Share

54. Pelarian

“Kau utusan Gantari?

“Bukan, Gusti. Hamba hanya diminta Gusti Dewi Gantari untuk melindungi Gusti Arya Nandika saat beliau diambil paksa untuk berperang,” terang lelaki itu.

Sanggageni dan Pranawa mengangguk sambil mengusap dagu mereka. Sesekali mereka saling pandang. Benar apa yang dikatakan Ki Bayanaka lewat suratnya. Itu lah awal mula Arya bisa berada di lingkungan istana Astagina.

“Ceritakan lah, Ki Sanak. Oh iya, siapa namamu?” Sanggageni mendekat dan duduk di tanah berhadapan dengan lelaki itu.

“Hamba Patria, Gusti. Sebelumnya ampuni hamba bila tak sepenuhnya mampu mengawasi Raden Arya. Hari pertama di istana, Raden Arya sudah membuat istana gembar karena melempar Patih Waradhana dengan panah api,” lanjut Patria.

“Melempar? Panah Api?” tanya Sanggageni dan Pranawa hampir bersamaan.

“Benar, Gusti. Panah Apinya berhasil menghanguskan pedang bermata dua andalan Gusti Patih. Lalu Raden Arya diserang Patih hingga terluka parah. Selebihnya hamba tak mengetahui karena beliau diraw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status