Share

Bab 501

"Kakek!" Yara sudah lama melupakan hal-hal ini. "Aku sudah mengajukan gugatan cerai. Yudha dan aku ... jangan ungkit apa-apa lagi."

Kakek Susilo mendesah dalam-dalam dan bergumam dalam hati betapa kasihannya anak ini.

"Kakek jaga kesehatan. Dua bulan lagi, mereka akan lahir." Yara sangat antusias memikirkan tentang kelahiran anak-anaknya. "Kakek harus gendong mereka nanti."

"Iya, iya." Kakek itu tersenyum. "Kakek nggak akan ngungkit-ungkit masalah itu lagi mulai sekarang."

Dia selalu merasa kasihan pada Yara dan Yudha. Dia juga mengerti bahwa jika dia menyerah, dua anak itu benar-benar tidak ada harapan lagi.

Akan tetapi, melihat dia dapat melihat situasinya. Sepertinya memang tidak ada lagi yang meributkannya selain dia. Dia jadi merasa bersalah jika terus-terusan keras kepala.

"Rara, asalkan kamu bahagia, Kakek juga ikut bahagia." Hanya itu yang akhirnya bisa dia katakan.

Yara tersenyum. "Rara juga ingin Kakek selalu damai dan bahagia."

Saat dia mendorong pintu, ternyata pintunya aga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zuriana Hamzah
alamak yudha dengar atau tidak ya.. aku harap yudha dengar ... sebab disini mmg pantas yudha dan yara bersama .. singkirkan melanie.. lambat laun rahsia kematian nando akan terungkap
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status