Beranda / Fantasi / Comeback Amerta / Bab 12 :Sedikit tentang mereka

Share

Bab 12 :Sedikit tentang mereka

Penulis: Hiii
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-26 18:58:09

Amerta Pov

Bukankah hidup itu terlalu rumit untuk dijalani?,ingin melakukan hal yang membuatmu senang namun ada saja yang  menghalangimu.

Itulah yang kurasakan aku yang awalnya meminta kepada tuhan untuk memberi sekali lagi kesempatan untuk memperbaiki dan menyelesaikan tugas ku yang belum sempat aku selesaikan.

Tapi,semua itu tidak mudah ada konsekuensi didalamnya.Tentu,aku mengerti itu hanya saja ini begitu rumit

seperti terjebak di sebuah labirin.

Hari ini aku bertemu dengan seseorang yang begitu berharga dalam hidupku.Namun,karena aku hidup sebagai orang lain tentu saja dia tidak mengenaliku.

Ingin sekali berbincang dengannya sebatas menanyakan kabar.

Aku melihat dia seperti telah layu,bunga matahari yang biasa memancarkan sinar kini telah redup.

Seorang perempuan yang ceria,dan ramah kini menjadi sosok yang dingin.

Kanagara berarti bunga matahari,nama itu sangat cocok untuknya rambut sebahu dengan wajah yang putih dan senyum yang m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Comeback Amerta   Bab 13:penolakkan

    Entah mengapa hari ini Amerta merasa perasaannya tidak enak,membuatnya kesiangan untuk datang ke sekolah.Ia berjalan menyusuri koridor yang terasa begitu panjang baginya tidak seperti biasanya.Ia melihat diujung koridor lebih tepatnya di taman yang letaknya diujung koridor,siswa berkerumun disana.Bahkan kelas kelas yang ia lewati tadi kosong,ternyata mereka semua berkerumun disana.Amerta penasaran apa yang sebenarnya terjadi,ia pun menghampiri kerumunan tersebut.Tapi ia masih tidak bisa melihat karena begitu banyak orang orang disana,bahkan mereka berdesakan.Rasa penasarannya belum terobati Amerta mencoba bertanya kepada salah satu yang ada dikerumunan itu."Ada apa ya,m-mengapa disini ramai sekali?"tanya nya sedikit gugup."Itu ... katanya Dirga ingin menyatakan perasaannya kepada seseorang."Amerta yang mendengar nama Dirga tidak tertarik sedikit pun."Oh begitu ... terimaksih ya,"ujarnya.Ia ingin kembali ke kelas

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26
  • Comeback Amerta   Bab 14: tidak pernah terduga

    Plak!"Anak kurang ajar...kau tahu harga guci itu berapa?""Maaf Pa""Kau pikir dengan kata maaf,bisa mengembalikan guci yang mahal ini.Bodoh""Kau tahu Pawaka,aku akan membesarkanmu.Lalu nanti kalau kau sudah besar,aku akan membunuhmu sama seperti yang kau lakukan terhadap ibuku!""J-jangan pa,aku mohon""Arrggghh... ampun pa.Perih pa!""Pa,kepala Pawaka terasa sakit sekali"Blub blub blub"Kau bilang pusing kan Pawaka""Hah...hah...hah a-ampun pa.Aku tidak bisa bern—mmmpp""Hah ternyata mimpi,"monolognya.Ia mengusap keringat dahi yang begitu banyak.Ketika anak itu ditenggelamkan kepalanya disebuah drum Amerta merasakan sesak yang luar biasa.Ini aneh,bukankah seharusnya ia tidak bisa bermimpi ketika tertidur karena Amerta tidak memiliki ikatan apapun pada tubuh ini.Terlebih lagi mimpi tentang Pawaka pemilik tubuh ini.Ia baru sadar kejadian kemarin saat ia merasakan detak jan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Comeback Amerta   Bab 15:Rumit

    Amerta merenung di kamar memikirkan mengapa takdir seolah mempermainkannya.Sekarang ia harus bagaimana,ibunya sendiri bekerja dirumah yang ia tempati ini menggantikan pelayan nya yang sedang cuti lama.Lalu bagaimana ia bersikap,Amerta marah dengan dirinya sendiri.Harusnya ia bisa mencegah hal-hal seperti ini terjadi."Ibu..."lirihnyaTok tok!Amerta segera bangkit dari duduknya,mendengar pintu kamar diketuk."Ibu,ada apa?"tanyanya kepada sosok yang mengetuk pintu tadi dengan membawa nampan."Maaf menganggu tuan,nyonya menyuruh saya mengantarkan makanan ke kamar tuan Amerta"ujar pelayan baru itu seraya menundukkan kepalanya."Ibu jangan memanggilku seperti itu,aku tidak suka"lontar Amerta."Tuan Amerta,sekarang aku adalah pelayanmu.Jadi tolong berhenti memanggilku ibu.""Tapi—""Amerta ibu mohon sekali ini

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Comeback Amerta   Bab 16:pilihan yang sulit

    "Ini harus disambungkan,ke sini.Lalu em..."monolog Amerta.Ia sedang sibuk berkutat dengan kerangka-kerangka besi yang belum menyatu. Pagi ini Amerta begitu berkutat dengan kerangka-kerangka kabel yang melilit satu sama lain.Hari minggu ini ia akan menghabiskan waktunya untuk membuat suatu karya yang daridulu begitu ia idamkan. "Hah...aku mengapa susah sekali.Aku sudah membaca buku panduan berkali-kali tapi tetap saja." "Aku harus bisa menyelesaikannya sampai akhir,"ujar nya pada diri sendiri seraya membolak-balik halaman dibuku panduan tersebut. Tok!tok! "Tuan Amerta...tuan disuruh nyonya keluar sarapan" "Bilang padanya,aku tidak mau sarapan,"ujar Amerta dengan dingin. "Tapi tuan—" "Katakan saja padanya,bu"sambarnya. Amerta masih marah kepada mamanya.Padahal perutnya terasa lapar. Tidak b

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Comeback Amerta   Bab 17: Kedai paman Yin

    Setelah beberapa menit mencari alamat kedai itu,akhirnya Amerta menemukannya juga.5Kedai itu masih sama seperti trrakhir kali ia kesana.Dinding dari kayu yang masih kokoh dan cat berwarna kuning cerah.Tulisan dipapan bertuliskan kedai paman Yin pun masih sama,bahkan menu yang disediakan tidak ada yang dikurangi maupun ditambahkan.Kedai ini merupakan pemilik dari seorang kakek yang sudah berusia 80, kemudian diturunkan ke anaknya yaitu paman Yin.Mereka merupakan orang China,kedai ini pun tidak pernah sepi oleh pengunjung karena memang rasa makanan nya begitu enak dan murah.Paman Yin tidak memiliki anak dan istrinya sudah meninggal.Pertama kali Amerta bisa bekerja dikedai paman Yin adalah saat ia memungut sampah untuk dijualnya.Saat itu paman Yin memanggil Amerta,lalu memberikan Amerta makanan.Lalu Amerta ditawari untuk bekerja disana.Paman Yin itu begitu baik,ia selalu berbagi kepada anak-anak yatim.Maka dari itu kedainya tida

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02
  • Comeback Amerta   Bab 1 :Kesempatan

    Ketika membuka matanya,Amerta bingung.Tempat ini sangat terasa asing baginya.Dimana aku? pertanyaan itu muncul dalam pikirannya. Tempatnya sunyi,hanya ada lorong-lorong yang berkabut.Amerta celingak-celinguk mencari orang untuk ditanyai nya. Satu lagi pertanyaan muncul dalam pikirannya,mengapa ia menggunakan baju putih?. Seingatnya terakhir kali ia berada disekolah,dan diseret paksa untuk ke rooftop sekolah oleh Dirgantara dan gengnya lalu dia didorong.Sebelum akhirnya semua gelap. Tunggu-- didorong?,Amerta mencoba untuk berpikir positif. "Tidak mungkin... "ujarnya sambil menggelengkan kepalanya. Dari kejauhan ia melihat seseorang,yang terlihat pucat dengan tatapan kosong.Amerta dengan penuh keberanian melambaikan tangan ke arah orang tersebut.Tapi orang itu hanya melewatinya begitu saja. Amerta mengikuti kemana orang tersebut,sampai di akhir lorong.Orang itu tiba-tiba menghilang.Amerta meneteskan air matanya kal

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • Comeback Amerta   Bab 2: Tidak ingin kembali ke tempat yang sama

    "Kau tau Amerta,doa mu terkabul.Kau masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas tugas mu di dunia.Waktu mu tidak banyak,maka dari itu gunakan lah kesempatan itu sebaik mungkin,"ujar seorang berjubah hitam "L-lalu bagaimana dengan pemilik tubuh ini?." "Tubuh itu... kau bisa memiliki selamanya kalau kau mau." "M-maksud mu?" "Ada dua tipe manusia di dunia ini.Pertama mereka yang seringkali mengabaikan tubuhnya,dengan alasan membenci dirinya sendiri,dan mencoba untuk membuang tubuhnya begitu saja.Kedua,mereka yang begitu menginginkan tubuhnya baik-baik saja. Bahkan ada yang melakukan segala cara agar tubuhnya baik-baik saja.Pemilik tubuh itu tidak menginginkan tubuhnya." "Lalu bagaimana supaya aku bisa memiliki tubuh ini selama lamanya?." "Jadilah orang yang egois.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • Comeback Amerta   Bab 3 Kilas balik

    4 tahun yang lalu.... "Pa,sebaiknya kita berpisah saja,"ujar seorang perempuan paruh baya. "MAKSUD KAMU APA RITA?,"bentak laki laki yang merupakan suaminya. "Aku lelah pa,kau selalu saja jadikan anak kita sebagai pelampiasan." "Pawaka tidak salah pa,dia tidak tahu apa-apa tentang kejadian itu,"sambungnya. "Kau bilang tidak tahu apa-apa?!,jelas-jelas dia ada saat pembunuhan itu.Cih dasar pembawa sial,"cibirnya. Di lain tempat seorang anak berusia 14 tahun sedang mengintip perdebatan kedua orangtuanya dari celah pintu kamar.Dia mendengar dengan jelas apa yang di perdebatkan oleh mama dan papanya. Pawaka meneteskan air mata melihat pertengkaran itu.Anak seusianya yang harus mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua.Tapi apa,ayahnya malah menyalahkan nya atas pembunuhan yang sama sekali pawaka tidak mengerti. "PAWAKA!!." "KEMARI KAU!." Dari arah belakang Pawaka berjalan tergesa gesa men

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04

Bab terbaru

  • Comeback Amerta   Bab 17: Kedai paman Yin

    Setelah beberapa menit mencari alamat kedai itu,akhirnya Amerta menemukannya juga.5Kedai itu masih sama seperti trrakhir kali ia kesana.Dinding dari kayu yang masih kokoh dan cat berwarna kuning cerah.Tulisan dipapan bertuliskan kedai paman Yin pun masih sama,bahkan menu yang disediakan tidak ada yang dikurangi maupun ditambahkan.Kedai ini merupakan pemilik dari seorang kakek yang sudah berusia 80, kemudian diturunkan ke anaknya yaitu paman Yin.Mereka merupakan orang China,kedai ini pun tidak pernah sepi oleh pengunjung karena memang rasa makanan nya begitu enak dan murah.Paman Yin tidak memiliki anak dan istrinya sudah meninggal.Pertama kali Amerta bisa bekerja dikedai paman Yin adalah saat ia memungut sampah untuk dijualnya.Saat itu paman Yin memanggil Amerta,lalu memberikan Amerta makanan.Lalu Amerta ditawari untuk bekerja disana.Paman Yin itu begitu baik,ia selalu berbagi kepada anak-anak yatim.Maka dari itu kedainya tida

  • Comeback Amerta   Bab 16:pilihan yang sulit

    "Ini harus disambungkan,ke sini.Lalu em..."monolog Amerta.Ia sedang sibuk berkutat dengan kerangka-kerangka besi yang belum menyatu. Pagi ini Amerta begitu berkutat dengan kerangka-kerangka kabel yang melilit satu sama lain.Hari minggu ini ia akan menghabiskan waktunya untuk membuat suatu karya yang daridulu begitu ia idamkan. "Hah...aku mengapa susah sekali.Aku sudah membaca buku panduan berkali-kali tapi tetap saja." "Aku harus bisa menyelesaikannya sampai akhir,"ujar nya pada diri sendiri seraya membolak-balik halaman dibuku panduan tersebut. Tok!tok! "Tuan Amerta...tuan disuruh nyonya keluar sarapan" "Bilang padanya,aku tidak mau sarapan,"ujar Amerta dengan dingin. "Tapi tuan—" "Katakan saja padanya,bu"sambarnya. Amerta masih marah kepada mamanya.Padahal perutnya terasa lapar. Tidak b

  • Comeback Amerta   Bab 15:Rumit

    Amerta merenung di kamar memikirkan mengapa takdir seolah mempermainkannya.Sekarang ia harus bagaimana,ibunya sendiri bekerja dirumah yang ia tempati ini menggantikan pelayan nya yang sedang cuti lama.Lalu bagaimana ia bersikap,Amerta marah dengan dirinya sendiri.Harusnya ia bisa mencegah hal-hal seperti ini terjadi."Ibu..."lirihnyaTok tok!Amerta segera bangkit dari duduknya,mendengar pintu kamar diketuk."Ibu,ada apa?"tanyanya kepada sosok yang mengetuk pintu tadi dengan membawa nampan."Maaf menganggu tuan,nyonya menyuruh saya mengantarkan makanan ke kamar tuan Amerta"ujar pelayan baru itu seraya menundukkan kepalanya."Ibu jangan memanggilku seperti itu,aku tidak suka"lontar Amerta."Tuan Amerta,sekarang aku adalah pelayanmu.Jadi tolong berhenti memanggilku ibu.""Tapi—""Amerta ibu mohon sekali ini

  • Comeback Amerta   Bab 14: tidak pernah terduga

    Plak!"Anak kurang ajar...kau tahu harga guci itu berapa?""Maaf Pa""Kau pikir dengan kata maaf,bisa mengembalikan guci yang mahal ini.Bodoh""Kau tahu Pawaka,aku akan membesarkanmu.Lalu nanti kalau kau sudah besar,aku akan membunuhmu sama seperti yang kau lakukan terhadap ibuku!""J-jangan pa,aku mohon""Arrggghh... ampun pa.Perih pa!""Pa,kepala Pawaka terasa sakit sekali"Blub blub blub"Kau bilang pusing kan Pawaka""Hah...hah...hah a-ampun pa.Aku tidak bisa bern—mmmpp""Hah ternyata mimpi,"monolognya.Ia mengusap keringat dahi yang begitu banyak.Ketika anak itu ditenggelamkan kepalanya disebuah drum Amerta merasakan sesak yang luar biasa.Ini aneh,bukankah seharusnya ia tidak bisa bermimpi ketika tertidur karena Amerta tidak memiliki ikatan apapun pada tubuh ini.Terlebih lagi mimpi tentang Pawaka pemilik tubuh ini.Ia baru sadar kejadian kemarin saat ia merasakan detak jan

  • Comeback Amerta   Bab 13:penolakkan

    Entah mengapa hari ini Amerta merasa perasaannya tidak enak,membuatnya kesiangan untuk datang ke sekolah.Ia berjalan menyusuri koridor yang terasa begitu panjang baginya tidak seperti biasanya.Ia melihat diujung koridor lebih tepatnya di taman yang letaknya diujung koridor,siswa berkerumun disana.Bahkan kelas kelas yang ia lewati tadi kosong,ternyata mereka semua berkerumun disana.Amerta penasaran apa yang sebenarnya terjadi,ia pun menghampiri kerumunan tersebut.Tapi ia masih tidak bisa melihat karena begitu banyak orang orang disana,bahkan mereka berdesakan.Rasa penasarannya belum terobati Amerta mencoba bertanya kepada salah satu yang ada dikerumunan itu."Ada apa ya,m-mengapa disini ramai sekali?"tanya nya sedikit gugup."Itu ... katanya Dirga ingin menyatakan perasaannya kepada seseorang."Amerta yang mendengar nama Dirga tidak tertarik sedikit pun."Oh begitu ... terimaksih ya,"ujarnya.Ia ingin kembali ke kelas

  • Comeback Amerta   Bab 12 :Sedikit tentang mereka

    Amerta Pov Bukankah hidup itu terlalu rumit untuk dijalani?,ingin melakukan hal yang membuatmu senang namun ada saja yang menghalangimu.Itulah yang kurasakan aku yang awalnya meminta kepada tuhan untuk memberi sekali lagi kesempatan untuk memperbaiki dan menyelesaikan tugas ku yang belum sempat aku selesaikan.Tapi,semua itu tidak mudah ada konsekuensi didalamnya.Tentu,aku mengerti itu hanya saja ini begitu rumitseperti terjebak di sebuah labirin. Hari ini aku bertemu dengan seseorang yang begitu berharga dalam hidupku.Namun,karena aku hidup sebagai orang lain tentu saja dia tidak mengenaliku.Ingin sekali berbincang dengannya sebatas menanyakan kabar.Aku melihat dia seperti telah layu,bunga matahari yang biasa memancarkan sinar kini telah redup.Seorang perempuan yang ceria,dan ramah kini menjadi sosok yang dingin. Kanagara berarti bunga matahari,nama itu sangat cocok untuknya rambut sebahu dengan wajah yang putih dan senyum yang m

  • Comeback Amerta   Bab 11: Bunga Matahari itu

    "Wah ... tampan sekali." "Baru pertama kali,aku melihat cowok setampan dia." "kulitnya putih sekali." "Dia murid baru kan?" "Iya ... namanya Amerta." "..." Entah mengapa murid-murid perempuan yang sedang menganggumi murid baru itu,ketika mendengar nama Amerta langsung terdiam sepi.Mereka menunjukkan ekspresi yang susah ditebak. "KAU MURID BARU,AKU MENYURUHMU KERJAKAN TUGASKU!." "Kau pikir kau siapa?,ini tugasmu kerjakan sendiri,"ujar Amerta sambil menghempaskan kasar buku tulis milik Dirga. "DARI KEMARIN KAU BERANI SEKALI DENGANKU,PUNYA KEKUASAAN APA KAU SAMPAI SEBERANI INI DENGANKU HAH?!"murka Dirga menarik kerah baju Amerta. "Hahaha ... kau bertanya kekuasaan denganku Dirga?,lalu kau punya kekuasaan apa disekolah ini? sampai berani menindas orang orang lemah," "Ah... apa perlu aku perkenalkan diriku lebih jauh Dirga?" Buaghk!Sebuah pukulan melayang ke wajah nya.Amerta memejamkan mat

  • Comeback Amerta   Bab 10 jalan hidup

    Setelah berdebat kecil dengan ibunya,perihal siapa yang harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan makanan hari ini.Akhirnya,ia memenangkan perdebatan itu.Amerta jadi membayangkan bagaimana kalau kelak ia sudah bekerja dan membiayai semua keperluan rumah,mungkin saja Amerta dan ibunya akan sering berdebat mengenai siapa yang harus membayar.Ibunya itu tipikal orang yang tidak suka merepotkan orang lain,termasuk anaknya.Selagi mampu maka ia tidak mau merepotkan siapapun.Bahkan kalau ibunya mau,adik dan iparnya pasti mau membayari hutang hutang mereka.Butuh waktu 5 menit untuk sampai kepasar dengan berjalan kaki.Sebenarnya bisa saja ia menaiki angkot,hanya saja Amerta harus hemat mulai sekarang,sampai bisa mendapatkan pekerjaan sampingan.Ia sudah mulai memasuki pasar,aroma khas dari pasar tersebut menyeruak ke indra penciumannyaAmerta sangat merindukan suasana pasar,sudah lama ia tidak datang ke tempat ini.Sua

  • Comeback Amerta   Bab 9 kita adalah keluarga

    Langit yang begitu cerah,disertai bulir-bulir cahaya.Seakan ikut menyambut kebahagiaan kakak beradik itu.Mereka berlarian kesana kemari."Asa...ayo tangkap Aruni!""Aaaaaaa kak Amerta kok jadi akuuu,"pekik Aruni saat Asa dan Amerta berbalik arah menjadi mengejarnya."Hap... dapatt!"seru Amerta yang berhasil menangkap Aruni dengan cara didekap."Kakak curang...tadi kan kita harusnya tangkap bang Asa,kenapa jadi aku ...uuh,"gerutu nya."Kalau tangkap Asa tidak bisa,lihat saja tubuhnya besar begitu bahkan lebih besar daripada kakak.""Ish...kak Amerta apa-apaan tubuh aku tidak besar ya,"rengek Asa yang hanya dihadiahi cengiran lebar oleh Amerta.Dari dulu kebiasaan Amerta tidak pernah hilang selalu saja mengerjai Asa.Padahal tubuh anak itu sama kurus dengannya yang dulu"Hahahhaha..."Aruni dan Amerta tertawa terpingkal-pingkal sampai wajah mereka memerah.Sedangakan Asa mengerucutkan

DMCA.com Protection Status