Share

56. Medan Perang III

“Tunggu lah sebentar!” teriak Arya pada Senopati Sakuntala.

“Apa ada masalah?” Senopati Sakuntala segera menghampiri Arya dengan kudanya. Wajahnya begitu cemas. Pasukan Baka Nirdaya sudah merangsek hingga memaksa barisan terakhir Duwana dan Andanu mundur demi mempertahankan posisi.

“Aku belum siap,” ucap Arya sambil menyeka busur Agnitama-nya.

“Apa kau tak melihat kondisi pasukan Duwana? Sudah banyak korban berjatuhan, Arya! Dan kau masih terus menyeka busurmu itu!” hardik Senopati Sakuntala.

Seketika Arya berhenti. Manik matanya terhunus pada pemuda penuh kepalsuan yang semalam berbincang dengannya tentang strategi kolaborasi dengan pasukan Andanu. Napas Arya tiba-tiba menjadi berat, buah dari emosinya yang meninggi.

“Apa? Serendah itu kah pasukan Astagina hanya berpangku padaku? Apa kalian tak punya cukup keberanian untuk menghadapi musuh? Hah?” bentak Arya.

“Tapi kita sudah terdesak, Arya!”

“Berhenti mengaturku! Apa lagi dengan bentakanmu itu, Tuan Senopati! Aku tak menyangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status