Beranda / Fantasi / Crystal of Soul : Twins / Episode 124 Serangan Di Tengah Malam (1)

Share

Episode 124 Serangan Di Tengah Malam (1)

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Yui masuk ke dalam kamar Yuan. Si pemilik kamar sedang tertidur. Tidak ingin membangunkan, Rafael yang juga bersama Yui memeriksa Yuan dengan perlahan. Dia meletakkan tangannya di dahi dan mengecek denyut nadi di pergelangan tangan.

“Bagaimana?” Tanya Yui dengan suara pelan takut membangunkan Yuan yang masih tertidur.

“Ini buruk, kristal peraknya telah berubah warna dan justru meracuni tubuhnya,” jawab Rafael.

“Lalu bagaimana menolongnya?” tanya Yui sekali lagi, berharap mendapat jawaban.

Rafael terdiam, lalu memberi isyarat untuk keluar dari kamar Yuan.

“Kristal itu harus dihancurkan,” jawab Rafael.

“Tapi, kristalnya ada di jantung Yuan,” timpal Yui yang bingung bagaimana n

Rai Seika

Terima kasih untuk para pembaca, selalu dukung penulis dengan memberikan komentar yang membangun dan jangan lupa berikan vote (gems) yang banyak. Love you all

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 125 Serangan Di Tengah Malam (2)

    Sang raja berada di tempat yang jauh dari Light dan pasukannya. Pemandangan yang tidak biasa bener-benar dia lihat. Makhluk berpakaian dominan hijau dengan telinga runcing menyerang monster-monster itu dengan panah mereka. Panah yang melesat bukan hanya menancap tapi panah itu berubah menjadi tanaman rambat dan mengikat setiap monster yang tertancap panah-panah mereka. “Apa itu elf?” Raja yang baru kali ini melihat makhluk itu tertegun tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Pandangan matanya teralih kembali kepada pemimpin pasukan, seorang anak laki-laki dengan petir yang mengelilingi tubuhnya. Setiap pedang yang mengenai monster itu membuat suara ledakan yang keras. Monster-monster itu meledak saat terkena pedangnya. Lalu beberapa pengendali, mereka adalah bangsa kristal yang mengendalikan elemen masing-masing

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 126 Berlatih Bersama (1)

    Suasana cerah pagi hari yang hangat, kedua anak kembar itu sudah bersiap di sebuah tempat lapang. Mereka mengenakan pakaian yang sama, entah sengaja menguji kemampuan yang melihatnya untuk mengenali siapakah Yui dan Yuan. Sulit untuk membedakan mereka hanya dengan sekali lihat. Rafael mendatangi kedua anak kembar itu, melihat keduanya dan menarik satu diantara mereka. “Yui, lari keliling lapangan!” perintah Rafael yang tetap bisa membedakan mereka meskipun terlihat sama. “Bagaimana Paman bisa tahu!” jawab Yui kesal dan langsung berlari sesuai perintahnya. Sementara Yuan tertawa melihat hal itu. Yui sengaja ingin menguji pamannya, apakah dia bisa membedakan dirinya dan kembarannya dengan mengenakan pakaian yang sama, bahkan sengaja mengurai rambut hitam panjangnya sup

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 127 Berlatih Bersama (2)

    Yui masih belum menyadari Rafael yang sudah sangat dekat dengannya. Pria berambut hitam itu khawatir dengan keadaan Yui yang setelah jatuh malah terdiam seribu bahasa dan tidak menjawab pertanyaannya. Tangan Rafael terulur, dan berniat memeriksa dahi Yui, apakah dia panas atau tidak. Yui yang tersadar tiba-tiba mendorong pria didepannya hingga terjatuh.“Paman mau apa?” teriak Yui yang langsung menjauh.“Kukira kepalamu terbentur atau kenapa, dari tadi diam saja,” jawab Rafael yang membuat wajah Yui semakin merah.“Ya, ampun tadi aku melamun,” batin Yui.“Istirahat saja dulu,” perintah Rafael.Pria itu berjalan ke arah Yuan yang duduk bersandar dibawah pohon, membaca buku yang d

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 128 Perang Sudah Dimulai

    Rafael masih sibuk dengan persiapannya, matahari sudah hampir tenggelam sepenuhnya. Dia terus menatap matahari dan mempercepat menuliskan rune di tanah. Semakin banyak semakin baik tapi menuliskan rune tidaklah mudah dia baru mendapatkan beberapa buah saja. “Waktunya tidak cukup,” gumam Rafael yang terus melirik matahari yang sedang berlomba dengannya. Rafael menyerah saat sang surya lebih dulu tenggelam sebelum dia selesai dengan rune terakhirnya. Dia berdiri dan memandang rune yang baru seperempat tergambar. Tiba-tiba Rafael merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Raja terkejut sekaligus cemas dengan pikirannya. Siapa lagi di kota Avari yang akan melakukan hal itu jika bukan Fiona. “Fiona, lepaskan,” lirih Rafael. “Tidak mau, katakan dulu kalau kamu kan

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 129 Pertarungan di Redstone

    Desa Redstone, tempat dimana gerbang dimensi yang berada di dekat Kerajaan Silverstone. Atas kecepatan pemberitahuan dari Xavier, pasukan sudah bersiap di depan gerbang dimensi sebelum makhluk dunia bawah menyerang. “Aku penasaran seperti apa ya makhluk dunia bawah, apakah seperti iblis bertanduk atau seperti zombie,” ucap Recca yang dari tadi menengok terus gerbang dimensi yang belum juga terbuka. “Diamlah, Recca kalau mereka muncul langsung saja kau serang,” timpal Rainsword. Xavier masih berada di sana, dia hanya memperhatikan saja. Persiapan sudah sangat memadai, pasukan, senjata dan penduduk yang sudah diungsikan di sekitar area Redstone membuat semua berjalan mudah. Setidaknya jika terjadi pertempuran besar, tidak akan ada korban jiwa dari rakyat jelata.

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 130 Pertolongan

    Desa Redstone terpukul, berat rasanya memakamkan sekian jasad dalam hari yang sama. Tapi, seperti itulah perang. Sayangnya musuh mereka sudah mati, dan telah mati kembali. Mayat-mayat hidup yang hancur berkeping-keping berubah menjadi debu saat matahari bersinar. "Kita tidak bisa bertahan jika serangan terjadi lagi," lirih Rainsword. "Kita butuh bantuan bangsa kristal, tidak bisa hanya manusia saja," tambah Recca yang berada di samping Rainsword. Mereka memakamkan para pejuang yang telah gugur. Rainsword melaporkan kejadian tadi malam kepada sang raja. Mereka berhasil bertahan tapi dengan korban yang tidak sedikit pula. Dan luka-luka para korban sulit diobati. "Begitu rupanya, tapi pasukan Elf sudah tidak ada lagi. Awalnya karena ada kau dan R

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 131 Arti Keberadaan Kami

    Yuan berjalan di kastil dunia bawah, dia berpikir kenapa ada di tempat ini sementara sangat jelas dalam ingatannya dia berada di dunia manusia. “Sepertinya sudah mencapai batas,” suara yang familiar terdengar. “Kau?!” Yuan memandang dirinya sendiri dalam wujud lain duduk di singgasana dengan angkuh. “Siapa lagi, lama tidak bertemu diriku,” ucapnya. “Apa yang terjadi?” tanya Yuan mendekati dirinya dalam wujud lain dan duduk bersandar di kursi. “Kau sekarat, jadi jiwamu mencariku,” jawabnya. “Begitu rupanya, itu artinya kita akan mati bersama,” ucap Yuan ringan seakan kematian bukanlah hal yang menakutkan.

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 132 Air dan Api

    Perang membawa kedua anak kembar kembali ke dunia atas, bergabung bersama yang lain. Pasukan dari ketiga kerajaan membuat barisan berharap malam ini tidak sama dengan malam-malam yang lain. Mereka melihat ada harapan dari keberadaan orang-orang yang kemarin membantu mereka. Siapapun mereka tidak menjadi masalah, selama mereka berada di pihak yang sama.“Dengar Yuan, Yui, kita harus segera kembali sebelum matahari terlihat, jangan sampai kejadian kemarin terulang,” saran Rafael mengingatkan si kembar. Keduanya mengangguk tanda mengerti.Light berada di posisinya, tidak seperti Light yang biasa Yui lihat, dia terlihat tangguh dan sosok pemimpin yang dipercaya pasukannya. Pandangan Yui beralih kepada kembarannya, dia juga memiliki aura kepemimpinan yang tak kalah kuatnya. Pasukan manusia mulai mengikutinya tanpa butuh perintah. Kali ini Yui berada bers

Bab terbaru

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 141 Damai

    Satu minggu setelah kejadian peperangan itu, dengan itikad baik Rafael meminta diizinkan masuk ke ruang kristal. Leiz tidak mempersulit dan membiarkan saja mereka masuk. Yuan dan Yui membawa kedua orang kakek dan neneknya untuk dimakamkan. Mereka memenuhi keinginan terakhir kedua orang itu. “Ayah dan ibu tidak berubah sama sekali, apa kejadian itu terjadi saat aku masih kecil,” lirih Raja Yuichi yang mengenang masa lalu setelah melihat kedua jasad orang tuanya. “Tidak ada yang tahu, tanyakan pada ayah atau ibu tapi kurasa mereka juga tidak tahu,” jawab Rafael. “Bagaimana dengan Yuan? Kapan dia akan dinobatkan?” tanya Raja Yuichi. “Entahlah, kami belum membicarakannya, Kerajaan Kegelapan sedang berbenah sementara Yui dan Yuan juga sedang berusaha mengembalikan dunia i

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 140 Perang Telah Usai

    Lenora Isolde menaikkan tongkatnya dan rantai entah dari mana mulai mengikat tubuh Nacht.“Apa-apaan ini!” teriak Nacht yang mendapatkan serangan bertubi-tubi tanpa bisa membalas.Di belakang Nacht muncul sebuah pintu besar seperti pintu dimensi pada umumnya, perlahan pintu itu terbuka dan saat pintu itu terbuka lebar, semua aura hitam yang membumbung ke langit diserapnya.“Rosaline, buat barrier,” perintah Rafael yang langsung dilaksanakan dengan cepat.“Razen, ikat kaki kita semua dengan tanah, gerbang itu akan menyerap semua yang ada di sekitarnya,” ucap Rafael.Razen segera mengikat kaki semua orang dengan tanaman, Yui juga melakukan hal yang sama dengan kekuatan Seiryu, rum

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 139 Hati Nacht

    Elemen petir dari ketujuh orang itu membentuk seekor naga petir yang besar. Lebih besar dari naga hitam Nacht.“Sialan, kenapa tidak kuperhitungkan itu yang mereka panggil, tujuh elemen petir,” batin Nacht. Dia teringat terakhir kali hidupnya berakhir karena jurus yang sama. Naga petir yang dibuat oleh tujuh orang berelemen petir yang dikirim Raja Cahaya waktu itu, saat pertarungan terakhirnya.Naga petir itu menghancurkan naga hitam Nacht dengan cepat naga itu menghilang. Lalu Naga itu juga mengelilingi Nacht hingga di sekitarnya teraliri petir yang kuat. Nacht merasakan getaran dalam tubuhnya dan apa yang telah dia serap mulai keluar satu persatu.“Yuan sekarang!” teriak Raja Yuichi.“Baik,” jawab Yuan.

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 138 Elemen Petir

    Cahaya itu mulai menghilang, bayangan seseorang yang berada di tengah ledakan terlihat. Dia masih hidup meskipun penuh dengan luka.“Yui, dia masih hidup. Aku sudah tidak punya tenaga lagi.” Yuan terduduk di tempatnya sekarang. Energinya telah habis tak tersisa, begitu pula dengan kembarannya.“Kita hanya bisa pasrah sekarang,” balas Yui yang tak tahu lagi harus berbuat apa. Dari tempatnya dia melihat tubuh Rafael di kejauhan, dia merasa sebentar lagi akan menyusulnya menemaninya di alam lain.Bukan hanya si kembar yang pasrah, yang lain juga hanya bisa menelan ludah, bagaimana mereka menghadapi satu orang saja masih belum bisa.“Bagaimana? siapa yang akan menolong kalian?”Nach

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 137 Menghancurkan Nacht

    Yuan yang merasakan tubuhnya seharusnya terjatuh ke tanah tapi ada seseorang yang menahannya. Dia pun segera menoleh ke arah orang yang menahan tubuhnya itu.“Kak Razen!” seru Yuan melihat orang yang dikenalnya itu.Bukan hanya dia tapi ada Xavier dan Ernest yang datang ke tempatnya.“Jadi kita apakan orang ini?” tanya Xavier yang sudah ingin menguliti makhluk yang dia bangkitkan dengan darah Yuasa.“Tidak ada,” jawab Yuan, dia duduk dan dibantu Ernest untuk memulihkan diri. Pria itu memberikan ramuan kepada Yuan, dan dengan menurut dia meminumnya hingga habis.“Apa yang kau lakukan padaku! Lihat saja kalau aku terlepas kau akan menyesal,” ancam Nacht yang masih berusaha melepas

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 136 Mencari Kelemaan Nacht

    Rafael tersenyum masam, takdir benar-benar mempermainkannya. Dia bahkan belum jatuh cinta dan hidupnya sudah harus berakhir. Dia juga belum sempat melihat dunianya kembali. Tapi tidak masalah, setidaknya gadis di depannya tidak mengalami rasa sakit yang kini dialami saat ini.“Bukankah seharusnya aku hidup denganmu, Yui,” lirih Rafael yang membuat Yui berhenti terisak.“Paman,”“Aku belum mau mati, jadi tenanglah, aku tidak mudah mati, benarkan,” lirih Rafael yang terus memandang gadis yang selalu menyusahkannya sekaligus mengisi hari-harinya selama ini.“Kenapa baru kusadari, berat rasanya melepaskan gadis ini,” batin Rafael.“Yui, boleh paman memelukmu?&rdquo

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 135 Ratu Awan

    Lenora Isolde, Ratu dari Kerajaan Awan. Sang Penguasa dunia lain, dia tidak pernah ikut campur urusan dunia di bawahnya, baik dunia manusia, dunia kristal apalagi dunia bawah. Dia sang penguasa mimpi dan persimpangan, peramal masa depan.“Apa yang membuat seorang Lenora Isolde turun dari singgasananya?” tanya Rafael yang hampir tidak percaya dengan matanya. Melihat sang Ratu Awan di depan mata.“Persimpangan, kali ini ada banyak persimpangan, bahkan kau juga memiliki persimpangan, Rafael. Hidup atau mati, ah selalu tidak menentu,” jawab Lenora yang kata-katanya bagaikan misteri di telinga Rafael.“Apa Sawatari yang memanggilmu?” tanya Rafael kembali.“Salah satunya, permintaanya akan jiwa Yuasa, kau pasti tahu itu,” j

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 134 Serangan Ke Blackdragon

    Siapa yang siap berperang? Jika ditanya, apakah siap untuk berperang? Semua akan menjawab tidak siap. Bahkan mereka yang saat ini berjalan menyerang juga tidak yakin dengan tindakannya. Mereka hanya mengikuti perintah, takut dan tidak bisa berbuat atas keinginan sendiri.Yuan menatap ribuan pasukan yang menghadang dan melihat kesiapan penduduk yang sudah memegang senjata dengan tatapan takut. Namun, keberanian menjadi muncul saat semua yang mereka kenal maju bersama, saling menguatkan.“Aku belum siap,” lirih Yuan, menelan ludahnya. Ada ketakutan dalam hatinya, dialah yang harus menghadapi sang pembawa petaka tapi saat ini dia belum cukup kuat.“Aku ada bersamamu,” ucap Yui menguatkan Yuan. Dia menggenggam tangan saudara kembarnya, menatap lautan pasukan yang berwarna hitam.

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 133 Aurum

    Pegunungan Jade, tinggi menjulang dengan lebatnya tanaman dan monster yang ada. Mereka berdua telah sampai di puncaknya. Sepi, tidak seperti yang dipikirkan Rosaline tentang desa naga.“Kau berpikir ada banyak naga di sini?” tebak Pangeran Yuasa.“Ya, ini desa naga seharusnya banyak naga disini,” jawab Rosaline.“Ada, kemarilah.” Pangeran Yuasa mengajak Rosaline masuk ke ruang bawah tanah. Tempat itu tidak terlihat dari permukaan, mereka berada di sebuah ruangan besar yang berada di dalam tanah. Mereka menelusuri lorong gelap dan lembab yang minim cahaya, kemudian tiba di sebuah ruang besar.“Akhirnya kau kembali juga,” suara serak naga yang berbicara dalam bahasa mereka.

DMCA.com Protection Status