Share

Sorry

“Lo nggak hamil kan?” tangan Laura yang sedang mengobati lutut Gavin menjadi kaku.

Laura menggeleng. “Aku udah minum pil pencegah hamil,” lirih Laura.

Gavin mengangguk. “Bagus. Gue nggak mau lo hamil.”

Laura memandang rumah sederhana di depannya. Di rumah sederhana dan asri ini, banyak sekali duka di dalamnya. Dia meninggalkan Gavin di dalam dan memesan ojol.

Ponsel Laura berdering. Dia melihat ada pesan dari Mella. Laura mengernyitkan alisnya melihat foto yang dikirimkan Mella.

Mella:

Send a picture

Ini keluarganya Kak Bagas. Fyi, nyokapnya baru aja nikah lagi.

Laura memusatkan perhatiannya pada ayah tiri Bagas. Dia benar-benar tidak asing dengan wajahnya. Baru saja Laura hendak memikirkan wajah ayah tiri Bagas, ojol yang dipesannya sudah datang.

***

Sekolah sudah memulai tahun ajaran baru. Laura dan Mella berjalan dengan wajah sumri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status