baru saja ia dengarkan. Pedang panjang dan tipis di dalam kotak kaca tebal itu terbuat dari perak, tampak masih berkilat dengan ujung tajam mengancam, seakan memberitahukan bahwa rambut saja bisa ia belah menjadi tujuh, apalagi tubuh manusia. "Makanya pedang terkutuk ini harus dijaga dengan baik agar jangan sampai jatuh ke tangan orang yang tak bertanggung jawab. Sudah sedari dulu kami berusaha menjaganya baik-baik sesuai warisan ayah kami. Padahal kami tahu, sebenarnya harta karun Vagano adalah incaran para kolektor benda antik, kurator serta rumah lelang besar di seluruh Dunia Ever! Harganya sangat tinggi, karena selalu dianggap sebagai peninggalan bersejar

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S1: Nyaris Berakhir...

    Suasana di lantai bawah tanah ini begitu sunyi. Mencekam. Emily terkadang berusaha menahan napas, karena khawatir desah napasnya sendiri akan terdengar oleh Hannah yang berada jauh di depannya, namun terkadang berbelok dan hilang dari pandangan.Wanita tua itu kerap melihat ke belakang seakan takut diikuti, dan belok kiri-kanan di setiap perempatan koridor. Emily selalu sigap sembunyi di balik tembok, namun buru-buru berbalik takut tertinggal dan kehilangan jejak.Tembok di ruangan bawah tanah ini hanya terbuat dari batu kasar dan dingin, begitu pula langit-langitnya. Hanya ada beberapa lentera seperti di film zaman dahulu menyala redup di sudut-sudut, jadi penerangannya pun sangat minim.'Ini seperti koridor menuju luar puri, seperti lorong rahasia untuk kabur dari istana di film-film. Hanya saja dalam kenyataan ini lebih mirip jalan menuju penjara atau kuburan bawah tanah, catacomb!' Emily semakin tegang.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S1: Mandi Malam dan Sang Pengintai (18+)

    (Point-of-view seseorang atau sesuatu tak dikenal:)'Hhhh... Hhhh... Hhhh...Si Tua itu tak pernah mengunci pintu setelah memberiku makanan sisa alias slop yang sudah basi, sisa-sisa sarapan, makan siang maupun makan malam Ocean dan Sky yang sangat kubenci itu.Mereka yang makan semua yang segar, hangat dan lezat, sedangkan aku? Siapa yang peduli padaku? Aku bahkan tak pernah bertemu atau menemui mereka, bahkan seperti tak pernah ada di dunia ini.Dan pintu kamar, atau lebih tepatnya, kurunganku, kandangku ini, tak pernah dikunci. Si Tua itu mengiraku masih terikat erat dalam belenggu dan rantai besar yang berkarat ini. Padahal malam itu sudah kusentak lepas semuanya. Jadi aku bebas, bebas berkeliling puri ini, bebas membunuh siapa saja bila aku mau, kapanpun aku mau!SI Tua itu pikir aku bodoh dan terbelakang karena aku tak pernah kenal sinar matahari, makanan lezat sehat dan bergizi. Tidak, dia salah besar! Aku bagaikan lumut di tembok kurunganku, tumbuh subur dan tebal karena terken

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S1: (Tak) Ada Siapa-siapa...

    Tentu saja Emily takkan menemukan siapa-siapa atau apa-apa, berapa lamapun ia menunggu atau berusaha melihat. Sebab seseorang atau sesuatu itu sudah begitu terlatih dan terbiasa untuk bersembunyi dalam bayang-bayang, bahkan menyatu nyaris sempurna dengannya. Walau saat ini ia berada dalam kesakitan yang amat sangat karena baru saja terjatuh dari balkon Emily, tidak langsung ke atas tanah melainkan nyaris. Ia masih beruntung karena tertahan rimbunan daun dan dahan dari pohon-pohon besar, yang tadi ia juga gunakan untuk memanjat ke balkon. Saat terjatuh, dahan -dahan itu menahan jatuhnya sekaligus melukainya. Menggores tubuhnya yang sudah dari dulu penuh luka-luka itu. (Point-of-view seseorang atau sesuatu tak dikenal:) 'Ahhh.... Ahhh.... Ahhhh.... Aku menemukan Emily tak tak pernah menyangka semua itu dapat kulihat dan terjadi. Aku sudah menyusun rencana sebaik mungkin dan menyiapkan rute. Aku tahu semu

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S1: Menegang Sendiri, Lalu Lemas Terkulai (18+)

    (Point-of-view seseorang tak dikenal:) 'Susah payah aku terseok-seok kembali ke kurungan atau kandangku kembali setelah diam-diam pergi mengintai Emily, tanpa hasil, tak membawa apa-apa kecuali imajinasi liar yang belum pernah kualami sebelumnya selama hidupku ini. Baru aku tahu sosok wanita muda itu sangat indah dan menarik. Bahkan aku ingin sekali memilikinya. Cinta? Hah, aku tak pernah tahu apa itu cinta. Seumur hidupku aku hanya mengenal Si Tua. Dan ia tak mencintaiku! Hanya memeliharaku seperti seekor binatang. Tapi malam itu aku terduduk kembali di atas lantai kandang kecilku yang bau, lalu mengingat setiap momen yang abadi terekam di benakku. Ingatanku cukup kuat walaupun aku tak pernah belajar apa-apa.Dan perasaan itu, sensasi itu, naluri kebinatangan itu datang lagi kepadaku, Kulampiaskan dalam diam. Aku tahu, caranya hanya ini, agar perasaan itu tak berubah menjadi nafsu lain yang jauh lebih parah. Tadi sebenarnya bisa sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23

Bab terbaru

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 5) End

    "Tidak, jangan lakukan itu, Nona Kate! Kami akan segera mencari dan menemukan Ocean Vagano!" di luar dugaan semua orang yang hadir di pagi menjelang siang benderang namun mencekam itu, tetiba Lilian maju, menempatkan dirinya di antara Kate yang nyaris terjun ke jurang dan Katy yang semakin bernafsu untuk mengakhiri hidup kakaknya! "Minggir, Wanita Tua! Kau bukan sasaran Pedang Terkutuk ini! Minggir sekarang juga, aku tidak main-main!" geram Katy kesal. "Tidak! aku memang bersalah! Kuakui semua sekarang juga! Aku yang mengundang kalian kemari karena ingin menjodohkan Ocean dengan harapan semua kutukan akan segera berlalu dan kalian semua bisa berkeluarga dan akhirnya hidup bahagia, melupakan Emily dan segala yang terjadi!" aku Lilian, membuat kedua gadis kembar itu terhenyak, "Namun ternyata semua ini terjadi! Ocean sudah hilang dan kemungkinan besar tewas di laut dan takkan pernah kembali! Jadi aku merasa gagal, aku merasa benar bila ini semua salahku! Sama seperti p

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 4)

    Semua yang hadir terpaku di tempat, tak berani bergerak sedikitpun setelah mereka berjarak sedemikian dekat dengan Katy yang mungkin akan melukai Kate sewaktu-waktu tanpa sempat mereka cegah."Berhenti di sana sekarang juga, Nona Siapapun Namamu! Sebab gara-gara dirimu, semua yang aku dan Emily ingin lakukan hingga pergi sejauh ini terpaksa tertunda!" Earth dengan suara keras menitahkan Katy yang belum ia kenal."Darimana kau mendapatkan pedang itu dan siapa sebenarnya kalian, mengapa bisa ada di puri ini?" tanya Sky yang juga belum tahu apa-apa."Mereka berdua gadis-gadis bangsawan Everopa, keluarga Forrester yang datang kemari dari jauh dengan tujuan ingin bertunangan dengan kakak kalian, Ocean Vagano," jelas Lilian yang merasa bersalah karena diam-diam mengundang mereka, namun tampaknya tak berjalan baik seperti yang direncanakan."Betul sekali! Dan aku sebagai adik, kali ini tak ingin mengalah untuk kakakku, sekalipun ia telah tidur dengan Ocean Vagan

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 3)

    "Tidak, jangan ikuti aku lagi! Kumohon! Lihat, tadi ada seorang Vagano datang entah darimana, Ocean atau bukan, dia bisa kaujadikan milikmu!" Kate Forrester berlari terus di jalan yang semakin menanjak di tepi pantai itu, tanpa sadar bahwa sebenarnya ia menuju 'dead end'. Jurang yang menghadap ke pantai, namun bukan yang berpasir putih, melainkan pantai curam berbatu karang besar tajam dimana almarhum Zeus Vagano pernah terjatuh ke atasnya dan tewas seketika. "Kau tak bisa mengaturku! Nyawamu berada dalam tanganku, Kak!" Katy masih tersenyum dengan anehnya. Kini Kate berada dekat sekali dengan tepi jurang. Ia terhenti, bingung. Tak ada jalan kemanapun untuk kabur lagi. Hanya ada dua pilihan, dan dua-duanya jalan menuju maut! ********** Sementara itu di puri, Emily dan Earth telah memasuki ruang utama. Emily yang masih enggan sekaligus cemas pada nasib gadis kembar misterius yang dikejar saudarinya sendiri dengan pedang Dangerous Attraction, di

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 2)

    "Tidak mungkin, ini semua tak mungkin terjadi, sebab lukisan ini tak mungkin nyata!" Kate Forrester perlahan mundur menjauh, merasa tak ingin terburu-buru dari tempat persembunyian itu karena khawatir Katy akan menemukannya. Namun ia juga merasa tak nyaman dengan apa yang ia lihat. Terlalu mengerikan dan tak dapat dipercaya! Hanya saja, untuk bertahan di bawah tatapan empat pasang mata sedemikian mengerikan, siapa sanggup bertahan? Akhirnya Kate keluar dan kembali berlari menelusuri labirin Lorong Bawah Tanah. Tentu saja, tak jauh darinya masih ada Katy yang sedari tadi menunggunya dengan sabar. Dan suaranya yang berisik melengking saat bermonolog di hadapan Lukisan Terkutuk tentu saja terdengar oleh Sang Adik yang masih belum ingin melepaskan Sang Kakak. "Kate, sejauh apapun dan dimanapun kau berada, aku selalu ada di belakangmu, mengawasimu hingga aku mendapatkan nyawamu!" Kate berusaha keras mencari jalan keluar, kemana saja tembusnya lorong-lorong

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 1)

    Sementara jauh di lantai dasar, kedua Kembar Cantik Forrester masih saling kejar. Katy yang masih dibawah pengaruh misterius tentu saja takkan menyerah sebelum mencapai tujuannya."Bersiaplah untuk mati, Kate! Kau takkan pernah bisa menghindar dariku ataupun takdir yang menunggumu!""Tidak! Tinggalkan aku saat ini juga! Kau bukan dirimu sendiri, Katy! Sadarlah! Kumohon, ingatlah bahwa kau adikku! Adik takkan membunuh kakak sendiri walau demi cinta!"Sepanjang perjalanannya mencari pintu menuju Lorong Bawah Tanah, Kate Forrester berusaha keras menghalang-halangi adiknya sambil mencoba semua pintu di lorong yang ia duga pernah dilaluinya beberapa saat silam bersama Ocean dan Lilian. Dijatuhkannya semua vas bunga besar-besar dan pajangan berharga yang ia temui, tak peduli bahwa tuan rumah puri bisa saja marah besar bila mengetahui perbuatannya itu.Demi keselamatannya, ia tak peduli. Sayangnya, perbuatan Kate itu percuma saja. Katy tetap mengejarnya dan mela

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Kembali Bersama...

    Semalam-malaman, beberapa jam lamanya Lilian bersama beberapa petugas jaga terkurung di museum perpustakaan hampir merasa putus asa karena 'dikungkung' oleh suatu kekuatan tak kasat mata yang seakan-akan 'menguasai' Puri Vagano. Mereka telah mencari celah di dinding, jendela, serta mencoba semua kemungkinan lain untuk keluar. Tak berhasil. Semua seakan-akan rapat tertutup, bahkan kaca jendela menolak untuk dibuka dari dalam.Sementara di bawah sana, tanpa mereka ketahui, seorang penghuni lama sekaligus tuan rumah, Sky Vagano sang kembar tengah, telah tiba kembali di kediamannya sendiri. Merasa heran karena tak ada seorang penjagapun di puri, sementara pintu-pintu utama tak terjaga dan dengan mudah dibuka dari luar."Pagi yang senyap di Pulau Vagano, dan tak ada penyambutan kepulangan sama sekali. Baiklah, ini memang sangat mendadak! Huh, semoga Lilian tak mengabaikan 'tugasnya'. Berarti benar dugaanku, ada hal yang tak beres di sini! Syukurlah aku kembali! Lilian! Penj

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Hanya Ada Satu Tempat!

    Kate masih belum terlalu percaya bila Katy betul-betul serius ingin menyakitinya, walau sebenarnya ia betul-betul mulai dilanda sebuah perasaan yang sangat tak enak."Ayolah, Adikku! Letakkan saja pedang-pedangan yang kau dapatkan entah darimana itu dan berdamai sajalah denganku! Kau nanti juga akan mendapatkan jodohmu sendiri. Kembar Vagano tidak hanya Tuan Muda Ocean! Masih ada 2 adiknya yang sama-sama tampan dan bisa kaupilih sendiri nanti!" ia tertawa gelisah sementara Katy masih mendesaknya hingga jauh mundur ke dalam kamar, bahkan hingga ia terjatuh ke atas ranjangnya sendiri."Tidak, Kak! Aku ingin hanya diriku saja yang menjadi kekasih, tunangan dan kelak istri Ocean Vagano! Karena kau adalah sainganku! Dalam cinta, tak pernah ada yang namanya teman, sahabat bahkan saudara sekalipun!" Katy tersenyum sinis sambil tetap menggenggam hulu pedang terkutuk Dangerous Attraction yang belum pernah Kate lihat sebelumnya."Lalu, apa yang kau inginkan? Membunuhku? C

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : The Real End is Near...

    Lama Earth terdiam, sementara dalam hatinya, Emily sangat yakin bahwa pemuda itu takkan pernah berkata ya. 'Ia sangat membenci keluarganya, tanah kelahirannya, jadi ia takkan pernah mau! Maka aku akan bebas pergi, karena ia tentu akan menolak mentah-mentah semua permintaanku yang sukar ini!' demikian Emily berusaha untuk membuat Earth mundur perlahan dengan syarat yang sedemikian berat. Berada kembali di tanah kelahirannya tentu saja bukan pilihan terbaik bagi Earth yang tak ingin mengenang masa lalunya yang begitu kelam dan menyedihkan. Pergi sejauh-jauhnya, bila perlu! "Baiklah, Emily! Demi kau, hari ini juga kita akan segera kembali ke Pulau Vagano!" di luar dugaan, Earth menyanggupi permintaan Emily yang paling sukar itu. "A, a, a, apaaaa?" Emily terperangah tak percaya, "Earth, bagaimana mungkin kau mau? Ocean dan Sky bisa membunuhmu, apalagi bila kau membawaku kesana! Pedang Terkutuk itu tentunya masih ada dan kali ini hidupmu bisa berakhir di ujungnya!

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Tawaran Emily, Menikahi Earth?

    Sementara, Emily masih berada dalam 'penguasaan' Earth di sebuah hutan yang sunyi. Masih terombang-ambing antara ingin kembali kepada Xander yang 'ditinggalkannya' begitu saja tanpa kabar di M's Brew di Evertown, atau tetap bersama Earth yang tak mungkin akan mengizinkannya pergi lagi. "Emily, sudah dua kali kita melakukan itu. Kau bisa berterusterang kepadaku, apakah kau mulai bisa menyukaiku walau sedikit?" Earth masih memeluknya erat, seakan tak ingin melepaskannya untuk selama-lamanya. Emily gemetaran, walau pelukan Earth terasa hangat. Di bawah siraman cahaya mentari, pemuda itu sama sekali tak seperti saat mereka masih di Pulau Vagano tiga tahun silam. Tubuhnya bersih, mulus, wajahnya bercahaya. Emily sungguh merasakan perbedaan yang signifikan antara Earth Si Bungsu Terkutuk di masa lalu dengan Avalanche Si Barista di masa kini. "Aku belum tahu. Tiba-tiba saja kau muncul kembali. Terlalu mendadak bagiku. Dan aku sudah punya kekasih yang mencintaiku. Xa

DMCA.com Protection Status