Share

Mabuk!

"Tidak. Kamu hutang penjelasan kepada saya, Kiara!" Rahangnya mengetat dengan sorot mata tajam bagai harimau kelaparan, aku sampai menundukkan kepala ketika melihat tatapan sadis yang dia tunjukkan, dia seperti ingin menelanku bulat-bulat. Dalam sekali hentakan, Pak Bima memundurkan badannya lalu menginjak pedal gas sekuat yang dia bisa. Badanku terlempar ke depan tatkala mobil ini melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Aku reflek memejamkan mata karenai takut. Meski saat ini kami sedang melintas di jalan tol, akan tetapi bayangan akan kejadian buruk, melintas begitu saja di dalam kepalaku.

"Pelan-pelan, Pak."

"Kenapa, Ki? Kamu takut?" Suaranya lirih, bahkan hampir tidak terdengar karena kalah dengan raungan yang dikeluarkan oleh mobil ini.

Aku mengangguk cepat. Bahkan hatiku berdesir tidak tenang karena memikirkan kemungkinan terburuk dari nasib kami.

"Buka matamu, Ki!" titahnya padaku.

Aku menggeleng. "Tidak, Pak."

"Kenapa, Ki? I

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status